siap baper dan siap ngakak guling-guling..
Bab ratusan mungkin sampai ribuan ya..
Karna semua kumpul jadi satu!
Biar gak pusing bacanya ...
eits... tapi jangan sawan dulu pas liat babnya. .. satu bab isinya sedikit emang paling enak kalo Marathon bacanya.
masih ongoing karna reasders setia gak mau pindah kamar!
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berumur 27tahun yang di nikahkan secara mendadak oleh orangtuanya dengan gadis cantik berumur 20tahun seorang anak yatim yang bekerja di sebuah panti asuhan.
Reza..
sosok pria yang humoris dan berhati hangat siap tak siap mau tak mau akhirnya menyetujui menjadi suami dadakan untuk Melisa, ia menerima pernikahan itu karna lelah terpuruk di tinggal kan kekasihnya.
Melisa yang Polos dan biasa mengurus semuanya sendiri membuat Reza merasa nyaman dengan nya..
meski pada akhirnya kerikil kerikil kecil datang menghantam rumah tangga mereka yang baru saja merasakan kekuatan cinta.
sanggupkah keduanya bertahan?
konflik gak berat ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
🌻🌻🌻
"Ayo!!" ajak Ricko yang sudah membuka kan pintu mobilnya.
Melisa menggeleng, ia masih nampak ragu!
"Sudah sangat larut malam" Ricko melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul sebelas.
",Tapi kemana?" jawab Melisa pelan, iapun sangat bingung harus kemana.
"Masuklah dulu, angin malam tak bagus untuk tubuh"
Dengan langkah gontai Melisa menuruti perintah Ricko, kemudian masuklah ia kedalam mobil sedan berwarna hitam itu.
"Bagaimana? aku harus mengantarmu kemana malam ini?" tanya Ricko setelah menyalakan mesin mobil.
"Entahlah," jawab Melisa disela Isak tangis.
"Hey, jangan menangis, apa yang terjadi? kamu bisa menceritakannya padaku!" Ricko nampak panik ia sesekali melirik kearah Melisa yang masih terisak.
"Ok, baiklah, jika kamu tak mau bicara. Aku antar kamu ke hotel tempatku menginap"
Melisa yang mendengar itu langsung menoleh dan menatap Ricko dengan tajam.
"Haha, jangan salah sangka dulu, kita satu hotel yang sama namun dikamar yang berbeda" ucap Ricko menjelaskan seakan ia tahu tatapan dari gadis di sebelahnya itu.
Ricko tersenyum tak percaya dengan kejadian malam ini, niatnya untuk mendatangi acara reuni sekolahnya justru membawanya bertemu dengan gadis yang beberapa waktu ini menyita fikirannya.
Aku gak tau alasanmu menangis malam ini dan tujuanmu datang kesana, tapi biarlah...
aku bahagia bersamamu ,Mel...
******
"Gimana,dok?" tanya pria tinggi itu pada dokter yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan.
"Sudah membaik, sesak nafasnya pun berangsur normal, hanya butuh istirahat sebentar" jawab dokter berkaca mata tebal itu.
Reza bernafas lega, ia mengusap wajahnya pelan .Tubuhnya yang basah kini mulai mengering, perlahan ia buka pintu yang tadi tertutup rapat melangkah kan kakinya mendekat pada wanita yang terbaring lemah dengan tertutup selimut sebatas perut rampingnya.
Kita bertemu lagi, N'Da..
Aku fikir kamu gakan datang..
Ceklek...
Reza menoleh, ternyata Ardi yang datang..
"Za.. Lo Dateng sama siapa tadi?" tanya Ardi pelan..
Reza yang mendengar perkataan Ardi langsung membulat kan kedua matanya..
"Gila Lo.. bini gue!!!" teriaknya kemudian langsung bangkit meninggalkan Ardi dengan Amanda yang masih tak sadarkan diri.
Ya Tuhan, Raaaaaa!!!
Maafin aku.. maaf.
Reza terus saja bergumam sambil melangkah menuju parkiran, langkahnya terhenti saat ia mengingat kejadian sebelum datang kemari.
"Mobil gue disana, ya ampun kenapa gue sampe lupa kalau kesini sama Ardi" dengus Reza kesal, fikirannya yang kalut dan rasa takut benar-benar membuat otaknya buntu.
Ia rogoh ponselnya di saku celana yang masih sedikit basah itu..
"Mati!!!! sial banget sih gue" Reza membuang ponselnya yang tak lagi berfungsi karna basah saat Reza menolong Amanda di kolam renang.
Ia kembali masuk kedalam rumah sakit berharap Ardi masih disana, tapi saat ia membuka pintu terdengar Isak tangis lirih seorang wanita yang ia hafal betul suaranya..
"Kamu sudah sadar?" tanya Reza kemudian.
Ardi yang menoleh pun nampak bingung dengan kedatangan Reza kembali.
"Terimakasih, Za" ucap Amanda pelan.
" Ada apa?" tanya Ardi penasaran.
" Pinjem mobil, gue mau balik kesana!"
Ardi langsung merogoh saku celananya untuk meraih kunci mobilnya dan ia berikan pada Reza.
"Aku pamit, N'Da" ucap Reza sebelum pergi.
"Tunggu!!" jawab Amanda.
"Ada apa?" Reza yang sudah selangkah terpaksa berhenti.
"Kemarilah, kumohon" pinta Amanda memelas.
"Aku buru buru, N'Da"
"Hanya sebentar, kemarilah"
Amanda mengulurkan tangan kanannya berharap Reza mau meraihnya.
Reza menarik nafasnya berat namun kakinya melangkah menuju ranjang tempat Amanda terbaring.
"Hanya sebentar,ya" ucap Reza.
Ia pun mengulurkan tangan kanannya pada Amanda, wanita pucat itu terkejut saat melihat cincin putih melingkar di jari manis Reza.
"Ini bukan cincin pertunangan kita, Za" tanya Amanda seakan menahan sesak
"Iya, Ini cincin pernikahan ku, pria yang kamu tinggalkan begitu saja dua tahun lalu kini sudah beristri dan istriku sedang menungguku dimana aku tadi membawamu kemari" Jawab Reza.
"Gak, Za.. aku wanita satu-satunya yang akan menjadi istrimu, aku tahu kamu masih mencintaiku, akan kupastikan istri mu hanya sebagai pelarian" balas Amanda dengan deraian air mata.
"Sudahlah, biarkan aku bahagia dengan pilihan ku"
Reza melepaskan tangannya dari genggaman Amanda dan berlalu pergi.
"Urus dia" bisiknya pada Ardi.
Reza berlari menuju tempat parkir, ia segera melajukan mobil sahabatnya itu dengan kecepatan diatas rata rata, malam yang semakin larut membuat jalanan nampak sepi sangat memudahkan Reza sampai di tempat tujuan dengan cepat.
Ia parkirkan mobil Ardi di sebelah mobilnya, Reza bergegas turun dan mengecek mobilnya lalu kembali masuk kedalam gedung reuni untuk mencari istrinya.
Sepi..
Ya, tempat itu sangat sepi hanya ada beberapa pelayan yang sedang membereskan dan membersihkan gedung itu, tak ada siapapun yang ia kenal untuk di mintai keterangan.
Reza yang semakin panik, langsung keluar menuju mobilnya. di rogohnya saku celana untuk mengambil kunci mobil dan beruntungnya ia ternyata masih berfungsi baik.
Reza melihat tas istrinya yang tergeletak di sisi kursi kemudi, ia raih dan betapa kagetnya saat ia menemukan ponsel didalamnya.
"Kamu kebiasaan,Ra" dengus Reza kesal
"Kamu dimana?" Reza nampak kebingungan saat ini, ia mencemaskan istrinya yang entah berada dimana.
"Aku akan cari kamu,Ra. tunggu aku sayang"
Reza menyalakan mesin mobilnya segera, tujuannya kali ini adalah hotelnya, ia berharap kali ini saja istrinya bisa sedikit pintar untuk mengingat nama hotel tempat mereka menginap.
"Aku harap kamu disana ya, Ra. tolong jangan pergi dariku" Reza terus saja memohon dalam hati, sungguh ia berharap ini hanya mimpi.
Sampai di lobby hotel, Reza segera masuk kedalam lift yang hanya di khususkan untuknya, karna lift itu akan langsung naik ke lantai tempat kamarnya berada.
Tak ada siapapun disana, sosok yang ia harap menunggunya tak terlihat sama sekali.
Reza akhirnya menyadarkan tubuhnya di pintu kamarnya, ia menutup matanya sampai ada genangan air yang jatuh membasahi pipinya.
"Aku terlalu bodoh kali ini,Ra" lirihnya dalam rasa penyesalan.
Reza kembali turun kebawah untuk mengecek area lobby, dan menanyakan istrinya pada resepsionis yang ada.
Masih ada satu harapan lagi, ia berharap sang istri menunggunya dibawah karna sudah dipastikan ia tak bisa masuk tanpa Reza.
"Apa ada yang mencariku? atau meminta kunci kamarku?" tanya Reza dengan raut wajah panik kepada dua wanita dihadapannya itu .
"Tidak, Pak. tak ada siapapun yang mencari bapak" jawab salah satunya.
Reza memukul meja resepsionis dengan kasar sampai beberapa yang mendengar dan melihat tersentak kaget.
"Bantu saya mencari istri saya sekarang juga"
Titah Reza pada para petugas hotel
"Ayo, Ra.. kamu dimana sayang"
Reza terus mencari istrinya di setiap sudut hotel miliknya dengan sesekali ia menyeka air matanya...
,❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
kamu dimana Ra???
tadi pas gendong mantan Matamu kemana bang😀😂😂😂
like komennya yuk..
tapi yang sopan ya!!!
gunakan jari kalian untuk membangun karya author agar lebih baik.. bukan justru menjatuhkan🤭
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥