Kehidupan mewah serba berkecukupan tidak menjanjikan sebuah kebahagiaan. Contohnya saja Evelina, memiliki segalanya. Apapun yang dia inginkan bisa ia dapatkan. Namun, Eve selalu merasa kesepian, hatinya terlalu gunda mengharapkan perhatian kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan dunia mereka.
Suatu hari, karena selalu meninggalkan putri mereka sendirian. Kedua orang tua Eve memutuskan untuk menjodohkan putri mereka dengan salah satu anak dari sahabatnya.
Pertanyaan nya, akankah Eve bisa bahagia? menikah muda dan bergabung dengan keluarga baru apa bisa membuat kesepian itu hilang?
Mau tahu jawabannya? yuk ikutin kisah perjalanan cinta Eve dan Joenathan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Kring!!!
Bel berbunyi sangat nyaring, memberi instruksi pada seluruh warga SMA Mekar Jaya. Bahwa kegiatan di sekolah hari ini telah berakhir.
Huh.
Terdengar hembusan lega dari siswa siswi yang terlihat lelah menjalani kegiatan belajar hari ini.
"Baiklah anak anak, pembelajaran kita hari ini cukup sampai di sini" Ucap Bu Desi menutup pembelajarannya di kelas 11 IPA A.
"Baik Bu, terimakasih" balas mereka secara kompak dan penuh semangat.
Bu Desi tersenyum, kemudian dia meninggalkan kelas tersebut dan di susul oleh siswa siswi yang selesai membereskan buku bukunya.
Eve selesai menyimpan semua alat tulisnya ke dalam tas. Begitu juga dengan ke 3 sahabatnya. Mereka bersama sama keluar dari kelas.
"Eh kalian duluan saja yah, gue mau ke ruang BK dulu nemuin Bu angle." Ucap Eve.
"Lah ngapain?" tanya Nadia heran.
"Belum kelar yah?" ucap Hana ikut bertanya.
"Belum, gue harus memastikan Jia di visum dan membuktikan kalau gue gak salah." jelas Eve.
"Yaudah, kita temenin yah" Sahut Tiara.
"Iya Eve, kita temenin ayok" Sahut Hana menyetujui ucapan Tiara.
Eve menggeleng,ia merasa teman temannya tidak perlu ikut.
"Kalian duluan aja, gue cuma sebentar kok. Memastikan aja. Setelah itu gue pulang" Tolak Eve.
"Udah lah Eve kita bareng bareng aja." ucap Hana.
Lagi lagi Eve menggeleng. "Cuma 2 menit, dan gue bisa sendiri kok guys" Eve berusaha agar sahabatnya percaya kalau dirinya bisa sendiri.
"Udah kalian pergi aja, gue ke ruang BK dulu yah bye. Hati hati nyetirnya." Seru Eve seraya berlari menuju ke ruang BK.
"Ehh.."
"Dasar tu bocah, kebiasaan gak mau ajak kita kalau dalam masalah" gerutu Nadia.
"Tahu ih, padahal kan pengen juga di hukum dan gak masuk belajar" gumamnya lagi yang langsung mendapat hadia dari Hana
Pletak.
"Aws, sakit tahu Hana. Kenapa Lo malah memukul kepala gue??" Hardik Nadia sambil memegangi keningnya yang terkena jitakan tangan Hana.
"Lo sih, di hukum malah pengen. Bego tahu gak." cibir nya.
Nadia nyengir sedangkan Tiara hanya ikut tertawa kecil sambil melihat kepergian Eve.
"Udah ah yuk cabut, pulang ke rumah jangan mangkal."Celetuk celetuk Hana.
"Emang gue Lo" Sahut Nadia.
"Dih."
Mereka pun akhirnya pulang lebih dulu dari Eve.
Eve berjalan santai menuju ke ruang BK. Lagi dan lagi dia bertemu dengan Leo. Pria itu tampak tersenyum kepadanya.
"Eh kok belum pulang?" sapa Leo ramah.
Eve sedikit kaget dengan sikap pria ini selalu baik kepada dirinya. Eve juga merasa sedikit ada yang aneh dengan Leo.
"Gue mau menemui Bu angle dulu" Jawab Eve.
"Mau gue temenin gak?" Tawar Leo.
Eve langsung menggeleng cepat, dia tidak bisa berlama-lama dekat dengan kek. Bisa bisa jantung nya meledak nanti.
Siapa coba, yang gak akan deg deg an dekat sama senior tampan dan incaran sekolah. Yah, walaupun idola pertama mereka adalah Joe. Tapi, menurut Eve Leo tak kalah keren,dia lebih suka Leo di bandingkan Ketos lebay itu.
"Yaudah yah kak, gue lanjut dulu. Keburu Bu angle pergi nanti."
"Yakin ni, gak mau gue anter?"
"Gak usah" tolak Eve lagi.
"Yaudah deh, gue duluan yah"
"Iya" balas Eve tersenyum kikuk.
Leo pun berlalu, meninggalkan Eve yang hampir mencak mencak dan teriak saking bahagianya di dekati oleh senior tampan.
"Jantung gue, oh ya ampun kenapa akhir-akhir ini dia begitu baik sama gue." Pekik Eve tertahan, dia benar benar senang.
Eve melompat lompat girang, saat berbalik hendak pergi ke ruang BK, dia di kejutkan oleh kehadiran Joe di belakangnya.
Ekspresi pria itu sangat mengerikan, senyum senang itu berubah menjadi cemberut bahkan lebih ke sinis.
"Ngapain Lo?" ketus nya.
"Lo yang ngapain!" Balas Joe dengan wajah datarnya.
Gak mau membuat mood nya buruk, Eve memilih untuk pergi,dia menghindari pertengkaran yang tidak berarti bersama Joe.
"Eh."
Eve kaget, tiba tiba Joe menahan tangannya.
"Najis, ngapain Lo pegang tangan gue!" Eve menepis lalu mengelap tangannya bekas pegangan tangan Joe.
Melihat hal itu, membuat emosi Joe naik.
"Di pikir gue anjing, najis!" Batin nya.
"Udah deh yah, gak usah ganggu gue. Gue capek, dan gak mau buang buang waktu bersama orang kaya Lo. Mubazir, minggir!" Usir Eve mendorong bahu Joe.
Bukannya membiarkan Eve pergi, Joe malah menarik dan menggendong Eve menuju ke parkiran.
"Eh eh, apa apaan ini. Bego lepasin gue, turunin bego. Ketos alat jablay, Lo ngapain sih"
"Lepasin!"
Eve terus meronta ronta di gendong ala ala penculik di bahu Joe. Tangannya sibuk memukul mukul punggung Joe agar cowo itu menurunkan tubuhnya.
"Tolong!!! Tolong, lepasin bego!!"
"Mama, anak kalian di culik Wewe gombel!!" rengek Eve seperti anak kecil. Dia gak tahu lagi harus seperti apa agar di lepaskan. Mata Eve juga sibuk melihat kiri kanan, takut ada yang melihatnya. Sekolah memang terlihat sudah agak sepi, hanya ada beberapa siswa siswi saja di parkiran, tapi mereka sudah pergi ketika Eve dan Joe tiba di sana.
Sesampainya di parkiran, Joe langsung mendudukkan Eve di bangku depan samping kemudi mobilnya. Memasangkan sabuk pengaman ke tubuh Eve.
"Awas aja kalo Lo berani buka dan keluar." Ancam Joe dengan sorot mata tajam.
Bukan Eve namanya jika dia menurut pada Joe begitu saja.
"Lo pikir gue bini lo, nurut sama orang kaya Lo sama aja kaya nurut sama Syetann.." Balas Eve yang langsung membuka sabuk pengaman itu dan mencoba mendorong tubuh Joe agar bisa keluar dari mobil.
"Oh jadi Lo melawan gue?"
"Dih, sejak kapan gue takut sama Lo huh?" Balas Eve tak mau kalah.
"Oke, jika Lo berani keluar dari mobil ini,gue perkosa Lo."
Deg.
Seketika pergerakan Eve terhenti, ucapan Joe benar benar tidak sopan kepadanya.
"Ketua OSIS macam apa ngancam seperti itu huh. Dasar bego!" Maki Eve.
"Gue serius, coba aja Lo buka pintu ini!" Ucap Joe, lalu menutup pintu mobilnya. Joe hendak mengitari mobilnya tapi Eve yang tidak takut dengan ancamannya malah membuka pintu mobilnya.
"Dasar gila! " Dengus Eve keluar dari mobil.
Melihat hal itu, Joe pun berbalik dan langsung menangkap tangan Eve dan kembali mendorong gadis itu masuk ke dalam mobil. Dorongannya tidak sekasar mulut pedas Eve, Joe tetap memperhatikan kelembutan kada wanita.
"Lo pikir gue ngancem doang?"
"Apaan sih lepas, gue mau pergi!" Ungkap Eve.
Beruntung parkiran benar benar sudah sepi, jadi tidak ada yang melihat perdebatan mereka yang mungkin jika di rekam akan menjadi trending topik di sekolahnya.
Eve terus meronta dan berusaha mendorong Joe menjauh agar dirinya bisa keluar.
Cup!
semoga aja Risna gak jadi penghalang kebahagiaannya Eva.,kalo udah nikah sama Joe
masa guru gak bisa memberikan keringanan buat muridnya, masalah foto ajah dipermasalahkan yang penting kan bukan foto senonoh,aneh banget deh .
Jia yah yg datengin Leo ,mau ajak sekongkol 😏😏😏