zanaya Zederta Gautama ,satu satunya pewaris perusahaan terbesar di asia Gautama group company.
memiliki takdirnya sendiri,menemukan cinta setelah di khianati .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siapa zana sebenarnya
Dan di tempat lain , sepasang manusia tengah berada di sebuah kamar hotel .
" Saya akan berikan apapun yang kamu mau sayang ,asal kamu bisa memuaskan saya " ucap pak Hadi tersenyum nakal . Pak Hadi merupakan seorang Direktur keuangan di perusahaan Gautama yang bercabang di Indonesia .
" Tentu saja Beib,promise dulu sama aku kalo kamu bakal ngelakuin semua yang aku mau honey " desah perempuan berambut panjang berwarna cokelat itu .
" Kamu memang seksi Shinta" ucap pak Hadi mesum .
" Kamu nakal honey " jawab Shinta tergelak .
Lalu kemudian yang terjadi adalah mereka melakukan hal yang iya iya .
***
Monic yang memang memasang alat penyadap di tas milik Shinta pun bergidik ngeri mendengar suara mesum milik perempuan jalang itu .
" Kenapa ? " Tanya Moza
" Gw lagi rekam kelakuan direktur keuangan sama si Shinta "jawabnya
" Mereka lagi ngapain emangnya "tanya kimonara penasaran
" Mesum " jawab Monic datar ,
Tak ingin terus bertanya Moza dan kimonara kemudian berjalan menyusuri lorong menuju tempat parkir di susul ke enam sahabat nya yang lain yang juga di ikuti oleh inti Maxim mengekor di belakang nya .
" Mau ikut ke markas nggak yank" tawar mahen pada zanaya
Angguk zanaya cepat ,
Mereka pun lantas mengendarai motornya menuju markas di iringi inti Maxim dan juga inti angel seven Death .
Sepanjang perjalanan fokus zanaya terbagi ,ingin rasanya masalah perusahaan sang grandpa cepat selesai ,akan tetapi bila ia melakukan hal itu otomatis ia harus kembali ke Amsterdam dan memenuhi panggilan sebagai CEO perusahaan GAUTAMA ,sadar diri bahwa ia masih sangat muda ,ia bahkan masih kelas 3 SMA dan umurnya pun masih sangat muda .
Zanaya memanglah gadis cerdas dan kemampuan nya di atas rata rata ,akan tetapi hal itu belum cukup untuk dirinya bisa memegang kendali penuh atas puluhan anak cabang serta perusahaan milih sang papi .
Memikirkan nya saja sudah membuat kepalanya berdenyut nyeri .
Hah ,desahnya pendek .
Sudahlah akan ia pikirkan hal itu nanti, setidaknya saat ini ia akan fokus melindungi dari belakang ,saat ini bahkan ia sudah mengantongi beberapa orang yang sudah berkhianat di belakang sang grandpa .
Di sisi lain mahen terus menggenggam erat jemari zanaya ,seakan tak ingin melepaskan gadis itu.
Sesekali jemari itu ia angkat lalu di kecupnya pelan .
Inti Maxim yang melihat pun hanya mendengus kesal.
" Dasar bucin" batin nya
* Sesampainya di markas masing masing inti Maxim turun di ikuti seven angel death,mereka yang sudah mengerti akan tugas nya masing masing kemudian berlalu meninggalkan para gadis di ruang tempat mereka santai
" Aku buang sampah bentar ya ,jangan kemana mana ,kalo mau tidur kamar ku yang nomer 2 " ucap mahen dengan lembut sambil mengusap rambut pendek zanaya yang berwarna biru langit .
Sedangkan Julian memasak dengan di bantu Andre juga Chen , Axel membersihkan kamar ,prabu menyapu lantai ,sedangkan mahen sendiri tengah membuang sampah sisa semalam .
Dan para gadis saat ini hanya bisa saling pandang ,masih bingung dengan pikiran nya masing masing ,tak lama Chen datang dengan membawa nampan berisi minuman kaleng juga di susul Andre yang membawa dua kresek besar cemilan .
" Bentar ya , Julian lagi masak . Kita makan dulu HBS itu kalian bisa istirahat atau mau nyantai terserah " ucap Andre memecah keheningan lalu kembali menuju dapur ,pun dengan Chen yang masih terkekeh dengan ekspresi para gadis .
Lalu
" Sayaaang" teriak mahen dari dalam kamar ,lelaki itu kini tampak segar dengan kaos oversize juga celana cargo pendek santai,wangi maskulin menyeruak masuk menggoda hidung zanaya .
Cup
Kecup mahen di kening zanaya yang masih mematung .
" Hmmm" lekas mengembalikan kesadaran nya sebelum Monic dan Jessica mengejek nya.
" Mau mandi ?" Tawar mahen
Zanaya menggelengkan kepalanya , mahen mengangguk patuh.
Tak lama Julian berteriak menyuruh mereka semua menuju ruang makan ,karena masakan sudah siap tersaji.
" Dasar Toa" keluh Axel yang baru muncul dari halaman belakang sambil membawa beberapa buah mangga .
"Lo ngidam nyet " celetuk Julian
" Iya istri ke enam gue hamidun " jawab Axel asal
" Anjir si monyet tau tau udah kawin aja " heboh prabu
" Diem lu Jawa ,gue plintir leg leg'an Lo baru nyahok" protes Axel kesal
" Berisik" ucap mahen tegas ,lalu ketiga cunguk itu pun diam tak bicara lagi .
Saat ini para gadis serta inti maxim sudah berada di meja makan mereka mendudukan diri di kursi masing masing ,Pun dengan Moza yang menatap kagum pada masakan yang terhidang di hadapan nya kini ,
" tahan liur Lo mo, bentar lagi tu iler jatoh " celetuk Andre tiba tiba
" Mana ada " elak Moza ,tapi tangannya sontak menuju bibirnya untuk mencari kebenaran .
Mereka lalu duduk dan menyantap dengan lahap masakan di depan nya ,hanya zanaya yang tidak terlalu menikmati karena ada masakan seafood yang membuat dirinya alergi .
Ting
" Denting suara handphone milih Monic pun berbunyi,
Zanaya yang paham pun mengedipkan matanya sekali ,Monic pamit pada mereka untuk mengangkat telepon nya ..
Selang 10 menit Monic pun datang dan kembali menyantap masakan yang di buat oleh Julian , tak sengaja mata nya bertatapan dengan Axel dan mendapat senyuman tipis dari lelaki itu,
Shitt
Umpat Monic dalam hati
(lumayan ) monolog nya .
Usai makan siang ,Monic pun berpamitan pada sahabatnya juga inti Maxim yang lain .
" Gue sama Moza ada urusan " ucap Monic singkat
" Jangan ceroboh " ucap Monic memperingati kedua sahabat nya yang akan melaksanakan tugasnya .
" Gue tau "
Lalu kedua gadis itu pun bergegas pergi menuju parkiran motor dan melajukan motor nya .
Sedangkan inti Maxim dan para gadis yang lain tengah berbaring di atas karpet dengan menggunakan bantal .
Kecuali mahen dan zanaya yang kini tengah berada di kamar untuk tidur siang .
" Sayang ,gue mau tanya " ucap mahen ,
Kini mereka tengah berada di atas tempat tidur dan zanaya pun sudah berganti pakaian ,ia menggunakan kaos oversize serta celana pendek milik mahen .
" Hmm,jangan tanya sesuatu yang nggak bisa gue jawab untuk saat ini " ucap zanaya datar nyaris tanpa ekspresi, seolah gadis itu tau apa yang akan kekasihnya tanyakan
" Jadi kamu tau" tanya mahen lagi
" Gue tau semua ,Lo juga sering ngikutin kemanapun gue pergi ,termasuk di parkiran saat itu "
Jawab zanaya ,mahen menampilkan raut terkejut nya ,dia tau dan dia masih diam
Shitt sebenarnya apa yang kekasihnya itu sembunyikan darinya .
" Belum saat nya Lo tau hen " ucap zanaya tegas
Mahen mengangguk patuh ,ia tak ingin memaksakan gadisnya untuk terus menjawab pertanyaan nya ,mungkin juga bukan ranah nya .
But ,mahen tetaplah mahen .
Ia sendiri bahkan sudah menyuruh beberapa orang untuk menyelidiki tentang masalah yang sedang di hadapi oleh zanaya zederta Gautama .
Tak lama mereka pun tertidur lelap ,pun dengan inti Maxim juga para Sahabat zanaya yang ikut tertidur .