CINTAI AKU OM !!!

Saat ini Rayen sedang dalam perjalanan menuju apartemen milik Viona, sebelumnya ia sempat menelpon Leo untuk menanyakan tentang keadaan sang kekasih,, dan setelah mendengar jawaban dari sahabatnya itu Rayen menyimpulkan kalau Viona tidak marah seperti yang ia pikirkan, karna Leo hanya mengatakan bahwa kekasihnya itu hanya terlihat kesal saja.

Kini mobil yang ditumpanginya sudah sampai dibasement apartemen,setelah parkir Rayen langsung keluar dan menuju lantai dimana kekasihnya itu tinggal.

Ting-tong

Terdengar suara bel berbunyi, Viona yang saat itu memang berada dalam kamarnya langsung tersenyum sinis, ia yakin pasti yang berada dibalik pintu tersebut adalah kekasihnya.

''Kita lihat saja sayang,seberapa besar usahamu untuk membujukku.'' gumamnya setelah itu ia segera melangkah menuju pintu apartemennya.

Ceklek

Tak lama pintu terbuka, dan munculah seseorang pria tampat sambil membawa sebuket bunga mawar ditangannya.

''Hai sayang, ini untukmu.'' ucapnya sambil menyerahkan bunga tersebut ketangan Viona

Viona mengambil bunga tersebut,namun dengan wajah datar,kemudian ia masuk kedalam,disusul oleh Rayen dibelakangnya

''Sayang maafin aku ya? karna tadi sore ninggalin kamu begitu saja.'' sesal Rayen

''Coba mas jelaskan sama aku,kenapa mas tega ninggalin aku disana sendirian, kamu jahat tau gk mas.'' ucap Viona yang akhirnya mengeluarkan emosinya

''Iya,mas sadar mas itu sudah salah sama kamu,maka dari itu mas minta maaf ya sayang? mas sama sekali gk bermaksud buat ninggalin kamu saat itu.'' jelas Rayen

''Apa kamu bilang mas? gk sengaja? jelas-jelas aku ada dihadapanmu saat kau membawa gadis itu keluar dari cafe, tapi seolah kamu gk melihat aku disana, kenapa mas?'' cerca Viona dengan suara yang sedikit meninggi

''Saat itu mas hanya ingin melindungi Niken, kamu lihat kan tadi, dia hampir saja terjatuh, mas hanya tak ingin terjadi sesuatu dengannya.'' ucap Rayen dengan alasan yang tak masuk akal menurut Viona.

''Tapi tadi kan sudah ada Leo yang menolongnya, apa jangan-jangan maksud ucapan kamu itu, menolong Niken dari pegangan tangan Leo lagi, begitukah??'' tuduh Viona.

''Loh kok kamu nuduh aku kayak gitu sih, memangnya kamu gk percaya sama aku?

''Bukan gk percaya mas, tapi aku sedikit ragu sama kamu,jangan-jangan kamu menyukai keponakanmu sendiri, iya??'' sarkas Viona

''Kenapa semua orang mengira aku menyukai Niken,dalam artian lain, tadi Leo juga menuduhku seperti itu saat aku menghubunginya,sekarang Viona juga punya pikiran yang sama dengan nya,mana mungkin aku menyukai keponakanku sendiri, itu mustahil.

Batin Rayen yang masih keukeh dengan pikirannya.

''Vio, sebaiknya kita gk usah bahas itu lagi ok, karna pemikiran kamu itu sama sekali tidak benar.Gimana kalau sekarang kita makan malam diluar,kamu mau kan?'' bujuk Rayen

''Aku gk mau mas, aku lagi gk pengen kemana-mana,'' rajuknya sambil menjatuhkan bobot tubuhnya di sofa ruang tamu.

''Sayang ayo dong, jangan marah lagi ya! atau gini aja, kamu mau nya mas gimana agar mas bisa dimaafin sama kamu?

Viona menatap sengit pada Rayen,membuat pemuda itu mengerenyit bingung.

''Kamu kenapa natap mas kayak gitu?

''Ya karna aku gk yakin mas bakalan bisa penuhi permintaan aku kali ini.'' jawabnya.

''Memangnya kamu maunya apa sih? mas akan usahain apa pun yang kamu mau.'' sambung Rayen

''Mas,, aku mau nya minggu depan kita bertunangan!" ucap Viona serius

''Tu-tunangan??'' beo Rayen

''Iya, kenapa? mas gk bisa?'' tanya Viona sinis

''Bukan gitu sayang, kamu kan tau belakangan ini mas masih sibuk,dan kalau acara seperti itu pasti banyak yang akan dipersiapkan.'' jelas Rayen

''Mas tenang saja,biar aku yang handle semuanya, mas tinggal terima beres aja.'' ucapnya yakin.

''Mas! maaass!" panggil Viona karna melihat Rayen melamun.

''I-iya sayang.'' ucapnya tersentak

''Kamu ini sebenarnya niat gk sih untuk bertunangan denganku? kok kayaknya seperti gk perduli?.'' ucap Viona marah.

''Bukan gitu, iya, ok, kita akan bertunangan minggu depan, dan kamu yang menyiapkan semuanya, udah kan? mas harap kamu gk marah lagi sama mas.'' ucap Rayen, entah kenapa hatinya sedikit ragu, dengan keputusan yang diambilnya.

KEESOKAN HARINYA..

Seperti biasa, pagi ini Niken berangkat kesekolah diantar oleh mang Diman,sesampainya disekolah Niken langsung disambut oleh kedua temannya yang kebetulan juga beru keluar dari kendaraan masing-masing.

''Tumben pagi ini gk cemberut kamu?'' ucap Putri,entah hanya gurauan saja atau sindiran, yang pasti Niken merasa belakangan ini Putri sangat sensi pada nya.

''Put, jangan mulai deh loe!" peringat Windy.

''Udah!,, yuk masuk!" ucap Niken tanpa ingin menanggapi ucapan Putri.

Tak terasa bel jam istirahat berbunyi, menandakan waktunya siswa untuk mengisi perutnya,ada yang kekantin, ada juga sebagian yang keperpustakaan untuk membaca buku.

''Ken, kantin yuk? gue laper banget nih belum sarapan dari pagi.'' ucap Windy

''Aku belum laper Win, lagi pula kenapa kamu gk sarapan tadi pagi?'' tanya Niken

''Gk selera, lagian hanya minum susu saja tadi pagi, dan sekarang cacing diperut gue pada ngedemo semua.'' jelas Windy

''Yuk sama gue aja,'' ajak Putri yang tiba-tiba nimbrung

''Yasudah yuk! Ken loe yakin gk ikut?'' tanya Windy lagi memastikan

''Iya, ntar kalau lapar aku nyusul kalian deh.'' jawabnya

Setelah kedua sahabatnya keluar, Niken menelungkupkan wajahnya diatas meja, rasanya ia sungguh malas ngapa-ngapain,bahkan untuk sekedar ketoilet saja kalau bisa dititipkan ia bakalan nitip tuh air seni.

Akhirnya dengan langkah gontai Niken melangkah menuju toilet, namun karna ia tak melihat jalan akhirnya ia pun menabrak tubuh seseorang hingga membuatnya jatuh.

Bruuk..

''Aaww,,'' pekiknya sambil mengelus bokong nya yang mencium lantai.

''Maaf kamu gpp kan?'' tanya seseorang yang suaranya sangat pamiliyar ditelinga Niken

Niken mendongak untuk melihat siapa pemilik suara itu, saat mata mereka sudah bertemu orang itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada Niken untuk membantunya berdiri.

''Rangga,'' ucap Niken sambil meraih uluran tangan Rangga.

''Maaf ya, aku udah nabrak kamu tadi, kamu gpp kan?'' ucapnya memastikan

''Sakiit,'' jawab Niken dengan nada sedikit manja, membuat Rangga gemas sendiri.

''Kalau gitu aku ketoilet dulu ya, udah kebelet nih.'' ucap Niken dengan sedikit berlari kecil membuat Rangga tersenyum geli.

''Niken-Niken, kamu itu selalu bisa buat aku tersenyum seperti ini, andai saja kamu terima perasaanku, pasti aku akan sangat bahagia.''

Batinnya yang kembali melangkah kan kakinya menuju kantin sekolah.

Sedangkan didalam kantin saat ini Windy dan Putri sedang menikmati semangkuk bakso yang ada didepan mereka masing-masing.

''Put, loe kenapa sih belakangan ini kok sepertinya sewot banget sama Niken?'' ucap Windy disela-sela makannya

''Emang, asal loe tau ya Win,,rasanya gue tuh males banget lihat dia,,gue gk suka sama kemunafikannya.'' jawab Putri

NEXT

DARI KEMARIN PAGI MASIH GK LOLOS REVIEW,, PADAHAL UDAH UP BANYAK EPISODE,,INI JUGA GK TAU KAPAN BARU KE UPLOAD 😌😔 MAAF KALAU KALIAN NUNGGU LAMA YA GUYS