NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Pernikahan Rahasia

Cinta Dalam Pernikahan Rahasia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Demi kehidupan keluarganya yang layak, Vania menerima permintaan sang Ayah untuk bersedia menikah dengan putra dari bosnya.

David, pria matang berusia 32 tahun terpaksa menyetujui permintaan sang Ibunda untuk menikah kedua kalinya dengan wanita pilihan Ibunda-Larissa.

Tak ada sedikit cinta dari David untuk Vania. Hingga suatu saat Vania mengetahui fakta mengejutkan dan mengancam rumah tangga mereka berdua. Dan disaat bersamaan, David juga mengetahui kebenaran yang membuatnya sakit hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25 VANIA PERGI

David menggelengkan kepalanya lagi. "Tidak, Sayang. Ini bukan situasi yang tepat."

"Gak tepat bagaimana? Aku tinggal bilang saja bahwa dia adalah istri kedua kamu. Dan aku adalah istri pertama kamu!!!" serunya.

"Jangan seperti itu, Sayang. Mama baru saja sembuh dari sakit," ujarnya memelas.

Entah bagaimana dirinya bertindak, ia benar-benar frustasi sekarang.

"Tengah malam tadi kamu kemana? Kamu pergi tanpa ngomong ke aku. Makanya aku ke kantor kamu tadi."

David menghela napasnya. "Aku ke rumah. Mengambil berkas yang penting untuk meeting."

"Kenapa harus tengah malam? Apa gak bisa kamu nyuruh Reno saja? Kenapa harus pulang tengah malam?" tanyanya penuh curiga.

"Iya biar Vania gak tahu. Aku diam-diam pulang. Sudah lah, Sayang. Jangan terus menghakimi aku. Aku ingin kamu nurut aja sama aku kali ini. Mama taunya kamu hamil, kamu sedang diawasi Mama untuk sekarang-sekarang ini. Kamu tinggal duduk diam saja, jangan mencari masalah. Kamu—"

David memandang Karina yang hanya melengos kesal. Wanita itu malah pergi saja, padahal ia belum selesai bicara.

"Bagaimana?" Ia mengangkat sebuah panggilan dari Reno.

"Nyonya Vania sudah saya antarkan pulang, Tuan. Anda sekarang dimana? Mau balik lagi ke kantor gak?"

Ia lantas berpikir sejenak. Tapi rasanya kepalanya mau pecah saat itu.

"Tidak. Kamu kembali saja ke kantor dan handle semuanya dulu. Karina masih meledak-ledak, aku gak bisa tinggalin dia sendirian."

Dan akhirnya ia memutuskan untuk tetap di apartemen. Ia khawatir kalau Karina akan melakukan hal yang nekat.

\*\*\*

Dengan cucuran air mata, ia menarik koper yang terasa sangat berat sendirian. Ia mampu dan sanggup menuruni tangga dengan membawa koper. Seluruh pelayan memandang bingung dan berbondong-bondong mendekati Vania.

"Nyonya, Anda mau kemana?"

"Nyonya!!!" Rara yang baru saja diberitahu oleh seorang pelayan rumah langsung lari terbirit-birit saat mendengar Vania membawa koper seraya menangis.

Mereka saling pandang dengan kebingungan. Takut jika pertanyaan mereka seakan ingin mencampuri urusan majikannya.

"Nyonya, ada apa? Kenapa membawa koper?" tanya Rara pelan dan menyuruh Vania untuk duduk lebih dulu. Tapi yang bikin ia kaget, Vania menepis kasar tangannya hingga Rara jatuh terjengkang. Untung saja pelayan lain sigap menangkapnya.

"Masalah besar nih," lirih Rara dan langsung memandang Andin.

Beberapa satpam yang berjaga pun tak bisa melawan Vania yang bersikeras untuk membuka gerbang. Ia bahkan berteriak membuat tetangga langsung memandangi. Karna tak ingin terdengar adanya kerusuhan, akhirnya Pak Satpam membukakan pintu gerbang. Dan kebetulan ada taxi lewat, Vania langsung mencegatnya dan naik.

Saat sudah di dalam taxi, ia pun kebingungan saat sopir taxi menanyakan akan arah tujuannya.

"Aku harus kemana? Kalau aku pulang, pasti ayah akan marah." Vania pun bingung, karna orang tuanya pernah menasehati kalau ada permasalahan rumah tangga sebaiknya diselesaikan berdua dengan pasangan. Ia juga tak ingin membuat orang tuanya khawatir.

"Stop, Pak." Di sebuah bangunan sederhana, ia turun. Mungkin tempat ini akan menjadi tempat berteduhnya untuk beberapa waktu. Tak banyak yang ia harapkan dari pernikahannya dengan David, kalau pun ia memilih wanita itu juga tidak apa-apa. Tapi untuk saat ini biarkan hatinya tenang dulu.

.

.

Selepas kepergian Vania, semua pelayan di rumah terlihat kebingungan sendiri.

"Apa, apa yang harus kita katakan nanti pada tuan?" Apalagi Rara dan Andin, mereka seharusnya tadi ikut Vania pergi tapi tadi ada kejadian tak terduga. Rara dan Andin jatuh bersamaan saat mengejar Vania. Mereka tersandung batu yang tiba-tiba menghalangi.

"Nyo-nyonya Rissa?"

Larissa tiba-tiba datang bersama seorang pelayan dan membawa banyak bingkisan.

"Kenapa? Kok muka kalian kaget gitu ketemu saya?" Rissa terheran-heran karna wajah pelayan di rumah putranya seakan sangat terkejut melihat dirinya datang dan mereka seperti sedang berkumpul.

"Ti-tidak, Nyonya." Mereka menelan saliva dengan susah payah. Belum selesai memikirkan tentang jawaban untuk David, kini nyonya besarnya malah datang disaat yang tidak tepat.

"Dimana menantu kesayanganku? Lagi tidur ya di atas?" tanyanya dan ingin naik tapi mereka langsung menghadang.

"Nyo-nyonya Vania tidak ada. Nyonya Vania tidak di rumah," jawab Rara gugup.

"Oh, terus dimana?"

Mereka saling pandang dan menyenggol lengan teman di sebelahnya.

"Hm, anu—"

"Itu, Nyonya. Hm—"

"AIUEO, apa? Yang jelas." Rissa semakin bingung dengan sikap mereka semua. "Rara, Vania dimana? Apa lagi di kantor David?" tanyanya menebak.

"Hm, pergi, Nyonya," jawab Rara.

"Iya, pergi kemana?"

"Hm, pergi bawa koper, Nyonya. Tadi naik taxi," jawab pelayan lain dan seketika Rissa memegangi dadanya. Pelayan yang bersamanya langsung sigap memberikan obat untuk berjaga-jaga jantungnya kambuh.

"Ada masalah apa?" tanyanya dengan napas yang tersengal-sengal.

Mereka serempak geleng-geleng kepala.

"Sudah kasih tau David?"

"Sudah, Nyonya," jawab mereka.

.

.

Di tempat lain, seorang pria yang memakai topi dan jaket tebal terlihat menendangi ban mobilnya sendiri.

"Sial!!! Sial!!!" Di saat ia sedang perjalanan menuju rumah, ban mobilnya tiba-tiba bocor. Mengharuskan untuk dibawa ke bengkel.

"Anda naik taxi aja, Tuan," saran Reno.

"Beib, kamu kemana??? Kenapa pergi mendadak??? Kamu mau ke istri kedua kamu???" teriak Karina di telepon membuat kupingnya panas sekali.

"Sayang, Vania tiba-tiba pergi dari rumah. Mama kebetulan mengunjungi rumah dan akhirnya tahu Vania pergi, aku harus kesana. Kata pelayan, jantungnya mama kambuh tadi. Aku harus memeriksa mama," jawabnya masih setenang mungkin padahal ia ingin sekali memaki-maki Karina yang sulit sekali diajak kerjasama.

"Mama terus yang jadi alasan!!!" Karina mematikan sambungan teleponnya sepihak membuat David hampir saja membanting ponselnya karna kesal.

Tak mau membuang waktu, ia buru-buru mencegat taxi.

"David, cari Vania ..." Saat ia datang, Rissa sudah menangis-nangis. Beberapa pelayan terlihat menenangkan mamanya.

"Di rumah orang tuanya mungkin, Ma," jawab David tenang.

"Tidak, tidak ada. Mama sudah telepon Temmy, tapi Vania gak kesana."

DEG.

David langsung naik ke atas, ia menuju kamar Vania. Ia membuka seluruh lemari dan melihat beberapa barang miliknya.

"Hampir semuanya dibawa. Dasar!" decaknya.

"David, cari Vania cepat!!!" teriak Rissa, ia begitu mengkhawatirkan menantunya.

"Kenapa kalian gak berusaha mencegahnya? Untuk apa aku menggaji kalian kalau kerjaannya gak becus!!! Sepuluh lawan satu masa kalah!!!" Sebelum pergi, ia memarahi para pekerja di rumahnya. Dari pelayan hingga satpam.

Sebenarnya mereka bisa saja mencegah Vania dengan tenaga mereka, tapi mereka takut akan menyakiti Vania. Wanita yang memiliki badan mungil nan cantik itu.

"Reno, hubungi seluruh tempat penginapan di kota ini!" tegasnya memerintah Reno.

Drrttt .... Drrrttt ....

"Hallo, Yah."

"Loh, udah ketemu sama Vania?" Temmy terkejut saat panggilannya malah diangkat oleh menantunya.

"Belum, Yah. David lagi nyari. Aku nemuin ponsel Vania di kamar, ia sengaja gak dibawa."

"Dasar itu anak!"

"Ayah tenang saja, David akan cari Vania sampai ketemu."

1
Nar Sih
yah..kok udah end kak
Heri Wibowo
loh main tamat aja Kak, Apa tidak ada kemungkinan David dan Vania bisa bersatu lagi.
Heri Wibowo
lanjut kakak
Nar Sih
lanjutt kak thorr semagatt dan moga lancar
we
di percepat ya kakak... tetap semangat sehat selalu
Heri Wibowo
mungkin ini di rumah keluarga kandungnya Vania
Heri Wibowo
kalau sudah tiada baru terasa kan David
we
semoga Allah memberikan kesehatan kembali u kakak
we
ya .. vanianya sudah jauh ...
Nar Sih
penasarn nih kakk ,kira,,siapa yaa nyonya bsr yg di maksud
Nar Sih
ahir nya terbongkar semua nya ,karina yg jht kta david mungkin selingkuh yaa,dan semoga vania cpt kembli pada mu terus lah semagatt david cri vania jls kan semua nya
we
Vania semangat
Nar Sih
sabarr vania ,jgn putus asa ,angap ujian mu blm selesai berthan dan tetep semagat ya vania demi calon bayi mu
Putri Chaniago
berbelit-belit banget thor bukannya yg tadinya Vania udah pergi naik taxi kok malah kembali lg k Karina jatuh . tidurkah anda thor
Bunda jo
jangan sampai kau berpikir bodoh vania,, buka lembaran dengan anak tampar mereka semua dengan kesuksesan mu buat orang" yang menyakitimu tidak bisa menyentuh mu walau hanya seujung kuku pun
Heri Wibowo
jangan sampai niat bunuh diri ya Vania
Heri Wibowo
seandainya kamu tahu Vania yang hanya dijadikan istri kedua
Nar Sih
wahh...pasti akan terjdi huru hara nih antara istri pertama dan kedua ,slh david juga sih ngk jujur ,
اختی وحی
pergi aja vania,bawa kehamilan mu menghilang dri semua orang
Nar Sih
semoga semua segera terbongkar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!