NovelToon NovelToon
Rasa, Rana Dan Lara

Rasa, Rana Dan Lara

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Restviani

Ijab qabul yang diucapkan calon suaminya, seketika terhenti saat dirinya pingsan. Pernikahan yang diimpikan, musnah saat dirinya dinyatakan hamil. Terusir, sedih, sepi, merana dan sendirian. Itulah yang dirasakan oleh Safira saat ini.

Dalam keputusasaan yang hampir merenggut nyawanya, Safira dipertemukan dengan sosok malaikat dalam wujud seorang pria paruh baya. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, justru membuat kehidupan Safira berubah drastis. Setelah menghilang hampir 6 tahun, Safira beserta sepasang anak kembarnya kembali untuk membalas orang-orang yang telah membuatnya menderita.

Satu per satu, misteri di balik kehamilan dan penderitaan Safira mulai terkuak. Lalu, siapakah ayah dari si kembar jenius buah hati Safira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu

"Apa ini, Sar?" tanya Safira yang melihat sebuah brosur hotel terletak di atas mejanya.

"Itu salah satu hotel yang akan dibangun di pusat kawasan wisata, Bu. Saya dengar, hotel tersebut merupakan cabang dari perusahaan milik Datuk Sungkar, Bu," tutur Sarah.

"Datuk Sungkar si raja bisnis dari Malaya yang terkenal itu, Sar?" tanya Safira.

"Benar, Bu," jawab Sarah.

"Lantas, kenapa brosurnya ada di meja kerja saya?" lanjut Safira.

"Orang kepercayaan Datuk Sungkar, yang tak lain pemilik hotel itu, beliau ingin memesan semua furniturenya dari perusahaan kita, Bu," balas Sarah.

"Benarkah?" Safira kembali bertanya untuk memastikan.

"Iya, itu benar, Bu. Kemarin sekretarisnya datang ke kantor kita. Saat itu, kebetulan Ibu sedang pergi ke pabrik untuk evaluasi," papar Sarah.

"Wah, ini kesempatan emas bagi kita, Sar. Saya dengar, tamu-tamu di hotel milik perusahaan PAMI, semuanya datang dari berbagai mancanegara. Hmm, siapa tahu ada ibu-ibu pejabat dari negara lain yang tertarik dengan berbagai macam furniture yang kita buat," tutur Safira.

"Tepat sekali, Bu. Itulah poin yang ingin saya sampaikan pada Ibu. Jadi, bagaimana Bu? Apa kita terima kerja samanya?" lanjut Sarah.

"Bikinkan saja janji temunya terlebih dahulu, Sar. Kita dengarkan dulu, apa saja yang mereka inginkan dari perusahaan kita. Jika kita sanggup, kenapa tidak kita ambil peluang emas ini," balas Safira.

"Baiklah, Bu. Kalau begitu, saya akan menghubungi sekretarisnya Datuk Faiza," sahut Sarah.

"Datuk Faiza?" ulang Safira seraya menautkan kedua alisnya.

"Benar, Bu," jawab Sarah.

"Siapa itu Datuk Faiza, Sar?" Safira kembali bertanya.

"Datuk Faiza itu pemilik hotel Shanrila, Bu. Kabarnya, dia merupakan istri ketiga dari Datuk Sungkar," jawab Sarah.

Safira termenung. Mendengar nama Faiza disebutkan sekretarisnya, tiba-tiba dia teringat akan Faiza sahabatnya. Menurut Adelia, Faiza adalah orang yang menyuruh Adelia untuk memberikan minuman memabukkan 6 tahun yang lalu. Itu artinya, Faiza adalah orang yang telah menjebak dia sehingga dia mengandung benih laki-laki yang tidak diketahui asal-usulnya.

Apa sebaiknya aku selidiki kasus 6 tahun yang lalu itu? Aku harus tahu kenapa sahabatku sendiri tega menjebak aku. Jika aku bisa menemukan alasan tersebut, mungkin saja aku bisa menemukan titik terang dari ayah biologis anakku. Bagaimanapun, Rana dan Lara berhak tahu siapa ayah kandungnya, batin Safira.

"Bu!" panggil Sarah, "apa Ibu baik-baik saja?" imbuhnya.

Sarah heran kenapa tiba-tiba saja atasannya membisu seperti itu. Dia merasa khawatir jika Safira sedang sakit ataupun terlalu lelah dalam bekerja.

"Ah, Ya. Aku baik-baik saja, Sar. Kamu boleh kembali ke ruangan kamu," kata Safira.

"Baiklah, Bu. Jika Ibu membutuhkan sesuatu, Ibu bisa panggil saya," lanjut Sarah.

"Pastinya," ucap Safira.

"Kalau begitu, saya permisi dulu, Bu," pamit Sarah.

Setelah sekretarisnya pergi, Safira beranjak dari kursi. Dia berjalan dan berdiri di depan jendela dan menatap kendaraan yang berlalu lalang di jalanan. Sejenak, dia memejamkan mata sambil menengadahkan wajah. Safira mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya 6 tahun silam. Namun, tak satu pun bayangan yang mampu dia putar dalam memorinya.

Huft!

Safira membuang napasnya dengan kasar. Dia kembali menatap kosong jalanan di bawah jendela ruangannya.

Siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu tega menghancurkan kehidupan aku? Apa kamu pernah merasa bersalah? Apa kamu pernah mencari tahu apa yang terjadi kepadaku setelah perbuatan kejimu? Apa kamu tahu jika benihmu telah tumbuh menjadi dua orang anak yang jenius? Apa kamu pernah mencari keberadaan kami?

Batin Safira terasa perih membayangkan masa kelam yang pernah terjadi pada hidupnya. Semakin perih karena hingga detik ini, dia tidak bisa mengakui si kembar secara hukum. Bahkan, akta kelahiran si kembar pun hanya mencantumkan nama ayah angkatnya beserta nama seorang wanita yang diakuinya sebagai mantan istri. Entah bagaimana itu terjadi, Safira pun tidak ingin ambil pusing di kala itu.

Tapi sekarang ... sebentar lagi usia si kembar memasuki usia sekolah dasar. Tentunya, akan ada banyak prosedur yang harus dilengkapi dokumennya. Safira tidak bisa mempertaruhkan masa depan kedua anaknya. Karena itu, dia harus berusaha keras untuk mencari ayah biologis dari anak kembarnya. Supaya Rana dan Lara bisa mendapatkan legalitas.

Di mana kamu, Fei? Ke mana aku harus mencari kamu?

🌷🌷🌷

Mommy Clara meminta izin untuk memasuki kamar anaknya. Di kamar, tampak Kenzo sedang asyik berkutat di depan laptop untuk memeriksa e-mail yang baru saja masuk.

"Berhentilah sejenak, Ken. Mommy mau bicara sama kamu," pinta Mommy Clara.

"Jika Mommy ingin membicarakan tentang sikap Kenzo kemarin malam, Kenzo minta maaf," jawab Kenzo tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

"Mommy paham kamu marah, tapi kamu sendiri tidak bisa menyalahkan Serin. Dia tidak tahu tentang penyakit kamu, Nak," tutur Mommy Clara.

Kenzo menutup laptopnya. Dia kemudian menatap ibundanya.

"Mom, terlepas dia dengan sengaja atau tidak melakukan semua itu, tapi bagi Kenzo itu kesalahan yang fatal. Dia sudah bersikap tidak sopan, Mom. Dia sudah bersikap lancang kepada seorang pria yang bahkan tidak dia kenal. Jika dia mampu menggoda Kenzo seperti itu, tidak menutup kemungkinan dia juga bisa menggoda pria lain di luaran sana. Apa memang menantu yang model begitu, yang Mommy inginkan?" tutur Kenzo.

Mommy Clara bergeming. Apa yang dikatakan anaknya memang benar. Meskipun dia tinggal di negara yang menganut kebebasan. Namun, sebagai seorang muslim dan penganut adat timur, hal itu bukanlah perilaku terpuji. Bagaimanapun juga, Mommy Clara menginginkan wanita baik-baik untuk menjadi pendamping putra tunggalnya.

"Tapi Mommy hanya menginginkan yang terbaik untuk kamu, Ken," tukas Mommy Clara.

"Ken tahu, Mom. Tapi yang terbaik bagi Mommy, belum tentu terbaik bagi Kenzo. Sudahlah, Mom. Biarkan Tuhan yang menentukan jalannya. Jika Ken memang sudah ditakdirkan untuk menikah, Ken pasti akan membawa menantu yang baik untuk Mommy," balas Kenzo.

"Tapi kapan, Ken?" tanya Mommy Clara.

Secepatnya, Mom. Secepatnya, batin Kenzo seraya menatap sendu wajah ibunya.

🌷🌷🌷

"Oh iya, Bu. Siang ini kita ada janji temu dengan Datuk Faiza," ucap Sarah saat menyerahkan dokumen penjualan kepada Safira.

"Secepat ini? Bukankah baru kemarin kamu memberi tahu kesediaan kita?" Safira balas bertanya.

"Benar, Bu. Hmm, sepertinya Datuk Faiza memiliki kemiripan seperti Ibu. Pekerja keras dan tidak pernah menyia-nyiakan waktu dan kesempatan," tutur Sarah.

"Hahaha, kamu bisa saja, Sar. Ya sudah, kamu persiapkan file-file produk kita, Sar. Kali ini, biar saya yang melakukan presentasi," perintah Safira.

"Baik, Bu," jawab Sarah.

Tak lama berselang, Sarah pamit undur diri untuk melakukan tugasnya.

Waktu terus berlalu. Hingga menjelang makan siang, Safira membereskan meja kerjanya. Ketukan di pintu ruang kerjanya terdengar di saat Safira meraih tas yang tersampir di tempatnya.

"Masuk!" perintah Safira.

Sarah menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Apa Ibu sudah siap?" tanya Sarah.

"Iya, Sar. Saya siap, ayo!" jawab Safira.

Kedua wanita itu berjalan berdampingan menuruni anak tangga satu per satu. Kantor tempat Safira bekerja memanglah bukan gedung pencakar langit. Hanya sebuah kantor sederhana yang hanya memiliki dua lantai. Namun, di samping kantor tersebut terdapat sebuah mebel luas yang menjual berbagai furniture hasil karya perusahaan Rafila Furniture.

"Saya cari tempat parkir dulu, Sar. Kamu duluan temui klien kita. Saya tidak mau mereka mengira kita datang terlambat," perintah Safira kepada sekretarisnya.

"Baik, Bu," jawab Sarah.

Safira menurunkan Sarah di lobi perusahaan PAMI. Lepas itu, dia pergi ke tempat parkir untuk memarkirkan mobilnya.

Ketika Safira sedang berjalan menuju lobi perusahaan, tiba-tiba dia melihat seorang wanita berkacamata hitam sedang berkacak pinggang sembari memarahi seorang OB.

"Apa kamu tidak lihat jika baju saya ini merupakan branded terkenal! Dasar babu bodoh!" umpat wanita tersebut kepada OB yang semakin menundukkan kepalanya.

Safira tertegun menatap wanita yang berpenampilan mewah itu. Bukan cara berpakaian atau seberapa mahal barang yang dikenakan yang membuat Safira terpaku. Namun, karena lengkingan suaranya yang tidak asing di telinga Safira.

"Fei!" gumam Safira seraya mengayunkan langkahnya mendekati wanita yang masih mengomel.

Tangan Safira terulur hingga menyentuh bahu wanita itu.

"Apa lagi ini?" dengus si wanita seraya membalikkan badan.

"Ka-kamu?"

1
Yuni Martopo
Luar biasa
Ayu
trs kisah cinta rana sm mey gimana. kok cuma lara nikah sm antara aja. kelanjutan nya rana nikah sm mey atau anna thor. lanjut dong crita nya
مي زين الش
safira idiot...
مي زين الش
sama" bodoh Mutia da Safira. gak tau berterima kasih sdh ditolong opa Adrian...
مي زين الش
Safira bodoh...
مي زين الش
Safira dan Mutia bikin gedek...
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Ayu
si antara kan jht tuh thor. di buat meninggal aja gimana. biar lara sm reno hidup bhgia
Ayu
kasihan lara harus mengalami nasib sama bunda nya. coba jangan di buat hamil lara nya thor. biar kluarga nya bhgia trs
Khusnul Fatonah
Kecewa
Khusnul Fatonah
Buruk
Ayu
sepertinya anak safina di suruh kakeknya bls dendam sama safira lewat lara ni
Ayu
crita nya kok jadi berbelit belit ya. tokoh utama jadi tersingkir sm crita hidup safina yg gak tau dr awal nya bisa punya anak trs bisa nikah sm adam jg.. huuu jadi bingung jg
Ayu
crita nya kok jadi membingungkan ya.. ada tokoh baru lagi. pemeran utama jadi bisa tersingkir lg. ada mahardika. ada casandra. siapa lg mereka
Ayu
kurang suka sama safira. sdh di tolong opa hadi. di angkat jadi anak sampai bertahun tahun malah bela ibu penggantinya yg blm lama di temukan. kurang puas jg sm mutia. melunjak tidak punnya perasaan buat orang yg sdh menolong nya. jadi sebel bgt ya
Ayu
opa hadi yg tk lain adrian gk bisa jujur sm mutia klau sebenar nya dia adrian. payah opa hadi ini(adrian)
Ayu
gimana sih.. kok bu mutia bisa ngomong klau safira bkn keturunan nya. pdhl ibu mutia yg mengandung selama 9 bln jg menyusui selama 6 bln.
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita pasal rana lagi
Ayu
yg meninggal hadi adik adrian. mgkn demi keselmtn adrian yg suami dr clara ayah kenzo. jadi yg meninggl di ganti nm adrian. skrg nm hadi di pkai kk nya yaitu adrian. mgkn gitu crita nya ya
Ayu
mungkin kenzo ayah biologisnya twin.mgkn safina yg menjebak nya karena diam2 safina cinta sm adam. btl gk ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!