NovelToon NovelToon
Suamiku Om Om

Suamiku Om Om

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mutia Lastari

Seorang Gadis manja bernama Alena baru saja di usir oleh orang tuanya, mereka meminta agar anaknya bisa hidup mandiri dalam waktu tiga bulan. Namun tidak disangka semua ini sudah direncanakan oleh seorang CEO muda, yang ternyata sudah menyukai Alena sedari kecil namun tidak diketahuinya.
Bagaimana rencana selanjutnya sang CEO untuk mendapatkan hati gadis manja ini? ikutin terus up terbaru novel ini ya💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Lastari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seokjin Alena Ketahuan

...Semua pengalaman yang kamu alami membuatmu berkembang ~ Jeon Jungkook....

...🍒...

•Keesokan paginya, Alena sudah selesai mandi dan berdandan dengan sangat cantik.

Dia sekarang sedang memperhatikan wajah suaminya yang tertidur dengan lelap kasurnya.

Keberadaannya masih belum diketahui oleh orang tua Alena.

Seokjin lalu mengerjapkan matanya karena silau matahari dari jendela kamar Alena, dia juga memegang kepalanya  karena pusing

"Sudah bangun?" Tanya Alena sambil mendekatkan wajahnya ke wajah seokjin.

"Kenapa kamu ada disini?." Seokjin terbangun karena terkejut.

"Tadi malam aku merasa bosan, lalu aku menculikmu kesini." Ucap Alena sambil memegang lembut dagu seokjin.

Seokjin melihat ke sekeliling kamar itu, karena dia merasa asing.

"Ini adalah rumahmu?" Tanya seokjin.

"Memangnya menurutmu kamu ada dirumah siapa? Apa jangan jangan kamu mau merasakan kehangatan rumah wanita lain?." Tanya Alena tiba tiba

"Aku cuma menyukai kamu dari dulu sampai sekarang, nggak kaya kamu. Playgirl!" Seokjin tiba tiba saja mengomel seperti itu

Bibirnya juga mengerucut lucu membuat Alena sangat gemas.

"Kenapa aku dibilang playgirl?." Tanya Alena bingung

"Sejak aku putus sama leo saat kuliah, aku cuma dekat dan berhubungan sama kamu." Ucap Alena jujur

"Jadi, kamu nggak bakal kembali sama dia kan?." Tanya seokjin

"Tentu saja tidak!" Tegas Alena

Seokjin langsung mengecup pipinya senang.

"Yasudah, kalau begitu bawa aku menemui orang tuamu." Seokjin memegang tangan Alena tidak sabaran

"Eisssss sekarang bukan saatnya." Balas Alena

"Memangnya aku sememalukan itu ya dihadapan orang tuamu?." Seokjin ngambek lagi.

"Nggak sayang, masalahnya orang tuaku hanya belum siap. Kalau tiba tiba aku memberitahu ini, aku tidak yakin mereka akan langsung terima. Tunggu aku jelasin ke mereka dulu, baru nanti kita akan kasih tau ya." Alena mengusap lengan seokjin berharap dia mengerti.

"Oke ya sayang?." Alena menggoyangkan tangan seokjin seperti meminta jajan

Lalu seokjin meletakan satu jarinya tepat di hidung alena.

"Tiga hari, aku beri kamu waktu tiga hari untuk fikirkan baik baik bagaimana cara memberitahu kedua orang tuamu." Jelas seokjin

"Hah?" Alena menunjukan ekspresi tidak menyangka.

"Kalau begitu aku akan memberitahu orang tuamu sekarang." Seokjin hendak pergi dan langsung ditahan oleh Alena.

"Eeeh jangan jangan, biar aku saja ya sayang." Alena tersenyum paksa..

Lalu akhirnya dia pun harus melakukan apa yang diminta seokjin. Alena akhirnya pergi meninggalkan seokjin dikamarnya.

"Hallo jeon, jemput aku diam diam. Antarkan aku ke rumah orang tuaku." Seokjin menelfon jeon.

Diapun buru buru bersiap untuk pergi meninggalkan rumah Alena diam diam

//

//

"Ibu ibu, gimana perasaanmu hari ini? Aku mau ngomongin satu hal." Tanya Alena tiba tiba pada ibunya.

Tapi ibunya dengan cepat langsung menahan bibirnya.

"Nggak usah buru buru, Besok saja bicaranya. Suruh ayahmu kesini dulu, biar ibu ajak kamu pergi menemui penolong keluarga kita." Ajak ibunya.

"Tapi aku punya satu hal penting yang harus dibicarakan." Alena bergumam.

"Kamu ngomong apa?." Tanya ibunya

"Nggak ada apa apa, kalau begitu biar aku panggil ayah dulu." Balas Alena sambil berlalu pergi.

Setelah itu Alena datang membawa ayahnya juga.

"Ayo pergi.", ajak ayahnya

"Ayok." Sahut ibunya

"Ehh tunggu, ibu pokoknya nanti ibu harus dengerin aku bicara ya." Pinta Alena.

"Iya iya, nanti saja kita bicarakan. Sekarang ayo pergi" ajak ibunya

Alena pun hanya bisa menarik nafas kesal, mau tidak mau dia harus membujuk ibunya nanti.

//

//

Karena di jalan Alena dan keluarganya berhenti di beberapa tempat untuk membeli beberapa bingkisan, jadi mereka datang agak sedikit terlambat.

Mobil mereka sekarang sudah sampai di depan rumah penolong keluarganya.

Alena terkejut melihat gerbang rumah yang seperti tidak asing dimatanya.

"Kenapa tempat ini begitu familiar ya?." Alena terus memperhatikan.

"Eh ayah ibu, rumah yang mau kalian datangi itu adalah rumah keluarga Kim ya?." Tanya Alena gugup.

"Benar, keluarga kita bisa melewati kesulitan waktu itu berkat dana bantuan dari keluarga Kim." Jawab ayahnya

*Waduhhh gawatt.* Batin Alena

Diapun tadinya akan langsung kembali ke mobil, namun langsung ditahan oleh ibunya.

"Dasar kamu ini, sudah sampai di depan gerbang malah mau pergi lagi. " Ibunya memarahinya.

"Hehe ibu, apa aku boleh tidak ikut?." Alena menarik kuat tangannya dari genggaman sang ibu

Tapi dengan cepat tangannya kembali ditangkap dan dikunci oleh ibunya.

"Nggak boleh, ayok." Ajak ibunya

"Ayo cepat." Ajak ayahnya

Akhirnya dengan perasaan campur aduk antara takut ketahuan, takut dimarahi, takut mengecewakan jadi satu.

Alena hanya berusaha terus menyembunyikan wajahnya di belakang punggung ibunya.

// Di dalam rumah keluarga kim.

"Aku dengar, kamu membuat cucu menantuku marah. Sampai sampai dia pulang kerumah orang tuanya hah!." Kakeknya sedang memarahi seokjin

"Bukan begitu kakek.", jawab seokjin pelan

"Bukan begitu apanya? Lalu kenapa dia tidak datang menemui kita?." Tanya ibunya

"Dia akhir akhir ini sibuk, mungkin lusa aku akan membawanya untuk menemui kalian." Seokjin mencoba membujuk.

"Kurasa sibuk itu hanya alasan saja, yang sebenarnya adalah dia sedang membencimu. Aku sudah menyuruhmu berkali kali untuk merubah sifat burukmu itu, tapi kamu selalu tidak mendengar. Sekarang menantu yang baik, hilang begitu saja karena ulahmu." Ibunya malah terus mengomel.

"Nggak bisa kaya gini! Aku harus membawa kembali cucu menantu kesayanganku itu." Tegas kakeknya

"Ayah tenanglah, nanti ada beberapa tamu yang akan datang kesini. Kita bisa mencari Alena saat sudah bertemu dengan mereka." Ibunya mencoba menenangkan.

"Karena kalian masih ada tamu, aku pergi dulu." Tanpa menunggu persetujuan, seokjin langsung lari karena takut kena Omelan kakek dan ibunya lagi.

//

Saat seokjin baru saja keluar dari rumahnya, dia langsung bertemu Alena dan kedua orang tuanya.

"Sedang apa kamu disini?." Tanya seokjin tiba tiba membuat Alena seperti akan terkena serangan jantung.

"Haihh kalian berdua saling mengenal?." Tanya ibunya Alena bingung.

"Nggak kenal." Alena

"Kenal." Seokjin

Mereka berbicara secara bersamaan membuat orang tua Alena semakin dibuat bingung.

"Eh tunggu, kenapa wajahnya terlihat tidak asing ya? Ayah kayaknya kita pernah bertemu dia ya?." Tanya ibunya melihat wajah seokjin.

"Ibu ini rumah keluarga Kim, mana mungkin kalian pernah bertemu, ayo kita cepat pergi saja." Sanggah Alena sambil menarik tangan ibunya.

"Tunggu tunggu, aku sudah ingat. Kamu adalah kepala pelayan di tempat Alena dan Irene bekerja waktu itu. Benar bukan?." Tanya ibunya

"Iya iya, sepertinya memang dia orangnya." Ayahnya juga mengingatnya

"Wahh anak ini ternyata ganteng banget, kamu sudah menikah atau belum nak?." Tanya ibunya senang. .

"Ibu ayo cepat kita pergi dari sini, aku tiba tiba merasa tidak enak badan." Alena memegang perutnya berpura pura sakit.

"Loh loh tadi masih baik baik saja, kenapa sekarang tiba tiba sakit perut? Kenapa bisa begini?." Tanya ibunya heran

Alena tidak memberikan jawaban yang benar, dia hanya terus menarik ayah dan ibunya untuk pergi dari sana.

Lalu tanpa mereka sadari, kakek dan ibu seokjin yang dikenal sebagai anggota keluarga Kim keluar dari dalam rumah karena mendengar suara keributan diluar.

"Pak Santos, Bu Maria kalian ternyata sudah sampai di depan rumah kami. Ayok masuk." Ajak ibunya seokjin ramah

"Iya iya benar, ayo masuk." Ajak kakeknya juga

"Aku baru mau masuk, tapi putriku tiba tiba sakit perut."

Alena terus menutupi wajahnya dengan tangan karena takut ketahuan oleh kakek dan ibunya seokjin.

"Alena cepat turunkan tanganmu dan beri salam yang sopan." Ibunya berusaha menarik tangan Alena sampai terlepas.

Saat wajahnya terlihat jelas, kakek dan ibunya langsung merasa terkejut

"Menantuku." Ujar ibunya

"Cucu menantuku." Ujar kakeknya

"Hahhh?." Ibu dan ayahnya Alena kompak terkejut mendengar itu.

Hallo

Seru gak nih eps kali ini ehhhee

1
Diyah Pamungkas Sari
kampret!!! di jelekin dpn muka nya tuhh rasanya uwoooowwww 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yn Kim: aku suka makianmu 🤣💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!