Content Warning ⚠️
Selain focus ke revenge arc/plot balas dendam, ada focus ke perkembangan karakter FL yaa. Enjoy the story 🌻
Kayla meninggal karena ditabrak oleh mobil. Sebelum meninggal dia sempat melihat pelaku yang menabrak dirinya. Terkejut, ternyata mereka adalah adik tiri dan teman baik Kayla. Persis sebelum menjelang ajalnya, Kayla memohon kepada Tuhan berharap bisa dihidupkan kembali untuk membalaskan dendamnya kepada mereka yang membuat Kayla hidup sengsara. Terutama adik tirinya.
Lalu, keajaiban datang. Kayla hidup kembali, terbangun di usianya sebelum ulangtahun ke-17 tahun. Kayla memanfaatkan kehidupan keduanya ini untuk merencanakan pembalasan dendam.
Masalahnya, selama hidup Kayla dikenal sebagai antagonis yang mejahati adik tirinya, Amarilys.
Bagaimana cara Kayla membalaskan dendamnya? Ikuti dan bantu Kayla balas dendam yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 - Kondisi Ibu (2)
Kayla menenangkan diri di taman belakang rumah sakit.
Kayla duduk di bangku taman sendirian. Dia sudah jauh lebih tenang dibanding sebelumnya.
Kayla mencoba memikirkan kembali apa yang sudah dia lewatkan, kenapa semua usaha pencegahannya tidak berhasil, dan kenapa tragedi ini tetap terjadi meskipun waktu dan tempatnya berbeda.
Apa artinya setiap peristiwa yang sudah terjadi akan tetap terjadi?
Ya aku tahu. Itulah yang dinamakan takdir.
Sial.
Lalu buat apa aku susah payah berusaha mencegah. Kenapa Tuhan? Kenapa kau berikan aku kesempatan kehidupan kedua tapi aku tidak diberi kesempatan menolong ibu dan adikku.
"Kenapa di kehidupan ini pun aku tidak berdaya?"
Kayla mulai merasa sesak, dipenuhi kesedihan kembali.
Dalam kesedihan ini, Kayla masih ingat jelas ketika ibunya dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan kritis. Semua kenangan itu terasa menyeramkan.
Kayla yang menunggu sendirian di rumah sakit, karena ayahnya sedang dinas ke luar kota. Meskipun tidak lama Sekretaris Gala datang mambantu segala semua administrasi, mewakili bosnya. Sepertinya saat semua urusan selesai Sekretaris Gala langsung pulang atau berjaga jauh, Kayla tidak begitu memperhatikan sekitar.
Setelah melewati beberapa jam dokter yang menangani ibu Ratih menyampaikan kepada Kayla kalau ibu dan adiknya masih dalam kondisi yang gawat.
Jika dalam kemungkinan terbaik pun hanya salah satu dari mereka yang akan selamat. Artinya antara ibu Ratih atau calon adiknya kemungkinan tidak tertolong. Kayla tidak berani bertanya kemungkinan terburuknya. Mendengar kemungkinan terbaiknya saja dia sudah tidak sanggup.
Di kehidupan pertama, Ibunya yang berhasil di selamatkan. Hal ini sudah sesuai keputusan bersama. Ayah, melalui sekretaris Gala meminta Ibu di proritaskan. Kayla pun sangat setuju, meskipun sejujurnya dia juga berat harus merelakan calon adiknya.
Saat itu usia Kayla masih 17 tahun.
Wajar dia merasa terbebani untuk menjadi satu satunya perwakilan keluara saat ibunya di dalam ruangan gawat darurat.
Sedangkan di kehidupan kedua ini, dia lebih merasa bersalah karena tidak bisa mencegah kejadian buruk ini harus terjadi lagi. Seperti mengulang trauma setelah berharap
Baik di kehidupan manapun, hal ini begitu sedih dan berat untuk Kayla tanggung sendirian.
Kayla membiarkan air matanya jatuh lagi. Kepalanya tertunduk ke tanah. Kedua tangannya mencengkram erat bangku taman. Menahan suara tangisannya keluar.
Saat itu, Kayla tidak menyadari ada seseorang yang datang mendekat. Sampai Kayla melihat sepasang sepatu hitam yang berdiri di depannya. Berdiri tepat di depan bangku tempat Kayla duduk.
Kayla dengan cepat menghapus air matanya, dan menoleh ke atas. Melihat siapa orang itu.
Sekretaris Gala. Kayla kaget, tanpa sadar dia membuang muka.
Kayla tidak ingin memperlihatkan wajahnya yang habis menangis.
"Boleh saya duduk?" tanya Gala tiba tiba.
Kayla tidak menjawab, tapi menggeser tempatnya. Menyisakan tempat untuk Gala duduk.
Kayla menunggu. Menunggu mungkin Gala akan membuka percakapan atau bertanya padanya lagi. Tapi sudah hampir lima belas menit, pria tampan itu hanya diam.
Kayla bingung, apa sebenarnya yang ingin di lakukan pria ini? Semua tindakannya begitu tidak bisa di tebak.
Tak kunjung ada yang membuka suara, Kayla menyerah. Kayla memutuskan dia yang akan pergi duluan, dibanding harus berada di situasi membingungkan itu lebih lama lagi.
Saat ingin beranjak, Gala dengan cepat berkata dan menyentuh pergelangan tangan Kayla.
"Nona! Maaf. Saya tidak bermaksud mengganggu. Jika nona tidak nyaman biar saya saja yang pergi."
Kayla tidak tahan lagi. Akhirnya Kayla bertanya ke Gala.
"Kenapa kesini? Mau apa?"
"Saya hanya ingin menemani. Menebus waktu sebelumnya yang tidak bisa saya lakukan." jawan lirih Gala.
"Maksudnya?" Kayla tidak mengerti satupun apa yang dikatakan Gala.
"Nona, saya tahu ini sesuatu yang berat bagi anda. Kalau anda berkenan, saya hanya ingin menemani. Jika anda butuh...bantuan, silakan panggil saya." kata Gala lagi.
"Saya tidak apa apa. Pergilah. Jangan sampai Lily melihat kita. Aku tidak mau menambah masalah di hidupku yang brengsek ini." Kayla menolak bantuan Gala, dia hanya ingin sendirian saja rasanya.
"Kak?"
Gala memeluk Kayla.
Kayla tidak menyangka sekretaris Gala melakukan ini padanya. Orang yang sangat dingin dan misterius, memeluknya?
"Maafkan kelancangan saya nona. Tapi menangislah. Jangan memasang muka seperti itu lagi. Saya mohon ijinkan saya melakukan ini."
"Apa sih. Aku tidak paham ap-" Kayla masih berusaha melepaskan pelukan itu. Kayla tidak mau merepotkan orang lain dengan kesedihannya.
"Nona hanya perlu menangis sepuasnya. Dalam pelukan saya, suara tangisan anda tidak akan terlalu terdengar. Saya akan menjaga agar tidak ada yang melihat nona menangis." Gala malah membuat pelukannya menjadi lebih erat.
Apa sih! Aku kesal. Aku jadi beneran ingin menangis lagi kan! Menyebalkan. Kayla ingin protes tapi dirinya saat ini memang sedang sangat sedih.
Kayla menangis kembali di dalam pelukan Gala. Isak tangisnya teredam dalam pelukan dan ditutupi jas oleh Sekretaris Gala.
Kayla menangis cukup lama, sampai benar benar perasaannya membaik.
Selama Kayla menangis, ternyata Amarilys melihat pemandangan itu dengan geram.
Beraninya dia bersama kak Gala. Dasar tidak tahu diri! Seharusnya aku mengirimkan makanan isi racun ke kamu juga. Biar kau dan ibumu sama sama mati.
Bersambung
Arigathanks 🌻
semoga teman masa kecil gala ngga ganggu,dan gala bisa tegas
biar ayahnya tambah drop
bukan arya