NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Simpanan

Bukan Wanita Simpanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Revanni terjebak dalam situasi yang sangat rumit baginya dimana tiba tiba ia tertangkap bersama dengan seorang pria beristri. Naasnya lagi, saat istrinya melihat ia langsung tak sadarkan diri dan meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Berita pun tersebar hingga ke pelosok negeri karena rupanya pria tua itu adalah seorang ceo sebuah perusahaan ternama di kota ini.

Melihat kejadian ini, sang anak tidak terima. Ia ingin membalas dendam atas kematian ibunya dengan menikahi Revanni dan menyiksanya setelah pernikahan. Akankah Reval sadar jika bukan Revanni yang menjadi simpanan ayahnya? Ataukah Revanni akan terus berkorban demi karier pelaku yang sesungguhnya?

Dukung kisahnya di 'Bukan wanita simpanan'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SALAH PILIH LAWAN

Rumah yang seperti kapal pecah berhasil di sulap menjadi rumah yang rapi oleh Vanni. Hari ini tenaga Vanni benar benar terkuras untuk membereskan semuanya. Bukan hanya ruang tamu dan sekitarnya, bahkan sampai kamar Reval pun berantakan semua. Baju dan celana berserakan dimana mana sehingga ia harus mengumpulkannya lalu di masukkan ke ranjang kotor untuk di cuci besok saja karena hari ini ia benar benar merasa capek yang luar biasa. Setelah di pastikan semua beres Vanni pergi ke kamar utama yang berada di lantai atas untuk segera mandi.

Selesai mandi Vanni merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia mengusap perutnya yang terasa keroncongan. Ia menatap jam yang menggantung di dinding, rupanya hari sudah menunjukkan jam tujuh malam.

" Ah sial! Kenapa aku tidak menyadari kalau hari sudah malam. Bahkan aku melewatkan acara makan siangku. Pantas saja perutku sudah keroncongan begini minta di isi." Gerutu Vanni.

Vanni segera turun ke bawah menuju dapur. Ia membuka kulkas mencari bahan makanan yang bisa ia masak, namun sayang kulkas itu kosong. Tidak ada satu makanan pun di dalamnya.

" Ya Tuhan... " Vanni menghela nafas dalam dalam. Sepertinya ia akan sering membutuhkan stok kesabaran selama tinggal di sini.

" Sepertinya aku harus ke supermarket membeli bahan makanan terlebih dahulu." Ujar Vanni.

" Eh tapi kalau aku yang beli, senang si Reval donk nggak ngeluarin uang buat aku. Mending aku delivery makanan aja deh, besok baru minta uang buat belanja." Vanni meninggalkan dapur menuju kamar untuk mengambil ponselnya, namun saat ia hendak menaiki tangga, ia mendengar pintu di buka.

Ceklek...

Vanni menoleh menatap Reval yang baru saja masuk dengan membawa dua kantong plastik di tangannya. Mungkin itu makanan untuk makan malam mereka, pikir Vanni.

" Hmm boleh juga hasil kerjamu." Reval mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan yang nampak tertata dengan rapi.

" Kau memang pantas menjadi asisten rumah tangga daripada menjadi istriku. Karena gelar terhormat itu akan menjadi milik orang lain." Vanni mengerutkan keningnya mendengar ucapan suaminya.

" Apa maksudmu menjadi milik orang lain?" Selidik Vanni.

" Aku akan menikahi kekasihku, wanita yang memang seharusnya menjadi istriku." Bukannya marah Vanni justru merasa senang. Dengan begitu ia bisa segera bebas dari pria dingin seperti Reval.

" Syukurlah kalau begitu, kapan kau akan menceraikan aku?" Tanya Vanni menatap Reval.

" Apa aku bilang mau menceraikanmu?" Vanni semakin di buat bingung dengan pertanyaan yang Reval ajukan.

" Tadi kau bilang... "

" Ya aku memang mau menikahi kekasihku, tapi aku tidak akan menceraikanmu. Lebih baik kau tetap di sini beres beres rumah dan menyiapkan semua keperluan kami. Dengan begitu istriku akan menjadi ratu satu satunya di rumah ini." Mata Vanni membola mendengar ucapan Reval. Ia benar benar merasa kesal di buatnya, ia tidak bisa membayangkan menjalani hidup sebagai pembantu dan melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain. Meskipun pernikahan ini tanpa cinta, tapi jika di madu ia tidak akan terima. Itu sama saja melukai harga dirinya.

" Apa kau pikir aku akan diam saja melihat kau menikahi kekasihmu tanpa menceraikan aku?" Vanni menatap tajam ke arah Reval begitupun sebaliknya.

" Aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi, aku istri sahmu. Aku tidak akan pernah mengijinkan kau menikah lagi, dan jika itu terjadi aku akan menuntut penghulu yang berani menikahkanmu. Ingat itu!" Dengan kesal Vanni merebut kantong plastik dari tangan Reval yang ternyata memang makanan. Ia pergi ke dapur lalu memakannya dengan lahap.

" Kenapa jadi galakan dia daripada aku?" Gumam Reval menggelengkan kepala.

Reval berjalan menuju kamarnya, entah apa yang ia lakukan di sana namun setelah itu ia menuju dapur untuk makan malam. Reval menatap Vanni yang telah menyelesaikan acara makannya, yang membuatnya bingung dimana kotak makanan miliknya? Ia celingak celinguk mencarinya.

" Makananmu udah aku habiskan sekalian, aku kelaparan karena bekerja seharian."

" Hah????" Reval melongo mendengar ucapan Vanni. Bagaimana bisa Vanni menghabiskan dua kotak nasi goreng jumbo sekaligus? Badan kecil tapi banyak makan. Lagi lagi Reval menggelengkan kepalanya.

" Menarik." Tanpa sadar Reval memuji Vanni. Beruntung Vanni tidak mendengarnya kalau mendengar pasti Reval sudah di olok olok olehnya.

Tak lama setelah itu, Vanni kembali ke kamar di ikuti oleh Reval dari belakang. Keduanya masuk kamar bersamaan.

" Aku mau tidur, jangan di ganggu. Kalau kamu tidak mau tidur bersamaku, kamu bisa tidur di sofa." Ucap Vanni. Reval terkejut dengan ucapan istrinya yang berani memberikan perintah.

" Siapa tuan rumah di sini, siapa juga yang mengatur. Dasar gadis bar bar." Batin Reval.

Reval berdiri di samping ranjang menatap Vanni yang sedang naik ke ranjang big sizenya. Ia tersenyum smirk seperti menyembunyikan sesuatu. Vanni membuka selimut yang ada di atas ranjang lalu masuk ke dalamnya. Ia berbaring terlentang, tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan Reval.

" Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Vanni curiga.

" Tidak." Sahut Reval menuju sofa. Ia duduk di sofa sambil terus menatap Vanni.

Vanni yang sedang berbaring merasa ada sesuatu yang merayap di kakinya. Semakin lama semakin merasa geli, ia membuka selimutnya dan...

" Arghhhh!!!" Teriak Vanni saat melihat tiga ekor tikus kecil berwarna putih merambat di kaki mulusnya. Refleks ia langsung turun dari ranjang, tanpa sengaja ia tersandung selimut lalu jatuh ke bawah.

Brugh....

" Awh!!" Pekik Vanni saat jidatnya membentur lantai.

Reval yang melihatnya hanya bisa menahan tawanya. Vanni yang jatuh tengkurap tanpa sengaja matanya melihat kandang kecil di bawah ranjang. Ia menatap Reval sambil mengepalkan erat tangannya. Ia yakin Reval sengaja menaruh tikus tikus itu untuk menakutinya. Diam diam ia mengambil satu tikus, meskipun geli namun ia berhasil menggenggamnya lalu menyembunyikan di belakang punggungnya. Perlahan ia mendekati Reval yang sedang asyik dengan pemikirannya hingga tidak menyadari jika Vanni telah berdiri di depannya.

" Tikus tikus itu terlihat lucu ya." Mendengar suara Vanni, Reval langsung mendongak menatap Vanni.

" Lucu?" Tanya Reval terkejut. Bagaimana Vanni menganggapnya lucu bahkan ia sendiri saja geli dan jijik. Tadi saja ia langsung membuka kandang di atas ranjang tanpa menyentuh binatang menggelikan itu. Tanpa sadar Reval bergidik ngeri.

" Saking lucunya aku jadi ingin bermain main dengannya." Ujar Vanni.

Reval menatap Vanni, ia merasa was was dengan cara Vanni berbicara. Ia yakin Vanni sedang merencanakan sesuatu, dan benar saja. Tiba tiba Vanni menunjukkan tikus itu dengan memegang ekornya membuatnya menggantung di hadapan Reval.

" Apa yang mau kamu lakukan?" Reval beringsut karena memang geli melihatnya.

Tanpa berbicara apa apa, Vanni memasukkan tikus tersebut ke dalam baju Reval membuat sang empu berteriak ketakutan.

" Argh... Argh... Tolong Vanni! Tolong aku!" Teriak Reval. Namun bukannya membantu, Vanni justru tertawa terbahak bahak melihat Reval loncat loncat ketakutan seperti anak kecil.

" Ha ha ha rasain lo." Ejek Vanni.

Reval melompat lompat sambil mengibas ngibaskan bajunya berharap tikus itu segera keluar. Namun sepertinya tikus itu justru mencengkeram punggungnya membuatnya semakin geli saja. Reval berlari mendekati Vanni hingga tanpa sengaja kakinya tersandung oleh satu kakinya yang lain hingga membuat tubuhnya limbung dan...

Brugh...

Tubuh Reval menimpa tubuh Vanni hingga mendarat sempurna di atas ranjang. Keduanya saling menatap dengan debaran jantung yang super cepat.

Deg... Deg.... Deg...

Keduanya sama sama terdiam, Reval menatap wajah cantik istrinya dengan tatapan penuh kekaguman. Tanpa sengaja ia menatap ke arah bibir mungil berwarna pink itu, tiba tiba ia menundukkan kepalanya dan...

TBC.....

1
sella surya amanda
next
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: oke siap makasih suportnya
total 1 replies
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita ni bagus
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih...
total 1 replies
Erchapram
Reval kapok
VANESHA ANDRIANI: iya biar nangis2 dia hh makasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
itu hukuman buat kamu,rasakan
VANESHA ANDRIANI: iya bener... makasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
Biasa thoor,di gantung....
VANESHA ANDRIANI: hhh kayak jemuran ya biar kering... makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Waduh siapa yg datang, masak iya mak lampir selamat dari maut. Hebat... nyawa kucing /Frown/
VANESHA ANDRIANI: hhhh siapa ya??? makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
mang Diman untung dobel
🤣🤣
VANESHA ANDRIANI: hhh iya bener
total 1 replies
Erchapram
Keren,
VANESHA ANDRIANI: thankyou🥰
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Gak mungkin yg tidur dgn Vlory adalah Reval
Pasti dia pria lain ...bisa jadi itu selingkuhannya atau pria bayaran yg Reval sewa🤪
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾: 👍👍😘😘❤️❤️
VANESHA ANDRIANI: hhh bisa aja nebaknya... makasih suportnya
total 2 replies
sella surya amanda
next
VANESHA ANDRIANI: ok makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Brak, riwayat Vinna tamat.
VANESHA ANDRIANI: hhhh makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Astaga...Vinna lihatlah kelakuan Abraham yg selalu kamu sanjung2
Betapa brengseknya dia
Dan pria itulah yg jadi pilihanmu
Hoi nyadar,kamu hanya jadi salah satu wanita pemuasnya dan gak lebih 😜😜
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾: Tetap semangat berkarya kak 👍👍
VANESHA ANDRIANI: hhhhh greget sendiri ya kak... makasih suportnya
total 2 replies
Erchapram
Wah mantap itu, karma otw
VANESHA ANDRIANI: hh bisa aja... makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Keren Thor, lanjut ya...
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... jangan lupa bintang limanya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
next Kak 😘😘👍👍
VANESHA ANDRIANI: oke siap makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Lanjut
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Vlori.... malaikat maut akan datang menjemputmu🤪🤪
hihihi..mampus kau🤭🤭
VANESHA ANDRIANI: ha ha makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Jangan dulu ketemu, biar kelimpungan dan larut dalam penyesalan. Yg penting tuh urus iblis betinanya dulu Reval, jangan diabaikan masalah seserius itu.
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!