"Jadi, ini yang membuat sikapmu berubah padaku selama ini?" Ucap Wita lirih. Menahan rasa sakit di hatinya.
"Dengarkan aku dulu! Semua tak seperti yang kamu kira. Ini hanya sebuah kesalahpahaman saja. Aku mencintai kamu." Randy mencoba meyakinkan. Wajahnya terlihat gusar, dia terlihat menyesali perbuatannya.
Tepat di delapan tahun pernikahannya, Wita mengetahui perselingkuhan suaminya dengan mantan kekasih suaminya dulu. Aplikasi rahasia di ponsel suaminya, yang akhirnya membuat Wita tahu. Kalau suaminya bertahun-tahun telah mengkhianati cintanya. Padahal, selama ini dia banyak berkorban untuk Randy. Dia harus menjadi tulang punggung, menggantikan posisi Randy saat tak bekerja. Lukanya begitu dalam.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka, setelah Wita mengetahui perselingkuhan suaminya? Akankah Wita memaafkan Randy? Ataukah dia justru memiliki bercerai dari laki-laki pengkhianat itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Terungkap Perselingkuhan Sella dengan Randy
Sella membohongi suaminya. Dia berangkat lebih awal dari Bandung. Dia sudah janjian dengan Randy, sepakat akan bermalam dulu di hotel. Setelah itu, barulah besoknya dia akan ke tempat suaminya.
"Aku udah di jalan naik travel. Nanti kita ketemu di Mall ya! Makan dulu. Baru ke hotel." Sella menuliskan pesan chat ke Randy. Dia dari Bandung memang sengaja berangkat pagi. Biar jam 10.30 sudah sampai Mall yang letaknya tak jauh dari hotel tempat dia akan check-in bersama Randy.
Randy begitu bersemangat membaca pesan chat dari Sella. Sella memang sulit terlepas darinya. Dia sudah siap. Hanya menunggu kabar dari Sella saja.
"Sabar ya Wit, aku akan membuktikan pada kamu. Kalau aku bisa menjadi laki-laki yang bertanggung jawab. Ya, meskipun, harus cara seperti ini dulu. Aku tak akan menggangu kehidupan kamu dulu sama Anak-anak. Aku berjuang dulu di sini," ucapnya.
Panggilan masuk dari Sella. Dia mengabari, kalau dirinya sudah mau keluar tol. Lima belas menit lagi dia akan sampai di tempat tujuan. Randy langsung memesan ojek online, menuju tempat mereka janjian akan bertemu.
Senyuman melengkung di sudut bibir Sella. Rasa cinta masih sama kepada Randy. Hanya saja dia tak ingin hidup susah.
"Sudah lama?" tanya Sella.
"Enggak kok baru. Tadi dari Bandung jam berapa? Macet ya?" Ujar Randy.
"Jam 08.30. Yang tadi aku chat kamu, ngabarin aku mau jalan. Alhamdulillah lancar di tol. Tapi, arah ke sini agak macet. Makanya agak lama. Oh, iya. Kamu mau pesan makanan dan minuman apa? Kita pesan dulu! Tadi aku juga belum sempat sarapan," ucap Sella dan Randy mengiyakan.
Mereka sudah memesan makanan. Hanya menunggu makanan datang.
"Teknisnya nanti gimana?" Randy bertanya.
"Aku sih udah bilang sama Adrian. Jadi kita bertemu setelah selesai acara reuni. Nanti kita ketemuan bertiga," jawab Sella.
"Rasanya, aku sudah gak sabar menunggu hari itu."
"Tapi, ingat! Ini hanya pinjaman. Kamu harus berusaha untuk mengembalikan uangnya. Kamu pun harus berjuang untuk mendapatkan penghasilan. Harus maju!"
"Iya dong, Sayang. Itu harus. Setelah aku mengembalikan uang dia, dan usahaku berkembang. Aku akan nikahi kamu," rayu Randy.
"Yakin, mau nikahinya aku? Bukan kembali sama seperti Wita. Kamu 'kan cinta banget sama dia. Kalau Wita gak tahu perselingkuhan kamu sama aku. Kayanya, kamu gak akan pernah cerai dari dia. Meskipun kamu diinjak-injak terus harga diri kamu olehnya," sahut Sella.
"Ya enggaklah. Wita juga gak mau kembali sama aku. Yang bantu aku berjuang untuk sukses 'kan kamu. Masa iya aku malah nyenengin dia. Dia itu 'kan sudah gak ada hubungan lagi sama aku. Tugas aku hanya sebatas nafkahi Rara dan Kemal. Semoga aja semuanya lancar ya! Sesuai rencana." Randy berkata.
Makanan yang mereka pesan sudah datang. Mereka langsung menikmati makanannya. Tiba-tiba saja ponsel Sella. Ternyata Adrian yang menghubungi Sella. Tentu saja Sella berbohong. Mengatakan kalau dia saat ini masih di Bandung. Dia mengatakan, baru berangkat besok dari Bandung.
Dia tak tahu, kalau sejak tadi ada yang merekam apa yang dia lakukan sama Randy. Dan orang itu langsung mengirimkan pesan ke Adrian. Untuk memastikan kebohongan Sella, Adrian langsung menghubungi Sella. Dia yakin, kalau Sella memiliki hubungan spesial dengan Randy.
"Oh, gitu? Ya udah kalau gitu. Aku kira kak berubah pikiran, ingin ke Jakarta hari ini. Ya udah ya, aku lanjut kerja lagi," ucap Adrian.
Wajah Adrian memerah, dia terlihat sangat marah, dan kecewa. Dia cukup syok. Selama ini dia selalu berusaha percaya sama Sella. Tak sedikitpun dia menaruh curiga. Dia percaya kalau Randy temannya. Dia yakin, laki-laki itu Randy. Meskipun sebenarnya dia belum pernah bertemu.
"Kalau memang benar, kamu ada hubungan dengannya. Aku tidak akan pernah memaafkan kamu. Aku ingin kita bercerai. Ya Allah, untung saja engkau menunjukkan padaku. Sebelum aku memberikan uang padanya. Dan mungkin, ini memang petunjuk untukku. Kalau Sella bukan yang terbaik untukku. Padahal aku mencintai kamu tulus. Aku pun selalu membela kami di depan mama. Tapi nyatanya, kamu seperti ini di belakang aku."
Dia masih berharap, kalau pertemuan Sella dengan laki-laki itu. Hanya sekadar berbincang. Mungkin, Sella ingin membuat usaha bersama laki-laki itu di belakangnya. Namun, yang Adrian sesali. Mengapa Sella harus berbohong padanya. Mengatakan dirinya di Bandung. Nanti, setelah pertemuan ini. Dia mau ke mana? Karena Sella mengatakan, kalau dia akan menemuinya besok. Tentu saja hal ini memicu kecurigaan Adrian.
Mata Adrian membulat sempurna. Saat sepupunya memberikan rekaman Sella dan Randy yang memasuki hotel. Mereka terlihat mesra, layaknya pasangan suami istri.
"Astaghfirullahalazim. Ternyata, hubungan kamu sudah melewati batas. Kamu sudah berzina di belakang aku. Kamu bilang Randy punya istri, punya anak. Makanya, kamu ingin membantunya. Aku benar-benar kecewa sama kamu."
"Udah bro, grebek aja langsung! Biar istri lo malu. Itu udah jelas. Kalau hubungan mereka bukan sekadar berteman. Terlihat keduanya saling mencintai. Kita bisa bantu pihak hotel untuk memperbolehkan mendatangi kamar mereka. Ayo, gue temenin. Gak apa-apa, gue gak balik ke kantor lagi. Gue tunggu ya di lobby hotel ini. Lo bisa gak datang secepatnya?"
Awalnya Romeo tadi juga merasa gak yakin, kalau wanita itu Sella istri sepupunya. Terlebih saat itu dia sedang meeting. Tak bisa fokus, memperhatikan Sella secara seksama. Setelah kliennya pergi. Romeo mencoba menegaskan kembali. Sepertinya, Sella tak begitu mengenali Romeo. Karena dia memang tak dekat. Romeo pernah datang ke pernikahan Adrian dengan Sella. Untung saja Adrian memasang foto profile dia dengan Sella. Sehingga, Romeo lebih yakin kalau itu benar Sella. Dia pun memastikan terlebih dahulu ke Adrian, dan ternyata benar kalau itu istri sepupunya.
Romeo memilih tak menyapa Sella. Dia justru diam-diam merekam gerak-gerik Sella bersama Randy. Kecurigaannya semakin bertambah. Saat dia melihat Randy mengusap pipi Sella. Tidak hanya sampai di situ. Romeo akhirnya mengikuti mereka diam-diam ke hotel. Baginya, ini kedekatan yang tak wajar. Jelas sudah. Sella memang sudah berencana check-in dengan laki-laki itu. Makanya, dia mengatakan baru besok dia berangkat ke Jakarta.
Di dalam kamar, Sella dan Randy sudah sama-sama polos. Keduanya kini sedang melepas rindu, saling memuaskan.
"Aarrgghh, Ay." Desah Sella.
"Kita main di bathtub aja yuk!" ajak Randy. Sella bergelayut manja, tanpa rasa malu.
Mereka bercumbu mesra di dalam sana. Sella tampak duduk di pangkuan Randy. Randy memang selalu membuat dia terbang melayang.