NovelToon NovelToon
Inikah Cinta Itu

Inikah Cinta Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

"Suatu saat aku akan bisa mengubah takdirku jadi lebih baik!"
April bermonolog sendiri.Dia begitu yakin kalau dirinya tidak akan selamanya miskin.
Apakah takdir April akan sesuai dengan apa yang di harapkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Pencarian April

"Tidak bu,kami tidak berani.Jurang itu begitu tinggi,kami hanya melihat dari atas kalau April sudah terbujur kaku"

Nyali Toni dan teman-temannya memang saat itu menciut melihat jurang yang begitu tingginya.Tak ada jalan yang mudah untuk di lewati agar bisa sampai ke tempat April terjatuh.

Jawaban dari Toni membuat bu Sukma mengambil keputusan untuk mencari April ke tempat itu saat itu juga.Dia ingin memastikan kondisi istri Edwin apa dia masih hidup atau benar-benar sudah tiada.Setidaknya dia telah berusaha demi memenuhi perintah anak tirinya itu.

Bu Sukma dan Toni menelusuri jalan yang waktu dulu telah di lewati.

"Apa benar ini jalannya,ton?" tanya bu Sukma,dia takut kalau Toni lupa jalannya sehingga mereka menuju arah yang salah.

Jalanan yang amat sepi di tambah pepohonan menjulang tinggi membuat bu Sukma bergidik ngeri.

"Tenang saja,bu.Saya masih ingat betul jalannya." jawab Toni dengan santainya.

Toni membawa mobilnya dengan kecepatan yang sedang,dengan tujuan bilamana April masih hidup dan kebetulan dia berjalan ke arah sana Toni dapat melihatnya.

Semakin lama jalan semakin rusak dan berkelok.Bu Sukma melihat pemandangan tebing jurang yang tinggi-tinggi dari dalam mobil.Dia sengaja membuka kaca mobilnya agar semuanya tampak lebih jelas.

Pantas saja Edwin dan orang-orang suruhannya tidak dapat menemukan April.Dalam hati bu Sukma dia memuji anaknya,dia memang pintar memilih lokasi pembuangan April.

Setelah berapa lama, Toni menghentikan laju mobilnya "Kayanya ini bu tempatnya." Dia melihat ke sekeliling tempat itu dari dalam mobil,Tidak jauh dari sana Toni ingat,tebing jurang waktu dia mengepung April.

"Ayo kita turun!" ajak bu Sukma.Toni tidak membantah dia pun secepatnya turun juga dari mobil itu.

"Itu bu,jurang tempat April terjatuh" tunjuk Toni sambil menunjuk jurang itu.Dengan perlahan mereka berjalan ke sana.

Tidak ada mayat April di bawahnya.Toni berpikir kalau mungkin saja mayat April telah membusuk dan di makan binatang buas,berbeda dengan bu Sukma.Dia mengira kalau April memang masih hidup sehingga dia bisa pergi dari tempat itu.

Pandangan bu Sukma memutar mencari jalan agar bisa sampai ke bawah.Namun dia tidak berhasil menemukannya.

" Kita sebaiknya cari bantuan pada warga di sekitar sini,Ton.Mungkin saja ada salah satu dari mereka yang menemukan April" ucap bu Sukma.

"Yang benar saja, bu.Mana mungkin di sini ada orang.Ibu lihat kan tempat ini seperti apa?" jawab Toni.Dia sangat heran dengan pemikiran ibunya.

"Jangan membantah,coba kamu lihat di sebelah sana ada kebun singkong.Itu mungkin saja di tanam oleh warga sini." ucap bu Sukma sambil melihat ke arah kebun yang terlihat jauh dari tebing jurang itu.Toni pun melihat ke arah yang di tunjuk ibunya itu.Ternyata benar yang ibunya katakan.

Bu Sukma berjalan mendahului Toni,dia ingin menyusuri tempat itu.Ancaman Edwin padanya lebih menakutkan di banding lokasi curam yang di laluinya sekarang.

Bu Sukma menyusuri terus sisi tebing itu.Di ikuti oleh Toni yang terlihat males melakukan hal itu,namun dia tidak punya pilihan lain selain terus mengikuti ibunya.

"Lihat Ton,itu ada jalan setapak!" tunjuk bu Sukma.Dia setengah berlari menuju jalan itu.Hingga hampir saja dia jatuh terpeleset.

"Hati-hati dong, bu!" Toni kesal dengan ulah ibunya yang membahayakan dirinya sendiri.

Bu Sukma mengelus dadanya,dia juga kaget untung saja dia selamat.

''Kita ikuti jalan setapak ini,ton!" kata Bu Sukma setelah dia menenangkan dirinya.

''Tapi kita sudah berjalan jauh sekali dari mobil kita,bu.Lagian hari sudah semakin sore."elak Toni.

"Memangnya jam berapa sekarang?" tanya bu Sukma.

Toni melihat jam yang melingkar di tangannya."Jam empat sore bu".

Bu Sukma jadi bingung.Kalau dia meneruskan langkahnya pasti dia dan Toni akan kemalaman di sana.Tapi jika dia pulang sekarang,pasti Edwin akan memenjarakannya.

"Begini saja,Ton! Bagaimana kalau kita kembali ke arah tempat yang tadi kita lewati,di sana ada perkampungan kecil.Kita menginap saja dulu di sana,besok kita kembali ke sini lagi."

"Apa bu? Jarak perkampungan dari sini kan lebih dari dua jam.Yang benar saja bu?!" Toni di buat pusing oleh ibunya.

"Kamu itu ya,Ton.Dari tadi membantah ibu terus.Apa kamu mau kita di penjara atau bisa jadi Edwin akan membunuh kita jika kita tidak menemukan April secepatnya." Tegas bu Sukma.Lama-lama bu Sukma kesal dengan ulah anaknya yang seakan-akan enggan untuk membantunya.Padahal itu demi kepentingan dia juga.

"Ya sudah,terserah ibu saja." Kini Toni pasrah dan menurut apa yang di katakan ibunya karena memang itu ada benarnya.

Bu Sukma dan Toni kembali lagi ke perkampungan yang tadi dia lalui.

Tepat pukul tujuh malam mobil mereka berhenti di depan sebuah pos ronda.Di sana ada beberapa orang laki-laki yang sedang berjaga malam sambil meminum kopi hitam dan menikmati rokok yang ada di tangan masing-masing.

Para penjaga itu merasa heran dengan berhentinya mobil itu.Sala satu dari mereka segera mendekat ke arah mobil.

"Ada apa bu?" tanyanya pada bu Sukma yang telah turun dari mobil itu.

"Maaf, pak.Saya dan anak saya kemalaman.Apa di sini ada penginapan?" Bu Sukma berbicara dengan ramah pada orang itu.

"Di sini tidak ada penginapan,bu.Kalau ibu mau tidak jauh dari sini ada sebuah masjid,ibu bisa beristirahat di sana." Kata penjaga itu sambil menunjukan jalannya.

"Terima kasih,pak" jawab bu Sukma.Walaupun sebenarnya dia tidak mau tidur di sana namun setidaknya bu Sukma bisa mencuci mukanya yang terasa lengket oleh keringat di tempat itu.Toni memarkirkan mobilnya dekat pos ronda,tidak lupa dia memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk nya pada para penjaga itu,agar mereka tidak menaruh curiga yang macam-macam padanya dan ibunya.

Toni tidak menyusul ibunya ke mesjid,dia malah ikut gabung bersama para penjaga malam itu.

"Kalau kami boleh tau,bapak mau pergi ke mana?" tanya salah seorang yang mengenakan kain sarung sebagai selimut tubuhnya.

"Saya dan ibu saya sebenarnya sedang mencari seorang gadis.Dia hilang dan ada orang yang mengatakan pada kami kalau dia melihat gadis itu menuju ke arah sini" jawab Toni sedikit berbohong.

"Oh,begitu" penjaga itu terlihat memanggutkan kepalanya mungkin pertanda dia mengerti apa yang di katakan oleh Toni.

1
Suanti
semoga aja setelah ketemu edwin ingatan nya bisa cpt kembali
Suanti
rasain erica beri hukuman setimpal untuk untuk erica sama ibu tiri nya
Suanti
semoga cepat ketemu April
Asri Hajani
cepat ketemu suaminya
Suanti
semoga cepat ingatan nya kembali
Suanti
semoga cepat ketahuan erica dan ibu tiri edwin kerja sama dlm penculikan april
mudahan ibu sukma kena karma berserta ank nya toni
Yanti: terima kasih sudah mampir kak🙏 mohon dukunganny ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!