Kabar kematian tentang saudari kembarnya-Karyl, menjadikan Keyra ingin menuntut balas pada mereka yang telah membuat saudari kembarnya meninggal.
Keyra, seorang wanita yang berbisnis gelap. Dia seorang wanita kuat tanpa takut akan apapun. Dia adalah sosok mafia wanita, yang identitasnya disembunyikan.
"Karyl! Sekarang kau berani membantahku?!" teriak Vander Glam murka karena istri yang selama ini patuh dan bucin padanya telah berubah.
"Tuan Vander, setelah aku hampir mati satu kali karena mu... haruskah aku menjadi istri bodoh lagi?" Keyra yang menyamar menjadi Karyl menyeringai dengan angkuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PSK - 9.
Beberapa jam kemudian, Keyra telah sadar. Seseorang tengah menunggunya. Wanita itu dilarikan ke rumah sakit dan ditangani dengan baik oleh Dokter.
"Ukhh..." lirih Keyra.
"Kamu sudah bangun." Vander memijit bel pemanggil di ruangan rawat, Dokter segera datang dan memeriksa. Dokter mengatakan Keyra baik-baik saja, hanya terluka di pelipis dan lengan dengan luka ringan.
Setelah pemeriksaan, Dokter pun pergi. Kini hanya Vander dan Keyra di dalam ruangan.
"Kamu harus menurut padaku, jangan banyak bergerak agar segera pulih. Meskipun lukanya tidak termasuk berat, nyawamu hampir melayang." Vander terdengar khawatir.
"Kamu yang menolong ku?" tanya Keyra karena disaat terakhir di sisa kesadaran nya ia mendengar suara laki-laki yang menolongnya.
"Ya, aku yang menolong mu. Sayangnya para penjahat itu kabur, aku nggak bisa mengetahui siapa pelakunya."
Hfff!
Sial! Kalau benar dia yang menolongku, aku jadi punya hutang budi padanya!
Bukannya senang ditolong oleh Vander, Keyra malah kesal. Berhutang nyawa adalah hal paling sensitif baginya dan ia harus membalas budi baik pada orang itu. Bahkan Ia enggan untuk berterimakasih.
"Apa yang kau inginkan setelah menolongku? Aku nggak suka punya hutang!"
Vander terdiam, dia hanya berbohong. Niatnya memang ingin mengambil hati Keyra, bukan hanya karena Keyra bisa menyelamatkan perusahaan dan nama baik keluarga namun ada suatu getaran dalam hatinya saat dia selalu berdekatan dengan Keyra.
Tangan besar Vander tiba-tiba saja terangkat, lelaki itu merapikan rambut Keyra yang berjatuhan di wajah dan merapikannya.
"Aku hanya ingin kita gencatan senjata, Karyl. Mulai saat ini... aku janji akan jadi suami yang baik untukmu. Kamu pernah bilang aku nggak boleh dekat-dekat dengan Becca, aku akan mulai menjauhinya. Kamu juga selalu dipojokan Ibu dan keluargaku, aku akan selalu membela mu mulai sekarang. Kamu ingin saham kan, aku berikan 15 persen. Bagaimana?"
"Apa kamu sedang menyesal, Vander?" tanya Keyra.
"Ya, aku sangat menyesali semua yang terjadi di 3 tahun pernikahan kita. Bagaimana pun hubungan kita berawal karena keterpaksaan dari kakek ku, aku hanya tertekan menikah dengan wanita yang tidak aku kenal. Mulai sekarang, kita rajut kembali kisah pernikahan kita. Hm..." Vander membungkukkan tubuh dan menundukkan wajah, dia ingin menyatukan bibir mereka.
Dug!
"Akhh!!" Vander berdiri tegak dengan wajah emosi, dia memegang keningnya. "Kenapa kau membentvrkan kepala kita?"
"Ckckck! Aku hanya muak setelah mendengar semua omong kosong darimu, lalu kau ingin menikmati bibirku dengan wajah tanpa dosa mu itu!"
Padahal aku sudah berbohong, tapi dia masih keras kepala! Sial! Vander merutuk dalam hatinya.
"Karyl! Aku mencoba mengalah dan merendahkan diri di hadapan mu! Aku ingin kita kembali bersama tanpa ada pertengkaran. Bukankah yang kau inginkan hanya saham, aku sudah memberikan nya! Aku juga sudah berjanji akan selalu menjagamu sekarang! Kau mau apa lagi?!"
Vander! Janjimu sudah tak berguna! Penyesalan mu sudah terlambat! Adikku sudah mati karena kau dan keluarga mu! Seandainya Karyl bisa hidup kembali dan kau meminta ampunan padanya pun... aku masih tidak bisa memaafkan mu!
"Vander, ini lah caramu merendahkan diri dengan memaksaku?"
"Karyl, aku sudah menyelamatkan mu. Apalagi yang kau ragukan dariku? Aku tulus ingin kita kembali bersama dan memperbaiki pernikahan kita, kalau aku egois... aku nggak akan menolong mu dan membiarkan kau mati di dalam mobil dengan kehabisan darah!"
Vander tiba-tiba saja menarik tangan Keyra, sorot mata lelaki begitu frustasi. "Aku salah, sayang. Aku akan berusaha menjadi suami yang baik untukmu..."
Tap
Tap
Tap
Seseorang melangkah masuk ke dalam ruangan saat Vander menggenggam tangan Keyra, lelaki itu menoleh ke arah pintu dan disana ada Becca berdiri dengan mata berkilat tajam melihat Vander sedang membujuk Keyra.
"Maaf, aku mengganggu kalian." Becca berubah lembut, ia tersenyum.
Becca mendekat ke arah brankar, ia berdiri satu langkah jauhnya dari Vander. "Kak Vander, aku sudah mencari orang-orang yang telah mencelakai Karyl. Mereka adalah pembunuh bayaran, saat aku berhasil menangkap salah satu dari mereka dan menginterogasi... penjahat itu malah mengakhiiri hidupnya sendiri."
"Dia bu nuh diri?" tanya Vander.
"Ya, Kak. Maafkan ketidakbecusan ku, padahal aku berusaha membantu mu." Wajah Becca penuh penyesalan, suara wanita itu begitu lembut dan terlihat begitu polos.
Hati Vander melembut, sejak kecil Becca memang selalu paling pengertian padanya dan pada orang tuanya. Becca selalu menemani ibunya ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin karena penyakit darah tinggi, dan juga selalu menyenangkan hati ibunya. Itu lah, yang membuatnya selalu membandingkan Karyl dan Becca. Istrinya tak pernah bisa mengambil hati ibunya dan malah selalu bertengkar.
"Makasih atas bantuan mu, Becca. Ini sudah malam, kamu pulanglah."
"Aku ingin menemani kak Vander, aku khawatir kakak kelelahan."
"Enggak apa-apa, aku bisa menjaga istriku sendiri. Kamu juga pasti lelah kan sudah membantuku, pulang dan tidurlah lebih awal."
"Tapi kak, aku__"
"Hahahahaha... hahahaha..."
Obrolan keduanya yang begitu saling penuh perhatian dan kelembutan terpotong tawa Keyra.
Hei! Lihatlah wajah kedua orang yang tidak tahu diri di depannya! Vander dan Becca bicara begitu penuh perasaan tanpa sadar kehadiran Keyra disana. Vander mengatakan keduanya tak ada hubungan apapun dan hanya teman sejak kecil tapi lihatlah begitu eratnya hubungan mereka berdua.
"Memuakkan!" Keyra menghentakkan tangan Vander yang menggenggam nya.
Vander tersentak kaget, dia terlalu terbawa suasana bersama Becca. Mereka memang sangat dekat sejak kecil jadi saat bertemu Vander sudah terbiasa perhatian pada Becca.
"Sayang, aku__" Vander berusaha menggapai tangan Keyra lagi namun Keyra menepisnya.
"Jangan bicara lagi! Kau membuatku ingin muntah! Kau baru saja berjanji padaku... akan menjadi suami yang baik dan nggak akan dekat-dekat lagi dengan wanita ini! Tapi kini di depan ku, kau bahkan masih begitu perhatian padanya! Mulut mu sangat busuk, Vander!"
Karyl, saudariku. Pasti kamu sangat sakit hati saat menjadi istri dari bajinggaan ini! Kamu sungguh kasihan, laki-laki sepertinya pantas dicampakkan!
"Sayang, aku hanya berterimakasih pada Becca karena dia membantuku mencari penjahat yang mencelakai mu. Tak lebih! Sudah aku katakan padamu, kami hanya berteman sejak kecil! Aku udah anggap Becca adikku sendiri."
Adik palamu!
"Cih! Pergilah kalian berdua! Aku ingin istirahat dan saat aku sembuh... aku pastikan kita akan segera bercerai, Vander! Kau bisa sepuasnya berhubungan dengan wanita ini! Jangan sok menganggapnya adikmu lagi, kau bisa menikahi nya dan menjadikan nya istrimu! Sampah seperti mu pantas dengan wanita jalaaang seperti nya!"
"Karyl! Jangan hina Becca! Aku sudah mengalah padamu tapi ini balasan mu! Bahkan aku dan Becca sudah bersusah payah membantumu, kau malah tidak tahu terimakasih!"
Becca mendekat maju, dia memegang lengan Vander. "Nggak papa, kak. Aku ikhlas membantu, jangan marah pada Karyl. Aku akan pergi aja, kamu jaga istrimu ya."
"Aku akan mengantarmu pulang, wanita tak tahu terimakasih ini nggak pantas aku rawat!" Vander benar-benar marah.
Dasar pria bodoh, mudah dipengaruhi oleh wanita picik sepertinya! Pantas saja bisa disetir oleh ibunya yang iblis itu!
"KELUAR kalian berdua....!!! Aku juga nggak butuh orang-orang yang bermuka dua!"
Da da Vander kembang kempis, ia merasa tak habis pikir dengan sikap istrinya. Dia sudah berusaha berubah lebih baik dan benar-benar ingin membina hubungan suami isteri kembali namun terasa percuma.
Sementara bibir Becca tersenyum tanpa terlihat, dia memang selalu bisa mempengaruhi Vander. Hanya bermodalkan menjadi wanita naif, hanya harus terlihat menjadi wanita baik hati dan juga penurut.
Vander membalikkan tubuh dan berjalan keluar dari ruangan rawat Keyra dengan wajah angkuh, Becca pun masih menggandeng lengan nya.
Tak lama setelah kepergian kedua orang munafik itu, ruangan rawat Keyra akhirnya sunyi. Keyra meringis kesakitan, ia membentvrkan kepala nya dengan Vander padahal pelipisnya terluka. Tubuh Keyra banyak mengeluarkan keringat, dia merasa dingin di sekujur tubuh.
Seseorang melihat Keyra merintih kesakitan, dia menelepon seseorang. "Vander dan wanita itu baru saja pergi dari rumah sakit. Buat mereka berdua mendapatkan balasan, setidaknya mereka harus pattah tulang melebihi sakitnya Keyra!"
Dominic mematikan panggilan, mata hitamnya menatap dalam ke arah Keyra lalu berjalan masuk ke dalam ruangan.
Keyra merasakan kehadiran orang lain, dia menoleh dan mendapati Dominic berjalan ke arahnya dengan wajah dingin dan tatapan yang tidak bisa terbaca.
Mau apa pria ini datang?!
__
Ada yang merasa aneh di bab ini?
dom2 .... 🤦🏼♀️