Xin yan yang baru berumur 9 tahun harus melihat kakaknya sendiri mati dengan matanya, pada saat hari pernikahan kakaknya Xún yan dan sang Kaisar.
kecantikan Xún Yan sangat membuat iri para Selir Kaisar. mereka pun bersatu dan merencanakan untuk membunuh Xún Yan pada malam pertamanya, Pemaisuri merupakan kepala yang mengatur pembunuhan tersebut dengan serapi mungkin.
Xin Yan ikut kakaknya ke istana karena kedua orang tuanya telah tiada, dan pada malam pertama ia yang nakal diam-diam masuk ke kamar kakaknya untuk mengejutkanya, namun tragisnya ia harus melihat kejadian berdarah. kakaknya yang tak sengaja melihat ia bersembunyi di bawah kasur, memintanya untuk tetap diam, walau sudah berluruman darah. para Selir tertawa menikmati menyiksa dan membunuh Xún Yan, saat itulah muncul Balas Dendam Terbesar di hati Xin Yan untuk kematian kakaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Pagi hari, mereka semua akhirnya kembali ke istana Kekaisaran, rombongan kerajaan di sambut meriah oleh para masyarakat kekaisaran, di balik kebahagiaan orang-orang, ada seseorang yang merasakan ketakutan dan kecemasan yang melandanya di dalam tandu. Karena Xin Yan masih menahan diri untuk belum menghukum Selir Zhen Yi, Selir Zhen Yi bertanya-tanya di dalam hatinya, kapan Xin Yan akan menagih janji taruhan tersebut, perasaan yang menunggu itu membuatnya frustasi.
Benar saja, sesampainya mereka di istana, dan aktifitas kembali seperti semula, Selir Zhen Yi masih menunggu hukumannya. bahkan dia yang sudah tidak bisa lagi untuk menunggu hukuman tersebut, ia nekat, pergi ke Kediaman Xin Yan, untuk menyerahkan dirinya sendiri.
"Selir Ileana! Keluar kamu! aku kemari menagih janjiku!"teriak Selir Zhen Yi.
Kedua pelayan Xin Yan, yang berada di luar langsung menghentikan Selir Zhen Yi, untuk tidak masuk ke dalam kamar Xin Yan.
"Selir Zhen Yi ampunkan kami, tapi Selir tidak bisa masuk ke dalam, kami di tugaskan untuk menjaga pintu kamar Nona Ileana"ucap Tan, sambil menghalang Selir Zhen Yi untuk masuk.
"DASAR PELAYAN RENDAHAN! JANGAN HALANGI SAYA! APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP! MINGGIR!"teriak Selir Zhen Yi, sambil mendorong tubuh Tan ke samping dengan kuat, hingga membuat Tan tersungkur ke tanah.
"Tan!"teriak Ame, pelayan yang satunya lagi, langsung membantu Tan untuk berdiri.
"cih, buat tangan ku kotor saja"ucap Selir Zhen Yi, memandang ke arah Tan dan Ame dengan pandangan merendahkan.
Tepat ia di depan pintu kamar Xin Yan. Ia di kagetkan oleh kemunculan Kaisar pada saa pintu kamar tersebut terbuka.
"ah? Selir Zhen Yi? Ada apa? Dan ada apa dengan pelayanku?"tanya Xin Yan pura-pura tidak tau.
"sa_salam Kaisar"ucap Selir Zhen Yi memberi hormat kepada Kaisar Jinxing, yang berdiri di samping Xin Yan.
"ada apa ini Selir Zhen Yi? Dan kenapa kamu hanya memberi salam kepadaku? Di depan mu bukan saja ada aku? Ada juga selir agung"sarkas Kaisar Jinxng.
*SIAL! AKU LUPA KALAU ILEANA SUDAH NAIK PANGKAT! DAN SEKARANG AKU DI BAWAHNYA!!!*batinnya menatap tajam ke arah Xin Yan.
Namun Xin Yan hanya membalasnya dengan tersenyum penuh arti.
"oh iya, maafkan saya Selir Zhen Yi, saya hampir lupa dengan taruhan kita, bagaimana kalau saya meminta kedua pelayan yang telah kamu hina tadi untuk mencambuk Selir Zhen Yi yang terhormat ini?"tanya Xin Yan, tanpa rasa takut, karena pangkatnya di atas Selir Zhen Yi.
Mendengar itu, urat-urat leher Selir Zhen Yi, pun naik, ia seperti menahan diri untuk tidak menyerang Xin Yan, di karenakan ada Kaisar di hadapanya.
"hm? Tantangan apa yang kamu maksud Selirku?"tanya Kaisar Jinxing penuh perhatian.
Setelah Xin Yan berhasil menolong Putri Mei Ling, bukan hadiah dan kenaikan pangkat saja yang ia dapatkan, tapi juga perhatian dari Kaisar Jinxing, apalagi melihat Xin Yan terluka karena menolong putri kesayangannya, membuat Kaisar lebih memperhatikan Xin Yan di bandingkan istri-istrinya yang lain.
"ampun hamba yang mulia kaisar, Selir Zhen Yi, sebelum acara berburu tahunan di mulai, ia menantang saya dalam acara tersebut, hukuman bagi yang kalah, yaitu akan mendapatkan cambukan sebanyak 30 kali, sepertinya sekarang, Selir Zhen Yi, yang pemberani ini, ingin menepati janji yang ia buat sendiri"ucap Xin Yan.
"benarkah? Luar biasa sekali Selir Zhen Yi, saya tidak tau, kamu begitu bertanggung jawab atas apa yang telah kamu perbuat sendiri, tapi 30 cambukan itu terlalu berlebihan hanya untuk sebuah taruhan Selir Ileana, bagaimana jika kamu berbelas kasihan kepada Selir Zhen Yi, sebagai saudari, kekerasan sungguh tidak baik"saran Kaisar Jinxing kepada Xin Yan, ia melakukan itu, berharap bisa berlaku adil kepada kedua istrinya yang sedang bertentangan itu.
"benar! adik Ileana? Kita adalah saudari, kita sama-sama istri Kaisar, bagaimana jika taruhan ini kamu ringankan atau batalkan saja?"sambung Selir Zhen Yi penuh semangat.
*HAH! KAU PIKIR KAISAR AKAN TERUS MEMBELA MU WANITA JALA*G*batin Selir Zhen Yi, merasa di untungkan dalam ucapan Kaisar Jinxing.
"aku juga pikir begitu yang mulia kaisar, itu kenapa aku menahan diri untuk tidak membahasnya, tapi Selir Zhen Yi yang datang sendiri untuk di hukum, bagaimana ini Kaisar?"lirih Xin Yan, merasa sedih di hadapan Kaisar Jinxing.
"ah iya, kamu benar, bagaimana pun Selir Zhen Yi, yang datang sendiri untuk di hukum. Ini peraturan yang kalian buat, saya tidak bisa apa-apa, kamu memang luar biasa Selir Zhen Yi, bisa menaati taruhan tersebut. Hukuman ini merupakan tanda hormat kamu sebagai seorang kesatria wanita yang terhormat"puji Kaisar kepada Selir Zhen Yi, yang menatap wajah Kaisar Jinxing dengan ketidak penuh percayaan.
*a_apa selama ini aku menikahi Kaisar bodoh!?*batin Selir Zhen Yi kesal.
"Tan, Ame! Bawa Selir Zhen Yi, di ruang hukuman, berikan rasa hormatnya ini dengan baik, 30 cambukan tidak lebih dan tidak kurang, aku serahkan kepada kalian berdua"pinta Xin Yan lantang di hadapan Selir Zhen Yi, yang masih membatu, tidak bisa mencerna kondisinya sekarang. Apa dia sedang di permainkan oleh Xin Yan, atau dia sendiri yang memang bodoh menyerahkan dirinya kepada Xin Yan dari awal.
Tan dan Ame yang mendengar perintah tersebut, langsung saja menarik Selir Zhen Yi, ke ruangan hukuman, ia tidak bisa melawan karena ini bukan saja atas perintah Xin Yan, tapi juga atas izin Kaisar Jinxing sendiri.
Dan akhirnya Tan dan Ame berhasil membalaskan penghinaan yang di beri Selir Zhen Yi kepada mereka berdua tadi, Melalui Xin Yan. Dengan begitu, mereka berdua semakin menghormati Xin Yan, nona mereka.
...----------------...
Malam pun tiba, di ruang penjara bahwa tanah, Pangeran Li Wei, sedang mengintrogasi salah satu penjahat, yang menyerang Xin Yan dan dia di hutan pada saat acara berburu di mulai.
Ia menanyakan banyak hal, seperti, siapa yang menyuruhnya, dan apa motif dari penyerangan tersebut. Namun usahanya tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, karena penjahat tersebut, tidak mau berbicara walau ia sudah di lukai oleh banyak kali.
Pangeran tidak berhenti di situ. Ia mengacam orang jahat tersebut, jika ia tetap tidak memberitahukan siapa yang menyuruhnya, ia akan mehabisi keluarga dari orang tersebut, walau ia juga tidak tau apakah orang itu memiliki keluarga.
Dan ancaman tersebut ternyata ampuh, ia yang sudah disakiti secara fisik, pada saat mendengar bahwa keluarganya juga akan kena imbas atas perbuatanya, mentalnya pun juga ikut sakit, ia memohon kepada Pangeran Li Wei untuk tidak melakukan itu, ia berjanji akan memberitahukan dalang di balik semua penyerangan tersebut.
Dan benar saja, ia menyebutkan ciri-ciri, orang tersebut, karena ia tidak tau nama dari wanita yang menyuruhnya. Pada saat ia memberitahukan ciri-ciri pelaku, itu membuat Pangeran Li Wei, mencurigai wanita di dalam istana, ia pun langsung menujukan semua gambar wanita istana termasuk keluarga kekaisaran, dan dengan cepat orang jahat itu berteriak "dia, wanita itu, dialah orangnya"sambil menunjuk ke gambar seorang wanita yang bukan lain adalah Putri Chen.
*putri Chen? tidak diragukan lagi, sepertinya dia ingin membalaskan dendam ibunya, tapi kenapa? Bukankah terbukti bahwa Selir Ileana tidak bersalah? haah.*batin Pangeran Li Wei, ia sebenarnya merasa kasihan dengan adik nya ini, ia juga tidak berencana untuk memberitahukan hal tersebut dulu kepada Kaisar. Dia sangat menyayangi adiknya itu.
Bersambung...
6 cangkir kopi buat author biar tambah semangat
semoga balas dendam nya lebih sadis lagi ya karena gue suka tuh Ama yg sadis sadis