Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
POV GADIS
Aku memutuskan untuk mengadu nasib ke Jakarta setelah lelah menerima hinaan dari warga kampung karena diriku yang tak kunjung menikah lagi.
Sebenarnya keinginan untuk pergi dari kampung sudah lama kufikirkan, namun aku menunggu putraku cukup umur untuk ku ajak merantau ke kota.
Aku juga tidak ingin menyusul ayah karena aku masih kecewa kepada beliau, bahkan ayah tidak mengetahui bahwa cucunya sudah sebesar ini.
Ya aku dikaruniai seorang putra yang tampan bernama Narendra Adi wijaya. Usia nya masih 10 tahun namun ia bisa memahami aku, dan tidak banyak menuntut dan aku bersyukur atas itu.
Aku memulai usahaku di Jakarta dengan berjualan berbagai jenis kain. Singkat cerita aku bertemu dengan Ibu sahabat lamaku, aku memanggilnya Mami Rosa.
Aku tidak pernah menyangka akan bertemu beliau disini. Kebetulan beliau kesini untuk menemui putranya yang sedang bertugas.
Sejak saat itu kami kembali menjalin hubungan akrab, mungkin bisa dikatakan setiap hari berkomunikasi.
Apalagi dengan putraku, beliau selalu menanyakan kabarnya. Padahal mereka baru bertemu sekali namun demikian hubungan mereka seperti layaknya nenek dan cucu kandungnya.
Mengalahkan Rendra dengan nenek kandungnya dari sang Ayah. Kasih sayang yang tak pernah Rendra dapatkan diwujudkan oleh beliau.
Mami Rosa juga meminjamkan modal untuk mengembangkan usahaku, beliau selalu mendukung dan memberi semangat padaku.
Keberhasilanku saat ini tentu karena beliau ikut andil juga.
Hingga suatu ketika Mami Rosa memberitahuku tentang penyakitnya, aku begitu terpukul mendengarnya.
Beliau mengatakan dokter memvonis umurnya tidak akan lama lagi, dan yang membuat aku terkejut Mami Rosa memintaku untuk menikah dengan putra semata wayangnya, Alan.
Bagaimana bisa aku menikah dengan sahabatku sendiri ? Bahkan aku sudah menganggapnya saudaraku.
Banyak yang mengatakan Sahabat bisa jadi Cinta, tapi itu tidak berlaku untukku.
Sejak dulu aku tulus menganggap Alan sebagai sahabat dan saudara, tidak lebih.
Walaupun berat akhirnya aku menyanggupi permintaan Mami Rosa, tapi aku juga berharap ada keajaiban untuk kesembuhannya.
Aku bertemu dengan Alan, ia memintaku untuk tidak memaksakan kehendak Ibunya.
Alan tidak mau mempermainkan sebuah pernikahan, karena ia tau perasaanku selama ini padanya.
Namun aku juga meyakinkannya untuk saling membuka hati, siapa tahu dengan begini ada semangat baru untuk Mami.
Akhirnya kami pun menikah di rumah sakit,
karena sebelumnya kondisi Mami yang sempat drop.
Rasanya sangat canggung ketika berdua saja dengan Alan, dan aku telah melakukan kesalahan.
Aku menolaknya saat ia ingin menciumku.
Dan aku sadar telah membuatnya kecewa.
Bahkan pagi harinya aku meninggalkan dia dirumah sedangkan aku pamit bekerja.
Hufft ! Gadis kamu ini istri macam apa !
Satu Minggu sudah Alan tidak pulang kerumah ini juga tidak memberi kabar.
Aku sudah berusaha menelfonnya tapi tidak ada jawaban. Aku juga mencarinya ke rumah sakit tempatnya bekerja. Namun nihil pihak rumah sakit mengatakan Dokter Alan belum mulai masuk.
apakah ia kembali ke Jepara ?
Aku menyesal telah membuatnya kecewa, tapi kemarin aku juga belum siap dan belum terbiasa dengan kehadirannya.
Tetapi memang aku sadar aku yang salah disini.
Malam hari aku bersujud memohon kepada Tuhan dan menceritakan segala kegelisahanku.
Selesai sholat aku meyakinkan diriku untuk benar-benar membuka hati dan menerima Alan.
Paginya aku mendapatkan notifikasi di ponselku, ternyata pesan dari suamiku.
"Aku ada di apartemen seminggu ini, maaf baru bisa memberi kabar karena aku sibuk bekerja. Harap kamu bisa maklum ya, menjadi istri dari seorang dokter. Aku berharap kamu baik-baik saja"
Pesannya banyak tapi terkesan dingin.
aku bisa merasakannya, namun aku sedikit lega setidaknya Alan masih mau memberi kabar.
"Kenapa tidak pulang?"
Aku memberanikan diri untuk bertanya.
Sekitar 20 menit pesanku baru dibalas.
"Lebih baik aku di apartemen dulu saja ya, daripada kamu capek-capek menghindar. Aku tau kamu tidak nyaman dengan kehadiranku"
Hufftt ! Emang keliatan banget ya aku menghindar.
Bodoh ! Bodoh ! Bodoh kamu dis
Aku tidak membalas pesan itu lagi, dan aku berharap suamiku segera pulang dan hubungan kami segera membaik Aamiin 🤲🏻
...****************...