Dilarang Boom like !!!
Yuk hargai karya dari seorang penulis 🥰
Dia tidak menyangka kalau akan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan sahabatnya.
Viola Rinjani, seorang gadis muda berusia 23 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang pria yang merupakan suami dari sahabatnya sendiri.
Awalnya, Viola menolak tawaran pernikahan itu. Namun, keadaan yang terus memburuk terasa mencekik leher Viola hingga membuatnya harus mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua.
Biduk rumah tangga pun dimulai, akankah Viola berhasil melewatinya ?
Atau terpuruk dengan segala siksaan dan hinaan yang dilayangkan oleh semua orang ?
Yuk ikuti kisahnya hanya di Noveltoon !
Follow IG Author ayu.andila 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31. Tamu Tidak Diundang
Viola membulatkan matanya saat melihat Raja sedang bersandar di dinding kamar dengan memegangi sebuah kursi, dan yang paling membuatnya kaget adalah kursi itu sama persis dengan kursi yang ada dirumahnya.
"ke sini kau!" perintah Raja sambil menunjuk kearah Viola.
Viola yang merasa ditunjuk langsung kaku dan berpegangan pada pintu, keringat dingin mulai menjalar keseluruh tubuh karna takut kalau lelaki itu sampai melakukan yang tidak-tidak padanya.
Melihat Viola diam, Raja langsung saja mendekati wanita itu dan menarik tangannya hingga mau tidak mau Viola tertarik dan menabrak tubuh kekar lelaki itu.
"tu-tunggu! aku minta maaf, aku tidak bermak-"
Bruk, Viola terjatuh di atas kursi karna dorongan tangan Raja persis seperti apa yang terjadi dirumahnya.
Namun, sayangnya kursi yang diduduki Viola masih sangat kuat dan gagah sehingga pantatnya tidak sampai mencium lantai.
Viola tersenyum senang karna rencana Raja tidak berhasil, dia lalu menjulurkan lidahnya untuk mengejek lelaki itu.
"cih, gitu aja pakek acara balas dendam segala!" cibir Viola.
Namun, dia langsung terdiam saat melihat apa yang Raja lakukan selanjutnya. Di mana lelaki itu sudah bertelanjang dada dan berjalan sembari membuka resleting celananya.
"Apa yang mau kau lakukan?"
Raja memasang senyum iblisnya dan langsung naik ke atas tubuh Viola tanpa bisa wanita itu cegah, Raja menindih tubuh Viola membuat suara decitan dari kursi.
"apa yang kau-"
"Aku akan membalasmu!"
Raja langsung melancarkan aksinya dengan menekan tubuh wanita itu dan itu berhasil membuat Viola berteriak, dia terus melakukannya sampai kursi yang diduduki Viola sedikit turun ke bawah.
"sakit, kau menekan dadaku!" teriak Viola saat lutut Raja mendarat tepat di atas dadanya.
Namun, bukannya memindahkan lututnya. Raja malah menggesek-gesekkan lutut itu hingga membuat Viola mendessah.
"benar, seperti inilah pembalasan yang tepat!"
niat hati ingin mengggoyang dan menekan kursi itu dari atas tubuh Viola sampai jatuh, Raja malah memikirkan hal lain saat melihat adik kecilnya terbangun.
Dia langsung memegang kedua tangan Viola dan menahannya dengan satu tangan sedangkan tangan yang lainnya langsung mengeksekusi benda kenyal wanita itu hingga Viola mendessis karna remmasan tangan Raja yang terasa mencengkram kedua asetnya secara bergantian.
Raja terus melanjutkan permainan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, bahkan bersama Alea sekalipun dia tidak pernah melakukan hal semacam ini.
Sementara Viola yang terus menerus digempur oleh Raja hanya bisa pasrah menerima semuanya, tetapi dibalik semua itu dia menikmati apa yang lelaki itu lakukan padanya.
Tanpa mereka berdua sadari, Alea yang melintas di depan kamar Viola mendengar suara-suara percintaan mereka karna memang posisi kursi itu berada tepat dibalik pintu.
Deg, jantung Alea berdetak dengan sangat cepat saat mendengar semuanya. Apalagi saat Viola menyebut nama Raja, begitu pula sebaliknya sama persis seperti saat dia bercinta dengan Raja.
Tanpa terasa air mata menetes dari mata indah wanita itu, Alea lalu berjalan cepat kearah kamarnya karna tidak sanggup lagi untuk mendengar percintaan suaminya.
Brak, Alea menutup pintu kamarnya dengan kencang dan menghamburkan diri ke atas ranjang. Hatinya benar-benar terasa sangat sakit, dia tidak menyangka kalau rasa sakitnya akan sedalam ini menusuk relung hatinya.
"hiks, hiks. Apa yang terjadi? kenapa aku seperti ini?"
"bukannya aku sendiri yang menyuruh Raja untuk menikah lagi? tapi kenapa aku merasa sakit dan hancur seperti ini?"
Viola terus meracau sampai tidak sadar kalau bantal yang dia gunakan sebagai alas kepala kini sudah basah terkena air mata, karna biar bagaimana pun tidak ada wanita manapun yang tidak merasa sakit saat mendengar suami yang sangat mereka cintai sedang bercinta dengan wanita lain, walaupun wanita itu juga merupakan istri suaminya.
Lambat laun, mata Alea mulai terpejam. Mungkin karna terlalu lelah
menangis, ataupun karna memang mengantuk dia sampai tidak mendengar panggilan dari mertuanya.
Sementara itu, Mama Vivi yang terus mengetuk kamar Alea benar-benar menganggu kegiatan panas antara Raja dan juga Viola.
Mereka bergegas menyelesaikan ritual itu sebelum Mamanya berpindah memanggil mereka karna memang kamar Viola tidak terlalu jauh dari kamar Alea.
"sebenarnya ke mana Alea? daritadi dipanggilin kok enggak ada suaranya?" Mama Vivi tampak menerka-nerka keberadaan menantunya itu, tadi dia melihat kalau Alea masuk ke dalam kamar.
Namun, sudah beberapa kali dia mengetuk pintu kamar itu tapi tidak juga ada jawaban.
Mama Vivi lalu kembali turun ke lantai bawah untuk menemui tamu yang tidak diundang, jika saja dia bisa menghempaskan tamu itu maka sudah dari dulu dia hempaskan hingga kedunia lain.
"loh, ke mana semua orang Kak?" tanya Daniel, dia melihat ke sana kemari untuk mencari keberadaan Raja dan kedua istrinya.
"mereka sedang istirahat," jawab Mama Vivi, dia duduk tepat dihadapan Daniel dan juga putrinya yang bernama Disty.
"Waah, ternyata kami sedang kedatangan tamu kehormatan!"
tiba-tiba terdengar suara Raja dari atas tangga membuat semua orang yang duduk di atas sofa langsung melihat kearahnya, terlihat Raja sedang menuruni anak tangga dengan tatapan tajam layaknya elang.
"tentu saja, sudah lama Pamanmu ini tidak mengunjungi keponakannya," balas Daniel, dia berdiri dari duduknya saat melihat Raja sudah beberapa langkah lagi mendekatinya.
"benar, sudah lama sekali!" gumam Raja, dia lalu duduk di samping Mama Vivi tanpa mengalihkan pandangannya.
Disty yang membawa misi kusus dari sang Papa melirik ke kanan dan kiri seakan-akan sedang mencari seseorang sampai membuat Raja merasa tidak nyaman, dia benar-benar sangat membenci dua manusia yang saat ini ada dihadapannya.
"Oh iya Kak, ke mana istri-istri Kakak?"
Raja dan Mama Vivi tampak mengerutkan kening mereka saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Disty, sementara Daniel juga melirik kearah Disty saat melihat kebodohan putrinya.
"istri-istriku?" tanya Raja dengan pandangan menusuk membuat Disty menelan salivenya dengan kasar, dia baru sadar kalau apa yang dia katakan adalah salah.
"Mampuslah aku, nanti Papa pasti akan mengamuk!" Disty merutuki ucapannya yang menyebut istri-istri Raja, padahal Raja sama sekali tidak pernah memebritahukan pernikahan keduanya pada orang lain selain orang-orang yang tinggal dirumahnya.
"i-iya, aku-aku dengar kalau Kakak sudah menikah lagi," jawab Disty dengan gugup, dia melirik kearah Papanya untuk meminta bala bantuan.
"itu loh Raja, Paman tidak sengaja mendengar pernikahan keduamu saat kita bertemu dibandara. Waktu itu kau sedang bersama dengan seorang wanita kan," sambung Daniel dengan senyum ceria seakan-akan apa yang dia katakan adalah benar.
"bagus, bagus sekali alasanmu itu, brengsek!"
•
•
•
TBC.
Terima Kasih buat yang udah baca 😘
Mampir juga yuk ke karya teman aku, dijamin keren dan seru 😍