[ BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! ]
Jangan lupa follow sebelum membaca!
•
•
Anatari Renavold, seorang gadis modern di abad 21 yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Harus mati ketika menjalankan misi nya karena menyerahkan diri kepada musuh untuk menjaga rekan nya tetap hidup.
Alih-alih mati takdir justru berkata lain, dia diberi kesempatan hidup dengan terlempar ke zaman kerajaan.
Akankah anatari dapat melanjutkan hidupnya di zaman itu? Kisah apa yang akan terjadi di kehidupan barunya? Ayo saksikan perjalanan Anatari di kisah Permaisuri Kaisar
Jangan lupa like dan komen yaaa^^
See you readers
Pict : pinterest
Edit by me
________________________
⚠️WARNING⚠️
Cerita ini bukanlah cerita yang mengusung secara resmi pada kerajaan Cina atau negara manapun. ini murni karangan author, jadi jika ada sistem, adat dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan kerajaan biasanya harap dimengerti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kakama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22 - Keputusan 2
Setelah kejadian pagi itu rombongan Kekaisaran kembali terlebih dahulu tanpa Xiao Shi. Keputusan Xiao Shi menyenangkan Zhao dan membatalkan peperangan. Kini Zhao tengah duduk manis sambil menikmati teh nya. Dia terlihat sangat menikmati nya, wajahnya sangat berseri-seri.
" Sepertinya sekarang matahari sudah berpindah" bisik Huang Li pada Kasim Han.
" Apa maksudmu?" tanya Kasim Han tidak mengerti.
" Kau tidak melihat nya? Wajah Yang Mulia tampak sangat bersinar, kurasa sepertinya Matahari sekarang berpindah pada wajahnya"
Kasim Han dan Huang Li terkikik bersama.
" Apa yang kau katakan Huang?" telinga seorang Kaisar memang tidak boleh diremehkan.
" Tidak ada Yang Mulia"
" Hmmm. Bagaimana pendapat kalian mengenai keputusanku?"
" Izin menjawab Yang Mulia, tapi saya rasa tidakkah ini terlalu terburu-buru?" ucap Kasim Han.
" Kenapa seperti itu?"
" Para menteri tentu saja akan menolaknya Yang Mulia. Melihat cukup banyak Selir di Istana, mengharuskan pemilihan Permaisuri melalui beberapa tahap seleksi, dan juga-"
" Aku akan menjelaskan nya pada mereka. Lagipula Putri Wang ini juga memenuhi semua Kualifikasi untuk menjadi seorang Permaisuri"
" Mohon maaf Yang Mulia, Putri Wang memang memenuhi semua Kualifikasi, kecuali satu" Huang Li berpendapat.
" Apa itu?"
" Wajahnya..."
Huang Li menggenggam pedang dengan kedua tangan nya di depan tubuhnya, dan menundukan kepalanya memberi hormat.
" Maafkan hamba Yang Mulia, tapi tidak ada yang tahu mengenai wajahnya. Untuk menjadi seorang Permaisuri mengharuskan memiliki paras yang indah"
" Kau benar, tapi ini adalah keputusanku. Aku akan berusaha menjelaskan nya pada para Menteri"
" Baik Yang Mulia, tapi bagaimana dengan Ibu Suri?"
" Aku juga akan menjelaskan nya Kasim."
" Kau tidak perlu menjelaskan nya Yang Mulia"
Kedatangan Ibu Suri yang tidak ada pemberitahuan itu membuat Zhao dan yang lainnya terkejut.
" Ibu"
" Yang Mulia"
Zhao menghampiri ibunya, dan meraih tangan nya. Menggenggam tangan yang tetap halus diumur nya yang tidak lagi muda.
" Kenapa kau tidak memberitahuku kedatanganmu Ibu?
" Apakah aku harus selalu memberitahu ketika seorang ibu ingin mengunjungi anaknya? Ah sudahlah, lupakan. Apa yang sedang kalian bahas tadi?"
" Aku akan menikah" ucapnya tegas.
" APA?! Siapa wanitanya?"
" Putri Wang, aku sudah memutuskannya. Karena itu aku-"
" Putraku, apa yang terjadi padamu. Keputusan untuk menikah tidak bisa secepat itu, kau bukan orang biasa, kau seorang Kaisar. Apa yang akan dikatakan para Menteri nanti jika kau langsung menikah seperti ini?"
" Aku akan menjelaskan nya pada mereka hari ini ibu. Kau tidak perlu Khawatir."
" Apa yang membuatmu yakin dengan keputusanmu Putraku?"
Zhao memberi isyarat kepada para pelayan nya untuk keluar agar meninggalkan nya dengan Ibunya. Setelah kepergian para pelayan, Zhao berjalan menghampiri lukisan yang ia buat setelah kembalinya dari Kerajaan Wang. Seorang wanita bercadar dengan mata indah yang sangat mempesona berhasil membuatnya tersenyum. Dia menyentuh wajah wanita yang berada dilukisan itu. Itu adalah Wang Xiao Shi, dilukis berdasarkan ingatan Sang Kaisar.
" Aku tidak tau ibu. Hanya saja... ada rasa dalam diriku untuk memilikinya. Aku tidak ingin membawanya sebagai selir ke istanaku, aku ingin membawanya sebagai istriku, ingin menjadikan istanaku rumahnya dan dia sebagai pemiliknya."
Membayangkan bagaimana wanita itu tertawa membuat wajahnya terlihat sangat cerah, tentu saja itu tidak luput dari pandangan Ibu Suri. Dia menghampiri putranya yang sedang menatap lukisan seorang wanita, dilihatnya wanita didalam lukisan itu, ada rasa berbeda ketika dia melihatnya.
" Aku tau ini terdengar sangat bodoh Ibu, tapi ini yang aku rasakan. Aku adalah Kaisar. Semua keputusan ada ditanganku, bagaimana bisa keputusan untuk diriku ada ditangan Para Mentri"
" Kau jatuh cinta putraku?"
" Cinta? Aku tidak tau apakah ini cinta atau bukan. Semuanya masih sangat samar Bu."
Ibu suri teringat ucapan Tetua Ahn saat itu, mungkinkah ini yang dimaksudnya saat itu? Jika memang ini adalah jawabannya maka dia tidak bisa menolak.
" Baiklah, aku setuju" mata Sang Kaisar terlihat berbinar mendengarkan ucapan Ibunya.
" Terimakasih Ibu, terimakasih!"
Perempuan dilukisan ini, kenapa ada perasaan aneh ketika aku melihatnya? Mungkinkah benar ini adalah yanng ditakdirkan untuk putraku? Mengapa aku bahkan tidak bisa untuk tidak menyetujui nya, bahkan aku belum pernah melihatnya. Aku harap keputusanku ini benar, dan aku harap wanita ini adalah yang diilihkan oleh takdir untuk putraku.
- Ibu Suri
*^*
Kerajaan Wang dilanda kesibukan mendadak saat ini, banyak dari pelayan mondar-mandir kesana dan kemari. Kabar ini juga menyebar cepat ke kalangan rakyat, kecuali syarat yang diberikan oleh Xiao Shi. Para rakyat berbahagia dengan berita pernikahan antara Kerajaan Wang dan Kekaisaran Zhao. Itu artinya, mereka tidak akan berperang.
Kesenangan rakyat justru berbanding terbalik dengan keluarga Istana.
" Apakah aku bermimpi saat ini? Putriku, putri kita akan menikah dengan Kaisar? Hal baik apa yang telah dilakukan putriku sebelumnya" Raja Wang terus saja bergumam tidak percaya. Walaupun kaisar memiliki banyak selir, tapi bisa menikah dengan kaisar dan menjadi permaisuri adalah suatu anugrah dari langit.
Walaupun sebelumnya Raja tidak suka dengan Kaisar, tapi melihat bagaimana Kaisar menyetujui semua persyaratan dari putrinya itu mengubah pandangan nya. Dia mulai menerima Kaisar perlahan-lahan.
" Ayah, bagaimana aku harus menghadapi Kaisar nanti? Dia menjadi suami adikku? Oh Dewa sungguh aku kebingungan" Yan juga tidak bisa duduk dengan tenang.
Diantara semuanya, hanya Xiao Shi yang duduk dengan tenang.
Tidak.
Tidak setenang yang kau bayangkan, dia melamun, tidak percaya dengan apa yang terjadi.
" Shi'er, model pakaian seperti apa yang kau inginkan putriku?" Ratu membawa berbagai macam model, dari berbagai bahan. Xiao Shi yang melamun langsung mengalihkan perhatian nya, begitu juga yang lainnya.
" Semuanya bagus ibu"
Ratu terlihat kecewa dengan jawaban yang ia terima.
" Putriku, apakah kau tidak senang? "
Xiao Shi menggeleng " Aku senang ibu, aku hanya masih terkejut."
Senyuman Sang Ratu kembali terbit " Jadi, mana yang kau mau?"
" Yang mana saja, aku percaya pilihan ibu yang terbaik untuk ku. Aku akan ke kamarku"
Sepanjang perjalanan nya menuju kamar nya, Xiao Shi tetap melamun. Pikiran nya kosong saat ini, sudah beberapa hari dia seperti ini. Entah kenapa dirinya jadi seperti ini, tapi rasanya seperti tidak ada yang ingin dia lakukan.
Melihat Xiao Shi kurang semangat membuat Yuan dan Feng Yue bersedih, mereka khawatir. Akhirnya saat malam hari, Yuan memutuskan untuk membawa Xiao Shi berjalan-jalan keluar, sudah lama mereka tidak pernah keluar setelah pulang dari hutan liar itu.
" Suasana malam ini sangat indah" ucap Xiao Shi.
Kini mereka tengah berjalan-jalan dipasar, sejak mereka keluar Xiao Shi tetap melamun, hanya ini yang dia katakan setelah 2 jam mengitari kota.
Brruukkk!!!
Xiao Shi terjatuh karna menabrak seseorang.
" Nona, anda tidak apa-apa?" tanya pria yang ditabrak olehnya. Xiao Shi menatap pria itu, lalu bangkit tanpa mengambil uluran tangan yang diberikan padanya.
Xiao Shi membungkukan badan nya " maafkan saya karna tidak melihatmu Tuan"
Pria itu menatapnya lekat, seperti terpesona. Tentu saja itu bukanlah hal yang baru, sepnjang mereka jalan tadi memang seluruh pandangan mengarah pada Xiao Shi. Pasalnya, saat ini, Xiao Shi tidak mengenakan cadarnya. Ini memanglah kebiasaan nya jika ia keluar istana secara diam-diam dimalam hari.
" Tuan??" Xiao Shi melambai-lambaikan tangan nya di depan wajah pria itu.
" Ahh,, kenapa nona?"
" Maafkan saya karna tidak memperhatikan jalan"
" Tidak apa-apa. Kalian berdua hendak kemana?" tanyanya menunjuk pada Xiao Shi dan Yuan.
" Kami hanya berjalan-jalan saja. Bagaimana dengan anda?"
" Bisa dibilang aku terdampar"
" Terdampar?"
" Ya. Kudaku sempat mengamuk sebelumnya, dia berlari tak tentu arah dan membawaku kesini."
" Lalu dimana kudamu?"
" Sedang diobati, aku ingin berjalan-jalan ke pasar sambil menunggu itu"
" Ah baiklah, kalau begitu nikmati perjalanan mu Tuan, kami akan-"
" Apakah kalian asli rakyat kerajaan ini?"
" Benar, mengapa anda bertanya, apa ada sesuatu?"
" Kebetulan sekali. Karna kalian juga hanya berjalan-jalan bagaimana jika kita pergi bersama saja, aku tidak terlalu tau daerah disini, jadi kalian bisa menemaniku dan mengenalkan kerajaan ini padaku bukan?"
Xiao Shi sempat berpikir sejenak sebelum akhirnya dia menyetujuinya. " Baiklah tuan, lewat sini"
*^*
" Yang Mulia, para Mentri sudah berkumpul semua di Aula" ucap Kasim Han.
" Apa semuanya sudah disiapkan? tidak ada yang tertinggal?" tanya Zhao memastikan.
" Tidak ada Yang Mulia, semuanya sudah disiapkan" jawab Kasim Han.
" Baiklah, ayo kesana"
Zhao bangkit dari duduknya dan menuju Aula.
" YANG MULIA KAISAR ZHAO MEMASUKI AULA!!!"
Seluruh menteri memberikan hormat.
" Senang bertemu kalian, aku memiliki kabar baik dan juga kabar buruk untuk kalian" ucap Zhao tak ingin berbasa-basi.
Seluruh aula berbisik-bisik mencoba menerka apa yang terjadi.
" Kembalinya diriku saat ini adalah membawa hasil yang tidak pernah terjadi sebelumnya..."
" Kerajaan Wang tidak berhasil ku taklukan" lanjutnya
" Yang Mulia, bagaimana mungkin? Kekuatan anda sangatlah besar dan kuat bagaimana bisa gagal menaklukan sebuah Kerajaan" ucap Penasehat.
" Itu bisa saja Penasihat"
" Yang Mulia--"
" Kabar berikutnya adalah, karna seluruh daratan ini sudah kumiliki. Maka aku akan memutuskan dan memiih seseorang untuk menjadi Permaisuriku"
" Keputusan anda sangatlah bijaksana Yang Mulia, memang sudah saatnya kita memiliki seorang Ibu. Bangku Permaisuri selama ini sudah kosong, dengan adanya seorang Permaisuri maka itu akan memperkuat kekuasaan anda" ucap Menteri Pertahanan.
" Kau terlihat sangat percaya diri Menteri" sindir Zhao. Dirinya tau bahwa para menteri ini akan mempromosikan Selir Agung sebagai permaisuri.
" Tentu Yang Mulia, kita semua mengetahui bahwa kita sudah memiliki seorang Selir Agung, dan kebetulan itu adalah putriku. Ayah mana yang tidak akan bahagia Yang Mulia" ucap sang menteri dengan sangat percaya diri.
" Kau benar Menteri, tapi sayangnya saat ini kau terlalu percaya diri"
" Maaf Yang Mulia, saya tidak mengerti maksud anda"
" Aku telah memilih seseorang untuk menjadi Permaisuriku, tapi itu bukanlah dari para Selir"
" Yang Mulia, bagaimana bisa anda.." Mentri Pertahanan sangat terkejut mendengar keputusan dari sang kaisar. Bukan dari para selir? bagaimana bisa? siapa wanita yang dipilih itu? sebaik apa wanita itu sehingga kaisar tidak memilih siapapun diantara selirnya.
" Aku bisa Menteri, aku sangat bisa. Keputusan ini sudah disetujui juga oleh Ibu Suri, jadi ku harap kalian segera mempersiapkan semuanya dengan baik."
" Tapi Yang Mulia anda sudah memiliki seorang Selir Agung, dan dia sangatlah cocok untuk menjadi pendamping anda" ucap salah satu Menteri.
" Jadi menurutmu pilihanku ini tidak berdasar?"
" Maafkan kelancangan saya Yang Mulia, tapi saya harap anda dapat memberitahu semua orang siapa wanita yang anda pilih" tanya salah seorang Mentri.
" Dia adalah Putri dari Kerajaan Wang, Putri Xiao Shi. Aku yakin kalian pernah mendengarnya, mengingat campur tangan nya dalam kemajuan Wang diakui oleh banyak orang"
Semua orang membenarkan ucapan Kaisar. Putri Wang itu memang banyak diketahui oleh orang-oranag semenjak kembalinya ia. Campur tangan nya dalam kemajuan Wang diakui dan dipuji banyak orang, dan masih banyak lagi hal-hal yang luar biasa mengenainya. Tentu saja dia cocok jika terpilih menjadi Permaisuri.
Melihat semua orang terlihat setuju dengan itu membuat Menteri Pertahanan Geram.
" Keputusanku sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat. Jika ada yang menentang keputusanku maka akan ku anggap sebagai bentuk pemberontakan, dan tidak ada kata ampun bagi pemberontak" tegas Kaisar.
Aula hening, tidak ada satupun yang bersuara.
" Sekretaris Luo, bacakan keputusanku!!" titahnya.
Kasim Han memberikan gulungan berisi keputusan pada sekretaris Luo. Kepala sekretaris itu menerima gulungan yang diberikan Kasim Han, dan membacakan nya dengan keras sebagai hasil keputusan mutlak.
" Bersamaan dengan seluruh daratan yang telah ditaklukan, maka pemilihan permaisuri akan dilakukan sesuai dengan kualifikasi yang ada dan juga dengan persetujuan Ibu Suri. Dengan adanya keputusan ini maka seluruh rakyat, dan seluruh pejabat diharapkan untu menaati dan menerima keputusan ini. Siapapun yang menolak keputusan ini maka mereka akan dianggap pemberontak dan diasingkan" ucap Sekertaris Luo dengan Lantang.
" Aku harap kalian mematuhi perintahku."
Seluruh menteri memberi hormat dan tidak ada lagi yang berani untuk membantah.
" Yang Mulia bijaksana!! Semoga Yang Mulia panjang umur!!"
Seluruh istana bergema dengan seruan itu. Kabar penentuan Permaisuri itu terdengar sampai keseluruh daratan, termasuk ke telinga para selir, heboh dan membuat seluruh Istana Dalam bergosip. Selir Agung yang digadang-gadang akan menjadi Permaisuri justru tidak dipilih sama sekali oleh Kaisar.
Selir Yun saat ini bergesa untuk menemui ayahnya, menanyakan kebenaran berita yang ia dengar.
" Ayah, apakah berita ini benar?" tanya Selir Yun.
Menteri Yun menganggukan kepalanya sambil menghembuskan nafas pasrah.
" A-apa?!! Bagaimana mungkin ayah? Aku adalah Selir Agung, aku-"
" Mao'er! Aku mengerti perasaan mu, tapi ini adalah keputusan Kaisar."
" Tidak!! Ini tidak bisa!! Tahta dan gelar Permaisuri hanya untukku! Aku akan mengambil milikku dengan cara apapun!!" |
|
|
|
bersambung........
kagak paham g, emang si Yanran cwok ya, trus mreka guy
isa ae lo thor