Qin Xin, yatim piatu yang diadopsi oleh Zhu Yanxi dan menjadi pelayan di Istana Tuan Kota Naga Biru. Karena kedekatannya dengan anak Tuan Kota Naga Biru, Putri Su Rong. Membuatnya menjadi sasaran Bully dan diintimidasi oleh banyak pihak.
Setelah Kedatangan Pangeran Zhao Chen, Qin Xin semakin mendapat perlakukan yang tidak adil, dari pemukulan hingga percobaan pembunuhan oleh para pelayan dan anak buah Pangeran Zhao Chen.
Hingga akhirnya dia terjatuh kedalam Jurang Maut di Pegunungan Naga Melonjak akibat dikejar oleh pembunuh yang dikirim oleh Pangeran Zhao Chen. Setelah terjatuh Qin Xin memakan Jamur berwarna emas dan entah bagaimana tubuhnya secara misterius berubah menjadi tubuh surgawi (Divine Body) yang terlangka dan tertinggi yaitu Golden Celestial Body. Mengandalkan Tekadnya yang kuat, dia mulai berkultivasi untuk menjadi seniman beladiri dan kultivator yang kuat dan membalas semua ketidakadilan yang dia dapati. serta memuncaki dunia kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Zugbio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33 Hei, Aku Tak Sekejam itu
Seorang Lansia terlihat sangat marah, saat seorang penatua dari sekte Seribu Aliran Sungai memberitahunya bahwa sektenya dihancurkan oleh seorang pemuda dan seekor Monster beast Harimau Petir.
"DUAAARRRRRGH !!!"
Aura lelaki tua itu meledak dari tubuhnya dan niat membunuh membumbung tinggi keudara.
"BAJINGAN TERCELA !!! AKU AKAN MEMBUNUHMU" Lelaki tua itu meraung marah.
Segera setelahnya dia terbang, melesat pergi dari tempat pengasingannya, dengan amarah dan niat membunuh.
Tak lama, lelaki tua itu sampai di sekte Seribu Aliran Sungai, dan melihat pemandangan dari pembantaian sepihak dan kehancuran sekte Seribu Aliran Sungai miliknya.
"KAU BAJINGAN TERCELA !!! MAKHLUK TERKUTUK !! MATI KAU BAJINGAN !!!" lelaki tua itu meraung gila dan mengutuk pemuda yang telah menghancurkan sektenya.
Mendengar Raungan marah itu, para penatua dan para murid sekte Seribu Aliran Sungai menoleh dan muncul kegembiraan dihati mereka, seolah api harapan yang akan padam itu akhirnya menyala kembali.
Qin Xin memangdang jijik kearahnya. Namun dia mengabaikannya, seolah itu tidak penting, itu hanya anjing yang menggonggong.
Saat ini Qin Xin tengah menyiksa penatua Gu Han, dialah orang yang telah menculik Ling Wu, semua kemarahan Qin Xin kini diarahkan semua kepada Gu Han.
"BANGSAT KAU MENGABAIKANKU !!!" Patriak sekte Seribu Aliran Sungai, Gu San meraung marah. Qin Xin tidak memberinya wajah sama sekali.
Qin Xin masih acuh dan terus menyiksa penatua Gu Han.
"Krekkk !!!" Ada suara retakan tulang yang keras.
"Crakkk !!!" suara patah tulang terdengar.
"ARRRRRRGGGHHH !!!" penatua Gu Han menjerit kesakitan dengan air mata terus menetes deras seperti kencing.
"Crakkk !!!"
"ARRRRRRGGGHHH !!!" kembali penatua Gu Han menjerit seperti babi yang disembelih.
"BANGSAT !!! HENTIKAN !! HENTIKAN BAJINGAN !!!" Gu San marah, bagaimanapun Gu Han adalah sepupunya, dia memiliki nama keluarga yang sama.
Patriak sekte Seribu Aliran Sungai itu kemudian Melesat menyerang Qin Xin dengan penuh amarah, dia menggunakan pedangnya utuk membunuh Qin Xin seketika.
Tebasan Seribu Aliran Sungai !!!
Patriak Gu San merilis teknik Terkuatnya yaitu Tebasan Seribu Aliran Sungai, tampak ada sebuah bayangan seribu pedang disekeliling Patriak Gu San, dan pedang - pedang itu mulai berayun menyerang Qin Xin.
Teknik Pedang Air ! Aliran Ketujuh, Air Hujan !!!
"DUAAARRRRRGH !!!"
Dentang !
Dentang !
Dentang !
Kedua teknik pedang itu saling bertabrakan, menyerang satu sama lain.
Bang !
Bang !
Bang !
"Hmp ! Cukup menarik" kata Qin Xin dengan menyeringai samar.
Sword Intent !!!
"DUAAARRRRRGH !!!"
Ledakan keras terjadi saat aura Sword intent Qin Xin meletus dan menghantam tubuh Patriak Gu San.
Patriak sekte Seribu Aliran Sungai itu terlempar beberapa mil jauhnya dari sekte Seribu Aliran Sungai dengan luka tebas didadanya, jika buka karena perlindungan dari Teknik elemen airnya dan artefak baju besi yang melindungi organ vitalnya, dia pasti sudah mati. Namun artefak pelindungnya kini hancur dan pedangnya pun patah, dia semakin putus asa karenanya.
"Puft.." Patriak Gu San menyemburkan seteguk darah.
Bahkan dengan artefak pelindungnya, tangan kanannya yang sebelumnya memegang pedang, ikut hancur seperti pedangnya. bisa dilihat bahwa potongan-potongan daging terbang dan darah muncrat. Tendon dan tulang Gu San dipastikan telah hancur berkeping-keping oleh Kekuatan dahsyat dari Sword Intent yang dirilis oleh Qin Xin.
Lengan kanan Patriak Gu San hancur seperti itu tiba-tiba ditarik keluar dari bahunya, dia jatuh ke tanah, menatap kaget pada darah yang keluar dari lengan kanan yang hancur, dan melolong kesakitan.
Patriak sekte Seribu Aliran Sungai, Gu San, kini menyadari perbedaan kekuatan diantara mereka berdua. Kultivasi Gu San di Ranah Martial Blood tahap kedelapan, sementara lawannya berada di Ranah Martial Soul tahap ketiga.
"Crakkk !!!"
"ARRRRRRGGGHHH !!!"
Qin Xin terus menyiksa Penatua Gu Han dengan kejam, satu persatu tulang - tulang di tubuh penatua Gu Han itu dipatahkan olehnya.
"Crakkk !!!"
"ARRRRRRGGGHHH !!!"
"Crakkk !!!"
"ARRRRRRGGGHHH !!!"
"Bunuh Aku, Tolong Bunuh aku !!!" penatua Gu Han menjerit kesakitan.
"Crakkk !!!"
"ARRRRRRGGGHHH !!!"
"Tolong bunuh aku..." suara penatua Gu Han serak dan tak terhitung banyaknya siksaan yang dia terima.
"Crakkk !!!"
"ARRRRRRGGGHHH !!!"
Lebih dari 200 tulang ditubuhnya telah dipatahkan oleh Qin Xin, tanpa membiarkannya untuk pingsan, dia terus mematahkan satu persatu tulang - tulang dari tubuh Penatua Gu Han.
Para penatua dan para murid yang melihat adegan kejam ini, semua ketakutan dan berharap agar iblis ini cepat segera pergi, mereka menggantungkan harapan mereka kepada Patriak sekte mereka.
Namun yang terjadi, setelah patriak sekte muncul, itu hanya diabaikan oleh pemuda iblis ini, seolah dia hanyalah kotoran, jelas mereka sadar, bahwa patriak sekte mereka tidak sekuat pemuda iblis ini.
Harapan mereka segera pupus mengetahui ini, mereka menghadapi situasi buntu dan tidak bisa melarikan diri.
Setiap kali mereka mencoba melarikan diri, tak terhitung banyaknya, mereka akan dibantai oleh Bai Lei'er si Harimau Petir yang meraung ganas. Aksi Bai Lei'er yang mengerikan dan keji itu, membuat mental mereka jatuh. Hanya ada kesuraman dalam pandangan mereka.
"Bunuh Aku, tolong... aku mohon.." Penatua Gu Han masih memohon agar segera dibunuh karena tidak sanggup menahan siksaan yang dia terima.
Kemudian dengan dingin dia mengarahkan Sword intent nya kearah penatua Gu Han yang telah dia siksa hingga selalu memohon untuk segera dibunuh.
"Sesuai Permintaanmu" Qin Xin tersenyum dengan kejam.
Sword Intent !!
"DUAARRRRGGH !!!"
Sword intent kemudian meledak dan membuat tubuh penatua Gu Han menjadi kabut darah.
Seketika perasaan dingin menjalari tubuh para penatua dan para murid sekte Seribu Aliran Sungai, seolah air es telah disiramkan ketubuh mereka.
"TIDAKKK !!!" Patriak sekte Seribu Aliran Sungai Gu San meraung marah melihat terbunuhnya Gu Han dengan sangat mengenaskan.
Sementara itu, sulit bagi para penatua dan murid - murid sekte Seribu Aliran Sungai untuk menyerukan sesuatu dari mulut mereka. Semua diam terkunci dan ketakutan itu terus merayap ketubuh mereka, menghancurkan setiap keberanian mereka setiap detiknya. Hanya patriak sekte mereka yang lantang berteriak.
Patriak sekte Seribu Aliran Sungai, para penatua dan para murid sekte Seribu Aliran Sungai telah jatuh dalam keputusasaan mereka.
Kebanggaan, martabat, dan kesombongan mereka sebagai bagian dari sekte Seribu Aliran Sungai dan sebagai seorang kultivator, telah hancur menjadi debu dan tertiup oleh angin.
"GU HAN !!! AKU AKAN MEMBALASKAN DENDAMMU !!! MATI KAU KEPARAT !!!" Gu San marah dan kembali menyerang Qin Xin, meski dia tahu dia pasti akan kalah tapi kebanggaannya menolak untuk menyerah.
Qin Xin memandangnya dan sedikit kagun dengan Patriak sekte Seribu Aliran Sungai ini yang belum menyerah. Namun Qin Xin sendiri sudah terlanjur termakan oleh kebenciannya, kemarahannya akibat mereka berani menculik kerabat terdekatnya, Ling Wu. Membuatnya sangat murka.
Qin Xin lalu mengangkat tangan kanannya, dan saat patriak sekte Seribu Aliran Sungai itu mulai mendekat.
"PLAKKK !!!"
Suara tamparan keras terdengar, tubuh Patriak sekte Seribu Aliran Sungai itu terlempar beberapa meter dari Qin Xin sebelum akhirnya jatuh.
Qin Xin menamparnya dengan keras, namun dia tidak menggunakan Yuan Qi nya saat menampar wajah dari patriak Sekte Seribu Aliran Sungai itu, jika dia menggunakan Yuan Qi nya (energi mendalam) maka dapat dipastikan bahwa kepala dari Gu San itu akan meledak hancur.
Tamparan Qin Xin di bagian wajah Gu san itu, seolah sangat memandang rendah Gu San, itu karena tamparan tanpa Yuan Qi itu lebih memalukan dan lebih kejam dari pada membunuhnya, itu semacam penghinaan mutlak dalam dunia Kultivator.
"BAJINGAN !! BAGAIMANA KAU BISA..." teriak patriak sekte Seribu Aliran Sungai itu, Gu San meraung marah, namun sebelum dia menyelesaikan kata - katanya, sebuah light saber berwarna keemasan menghantamnya.
Aura Pedang !!
"Buzzzzz"
Tubuh dari patriak Sekte Seribu Aliran Sungai itu terbelah menjadi dua bagian, kejadian itu mengingatkan mereka dengan apa yang terjadi pada penatua agung mereka.
"Kotoran yang berisik" ujar Qin Xin dengan santai sambil mengorek telinganya.
Qin Xin menatap semua orang dan mereka tampak lesu dengan muka suram mereka, bahkan sebagian sudah pingsan tak sadarkan diri, banyak murid - murid perempuan dari Sekte Seribu Aliran Sungai yang menangis dan pingsan, mereka bersujud memohon ampunan untuk menyelamatkan nyawa mereka.
"Hei, aku tak sekejam itu, tenang saja, itu salah penatua kalian dan pemimpin sekte kalian karena menjadi sombong dan tidak mengajari kalian dengan benar" Qin Xin berkata dengan mudahnya.
