NovelToon NovelToon
Masa Kecil Bulan

Masa Kecil Bulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikahmuda / Duniahiburan / Kehidupan di Kantor / Slice of Life / Careerlit
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: yuliani fadilah

Sinopsis:
Cerita ini hanyalah sebuah cerita ringan, minim akan konflik. Mengisahkan tentang kehidupan sehari-hari Bulbul. Gadis kecil berusia 4 tahun yang bernama lengkap Bulan Aneksa Anindira. Gadis ceria dengan segala tingkahnya yang selalu menggemaskan dan bisa membuat orang di sekitar geleng-geleng kepala akibat tingkahnya. Bulbul adalah anak kesayangan kedua orangtua dan juga Abangnya yang bernama Kenzo. Di kisah ini tidak hanya kisah seorang Bulbul saja, tentunya akan ada sepenggal-sepenggal kisah dari Kenzo yang ikut serta dalam cerita ini.

Walaupun hanya sebuah kisah ringan, di dominan dengan kisah akan tawa kebahagian di dalamnya. Akan tetapi, itu hanya awal, tetapi akhir? Belum tentu di akhir akan ada canda tawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuliani fadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 7 Eful

Setelah kejadian dimana Bulbul, membanting ponsel Kenzo dengan dramatisasi. Akhirnya Aldan juga yang harus bertanggung jawab menggantikan ponsel anaknya itu dengan membelikannya yang baru.

Seperti apa yang di katakan Bulbul tadi, gadis itu berencana akan main ke rumah Eful. Namun, karena kejadian tadi, Kenzo sama sekali tidak mau mengantarkannya ke rumah Eful. Jadilah ia harus sedikit berdrama dengan menangis dan merengek kepada Winda agar ada yang mengantarkannya.

Dengan bujukan serta janji yang di katakan oleh Aldan yang di telpon terlebih dahulu oleh Winda, yaitu akan membelikan anaknya itu handphone keluaran terbaru jika Kenzo mau mengantarkan Bulbul terlebih dahulu. Bukan apa-apa pasalnya jika Winda yang harus mengantarkan anaknya itu, ia sedang repot-repotnya.

Akhirnya setelah mendengar apa yang di katakan Aldan. Kenzo dengan gesit dan mata yang berbinar mau mengantarkan Bulbul ke rumah Eful.

"Udah noh, udah sampe," ujar Kenzo sambil menggendikan dagunya ke arah rumah si Eful.

Bulbul menatap Kenzo sekilas dengan susu kotak rasa coklat menggantung di mulutnya. "Kok, cepi benel Bang." Bulbul menyahuti, menatap rumah berlantai dua itu.

"Abang, gak tau! Sana panggil aja sendiri," sewot Kenzo. Sebenarnya di lubuk hati yang paling dalam, ia masih teramat kesal pada Adiknya ini atas kejadian tadi dimana ponsel mahalnya sekarang sudah jadi rongsokan. Tapi ya, sudah lah ikhlas aja, Bapak nya sultan bre.

"Panggilin dong, Bang," pintanya sambil menggoyang-goyangkan susu kotaknya.

"Enggak, kamu aja. Kamu, kan yang mau main, Abang pulang, yah?"

"Iih, Abang! Bulbul, malu tau, ental kalo Abang ci Eful yang nyaut giana?" sewot Bulbul bertanya, tak lupa bibirnya merenggut kesal.

Kenzo berdecak, "Ya, terus kenapa, kan ini emang rumahnya juga Bul!"

"Bulbul, malu!"

"Alah kaya punya muka aja, pake malu segala!" sahut Kenzo menatap malas Bulbul.

Bulbul mengerucutkan bibirnya. "Ini muka Bulbul Abang!" Tangannya terulur memegang pipi gembilnya.

Kenzo merotasi bola matanya. "Terserah lu, ah. Abang pulang yah. Entar kalo mainnya udahan, minta anterin pulang sama Emaknya si Eful atau Abangnya!"

Bulbul mengangguk, masih dengan susu coklat yang menggantung di mulutnya. Menatap Kenzo yang sudah melangkah dengan santai untuk pulang.

Kenzo kembali berbalik badan menatap Bulbul yang sudah berjarak satu meteran. "Heh, inget jangan banyak tingkah, jangan buat rumah orang kaya kapal pecah!" ujar Kenzo memperingati, menatap Bulbul tajam.

Bulbul kembali mengerucutkan bibirnya, dan meresponnya dengan anggukan singkat.

Gadis itu melangkah dengan riang masuk kedalam melewati pagar rumah Eful yang sudah dibiarkan terbuka.

Bulbul berhenti sejenak tepat di dekat tong sampah, tangannya terulur membuang bekas susu kotak yang telah habis itu.

Pandangannya melirik-lirik ke teras serta pintu rumah si Eful terlihat salah-satu di antara kedua pintu itu sudah terbuka.

"Efuuuuuuul, maiin yuuuuk," panggil gadis itu secara bernada, tak lupa tangannya yang dimainkan ke depan dan belakang. Serta pandanganya yang melirik kesana-kemari.

"EFUUUUUUUL! MAIN YUUUUK!" ujarnya lagi dengan meninggikan suaranya.

Bulbul berdecak karena sudah dua kali ia memanggil tidak ada yang menyahuti.

"Iih, ci Eful emana cih! Atanya kemalin, kemalin, kemalin au main, maca jam cegini tidul ciang!" sewotnya bermonolog.

"EFUUUUUUUL, MAIN YUUUUK!" panggilnya dua kali lipat mengeraskan suaranya.

"Uhuk ...uhuk ...uhukk ...." gadis itu tersedak air liurnya sendiri sangking kencangnya memanggil.

"IYA, BENTKHAL!" sahut seseorang sama-sama berteriak dari dalam.

Eful menyembul, kan kepalanya dari dalam melihat siapa yang berteriak-teriak, lalu nyengir setelah tahu siapa yang memanggilnya, ternyata sohibnya.

Eful berjalan keluar menghampiri Bulbul.

"Embul. Kikhlain Eful, Embul gak jadi main ke lumah Eful," ujar cowok itu, memang keduanya hanya terpaut usia satu tahun jadi omongan Eful sedikit ada mending-nya daripada si Bulbul. Eful berdiri sambil menunggu Bulbul membuka sandalnya yang terlihat sedikit kesusahan karena berbelit-belit.

"Jadi dong, kan kita udah janjian!" sahut Bulbul, dan berdiri setelah selesai membuka sandalnya.

"Eful, emana dulu ci dali tadi Bulbul, teliak-teliak endak ada yang nyaut!' proses Bulbul menatap kesal Eful.

Eful menggaruk-garuk perutnya, dan menyengir menampilkan deretan gigi susunya. "Maaf Bul. Eful tadi abis pup dulu jadi gak kedengkhelan, Mamah Eful juga lagi di dapul."

"Ohh," sahut Bulbul sambil mengangguk.

Keduanya duduk selesehan di teras rumah Eful.

"Bul, katanya kemakhlin-kemakhlin kamu mau beli ikan cupang!" ujar Eful sambil menatap Bulbul dengan mencebikkan bibirnya.

"Mana? Kamu pasti boong lagikan?!" sambungnya mengejak Bulbul.

Bulbul mengerucutkan bibirnya. "Endak ko, Bulbul endak boong!"

"Alah pasti kamu boong lagi, Minggu kemalin aja katanya mau beli keong yang di hah in langsung kelual, tapi enggakkan," ujar Eful sambil mempraktekkannya.

Bulbul menampilkan deretan giginya yang putih. "Itu, kan, minggu kemalin, Pul!"

"Bulbul, cekalang bawa ko!"

Gadis itu membuka resleting tas yang ia bawa, dan mengeluarkan isi tas tersebut.

Eful mengernyit mengerjapkan matanya pelan melihat bukan ikan cupang yang Bulbul keluarkan melainkan berbagai susu kotak bervarian rasa.

"Bul, kok malah ngelualin susu kotak?" tanya Eful heran.

"Iya, Embul sengaja suluh Mama cebelum Bulbul pelgi main buat macukin cucu ke kantong Embul. Embul-kan cuka banget cucu!" jelasnya sambil menjejerkan susu-susu tersebut.

Eful mencibir pelan. "Katanya kamu udah gak nyusu lagi!"

Bulbul berdecak. "Iya, emang Embul udah gak nyucu lagi ko!"

"Telus ini apa Bul!" sahut Eful, tangannya menunjuk berbagai susu kota yang berjejer di hadapannya.

"Ata Bulbul. Kemalin, kemalin, kemalin, kemalin, kan Embul udah endak nyucu pake endot! Bukannya nyucu gini Pul!" jelas Bulbul mengerucutkan bibirnya kesal.

Eful mengerutkan keningnya. "Bukannya sama aja, ya, Bul, sama-sama nyusu."

"Endak, Epul, beda, sekalang, kan, Bulbul nyucunya endak pake endot!" ujar Bulbul kembali memperjelas.

Eful menghela napasnya pelan. "Iya deh, telselah kamu aja!" putus Eful mengalah.

"Telus ikan cupang-nya mana, Bul?" sambungnya bertanya.

"Bental Pul, Bulbul aucs mau minum cucu dulu yah." Tangannya terulur mengambil satu kota susu tersebut rasa strawberry.

Eful menghela napasnya kembali menatap malas Bulbul yang tengah asik mengeruput susu kotaknya.

Eful hanya menelan ludahnya melihat Bulbul meminum susu kotak itu dengan nikmat.

"Bul, Eful minta yah," ujar Eful sudah tak tahan lagi ingin mencicipi susu kotak itu. Tangannya terulur hendak mengambil susu kotak yang berjejer milik Bulbul.

Bulbul menggeplak pelan tangan Eful. "Ihh, Eful mau?"

Sontak, Eful mengangguk cepat.

Bulbul mengerucutkan bibirnya. "Nih! Yang ini aja!" Bulbul memberikan susu kotak miliknya yang tinggal setengnya lagi.

"Yang ini jangan! Ini punya Bulbul, ental abics. Kalo abics ental Bulbul mau minum lagi cucunya gimana?" cetusnya, tangannya terulur mengambil lagi susu kota yang baru.

Sementara Eful hanya mengangguk dan menerima pemberian Bulbul.

``````

1
yuliani fadilah
hallo
Amai Kizoku
Saya suka sekali sama cerita ini, ayo cepat update lagi biar saya gak kesal.
★lucy★.
terharu banget pas adegan romantisnya, ini the best story ever ❤️
Jennifer Impas
Gaya penulisanmu sungguh memukau, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!