NovelToon NovelToon
Demi Sebuah Kata Bakti (Kau Abaikan Anak Istri)

Demi Sebuah Kata Bakti (Kau Abaikan Anak Istri)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Eys Resa

Perjalanan hidup seorang wanita bernama Ayesha yang ingin mendapatkan kebahagiaan dari keluarga sang suami yang penuh dengan toxic. Berbagai hinaan dan cacian dari keluarga suami sudah menjadi makanan sehari-hari. Meski begitu, tak sedikitpun suaminya mau membelanya karena takut dicap sebagai anak durhaka.

Dan demi sebuah kata bakti, sang suami tega mencampakkan anak istrinya. Bahkan dia berani bermain hati dengan wanita idaman lain.

Akankah Yesha, bertahan dalam keluarga toxic suaminya?
Atau menyerah, dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Ikuti terus cerita ini ya,
Dan jangan lupa dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Tak Disengaja ( 2 )

"Abhi, mama mau ke toilet sama Jihan. Kamu disini saja dulu temani Yesha dan Aksa. " Mama Erina mengejutkan Abhi yang tengah fokus memandang Yesha yang menyuapi Aksa.

"Oh... Oke ma. " jawab Abhi tergagap.

Bu Erina dan Jihan beranjak dari tempat duduk mereka akan pergi mencari toilet, mereka sebenarnya hanya ingin memberi waktu untuk Abhi dan Yesha untuk saling bicara.

"Aksa makannya lahap banget ya, Yesh? " tanya Abhi kepada Yesha yang sedang menyuapi Aksa.

"Iya, Aksa kalau disuapi makannya banyak mas. Tapi kalau makan sendiri dia makannya sedikit. " Jawab Yesha masih memasukkan makanan ke mulut anaknya.

"Om Abhi, nggak makan? " Aksa tiba-tiba nyeletuk ikut ngobrol dua orang dewasa di hadapannya.

"Enggak Aksa, Om Abhi nggak terbiasa makan makanan seperti ini. " jawab Abhi asal.

"Kenapa Om, ini enak banget lho. Om Abhi harus coba. " Aksa memberi pengertian kepada Abhi yang sepertinya enggan makan makanan kesukaannya.

"Maaf, Aksa. " Ucap Abhi sambil tersenyum.

"Coba kalau Om Abhi makannya di suapi ibu, pasti om Abhi akan suka. Aksa kalau susah makan, ibu pasti suapin Aksa. Walau cuma makan sama tempe, rasanya pasti enak banget. " ceplos Aksa tanpa memikirkan perasaan Ibunya.

Yesha yang mendengar perkataan anaknya itu langsung mendelik. Sedangkan Abhi tersenyum mendengarkan ocehan Aksa.

"Bu, coba suapi Om Abhi. Kasihan Om Abhi dari tadi belum makan apa-apa. " celetukan Aksa membuat wajah Yesha memerah.

"Aksa, nggak boleh gitu. Om Abhi sudah besar, Aksa. Om Abhi sudah bisa makan sendiri. " Yesha memberi pengertian kepada Aksa.

"Coba dong, bu. Satu kali suapan aja, nanti kalau om Abhi suka, itu artinya tangan ibu punya sentuhan ajaib. " Aksa memaksa ibunya untuk menyuapi Abhi. Agar Abhi tau rasa makanan kesukaannya.

Yesha dan Abhi saling berpandangan. Tampak semburat merah di pipi Yesha yang sudah tidak dapat ditutupi lagi. Sedangkan Abhi hanya menggedikkan bahunya seolah dia tak mau tau apa keinginan Aksa.

"Ayo, bu. Coba suapi om Abhi biar tau rasa makanan kesukaan Aksa. " paksa Aksa kepada ibunya itu.

"Tapi Aksa.... "

"Kalau ibu nggak mau, ya sudah. Aksa nggak mau makan lagi. Aksa sudah selesai makannya. " ancam Aksa pada sang ibu.

Yesha menghembuskan nafasnya kasar. Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena Yesha tau, Aksa adalah anak yang keras kepala kalau dia sudah merajuk.

"Baiklah... baiklah. Satu suapan saja ya? " Akhirnya Yesha mengalah.

Yesha menghadap ke arah Abhi. Dia harus meminta persetujuan Abhi dalam hal ini.

"Mas Abhi, boleh kah? " kata Yesha sedikit tak enak hati, karena dia tau Abhi adalah orang yang susah kalau disuruh makan makanan yang tak biasa dimakannya

Abhi menganggukkan kepalanya tanda setuju. Akhirnya satu suapan nasi bersama ayam krispi mendarat dengan mulus di mulut Abhi.

Yesha menunggu reaksi Abhi apakah dia akan mengeluarkan makanan itu lagi, atau menelannya. Namun beberapa saat menunggu, ternyata makanan itu tidak keluar dari mulut Abhi.

"Gimana Om, enak kan makanan kesukaanku?" tanya Aksa pada Abhi yang sudah menelan makanannya.

"Hmmm, gimana ya? " Abhi seolah berfikir tentang rasa makanan yang baru saja masuk ke dalam perutnya.

"Enak.. kaaannn??? " Aksa masih menunggu jawaban dari Om Abhi nya.

Abhi mengangguk, "Iya enak sekali Aksa. "

"Yey.... Benerkan, tangan ibu memang ajaib. makanan yang tidak disuka akan menjadi enak kalau ibu sudah menyuapi kita. " Aksa bersorak senang mendengar pendapat Abhi tentang makanan kesukaannya.

Yesha dan Abhi tersenyum mendengar ocehan Aksa yang menggemaskan di mata mereka berdua.

"Om Abhi sudah makan, Sekarang giliran Aksa yang harus menghabiskan makanan ini ya? " Yesha lalu menyuapi Aksa lagi.

"Setelah menyuapi Aksa, ibu suapi Om Abhi lagi. " pinta Aksa kepada ibunya.

"Aksa... nggak boleh gitu. "

"Kata Om Abhi makanan ini enak bu. Ibu nggak kasihan Om Abhi belum makan malam. Mau, ya Om. makan malam sama Aksa, menghabiskan nasi ini dengan di suapi ibu. " kata Aksa memaksa.

Abhi hanya tersenyum mendengar ucapan Aksa. Sedangkan Yesha hanya menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba terdengar suara.

"Kruukkk..... " dari perut Abhi.

Blush.... wajah Abhi langsung memerah. suara cacing diperut nya kenapa tidak bersahabat.

"Ibu, dengar. Ternyata Om Abhi lapar, bu. Itu tadi perutnya bunyi. "

Yesha yang juga mendengar suara perut Abhi ikut tersenyum simpul. Lalu dia memanggil pelayan dan memesankan satu porsi makanan yang sama dengan Aksa.

"Baiklah, sekarang ibu akan menyuapi Aksa dan Om Abhi. Nggak apa kan mas? " ujar Yesha dengan tak enak hati.

Aksa dan Abhi pun mengangguk setuju.

Dalam hati Abhi sebenarnya dia juga bersorak senang. karena tadi setelah menerima suapan dari Yesha, makanan yang tidak dia sukai itu berubah menjadi enak. Entah karena makanan itu memang enak atau karena sentuhan dari tangan Yesha yang ajaib. Abhi tidak mengerti.

Akhirnya Abhi dan Aksa di suapi makan oleh Yesha. Dari kejauhan Mama Erina dan Jihan memandang ke arah mereka bertiga. Seutas senyuman terbit di bibir mereka berdua. Ternyata rencana mereka berdua berjalan lancar untuk menyatukan Abhi dan Yesha. Tak lupa Jihan sudah mengabadikan momen bersejarah tersebut dengan Video untuk dikirim kan kepada kakaknya nanti. Agar kakaknya bisa berfikir ulang tentang Yesha untuk jadi pendampingnya. Semoga setelah ini hubungan mereka berdua bisa terjalin dengan baik.

"Sudah habis. " ujar Yesha kepada Aksa dan Abhi.

Aksa dan Abhi yang melihat nasi di piring habis pun merasa kecewa.

"Bu, nambah lagi dong. Aksa masih lapar. Om Abhi masih lapar atau sudah kenyang? " tanya Aksa kepada Abhi.

Abhi yang mendapat pertanyaan seperti itu dari Aksa, jadi menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

"Sebenarnya masih lapar sih. " ujar Abhi dengan sungkan.

Yesha menghembuskan napasnya. Ternyata Abhi dan Aksa satu server kalau sudah bersekutu. "

"Baiklah, satu porsi lagi ya. " Akhirnya Yesha yang mengalah.

Aksa bersorak senang, sedangkan Abhi hanya bisa bersorak dalam hati.

Setelah menyelesaikan makannya, bu Erina dan Jihan datang menghampiri mereka.

"Kenapa lama sekali? " tanya Abhi kepada mama dan Adiknya.

"Maaf setelah dari toilet tadi, mama belanja sebentar membeli baju ini. " kata Bu Erina dengan menenteng sebuah paperbag.

"Dasar wanita, kalau sudan ketemu barang bagus pasti langsung di sambar aja." batin Abhi.

"Apa kalian sudah selesai makannya? " tanya bu Erina.

"Sudah, nek. Tadi Aksa dan om Abhi makan disuapi sama Ibu. " kata Aksa tanpa rasa berdosa.

Perkataan Aksa langsung membuat semburat merah muncul di kedua pipi Yesha. Sedangkan Abhi hanya santai menanggapi dengan santai.

"Benarkah itu? " mama Erina pura-pura tidak tau.

Aksa mengangguk dengan yakin.

"Terus, apa Om Abhi makan banyak? " Mama Erina menanggapi ucapan Aksa.

"Iya, nek kami habis tiga piring. " Aksa menceritakan dengan semangat.

Jihan membaca reaksi kakaknya yang hanya cuek.Tapi dia tau, kakaknya itu pasti bahagia.

"Ya sudah kalau begitu sekarang kita pulang ya?" ajak mama Erina pada akhirnya.

Mereka akhirnya pergi dari rumah makan itu. Untuk kembali ke rumah.

"Kamu naik apa, yesh? " tanya Abhi ketika mereka sedang berjalan menuju parkiran.

"Aku tadi naik taksi online, mas." jawab Yesha.

"Ya sudah, kita antar mereka pulang dulu, bhi. Mama biar nggak kepikiran. " Mama Erina menimpali obrolan mereka berdua.

"Iya mas, antar kami pulang dulu. " Jihan ikut masuk kedalam obrolan mereka.

"Apa tidak merepotkan, mas? " tanya Yesha yang merasa tidak enak hati.

"Tidak, Yesh. Dengan senang hati aku akan mengantar kalian pulang. " ujar Abhi dengan senyum tulusnya.

Mama Erina yang melihat interaksi mereka berdua hanya bisa berdoa dalam hati. Semoga Abhi benar-benar bisa membuka hatinya untuk Yesha dan Aksa nanti.

Mata Jihan melihat ke arah sebuah toko sepatu, dia melihat sepatu incarannya, lalu menarik tangan Abhi memasuki toko itu.

"Mas, belikan aku sepatu. " katanya setelah sampai di sana.

Abhi dan mama Erina menggelengkan kepala melihat tingkah Jihan. Sedangkan Yesha dan Aksa menunggu di luar toko, duduk di sebuah kursi tunggu.

Tiba-tiba sebuah suara yang sangat Yesha kenal, terdengar di telinga Yesha dan Aksa.

"Ngapain kamu disini.... "

to be continued.

1
Rita Ningsih
Luar biasa
Muslimah 123
💕💕💕
Sumintiari Widiastuti
Luar biasa
Sumintiari Widiastuti
Yg betul itu, don't judge the book by cover.
tdk pake it's.
terimakasih
Sumintiari Widiastuti
namanya yesha, dewi, nila ...
yg bener namanya siapa ..?
YUANLU
Luar biasa
Zayna Khanza
pengen tos ama jihan/Facepalm//Facepalm/
Ani Ani
Bagus cerita ny
Ani Ani
DIA Belum Tahu lagi
Ani Ani
ITU sudah cukup
Ani Ani
padan muka kau
Ani Ani
APA ada derama lagi
Ani Ani
akhir nya nikah juga
Ani Ani
semua nya telah terjadi
Ani Ani
Anak yang faham
Ani Ani
sebenar nyadia nak jumpa buah hati nya
Ani Ani
untuk berdua aja
Ani Ani
bahagia betul meraka
Ani Ani
ada yang ingin tahu
Ani Ani
dah jumpa kembali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!