Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.
Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.
Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.
Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.
Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.
Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[31] Artist ber-inisial M
"Bunda mana tahu kamu di sekap, wong bunda ke sini karena kangen sama kamu, maafin bunda yah nak." ucap Sonya lalu memeluk erat Aisyah, mata nya masih saja meneteskan air mata.
...----------------...
Aisyah dan Sonya saling berpelukan, Adel dan Aditya hanya bisa tersenyum melihat hubungan Ibu dan Anak itu.
"Ka Adit, Makasih banyak yah sudah nolongin Aisyah" ucap Aisyah tersenyum pada Aditya.
"Iyah sama-sama Aisyah" Jawab ka Aditya tersenyum simpul menatap manik mata Aisyah.
"Oh jadi cuman sama ka Adit aja nih!" goda Adel pada Aisyah.
"Aku juga makasih banget sama kamu Del" ucap Aisyah tersenyum pada Adel.
"Iyah sama-sama Aisyah ku sayang" Jawab Adel sambil memeluk erat Aisyah.
"Ngomong-ngomong Pak Hakim ke sini juga karena tahu saya di sekap?" tanya Aisyah pada Pak Hakim.
"Tidak Nyonya, saya ke sini karena Nyonya Aisyah sulit di hubungi. Bu Fina sudah berusaha menghubungi Anda. Ia ingin menyampaikan perihal penggelapan dana perusahaan" jelas Pak Hakim.
Manik mata Aisyah antusias mendengar itu, "Lalu bagaimana, siapa yang melancarkan aksi Dimas?" tanya Aisyah.
"Seseorang di Divisi keuangan namanya Bu Rina" Jawab Pak Hakim.
Aisyah tersenyum mendengar siapa ,"Baik terima kasih informasi nya, Pak".
"Sama-sama Nyonya". Jawab Pak Hakim.
"Kalau begitu saya pamit undur diri Nyonya!". ucap Pak Hakim beranjak dari Sofa.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak Pak" ucap tulus Aisyah.
"Sama-sama Nyonya, Mari semua nya " ucap Pak Hakim sambil sedikit membungkukkan badannya.
Sonya mengelus pundak Aisyah, dia selalu membisikkan kata-kata yang menguatkan Aisyah. Namun Sonya tidak pernah tahu kalau luka ini Aisyah pendam sendiri hingga ia datang melihat langsung kelakuan menantu nya sendiri. Aisyah bukan menyalahkan takdir, tapi mungkin suatu hari nanti akan datang kebahagiaan menghampirinya. Dia hanya perlu bersabar.
"Aku lelah bun, aku ingin makan sesuatu dan istirahat". ucap Aisyah yang sudah lelah dengan segala permasalahannya.
Kadang Aisyah bisa terlihat kuat di mata orang lain, tapi sebetulnya hati nya rapuh, berada dalan situasi kepura-puraan yang di lakukan oleh mertua dan sahabatnya yang hanya menginginkan hartanya saja. Bahkan mereka sudah ingin merencanakan pembunuhan terhadap dirinya, bagaimana dia tidak sakit hati.
Dia bisa menerima jika Dimas belum bisa mencintainya karena mereka menikah karena perjodohan, mereka hanya membutuhkan waktu untuk saling mencintai. Tapi semenjak Aisyah mengetahui rencana licik mereka yang ingin menyingkirkan dirinya dan ingin menguasai semua hartanya, Aisyah tidak akan pernah diam. Bersyukur dirinya belum memiliki rasa terhadap lelaki itu rasanya tidak akan sesakit orang yang mencintai lalu dikhianati.
"Kalau gitu kami pamit pulang juga tante, supaya Aisyah bisa istirahat!" seru Aditya.
Adel yang duduk bersebelahan dengan Aisyah memeluk Aisyah erat "Kamu yang sabar yah sya, Aku akan selalu ada bersama mu. Jadi jangan pernah kamu pikul beban sendiri, setidaknya kamu cerita sama aku, yah" ucap Adel berbisik pada Aisyah. Aisyah hanya menganggukkan kepala nya.
Lalu Adel melepaskan pelukannya, dan berdiri beranjak untuk pamit pulang. Aisyah dan Sonya mengantarkan mereka sampai ke depan pintu.
"Aku pamit yah, sya!"ucap Adel.
"Iyah Adel. Hati-hati di jalan". seru Aisyah. Adel berjalan melangkah menghampiri Aditya yang sudah berada di mobil. Lalu Aditya menyalakan mobil nya dan melambaikan tangan nya berpamitan.
Setelah kepergian Adel dan Aditya, Aisyah dan Sonya masuk ke dalam. "Mamah akan menginap disini yah, sayang" ucap Sonya pada putrinya. Tentu Aisyah senang mendengarnya.
...----------------...
Sementara di Divisi keuangan S. K group.
Dedi, Tika dan Indah sedang bergosip di ruang kerja, masih membahas audit yang di lakukan oleh pihak pemilik sah -nya langsung. Bagaimana tidak semua mata tertuju pada Divisi mereka. Mau tidak mau mereka resah dengan keadaan sekarang
"Bagaimana keadaan audit nya sudah ada perkembangan?" tanya Dedi antusias pada rekan kerjanya.
"Seharusnya audit nya sudah selesai tapi kita tunggu saja pengumuman dari kantor" timpal Indah.
"Kira-kira siapa dalang nya? Aku penasaran" seru Tika.
"Dalang nya bisa saja diantara kita, bisa aku, kamu atau juga Dedi" balasnya sambil menunjuk-nunjuk temannya.
Yang lain melengos,
"Tapi ada satu yang tidak mungkin, yang pastinya Rina itu" ucap Dedi tegas.
Indah dan Tika memandang Dedi seolah minta penjelasan,
"Rina terlalu baik untuk melakukan itu" ucap Dedi.
"Tapi kalau dalam keadaan terjepit, seseorang pasti bisa saja melakukan itu" seru Indah mengemukakan pendapatnya.
Mendengar penjelasan dari Indah. Dedi dan Tika mangut-mangut mereka setuju dengan pendapat Indah.
"Eh ngomong-ngomong, akhir-akhir ini Rina terlihat pendiam. Iyah gak sih? Ini aja dia gak masuk" Tika mengalihkan pembicaraan tapi masih seputar Rina.
"Lagi ada masalah kali sama keluarganya" ucap Indah asal, karena dia juga tidak tahu alasan Rina tidak masuk kerja.
"Eh, eh bentar ini benar gak sih" seru Dedi yang memandang layar handphone seakan tak percaya apa yang sudah di liatnya.
Tika merebut ponsel Dedi dan melihat apa yang di lihat Dedi, "Apaan sih? coba liat!" Indah yang juga penasaran menghampiri meja Indah.
"APA? Bukankah itu Ceo kita? Dimas Anggara" teriak Tika yang terkejut dan refleks menutup mulut nya karena dia tidak sengaja berteriak mengundang banyak pasang mata melihat ke arahnya mereka.
Dedi memukul lengan Tika gemas dengan tingkahnya, "Hush kamu ini, ingat ini lagi di kantor. Biasa aja ga usah teriak segala kayak di hutan aja, kalau Pak Haryanto denger gimana?"
"Yah gak gimana-gimana, beliau kan orang nya baik ga mungkin lah dia menghukum kita" timpal Tika dengan penuh percaya diri.
"Wah Nyonya Aisyah ternyata tidak main-main. Dia benar-benar memenjarakan Pak Dimas. Sebentar lagi media pasti akan dibuat gempar. Suami dari dari pewaris S.K group, dilaporkan ke polisi oleh Istrinya sendiri." ucap Tika yang masih terus memandang layar handphone yang isinya tentang rekaman vidio bos mereka yang di tangkap polisi. Di sana juga di beritakan bukan hanya soal penggelapan dana, tapi juga tentang perselingkuhan dengan seorang artist berinisial M dan juga tentang kasus kdrt.
"Iyah betul. Pasti nanti jadi trending topik. Baru tadi pagi kan Pak Dimas dilaporkan ke polisi, besok pasti berita nya di muat". ucap Dedi.
"Apa benar begitu?" tanya Indah.
"Kamu kayak ga tahu aja, teknologi sekarang sudah sangat maju, bahkan sekali rekaman itu di upload ke semua sosial media maka semua orang di negeri ini akan tahu, dan pasti bakalan viral" seru Tika.
"Kira-kira artist berinisial M itu siapa yah?" tanya Indah memandang kedua rekan nya itu.
"Aku juga penasaran" seru Indah.
"EHem" Kepala Divisi keuangan keluar dari ruangannya.
Mereka yang bergosip segera undur diri dan kembali ke meja nya masing-masing dengan kepala tertunduk. Mereka terciduk sedang bergosip pada saat jam kerja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,