follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Lara gadis cantik berusia delapan belas tahun, tak menyangka rencana sang Ibu untuk menjebak kakak tiri mereka yang bernama Edgar agar tak menguasai seluruh kekayaan keluarga Collins justru menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.
Dia terjebak satu malam panas bersama Edgar tanpa keduanya sadari, dan setelah kejadian malam itu keduanya berusaha untuk menutupi scandal tersebut, namun yang terjadi justru perasaan cinta mulai tumbuh dihati keduanya.
Hubungan yang tak seharusnya terjadi di antara keduanya, karena mereka bersaudara satu ayah walaupun beda ibu justru semakin rumit dengan benih yang mulai tumbuh di rahim Lara.
Lalu bagaimana akhirnya jika keluarga mereka mengetahui hubungan yang terjalin antara Edgar dan lara? Dan apa jadinya jika Scandal yang dilakukan Edgar dan Lara justru membongkar kisah masa lalu kedua orang tua mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33
Suasana di ruang makan terasa begitu tegang saat Miranda, Rose, Lily, dan Lara menatap sosok pria yang dengan santai dan penuh percaya diri ikut makan malam bersama mereka. Sosok yang tidak mereka harapkan kehadirannya bahkan dalam mimpi sekalipun.
"Sepertinya ada yang sudah tidak sabar untuk tinggal di mansion kita?" Sindir Rose pada adiknya satu ayah namun beda ibu.
Sungguh Rose masih kesal dengan kejadian tadi siang dimana Dad Robert memilih menyingkirkan dirinya sebagai wakil Ceo di perusahaan Exxon demi Edgar. Meskipun sebenarnya Rose tidak peduli dengan jabatannya dan justru bahagia jika tidak lagi bekerja di perusahaan Exxon, tapi Rose tidak suka dengan cara Dad Robert yang terkesan pilih kasih.
"Kelihatannya begitu, tapi yang jelas pemandangan ini begitu menyejukkan mata." Sahut Lily dengan santai dan dengan tatapan penuh kekaguman. Seandainya saja Edgar bukan adiknya sudah pasti ia akan jatuh cinta pada Edgar yang sangat tampan dan gagah.
"Lily!" Rose mencubit adiknya dengan gemas. Ia tak habis pikir bagaimana bisa Lily yang selalu menyukai pria dewasa justru terpesona pada Edgar yang usianya lebih muda dari mereka. Seharusnya Lily itu membenci Edgar, karena kehadiran pria itu sudah membuat perhatian dan kasih sayang Dad Robert jadi tidak ada untuk mereka.
"Kenapa kak? Apa yang aku katakan benar bukan? Di mansion ini semuanya perempuan, dengan ada nya dia mata kita jadi segar." Seloroh Lily tanpa mengalihkan tatapannya pada Edgar.
"Ck, segar dari mana? Yang ada panas." Gerutu Rose dengan kesal.
Sementara Rose dan Lily berdebat, Lara dan Miranda justru memilih diam. Terutama Lara, karena ia masih bingung dengan kejadian tadi siang dimana setelah menangis Lara justru tertidur di atas ranjang seorang diri. Tadinya ia pikir Edgar sudah pulang, tapi ternyata pria itu masih ada di mansion nya dan saat ini ikut makan malam bersama keluarganya.
"Mom kenapa diam saja?" Protes Rose yang merasa tidak nyaman dengan situasi mereka saat ini. Dimana Mom Miranda yang biasanya cerewet dan selalu mengomel, kini diam saja dengan keberadaan Edgar diantara mereka.
"Lalu Mom harus apa? Kita ini sedang makan, dan biarkan saja dia ingin berbuat apa di Mansion kita." Jawab Miranda dengan tak peduli. Karena memang ia sudah tidak peduli pada apapun selain pernikahan Rose dan rencana perceraiannya dengan Robert.
"Tapi Mom, apa Mom tidak takut kalau dia itu sebenarnya ingin memata-matai kita?"
"Aku tidak akan berbuat seperti itu." Edgar yang sejak tadi diam kini bersuara. "Karena aku tulus ingin memperbaiki persaudaraan kita, Kakak Rose." Ucapnya dengan penuh penekanan pada kata Kakak.
Rose bergidik ngeri mendengar Edgar memanggilnya kakak, rasanya begitu aneh dan menggelikan. Sedangkan Lily dan Lara tertawa melihat ekspresi Rose.
"Sudah jangan berisik, selesaikan makan malam kalian!" ucap Miranda dengan tegas, membuat semua orang yang ada di ruangan tersebut melanjutkan makan malam mereka dalam diam.
Setelah selesai makan malam, Miranda pergi entah kemana begitu pun dengan Lily. Sedangkan Rose memilih berdiam diri di kamarnya menonton acara drama Korea, menyisakan Lara dan Edgar yang masih berada di ruang tengah.
"Kak sebenarnya apa tujuanmu tinggal disini?" tanya Lara dengan serius. Karena jujur ia tidak suka jika Edgar tinggal di Mansion nya.
Lara takut jika mereka saling berdekatan terus akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti kejadian tadi siang, entah mengapa Lara merasa begitu nyaman berada di pelukan Edgar hingga membuatnya ketiduran.
"Kau sudah tahu jawabannya." Jawab Edgar dengan singkat dan jelas.
"Ck, kalau kau masih mengkhawatirkan aku ha—"
"Sst.." Edgar membungkam bibir Lara dengan kedua tangannya. Inilah yang ditakutkan Edgar, Lara keceplosan berbicara dan membuat semuanya menjadi kacau.
Lara yang kesal bibirnya di bungkam, menggigit tangan Edgar dengan keras hingga membuat pria itu berteriak kesakitan.