XIAO YUE

Xiao Qing mau pun Xiao Low sadar tidak bisa menganggap remeh Xiao Yue...

Gadis cantik yang masih berusia 15 tahun tapi mampu berjuang sampai sejauh ini, itu jelas menunjukkan bahwa kultivasinya tinggi , tidak mungkin kalau rendah tapi cara apa yang di pakainya sehingga kultivasinya pada tahap Body Tamtama puncak.

Mengandalkan keberuntungan, masa iya... , tiap adu tanding selalu beruntung. Tapi..Kenapa lawan yang telah di hadapi dan di kalahkannya selalu dalam kondisi mengalami luka parah. Lawannya pun adalah seorang jenius, favorit kaum muda, keajaaiban Klan dan kultivasinya jua tinggi. Lebih tepatnya mereka bukan orang biasa .

Itulah yang ada dalam benak dan pikiran Xiao Qing dan Xiao Low . Mereka tanpa di komando saling melirik walau jarak mereka saling berjauhan tetapi seolah telah terjadi kesepakatan di antara mereka.

Mereka akan bekerja sama menghadapi Xiao Yue, menggunakan segenap kemampuan, mencurahkan segala kelebihan, dan terutama menyatukan kekurangan dan mencapai kombinasi yang selaras.

Xiao Yue merasakan firasat tidak enak, di tariknya nafas dalam - dalam dan di hembuskannya. Xiao Yue mengamati gerak tubuh keduanya baik itu Xiao Qing mau pun Xiao Low.

Dia tersenyum, dia menyadari keduanya telah menjadikan dirinya target tuk di singkirkan dengan segera. Oleh karena itu dia memutuskan akan bertarung dengan seluruh kemampuan, kekuatan dan keahliannya.

Xiao Yue mulai membuat gerakan lebih dulu , di alirkannya Energi Mana 100 % pada pedang . Xiao Yue langsung memutuskan memakai jurus tahap tingkat tinggi dan penyelesaian menghadapi lawannya. Tidak boleh gegabah harus penuh perhitungan. " Jurus Pedang Bintang."

Di ayunkan pedang dengan kuat dan cepat maksimal kearah depan sehingga deru hawa panas menyengat menyisir arena pertandingan, bersamaan dengan itu bias cahaya samar mengeluarkan silaunya yang tebal , Xiao Yue menggunakan kesempatan itu untuk melompat ke arah Xiao Qing , yang lebih dekat darinya.

WHUUUS... JLEP

Walau Xiao Qing sudah bersiap tetapi akibat silau tebal bias cahaya samar yang tiba- tiba mengakibatkan, dia secara reflek terpejam matanya dan dia tidak bisa mengandalkan telinga buat mendeteksi serangan dadakan dari Xiao Yue karena deru panas menyebabkan telinga terasa tuli. Itu sebabnya serangan langsung Xiao Yue mengenai telak tubuhnya tanpa bisa di hindari.

Akibat deru panas dan bias samar yang bersilau jua membuat Xiao Low masih tetap di tempatnya dan memejamkan mata tidak bergerak, dia jua tidak tau kalau sekarang Xiao Qing mengalami luka.

Sekali serangan yang di lakukan oleh Xiao Yue membuat penonoton tak bisa bernafas apa lagi berkata - kata, kecepatannya menakutkan , serangannya luar biasa ganas, kekuatannya terlihat mendominasi.

Berapa saat kemudian Xiao Low membuka mata dan instingnya menyadari adanya bahaya di depan mata di ayunkan pedang dengan seluruh kekuatannya untuk memblokir serangan.

TRAAAANG.....BRUUCK

Benturan kedua kekuatan tak terhindari, Xiao Low walau menggunakan segenap kekuatannya tetap terkena imbasnya. Xiao Low terpelanting jatuh nungsep di arena panggung dan sekujur tubuhnya merasa kesemutan dan mati rasa. Tubuhnya gemetaran tak terkendali .

Kondisi Xiao Qing mau pun Xiao Low tak jauh beda, mereka tidak bisa melanjutkan adu tanding walau wasit memberi waktu sedikit agar bisa melanjutkan pertanding, tapi tak ada perubahan dengan kondisi mereka masih aja sama.

Akhirnya panitia pertandingan mengakhiri pertandingan Triluardam dan pemenangnya adalah Xiao Yue. Sedang juara 2 dan 3 di putuskan nanti setelah ke dua peserta yaitu Xiao Qing dan Xiao Low baikan baru akan di lanjutkan lagi.

Dipodium utama Patriak dan istri tersenyum setelah melihat putrinya yang jadi juara. Ada rasa bangga terlihat di wajah ke duanya.

" Patriak selamat, putri anda juara satu ! " kata Panutua 10

" Putri anda sangat berbakat patriak!" kata Panutua 15.

" Kenapa kau membiarkan rumor tentang putrimu selama ini ?" tanya sesepuh Xiao Museng.

Patriak tersenyum sebelum menjawab pertanyaan dari sesepuh Xiao Museng.

" Xiao Yue itu orangnya cuek, dia tidak akan peduli. "

" Aku percaya padanya , dia tidak akan perna mengecewakan kami orang tuanya".

" Dengan adanya tekanan, dia bisa menjadi kuat, tangguh , pribadi yang teguh serta pola pikirnya akan makin kritis dan cakap akan situasi".

" Malah belakangan ini dia minta tiap hari di ajari ibunya masak !"

Para sesepuh kaget mendengar apa yang di kerjakan dan di lakukan oleh Xiao yue... Itu berarti saat menghadapi pertandingan dia tidak fokus kultivasi dan latih jurus, mereka menghela nafas.

" Memasak? Kenapa harus belajar memasak seharusnya fokusnya itu kultivikasi dan jurus pedang ," Kata seorang sesepuh yang berkepala botak tak habis pikir.

" Yang benar saja belajar memasak? Mengisi perut agar kenyang itu sangatlah mudah, banyak buah- buahan yang bisa langsung di santap, adanya kedai dan warung makan yang menjamur tak akan susah mau selera seperti apa? Menyia- yiakan bakatnya saja!" Kata sesepuh berbadan kurus.

" Bukannya ada pelayan yang bisa memenuhi segala keperluan kenapa malah merepotkan sesuatu yang tak berguna begitu, belajar memasak!"

Patriak tidak menjawab protes para sesepuh, yang di lakukannya hanya diam dan mengangguk - anggukkan kepala, kalau di jawab kwatir malah merembet kemana - mana.

Penonton belum ada yang meninggalkan pelataran luar Klan mereka kebanyakan masih berharap bisa melihat adu tanding juara 2 dan 3 karena perebutan juara satu berakhir dengan cepat sekali. Tapi sayang apa di harapkan para penonton tak terjadi karena hari uda mulai petang dan Xiao Qing mau pun Xiao Low masih dalam kondisi tetap sama.

Patriak bersyukur hari uda mulai petang itu berarti saatnya pulang ke rumah dan dia bisa segera meninggalkan podium , khususnya dari protes dan omelan para sesepuh.

********

Dipasar Pernak Pernik Triluardam

" Nona..... Akhirnya bisa menjadi juara! Ling'er bangga padamu! Perjuangan Nona akan Ling'er tiru! Tapi sayangnya tadi tidak melihat sampai usai pertandingannya ! " kata Xiao Ling memonyongkan bibirnya.

" Ha..Ha...Ha... " Melihat apa yang di perbuat Xioa Ling membuat nonanya tertawa terbahak - bahak. "Lihaaaat ..., bibir kamu maju lima inci cucok jadi kembaran bebek".

" Idih Nona... Masa cantik gini di samakan sama bebek, " Protes Xiao Ling. " Kecantikan aku kan 11 dan 12 sama Nona, kalau aku kembaran bebek berarti Nona sepupu bebek lah ya! "

" Aih.... Begitu kah ! Kau ini, selalu saja bisa menghibur diriku "

" Xiao Yue tanpa adanya Xiao Ling hidup terasa tidak lengkap. "

" Ohh.. ya, gimana sama taruhan! Berhasilkah dengan 3 kali lipat". Kata Xiao yue kepada pelayan setianya itu.

" Tentu aja dapat... Siapa dulu...Xiao Ling ! "

" Untung besar.....Kita jadi orang kaya baru, "

kata Xiao Ling dengan wajah berseri - seri kemudian menyerahkan dua cincin dimensi kepada majikannya itu.

" Kamu tidak pengen beli sesuatu di pasar pernak ini , sebentar lagi bakal di bongkar ."

" Mumpung disini ayo kita boroooooong",

ucap Xiao Yue sambil menarik Xiao Ling ke arah stan yang berjejer menjajahkan segala macam dagangan....

**********