WANITA MISTERIUS

☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘

Bastian masih terpesona dengan senyuman manis di bibir Melati, ingin sekali dia meraup bibir ranum itu dengan cukup lama .Ada rasa penasaran yang besar dalam dirinya, karena memang bastian tidak pernah sama sekali dekat apalagi berciuman dengan wanita mana pun .

Bukan tidak pernah melihat wanita cantik dan seksi ,sangat banyak wanita yang mendekat ke arah nya tapi tak satu pun dari mereka yang bisa menaklukan hati Bastian. Tapi entah kenapa melihat Melati,hati nya langsung jatuh sejatuh jatuh nya.

"Ngak uncle,melati ngak jadi kerja disini . Dia akan menikah dengan ku ,jadi aku yang akan menanggung semua keperluan nya nanti " ucap Bastian dan Melati langsung menarik tangan bastian tanpa sadar ,membuat bastian menatap tangan nya yang berada di genggaman tangan melati.

Senyuman mengembang di bibir Bastian ,tapi kemudian Melati sadar dan hendak melepaskan nya tapi malah ditahan oleh bastian . Tangan melati dia arahkan ke bibir nya dan mengecup nya dengan pelan ,kemudian dia tersenyum lembut pada melati yang terlihat malu .

"Kalau memang kau tidak mau menerima uang dari calon suami ,maka kau harus jadikan aku sebagai suami mu agar uang ku itu menjadi hak mu " jelas Bastian yang masih menggenggam tangan melati dengan erat, walaupun melati berusaha melepaskan nya.

"Benar itu mel,ngak apa apa kalau menikah saja lebih dulu setelah itu kalian bisa buat pesta pernikahan yang cukup besar atau mungkin kamu bisa hamil dulu dan melahirkan baru kalian mengadakan resepsi nya " ucap uncle Benny membuat Melati melotot sedangkan Bastian tersenyum lebar dan mengangguk.

Bastian tidak pernah memikirkan hal itu,tapi jika dia bisa memiliki anak dari Melati maka dia rasa hidup nya akan lebih hidup lagi. Senyuman mengembang di bibir nya saat membayangkan memiliki keluarga kecil yang bahagia.

"Sayang.....pikirkan lagi, aku akan menelpon kakek ku dan menyuruh nya datang kesini " ucap Bastian dan ingin melepaskan genggaman tangan nya dari tangan melati tapi di tahan oleh melati.

"Sebaiknya sekarang saja kita bicara, aku ngak mau menunda nunda lagi masalah ini . Semua nya harus clear saat ini juga " ucap Melati dan langsung berdiri

"Mon....Om,kakek, uncle Benny. Aku permisi dulu ya ,kami duluan "ucap Melati dan langsung menarik tangan Bastian yang masih tersenyum lebar ,dia melirik satu persatu yang disebutkan oleh Melati tadi hingga mereka sampai diluar pintu.

Melati menghela nafas nya dengan kasar ,menatap ke arah Bastian yang masih tersenyum. Tangan mereka juga saling menyatu, membuat Melati tak bisa lagi melepaskan nya .

"Kita bicara di....hhmmm" ucap Melati sambil berpikir ,dia ngak mungkin membawa Bastian ke kamar nya karena nanti dia bisa di diskualifikasi dari program beasiswa nya.

Tapi melati juga ngak tau dimana dia akan berbicara masalah serius seperti ini dengan Bastian, apalagi dia ngak tau tempat didaerah sini hingga dia mengingat taman di depan gedung tempat tinggal mereka tadi.

"Di apartemen ku aja ,biar lebih privasi . Yang kita bicarakan hal yang serius, jadi aku ingin kita bicara dari hati ke hati dan tanpa ada orang lain di sekitar kita " ucap Bastian dengan cepat, karena dia tau kalau Melati masih memikirkan tempat lain untuk berbicara

Bastian memiliki apartemen di kota ini ,tempat nya tak jauh dari universitas karena memang dia sengaja membangun beberapa apartemen disana agar para mahasiswa yang belajar disana bisa menyewa apartemen nya.

Karena sebagian dari mahasiswa itu merupakan mahasiswa yang tidak berada dari jalur beasiswa ,apalagi kebanyakan dari mereka berasal dari kalangan atas karena universitas yang dimasuki oleh Melati merupakan universitas terbesar dan terelit dikota ini .

Bastian membangun apartemen yang mewah ,dia memiliki unit sendiri di lantai paling atas gedung apartemen itu. Apartemen paling besar dari yang lainnya di gedung itu,memang khusus untuk nya karena dia akan sering datang ke kota ini untuk memeriksa perusahaan milik Vernandes yang berada disini .

"Apartemen ? Kakak punya apart disini ? Kok bisa ?" tanya Melati dengan bingung, dia terkejut karena tadi bastian mengatakan hanya anak angkat saja.

"Aku memang cucu angkat kek Vernandes, tapi aku kan di gaji sayang jadi jelas uang yang aku gunakan untuk membangun apartemen disini itu murni jernih payah ku . Bukan hasil korupsi, nanti kamu bisa tanya sama kakek kalau kamu ngak percaya" jelas Bastian.

Entah kenapa bastian bisa membaca pikiran melati saat ini,dia merasa senang karena bisa tau apa yang dipikirkan oleh calon istri nya ini. Dia menatap ke arah Melati yang masih terlihat bingung, kemudian dia mengelus pucuk kepala melati dengan sayang .

"Dengar, aku akan menjelaskan semua mengenai diriku pada mu. Kalau untuk diri mu,aku bisa mencari tau semua nya sendiri dan apa pun itu nanti nya aku ngak akan menyesal jika memang kau bersedia menikah dengan ku . Aku ngak akan memaksa mu ,aku akan menunggu mu " ucap Bastian dan menarik tangan Melati untuk menuju parkiran dimana mobil nya berada.

Tadi nya Bastian ingin makan saja di tempat uncle Benny, sekalian menyapa pria tua yang merupakan teman kakek nya juga. Dia baru saja memeriksa hasil laporan perusahaan milik Vernandes yang ada disana ,perusahaan itu tidak begitu jauh dari apartemen nya .

Bastian membuka kan pintu mobil nya untuk melati,Melati merasa terharu melihat perhatian Bastian . Baru ini ada yang perduli pada nya, selama ini mereka mendekati nya karena terpaksa .

Bisa karena satu kelompok atau mungkin karena ingin meminta bantuan nya dalam mengerjakan tugas nya, itu lah yang membuat Melati terbiasa di manfaatkan dalam hidup nya.

Melati duduk didalam mobil mewah milik Bastian ,baru ini dia merasakan nikmat nya naik kendaraan mewah . Melati memperhatikan sekeliling mobil itu,tidak ada satu pun hal yang berkaitan dengan wanita.

Wangi parfum didalam mobil itu pun terasa sangat nyaman,aroma maskulin dari parfum mahal milik Bastian dan dia menyukai nya. Bahkan kini Melati memejamkan mata nya ,menarik nafas nya cukup panjang karena dirinya yang memang sangat nyaman dengan aroma maskulin milik Bastian hingga akhir nya dia tertidur.

Hanya lima belas menitan saja mereka sudah sampai di gedung apartemen milik Bastian, bastian terkekeh kecil karena memperhatikan wajah melati yang tertidur dengan damai .

"Ck.....kalau aku apa apain gimana coba? Suka banget tidur sembarangan sih ?" gumam bastian sambil memperhatikan wajah melati yang cantik alami ,dia begitu bahagia bisa mencintai wanita seperti saat ini .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘