NovelToon NovelToon
Istri Tujuhbelas Tahun

Istri Tujuhbelas Tahun

Status: tamat
Genre:Tamat / perjodohan / nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Titin

Akeno seorang lelaki pengusaha berwajah oriental itu terpaksa menikahi wanita muda berusia tujuhbelas tahun demi mengikuti keinginan neneknya kesehatan neneknya yang memburuk memaksanya menuruti kemauan neneknya.

Gadis muda yang memiliki sifat dewasa itu diam diam mencuri hati Akeno. Ini sangat bertentangan dengan keinginannya. Akankah Akeno mampu menepis rasa yang terlanjur singgah dihatinya? Sedang pesona Gresia Ananta begitu nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25

Kaki Gresia sudah sembuh, ayahnya juga sudah dibawa pulang pasca operasi. Pagi ini Gresia sudah kembali masuk sekolah seperti biasa.

Ayana seperti biasa menyambutnya dengan antusias. "Kangen!" Serunya sembari menghambur memeluk tubuh Gresia seperti orang yang sudah lama tak bertemu.

"Aku gak tuh." Gresia mendorong kepala Ayana yang bersandar dipundaknya dengan jarinya.

"Gak urus, yang penting aku kangen." Sahutnya sembari menarik tubuh Gresia masuk kelas.

Di kelas Gresia melihat Harisah sudah duduk di bangkunya, menatap kearahnya dengan penuh ketertariakan. Sebenarnya Harisah pria yabg tampan dan penuh daya tarik. Dia pintar juga punya kepribadian menarik dari kalangan berada pula. Andai dia belum bertemu Akeno, Harisah adalah kandidat yang pantas dipertimbangkan. Sayangnya pesona Akeno melampaui Harisah.

Gresia duduk dan mulai ngobrol dengan Ayana dan Katy. Mereka sedang membahas berita hangat dari lelaki pujaan mereka, siapa lagi kalau bukan Akeno.

Berita Akeno kembali menjadi trending topik diberbagai majalah oneline. Akeno dikabarkan dekat dengan model yang menjadi ambasador produk kosmetik yang baru diluncurkan Akeno. Foto mereka berdua sedang makan malam dengan suasana romantis seketika menjadi viral.

Komentar pro dan kontra bermunculan dijagat maya. Sebagian mendukung sebagian lagi menghujat.

Seperti Ayana dan Kety yang masuk dalam kubu kontra. "Muka pas pasan gitu dibilang cocok! Mata mereka juling? Gak ada pantes pantesnya sama Ayang Akeno." sungut Ayana tak terima.

"Cantiknya palsu juga," timpal katy.

"Pengen rasanya kucekik sampai teler tuh model!" umpat Ayana.

Gresia merinding mendengar komentar senada yang dilontarkan para netijen untuk model yang sesungguhnya sangat cantik itu. Bagaimana kalau mereka tau kalau Gresia kini menyandang gelar nyonya Akeno, mungkin mereka akan mencekik Gresia sampai mati.

"Gres! Bilang sama pamanmu, model itu gak ada pantes-pantesnya sama dia. Kamu juga gak setuju kan?" ujar Ayana mengandung provokasi.

"Ah iya," sahut Gresia gugup.

"Paman? Akeno paman mu?!" seru Kety membuat seisi kelas menatap kearah Gresia.

"Sst kecilkan suaramu!" bentak Ayana.

"Maaf, maaf. Tapi benar Akeno pamanmu?" tanya Katy dengan suara berbisik.

"Benar." Ayana yang menyahuti.

Gresia mendesah ringan. Kini bertambah satu orang lagi yang tau Akeno adalah pamannya.

Sepulang sekolah Ayana dan Katy membujuk Gresia agar ikut dengan mereka nonton ke mall. Awalnya Gresia tak berniat ikut, tapi Ayana terus saja merengek memintanya ikut mereka. Alhasil Gresiapun menyerah tapi dia minta izin dulu dengan Adrian. Mereka sudah izin dengan orang tua mereka masing-masing tinggal Gresia yang menunggu kabar dari Adrian.

'Nyonya tuan tidak bisa dihubungi. Saya bisa mencari alasan nanti, asal nyonya tidak melanggar larangan tuan.' bunyi pesan Adrian.

'Aku janji.'

'Baiklah nyonya boleh pergi.'

"Bagaimana?" tanya Ayana tak sabar.

"Ayo pergi," sahut Gresia.

Mereka baru akan berangkat saat Haris datang dan mengatakan ingin ikut. Mendengar itu mata Katy berbinar, dia tak perduli Harisah menyukai siapa baginya bisa dekat saja sudah membuatnya senang.

Sesampai di mall, mereka bukan satu-satunya orang yang berkeliaran di mall dengan seragam sekolah.

Mereka memutuskan utuk makan dulu baru nonton. Gresia sedang tak ingin makan nasi dia memilih bakso jadi menu makan siangnya. Tapi rupanya mereka juga sama satu selera dengan Gresia. Memilih segarnya bakso ketimbang nasi.

Di bioskop Gresia duduk berdampingan dengan Haris, sementara Ayana dan Kety di depan mereka. Ini semua kerjaan Ayana yang sengaja menempatkan Harisah di samping Gresia.

Film bergenre romantis dipilih Ayana sebagai tontonan mereka siang ini. Di tengah ruang gelap itu berulang kali Gresia tersenyum seorang diri. Beberapa adegan di film itu ada yang sama persis Akeno lakukan bersamanya.

"Gres," sapa Haris dengan suara pelan.

Gresia mengalihkan pandangannya pada Harisah. "Iya."

"Aku boleh aku beratanya?"

"Tentu."

Harisah menarik napas dalam, ada ragu pada sorot matanya. Andai suasana tak segelap ini Gresia pasti bisa melihat rusuhnya ekspresinya saat ini. "Apa ada seseorang yang special dihatimu saat ini?" tanya Harisah dengan suara rendah.

Gresia tercenung. Siapa yang mengisi hatinya? Dia sendiri tidak tau siapa. Belakangan dia sering merindukan Akeno, sedikit terusik saat orang-orang berbicara tentang skandalnya.

Sudah tujuh belas tahun usianya, tidak ada yang benar-benar bertahta dihatinya sampai saat ini. Perasaannya terhadap Akeno tidak bisa dikategorikan istimewa. Dia menganggapnya hanya sebentuk candu.

"Tidak ada." sahut Gresia dengan tenang.

Senyum mengembang dibibir Harisah. Ungkapan Gresia membawa angin segar padanya, setidaknya dia memiliki banyak kesempatan memiliki hati Gresia.

"Gresia."

"Hemm."

"Bisakah kita dekat lebih dari teman?"

Terdengar desah ringan dari bibir Gresia, saat ini dia hanya ingin dekat dengan Akeno. Apapun bentuk hubungan mereka, pernikahan mereka sah adanya. Akan riskan bagi Gresia menjalin kedekatan dengan pria lain dengan statusnya sebagai istri.

"Aku kira saat ini hubungan pertemanan adalah yang terbaik buat kita."

Haris tersenyum, Gresia menolaknya secara halus. Padahal dengan susah payah dia menyampaikan kalimat sederhana itu agar keluar dari bibirnya.

"Apa kurangku?" Tanyanya lagi, masih tidak puas dengan jawaban Gresia.

"Tidak ada yang kurang pada dirimu Haris. Tapi saat ini aku benar-benar tidak bisa menjalin kedekatan dengan siapapun." 'Selain akeno.' sambungnya dalam hati.

Haris mengagguk pelan, dia tak bisa memaksakan perasaannya pada orang lain. Walau kecewa tapi dia menghargai keputusan Gresia.

"Baiklah aku menghargai keputusanmu. Setidaknya aku masih tetap sebagai temanmu." ujar Harisah sembari menatap Gresia di dalam gelap.

Selesai nonton, mereka tak langsung pulang. Ayana mengajak mereka mencari kado ulang tahun untuk sepupunya. Gresia mulanya menolak tapi Ayana merengek minta ditemani dan lagi-lagi Gresia menyerah.

Karena sepupunya cewek Ayana berniat membelikannya gaun atau sepatu sebagai kado.

"Dia suka warna abu," ujar Ayana sembari meneliti satu persatu sepatu sport di etalase toko.

"Dia cewekkan? Kenapa gak beli yang lebih peminim gitu." usul Kety.

"Ck! Dia gak suka pakai gaun, doyannya celana jeans ama kaosan oblong." sahut Ayana.

"Ooo."

Sepatu sport berwarna abu kombinasi hitam jadi pilihan Ayana. Bukan hanya Ayanan yang berbelanja, Haris dan Katy juga.

Mereka baru keluar toko saat Haris memberikan bingkisan belanjanya pada Gresia.

"Ini untukmu," ujarnya.

Ayana dan Gresia saling tatap, sementara Katy terlihat murung.

"Buatku?"

"Hmmm."

Sedikit ragu Gresia menerima bingkisan dari Haris. Tapi dia tak ingin menolak keinginnan Harisah yang kedua kalinya. Setelah dia menolak perasaannya kini dia tak mungkin menolak bingkusannya.

"Terimakasih."

"Sama-sama." Sahut Harisa dengan hati berbunga.

"Gresia sedang apa kau disini!"

Terdengar suara berat dan dalam menegur Gresia, membuat ketiganya menoleh kesumber suara.

"Akeno."

Akeno berdiri tak jauh dari mereka bersama wanita cantik. Kalau tak salah dialah model yang di gosipkan dengan Akeno. Wanita yang sedang digosipkan dengan Akeno itu terlihat lebih cantik dari fotonya. Dengan gaun berwarna merah muda dia terlihat berkilau disamping Akeno.

"Gresia aku bertanya padamu!" seru Akeno dengan ekspresi dingin.

"Ohh aku..."

"Kau paman Gresia bukan, kenalkan aku Ayana temannya. Aku yang mengajaknya menemaniku berkeliling mall," potong Ayana cepat.

Paman? Akeno beralih pada Gresia dengan sorot mata tajam, raut wajahnya tampak tak senang. Melihat ekspresi tak senang Akeno membuat Gresia gugup.

Sementara Ayana dan Katy menatap Akeno terpesona. Kini Kety bahkan tanpa sadar mengulurkan tangannya pada Akeno. "Hay aku Kety, teman Gresia."

Akeno menatapnya sekilas lalu mengangguk pelan tanpa membalas uluran tangan Kety. Kini tatapan tajamnya kembali menghujam jantung Gresia dengan sangat dalam.

Akeno mengeluarkan ponsel dari saku jasnya lalu melakulan panggilan suara. "Adrian, jemput Gresia pulang! Sepertinya dia sudah selesai bersenag-senang." ujarnya tanpa menyembunyikan amarahnya sedikitpun. Membuat wanita cantik disebelahnya menatap Akeno heran.

"Kalian. Pulang sekolah harus nya langsung pulang. Bukan kelayapan begini." ujar Akeno sembari menatap satu persatu wajah Ayana, Katy dan terutama sekali Harisah.

"Maaf Akulah yang memaksa Gresia jadi jangan marahi dia," ujar Ayana. Dia sangat takut Gresia dimarahi Akeno, dia melihat betapa marahnya Akeno saat menatap Gresia.

"Tidak apa, kalian pulanglah Gresia akan pulang dengan asisten pribadinya." sahut Akeno datar.

"Baik." sahut Ayana dan Kety serempak.

Harisah mendekat pada Gresia untuk berpamitan. "Gres aku duluan ya," pamit Harisah sembari menepuk pundak Gresia, kemudian beranjak pergi menyusul kedua temannya yang terlebih dahulu pergi.

Akeno masih menatap Gresia dengan tatapan marah. Tidak pamit, kelayapan dengan teman lelaki lagi! Pakai gaya-gayaan kasih bingkisan segala Sekolah aja belum kelar!

Tak lama Adrian datang dengan tergopoh-gopoh. Lelaki tampan itu tampak berkeringat. "Dia sudah izin denganku." ujarnya dengan napas tetengah. Melihat tatapan Akeno pada Gresia dia tau Akeno tak terima Gresia main sepulang sekolah tanpa minta izin padanya terlebih dahulu.

Akeno beralih menatap Adrian."Bagus, aku akan memotong bonus tahunanmu sebanyak lima puluh persen." ujar Akeno kemudian beranjak pergi bersama modelnya.

Gresia menatap Adrian dengan mimik bersalah. "Adrian maaf," lirih Gresia.

"Hah! Akeno terlalu berlebihan. Dia hanya cemburu nyonya pergi bersama teman lelaki nyonya. Dasar kekanakan!" umpat Adrian kesal membayangkan bonus tahunanya melayang sebanyak lima puluh persen. Melihat itu Gresia semakin merasa bersalah.

"Aku tidak apa nyonya, hanya lima puluh persen saja tidak berpengaruh padaku. Mari kita pulang nyonya."

"Baiklah." ujarnya tak bersemangat. Harusnya tadi dia izin dulu agar tak jadi seperti ini. Kasihan kan Adrian harus kehilangan gajinya karena dia.

To be continuous

1
Ct Marimar
lambat betul jln cerita nie ..slow...
Mbak anee
mampir
Dewi Fajar
dia se enaknya pergi ..istrinya nggak boleh
Dewi Fajar
hehehehe ya pantas Ayana tak percaya.yg diucapkan tak sama dengan peralatan sekolah nya
Dewi Fajar
mampir ya thor
Lusia
dasar akeno ganjen,,udah punya istri masih aja gandengan ma cewek🙄🙄
Ana
🤣
ana cahaya
Luar biasa
ana cahaya
Lumayan
Uni Rasid
up lg thor
Trisna
Ayana Lo cukup cerewet juga ya
Trisna
awe mereka yang berpelukan gue yang deg-degan
Kamilda Kamilda
Lumayan
Kamilda Kamilda
Biasa
MaRyachi_97
Extraordinary!
MaRyachi_97
Bapaknya ada darah Jepangnya (melihat dri nama paman akeno), Ibunya Ada darah bule² baratnya, Anaknya malah pake nama Korea😭🤣
Sativa Kyu
👍👍👍
Rose Anjani
pepaya gantung itu nama nya grecia tau kah kau ... /Grin//Grin/
Rose Anjani
ngulek si grasia.../Facepalm//Facepalm/
D Mamie...
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!