Dosenku Maduku (Why Love)

sore itu Yasmin dan sela melajukan motornya menuju rumah Kahfi, sebenarnya Yasmin bisa menunggu besok tapi Yasmin membutuhkan ponsel nya saat itu juga.

"yas.... kamu berani?"

ucap sela saat turun dari motor, kini mereka berada di halaman rumah Kahfi. bukan kali pertama karena sebelumnya mereka pernah mendatangi rumah itu.

"masuk aja mba" ucap satpam yang sedang berkeliling, sebelum nya satpam yang berjaga di depan pun tampak ramah.

Yasmin memencet bel pintu rumah tersebut, dengan jantung berdebar Yasmin mengingat kejadian kemarin saat Hafiz memandang nya sebelah mata, hingga kata terserah meluncur keluar dari bibir Hafiz.

"assalamualaikum....!"

ucap Yasmin saat seseorang membuka pintu.

"walaikumsalam..... Yasmin?"

ucap mami Sinta masih mengingat nya.

"Tante..... Yasmin mau ketemu pak Kahfi!"

ucap Yasmin sedikit terbata dan senyum terpaksa.

"oh gitu....ayo masuk!"

ucap Sinta senyum, tidak menyangka gadis cantik ini kembali datang kerumah nya.

"gak ... Yasmin tunggu disini aja Tante...!"

ucap Yasmin merasa tidak enak jika harus kembali masuk ke dalam rumah itu, mengingat sikap Kahfi yang dingin dan cuek.

"gak apa-apa... kahfi lagi renang sama ponakan nya...ayo!"

ucap Sinta menarik tangan Yasmin, kemudian mengajak sela.

"aku tunggu di sini aja Yas ...!"

ucap sela duduk di kursi depan rumah.

Yasmin menghela nafas saat Sinta menarik tangan nya menuju kolam renang. terlihat ada tiga orang yang sedang berenang, seorang anak lelaki berumur tujuh tahunan dan perempuan berumur tiga belas tahunan, menurut perkiraan penglihatan yasmin.

Yasmin membeku saat melihat Kahfi menatap nya tajam, Yasmin membuang nafas saat Kahfi naik dari kolam renang.

"Yasmin mau ketemu sama kamu!"

ucap Sinta senyum Kemudian meninggalkan keduanya.

Yasmin menelan Saliva saat jarak di antara mereka semakin dekat,

kulit nya putih, tubuh nya yang atletis dengan sedikit bulu di dadanya yang bidang.

kahfi terlihat begitu menggoda berbeda dengan keadaan saat ia mengajar, dan celana boxer yang ia pakai.

"ngapain kamu kesini? berani kamu ya?"

ucap kahfi sambil mengusap rambutnya yang basah.

tampan memang, namun jutek nya minta ampun.

"saya.....saya mau ambil ponsel saya yang seperti nya jatuh di mobil bapak!"

ucap Yasmin terbata tanpa menatap wajah Kahfi.

"kamu yakin jatuh di mobil saya!"

"boleh saya cek....!"

"saya gak mau di ganggu kalau lagi renang, kalau kamu mau menuggu silahkan.kalau tidak kamu bisa tunggu besok lusa!"

ucap Kahfi kemudian pergi berlalu dari Yasmin dan kembali menceburkan diri ke kolam.

Yasmin terkesiap saat cipratan air nya mengenai wajahnya.

'apa susah nya cuma cek mobil nya, dia kan bisa nyuruh supir atau satpam yang ada dirumah itu'

ucap Yasmin sendiri dalam hati.

"Yasmin....!"

ucap sinta menghampiri.

"Tante....!"

ucap Yasmin membalikkan tubuhnya.

"Kahfi memang seperti itu,dia paling tidak bisa di ganggu kalau sudah asik..!"

"ya gak apa-apa Tante, boleh Yasmin tunggu kan Tante!"

ucap Yasmin senyum kecil.

"boleh ayo masuk...!"

ucap Sinta yang begitu ramah berbeda dengan Kahfi yang berbanding terbalik.

"Yasmin mau ketemu sela dulu di depan, nanti Yasmin tunggu di depan aja!"

ucap Yasmin kemudian beranjak pergi menghampiri sela.

"gimana Yas...?"

ucap sela langsung berdiri saat melihat Yasmin keluar.

sela terdiam mendengar penuturan Yasmin yang harus menuggu Kahfi selesai berenang, bukan selesai.tapi puas berenang.

"kamu pulang duluan aja sel, ini juga udah sore.

bawa motor aku aja sel.. nanti aku minta jemput kak Luthfi!"

ucap Yasmin karena ia tahu kawasan perumahan elit tersebut jarang Taxi lewat.

"ya udah kalau gitu!"

ucap sela mengambil kunci motor dari tangan Yasmin.

Yasmin duduk di depan rumah sendiri menuggu Kahfi puas berenang, tapi sampai jam berapa?"

ucap Yasmin sendiri.

"Yasmin.....!"

ucap Sinta mengahampiri Yasmin didepan.

"kenapa tunggu di sini, ayo masuk Tante lagi masak.. kamu bisa masak?"

tanya Sinta entah kenapa terkesan menyelidiki.

"gak Tante... Yasmin gak bisa masak!"

ucap Yasmin tersenyum malu.

tak ada keinginan untuk nya belajar memasak karena dari awal pun semua berjalan tidak menyenangkan, Hafiz memang jarang makan dirumah.

"oh gitu....ya udah gak apa-apa,kamu bantu bantu saja ya..!"

ucap Sinta menarik tangan Yasmin memasuki rumah, terlihat Kahfi masih asik berenang bersama kedua keponakan nya itu.

"duduk disini aja!"

ucap Sinta mengajak Yasmin duduk di meja makan.

"nah...kamu potong potong seperti ini!" ucap Sinta menjelaskan pada Yasmin dengan telaten.

di lain tempat Hafiz merasa kesal karena tidak bisa menemukan keberadaan Yasmin,ia sudah mencari Yasmin ke rumah Rama namun Yasmin tidak ada, wulan dan sela juga tidak memberi tahu dimana Yasmin.

"kemana sih dia?"

ucap Hafiz mencoba menghubungi nomor Yasmin namun tidak aktif.

kanza Sendiri sedang mempersiapkan keperluan mereka yang hendak pergi keluar kota untuk menghadiri pesta yang diadakan oleh salah satu kolega bisnis nya yang berada di luar kota, Hafiz hendak mengajak Yasmin namun nomor Yasmin malah susah di hubungi.

"fiz aku udah siap...kita berangkat sekarang atau gimana?"

ucap kanza yang melihat Hafiz yang sedang gelisah.

"sebentar aku lagi hubungi Yasmin dulu, aku juga mau ajak dia...!"

ucap Hafiz menatap wajah kanza yang tidak suka mendengar hal itu.

"kalau gak bisa di hubungi mungkin lagi sama teman cowok nya..!"

Hafiz mengerutkan keningnya mendengar penuturan kanza.

"semua yang di kampus tahu jika Yasmin menjalin kedekatan dengan Luthfi..!"

ucap kanza awalnya ia ingin mengungkapkan nya nanti,tapi ya sudahlah permainan harus segera berakhir dan ia harus secepatnya menyingkirkan Yasmin.

Hafiz terdiam dan mengusap wajah nya,

"ya udah kita berangkat sekarang?"

ucap Hafiz beranjak dari duduknya.

"ini ponsel kamu!"

ucap Kahfi di depan Yasmin menunjukkan ponsel nya.

"ya pak....!"

ucap Yasmin tersenyum karena dugaan nya benar.

menjelang magrib Kahfi baru menyelesaikan aktivitas berenang nya, Yasmin terpaksa menunggu. untung nya Sinta baik dan ramah, Yasmin jadi tak merasa jenuh.

"terima kasih pak...!"

ucap Yasmin mengambil ponsel nya.

"Yasmin, sebenarnya kamu ada urusan apa dengan Hafiz...!"

ucap Kahfi dengan dingin.

"kanza sedang hamil, jangan ganggu hubungan mereka"

Yasmin membeku mendengar penuturan Kahfi yang langsung menghunus jantung nya.

"bukan nya kamu udah punya pacar,lantas kenapa kamu masih saja mengganggu suami orang!"

Yasmin tak menjawab namun berani menatap wajah Kahfi yang menuding nya dengan kejam.

berkata jujur pun percuma kenyataannya seperti dirinya lah yang saat ini menjadi benalu.

"saya pamit pak, Terima kasih untuk semua nasehat nya..!"

ucap Yasmin kemudian melangkahkan kaki nya lemas,sekuat hati menahan air matanya.

mengaktifkan ponsel dan tampak Hafiz berkali-kali menghubungi nya.

bersambung.

like nya ya para reader..ditunggu komentarnya..

😍😍😍