Desi seorang gadis cantik yang berasal dari kampung. umurnya masih 18 tahun tetapi ia sudah memutuskan untuk merantau ke kota jakarta sendirian demi mencari pekerjaan. 18 tahun cukup muda kan? yeah... dari kecil Desi sudah dididik menjadi anak yang mandiri. di karenakan Desi lahir dikeluarga yang serba kekurangan, gadis itu hanya mampu menyelesaikan pendidikannya sampai kelas 6 SD saja. ia tidak punya cukup biaya untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenzie terluka parah
Sebisa mungkin Desi menopang tubuh Kenzie dan berjalan menuju pohon besar yang ada di seberang sana. Bayangkan saja, Desi bertubuh mungil itu harus berusaha membawa Kenzie ke tempat yang lebih aman dari curah hujan.
Kini Desi dan Kenzie berada di bawah sebuah pohon yang begitu besar. Pohon besar itu lah satu-satunya tempat berlindung untuk mereka berdua. Posisi Desi saat ini sedang memangku kepala Kenzie yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri.
Semakin lama hujan semakin deras, disertai dengan angin yang begitu kencang.
"Liana...." Tiba-tiba Kenzie mengigau memanggil nama Liana.
"Tuan sudah sadar?" tanya Desi.
"Li--Liana, kau kah itu?" Perlahan-lahan tangan Kenzie terangkat lalu menyentuh pipi Desi dengan sangat lembut.
"Liana?" Desi tidak mengerti mengapa Kenzie tiba-tiba menyebutnya Liana, padahal sudah jelas namanya adalah Desi.
"Hikss ... Hikss ... Liana, maafkan aku." Tiba-tiba Kenzie menangis yang membuat Desi langsung panik.
"Bertahan, Tuan. Saya yakin sebentar lagi kita berdua akan diselamatkan. Tuan Kendra pasti datang menyelamatkan kita," ujar Desi berusaha menenangkan Kenzie yang terus menangis.
"Hikss ... Hikss ... Jangan tinggalkan aku lagi. Aku tidak bisa hidup tanpamu," isak Kenzie seraya menenggelamkan wajahnya di perut Desi. Desi yang mendengar itu hanya bisa terdiam. Jujur saja saat ini ia tak mengerti apa yang sedang diucapkan pria itu.
"A--Aku tidak akan meninggalkanmu, Tuan," jawab Desi dengan terbata-bata. Tangan Desi terangkat lalu mengelus kepala Kenzie dengan sangat lembut.
"LianA ...." panggil Kenzie.
"Iya, Tuan?" Meski Desi tidak tahu Liana itu siapa, Desi harus bersikap sebagai Liana saat ini.
"Jangan tinggalkan aku lagi ...."
"Iya, Tuan. Aku tidak akan meninggalkanmu," ujar Desi masih terus mengusap kepala pria malang itu.
Malam itu pun dihabiskan oleh Desi untuk menemani Kenzie yang sedang terluka sangat parah. Kenzie tertidur di atas pangkuan Desi. Sedangkan Desi begitu sulit untuk tertidur karena takut jika kondisi Kenzie semakin parah, mengingat tadi Kenzie mengeluarkan darah yang sangat banyak sehingga membuat seluruh tubuhnya memucat seperti mayat.
Keesokan HARINYA.
Perlahan-lahan Desi terbangun dari tidurnya. Rupanya ia tidak sengaja tertidur akibat semalam begadang karena memantau kondisi Kenzie.
Desi meregangkan otot-ototnya yang terasa sangat pegal. Namun ...
Pandangannya langsung tertuju pada Kenzie yang masih tertidur di atas pangkuannya. "Semalaman dia terus mengigau menyebut nama Liana. Siapa Liana? Apakah dia kekasihnya?"
Perlahan-lahan Desi membuka kain yang menutupi perut Kenzie. Pendarahan di perut Kenzie sudah berhenti tetapi lukanya semakin terlihat parah dan membengkak.
"Ya Tuhan ... Pasti dia sangat kesakitan menahan semua ini." Air mata Desi menetes membasahi pipinya karena merasa kasihan dengan musibah yang menimpa Kenzie.
____________________________________
Sejak tadi Desi hanya bisa diam di tempatnya. Dalam hati ia begitu berharap ada seseorang yang segera menyelamatkan mereka dari hutan tersebut.
Tap-! Tap-! Tap-!
Suara langkah kaki terdengar begitu jelas di telinga Desi yang membuat gadis itu ketakutan karena mengira langkah kaki tersebut milik hewan buas yang hidup di hutan itu.
"NONA DESI DAN TUAN KENZIE TELAH DITEMUKAN!" teriak seorang pria ketika menemukan Desi dan Kenzie berada di balik pohon yang besar.
Jangan tanyakan betapa bersyukurnya Kendra saat ini. Ia baru saja mendapatkan kabar bahwa Kenzie dan Desi telah ditemukan dan saat ini keduanya sudah dilarikan ke rumah sakit.
