menikah muda menjadi mimpi buruk bagi dara gadis cantik yang baru saja lulus sma, karna perjodohan orang tuanya dia harus menikah diusia 18 th..
daniel pria matang dengan sejuta pesona mau tidak mau harus menerima perjodohan oleh orang tuanya karna di usia 29 th dia belum juga ada tanda tanda menikah..
bagaimana kisah dua anak manusia beda genarasi ini yuk baca selengkapnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuni saras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 31
Hari ini Dara dan Daniel akan pulang ke kota asal dengan suasana hati yang belum baik Dara masih saja menyiapkan dan melayani suaminya dengan baik.
Sebenarnya Dara bukan marah pada suaminya melainkan pada pengirim bunga tersebut tapi Daniel lah yang menjadi pelampiasan amarahnya bagaimanapun juga semua karenanya.
'Sayang udah dong jangan cemberut gitu?' rayu Daniel saat mereka sedang sarapan pagi.
'Siapa yang cemberut?' jawab Dara judes
'Nanti saat sudah sampai jakarta bakalan Abang cari tau siapa pengirimnya deh' ujar Daniel
Membuat Dara menghentikan makannya dan melihat kearahnya dengan tatapan tajam.
'Buat apa ? biar bisa ketemuan gitu?' Sarkas Dara sedikit meninggikan suaranya.
'Astaga Sayang gak gitu... yang pasti bakal Abang kasih pelajaran dia. Beraninya bikin istri Abang yang cantik ini cemburu' ujar Daniel yang kemudiam pindah duduk disamping Dara.
'Abang awas ya kalo main dibelakang, aku bakalan ninggalin Abang buat selamanya !' ancam Dara kemudian menangis membayangkan suaminya selingkuh darinya.
'Hai jangan nangis dong Sayang, Abang gak bakalan selingkuhin kamu. Masa dapet istri yang sesempurna ini masih selingkuh juga si gak mungkin lah' ucap Daniel yang melihat air mata Dara kemudian menghapusnya dan membawa Dara dalam pelukannya.
'Aku gak suka ada yang perhatian gitu sama Abang' ucap Dara disela tangisnya sambil membalas pelukan Daniel dengan erat.
'Iya Abang juga gak suka kok'
'maunya kamu aja yang perhatiin Abang' Daniel yang masih berusah memperbaiki suasana hati sang istri
Entah mengapa ahir ahir ini suasana hati Dara mudah sekali berubah ubah terutama menyangkut sang suami mudah sekali baperan.
Mungkin karena Dara juga sangat mencintai suaminya itu pikirnya.
.
.
Siang ini mereka sudah sampai dirumah dengan keadaan Dara yang lemah, entah kenapa tadi saat di pesawat Dara sempat muntah muntah membuat Daniel sangat khawatir.
Sempat ingin dibawah kerumah sakit tapi Dara menolaknya.
Dia hanya ingin langsung pulang dan rebahan dikasur empuknya.
'Yank Abang bikinkan teh anget ya?' tawar Daniel
Dara hanya menggelengkan kepala kemudian menyusupkan kepalanya dan memeluk perut Daniel dan yang sedang duduk memiringkan badanya bertanda bahwa istrinya ini sedang ingin tidur dan bermanja manja.
Daniel dengan senang hati membalas pelukan sang istri hingga mereka tidur bersama.
Sore hari Dara terbangun dengan kondisi yang lebih baik meski masih terasa sedikit lemas, apalagi mereka hanya makan roti saat sarapan membuatnya merasa lapar.
cklekk....
Suara pintu kamar mandi terbuka menampilkan pemandangan yang indah Daniel yanh baru saja mandi keluar hanya dengan handuk yang melingkar dipinggang menampilkan roti sobek delapan garis itu membuat Dara menatapnya tanpa berkedip.
'Sayang sudah bangun? bagaimana keadaanmu?'
'Masih mual, lemas atau gimana?' Daniel bertanya panjang lebar tapi sang istri hanya melihatnya dengan intens membuat Daniel mendekat dan memgang tangan istrinya
'yank haii... kok melamun ? ada apa hmm.??' Daniel bertanya lagi kali ini sedikit khawatir pasalnya Dara hanya diam dan melihatnya saja.
'Boleh pegang gak?' bukanya menjawab Dara justru bertanya pada Daniel yang membuatnya bingung namun sesaat kemudian tangan Dara memegang roti sobek miliknya membuatnya mengerti bahkan bukan hanya memegang tapi juga merabanya dengan lembut.
Membuat siempunya memejamkan mata menikamati sentuhan sang istri hingga sentuhan itu membuat adik kecilnya bangun dan membangunkan gairah yang sedang tidur.
Dengan perlahan Daniel mendekati sanh istri menciumnya dengan lembut, hingga penyatuan itu terjadi tapi yang berbeda kali ini Dara sedikit agresif bahkan membuat Daniel heran ada apa dengan istrinya. Tapi dia tak ingin ambil pusing justru menikamati setiap sentuhan istrinya.
Permainan itu cukup lama hingga Dara melupakan rasa lapar yang dia rasakan saat bangun tidur tadi.
Mungkin karena dia sudah makan suaminya jadi lupa makan lagi
......................
Jangan lupa like comen ya biar author semangat buat nilisnya terimakasih🙏🙏🙏