Karina mengusap airmatanya yang sejak tadi dia tahan tangisan Karina pecah saat mendengar Dipta suami yang dia cintai tidak menginginkan keturunannya lahir dari rahim Karina.
Selama ini Karina dibohongi dengan kata manis Dipta yang menyuruh Karina menunda kehamilannya karena dia masih ingin menikmati kebersamaan dengan Karina.
Kenyataan yang Karina lihat hari ini Dipta suaminya sangat bahagia dengan kehamilan istri keduanya..Hati karina benar benar hancur melihat semua ini.
Dan yang lebih menyakitkan dengan lantangnya Gina istri muda Dipta mengatakan kalau Dipta tidak menginginkan anak yang lahir dari Karina didepan tamu undangan yang hadir.
Akankah Karina sanggup melanjutkan pernikahan yang sudah ternoda ini?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 Hampir Ketahuan
Bu titi, Nyonya Arum dan Karina saat ini sedang sibuk di dapur lagi membuat makanan ringan. “buk Karina tadi sudah pesen makanan untuk makan siang kita, bentar lagi orangnya sudah mau datang”. Terang karina sambil mencomot makanan yang ada di meja makan.
karina sudah melengkapi semua kebutuhan untuk beberapa hari kedepan, dengan belanja online semua menjadi lebih gampang.
“Daffa sini dek, kamu kamarnya diatas bawa Rachel sama Reina untuk melihat kamar mereka”. Panggil karina , Daffa yang dipanggil karina langsung mengajak adik adiknya untuk naik kelantai 2. “Daffa naik ya kak”. Pamit nya sopan pada Karina yang tersenyum kearah mereka.
Nyonya Arum melihat kearah anak anaknya yang naik kelantai 2, “mama kalau mau liat silahkan ma, nggak papa “. Imbuh karina melihat tatapan Nyonya Arum yang ingin ikut anak anaknya.
“mama mau keatas bentar, mau lihat anak anak”. Pamit Nyonya Arum dan dia berjalan naik menyusul Daffa dan adik adiknya, sampai diatas Nyonya arum mengusap air matanya melihat kegembiraan dimata anak bungsunya yang berteriak kesenangan melihat kamarnya yang baru.
“ma kamarnya bagus adek suka, kita tinggal disini kan mah sekarang?”.tanya Reina memastikan kalau mereka akan tinggal dirumah ini sekarang.Nyonya Arum memeluk anaknya itu. “iya kita tinggal disini sekarang, kamu punya kamar yang bagus lagi nak”. Sambil mengusap kepala anak bungsunya itu.
“Daffa,Rachel kamu suka nak kamarnya?”. Tanya Nyonya arum sambil memeluk ketiga anaknya itu.
“iya ma, Rachel senang , Kak Karina baik ya ma, kasih kita rumah bagus untuk ditempati”. Jawab Rachel sambil berjalan kearah kamarnya, Rachel ingat waktu dulu dia juga mempunyai kamar yang sangat bagus, “terimakasih ya Tuhan sudah baik sama Rachel dan keluarga”. Doa Rachel, daffa ikut mengaminkan doa adiknya itu.
“Ya sudah kalian istirahat saja, mama mau kebawah lagi”. Nyonya arum pun meninggalkan anak anaknya yang sedang bahagia.
“Gimana mah adik adik suka kamarnya?”. Tanya Karina melihat Nyonya arum sudah balik dari atas. “mereka sangat senang nak, terima kasih Karina mama nggak bisa ngomong apa apa lagi”. Nyonya Arum memeluk Karina dengan lembut. Karina sangat senang melihat kebahagiaan keluarga Daniel.
Sedangkan Daniel dan Yuda serta Tuan Darsono sedang berbicara mengenai bisnis yang akan Yuda dan Daniel jalankan.
“Jadi apa rencana kalian selanjutnya? Keluarga Tuan Darmawan sangat berkuasa beberapa tahun ini, papa harap kalian berhati hati dnegan mereka”. Nasehat Tuan darsono.
“kita sesuai rencana mau akuisisi beberapa Perusahaan yang ada saham kakak disana , pelan pelan kita akan besarkan kalau sudah besar baru selanjutnya kita akan hadapi mereka”. Jawab Yuda, mendengar apa yang Yuda katakana Tuan Darsono mengangguk setuju, untuk sementara jangan melihatkan pergerakan pada mereka dulu.
“sebenarnya papa masih punya saham di Perusahaan kita yang lama nak, tapi papa ditipu sama pengacara yang papa percayai. mereka bekerjasama membuat akte palsu,papa punya bukti yang asli yang masih papa simpan, papa diam selama ini karena kita tidak punya kuasa untuk melawan mereka”. Tuan Darsono menarik nafas Panjang setelah menceritakan semuanya. Daniel mengepalkan kedua tangannya menahan marah atas semua perlakuan pengkhianatan yang dilakukakn rekan bisnis papanya.
“sabar daniel kita akan selesaikan semuanya, jangan terbawa emosi kita akan ambil pelan pelan hak haknya papa”. Yuda menasehati Daniel yang saat ini terlihat sangat emosi.Mata Daniel berkilat tajam menandakan kemarahannya.
“iya nakl , Yuda benar kamu harus tenang kalau menghadapi orang jahat seperti mereka, mereka sangat kejam biasa bermain kotor untuk mencapai apa yang mereka inginkan”. Imbuh Tuan Darsono pada anaknya.
“iya pah, Daniel akan sabar dan akan menunggu saat yang tepat menghadapi orang yang telah merampas semua milik kita”. Tukas Daniel.
Yuda melihat keluar rumah ada beberapa kendaraan makanan parkir depan rumah, baru Yuda akan menanyakan pada karina tiba tiba terdengar suara karina “Yuda itu makanan yang kakak pesen sudah datang tolong diambilin, kakak sudah lapar dek”. Teriak karina dari dapur.
“iya kak “. Yuda dan Daniel berjalan keluar mengambil semua makanan yang datang dan membawanya kedalam, melihat semua makanannya sudah datang Karina sangat senang.dia langusng mengambil kentang goreng dan memakannya. Daniel hanya ketawa melihat tingkah Karina.
Nyonya Arum dan buk titi segera menata makanan di meja dan memanggil yang lainnya untuk makan siang. Mereka pun makan dengan lahap karena makanan nya menggiurkan untuk dimakan.
Selesai makan mereka kembali bercerita diruang Tengah sambil duduk menghadap taman yang ada dibelakang rumah.
Telpon genggam Daniel berbunyi dia langsung beranjak berjalan kearah taman yang ada dibelakang rumah, terlihat sangat serius pembicaraan Daniel dengan orang suruhannya, dia melaporkan kalau orang orangnya Dipta sedang ada disekitaran Apartemen Karina.
Daniel langsung memberikan instruksi pada anak buahnya itu, setelahnya dia beranjak kedalam dengan tatapan matanya dia mengajak Yuda untuk bicara di ruang tamu. Tuan Darsono mengerti dengan gerak gerik kedua pria tersebut, lain halnya dengan yang lain mereka asik bercerita dan bercanda.
“Dipta dan orang orangnya sudah berada disekitaran Apartemen kakak, mereka melihat waktu kita ke dokter Nadine periksa kehamilan kemaren”. Terang Daniel sambil menatap Yuda yang saat ini sedang berfikir apa yang akan dilakukan.
“sepertinya kita harus bergerak hari ini dan nanti malam lo dan kakak berangkat ke Singapore pakai pesawat pribadi yang sudah disediakan, mengenai masalah disini biar gw yang atasi”. Daniel mengangguk tanda setuju tapi sorot matanya ada keraguan yang ingin disampaikan pada Yuda.
“tenang aja nanti gw urus cewek yang lo suka untuk menempati kediaman lo yang lama”. Ujar Yuda sambil ketawa jail pada sahabatnya itu. Daniel yang digoda merasa malu dan mukanya langsung memerah. “lo tau apaan yud, jangan aneh aneh deh”. Kilah Daniel yang ketahuan suka sama anak bu Ana yang suka bantuin mamanya berdagang dirumah.
“udah gw sudah tau nggak usah malu , gw setuju airin cantik dan baik pilihan yang tepat bro”. goda Yuda lagi yang membuat Daniel hanya bisa menarik nafas Panjang menghadapi keisengan sahabatnya itu.
“gw percaya sama lo, tolong lu bantu dia kemaren gw denger mereka mau diusir dari rumahnya karena nunggak bayar kontrakan”. Terang Daniel menjelaskan masalah yang dihadapi Airin wanita yang dia suka selama ini.
“oke siap, tenang saja , hari ini gw akan suruh anak buah Bara buat mengurusnya, Yuda mempunyai teman yang sangat banyak salah satunya Bara yang merupakan seorang mafia yang bergelut didunia bawah tanah, Yuda sudah menemui sahabatnya itu.
“ya sudah gw akan atur semuanya sampai keberangkatan nanti malam”. Daniel langsung menghubungi orang orangnya untuk mengatur perjalanan dan mengelabui orang Dipta yang saat ini sedang menunggu Karina di apartemen tersebut.
kan ini yg kmu&keluargamu kehendaki..shock berjamaah💃💃👍