NovelToon NovelToon
Affair With CEO

Affair With CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / patahhati / Selingkuh / Cinta Terlarang / Penyesalan Suami
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mei-Yin

Kirana tak pernah menyangka, bujukan sang suami pulang ke kampung halaman orang tuanya ternyata adalah misi terselubung untuk bisa menikahi wanita lain.
Sepuluh tahun Kirana menjadi istri, menemani dan menjadi pelengkap kekurangan suaminya.

Kirana tersakiti tetapi tidak lemah. Kirana dikhianati tetapi tetap bertahan.

Namun semuanya berubah saat dia dipertemukan dengan seorang pria yang menjadi tetangga sekaligus bosnya.

Aska Kendrick Rusady, pria yang diam-diam menyukai Kirana semenjak pertemuan pertama.

Dia pikir Kirana adalah wanita lajang, ternyata kenyataan buruknya adalah wanita itu adalah istri orang dengan dua anak.

Keadaan yang membuat mereka terus berdekatan membuat benih-benih itu timbul. Membakar jiwa mereka, melebur dalam sebuah hubungan terlarang yang begitu nikmat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bercerai?

Pukul tujuh malam, Kirana dan Kendrick sudah bertemu di private lounge bandara. Mereka akan naik jet pribadi milik pria tersebut. Bahkan sekarang, wanita itu mulai bertanya-tanya. Seberapa kaya bosnya tersebut.

“Apa yang kamu pikirkan?” Pertanyaan dari Kendrick membuyarkan lamunan.

“Tidak ada.”

“Nggak perlu cemas, aku yakin kerjasama kita bakal disetujui jika itu yang tengah kamu pikirkan.”

“No, bukan itu,” sahut Kirana cepat, karena dia memang tidak sedang memikirkan pekerjaan.

“Lalu apa yang kamu pikirkan?”

“Kamu.”

“Mulai berani menggoda, Nyonya!” Kendrick menarik lembut tangan Kirana, akan tetapi wanita itu langsung menghindar dengan cepat.

“Jaga sikapmu, Tuan Kendrick. Kita sedang di tempat umum,” desisnya kesal.

“Dan kamu harus ingat bahwa ini adalah private lounge,” sahut Kendrick dengan senyum menggoda.

Tak lama setelah itu mereka siap meninggalkan bandara menuju jet pribadi yang siap membawa mereka mengudara.

Disambut dengan pramugari cantik dan seksi, Kendrick hanya mengangguk sebagai jawaban atas sapaan sopan tersebut.

Lima belas menit setelah mereka duduk, besi terbang tersebut mulai meninggalkan landasan. Kirana dan Kendrick duduk di sisi yang berbeda, keduanya masih menjaga sikap di depan banyak orang, termasuk para pegawainya sendiri.

“Kamu mau makan?”

“Enggak lapar, nanti aja kalau tiba di hotel,” sahut Kirana, sedikit malas. Dia menutup tubuhnya dengan selimut dan memejamkan mata. “Biarkan aku tidur, Ken. Don't disturb!”

Tak berapa lama Kendrick kembali menoleh dan mendapati wanita tersebut benar-benar terlelap, dengan napas teratur.

Dipandangnya wajah cantik wanita itu lama-lama. Entah mengapa dia seperti tak bosan-bosan menatapnya. Bukan hanya sekadar cantik, dia terlihat manis dan menggemaskan. Namun lebih dari itu, ada perasaan lain yang tak bisa dijelaskan.

Kendrick bukan tipe pria yang kekurangan wanita. Bahkan jika dia mau, sekali jentikan jari semua wanita bisa didapatkan. Namun anehnya, justru dia harus tergila-gila dengan wanita bersuami, sekretaris sekaligus tetangganya.

Setelah menempuh perjalanan udara kurang dari dua jam, mereka sudah sampai di Singapura.

Mobil mewah berwarna hitam mengkilat sudah menunggu kedatangan mereka.

“Duduk di belakang, Kirana!” perintah Kendrick saat wanita tersebut sudah ingin membuka pintu depan—samping sopir.

Tanpa protes dia menurut dan duduk di samping pria tersebut. Mobil melesat menuju ke hotel yang telah di reservasi.

“Room number 999, in the name of Mr. Aska Kendrick Rusady. Have a good rest Madam.” Resepsionis tersebut segera memanggil petugas untuk membawakan barang-barang mereka.

Kirana mendekat ke arah pria yang masih duduk di sofa tunggu. “Kenapa mereka hanya kasih satu kamar, Ken?”

“Karena memang hanya pesan satu kamar,” sahutnya tanpa rasa bersalah.

“Lalu aku tidur di mana? Jangan bilang kamu akan membuatku terlantar di sini,” omel Kirana kesal.

“Kita akan berada di satu kamar yang sama, di ranjang yang sama dan di bawah selimut yang sama, Kirana.” Kendrick membisikkan kata-kata tersebut diiringi senyum yang penuh arti.

Seketika wajah Kirana memanas. “No, I can't.”

“Aku tak menerima penolakan!” Segera Kendrick menggenggam tangan Kirana dan mengikuti petugas yang membawakan koper.

Kamar mereka ada di lantai 30. Lantai teratas gedung ini, terlihat ada beberapa pintu sebelum mereka berhenti di depan kamar nomor 999.

Setelah semua barang masuk, Kendrick memberikan beberapa lembar uang kepada petugas tersebut.

“Good night, Mr. and Mrs. Rusady.”

Setelah pintu tertutup, Kirana menoleh dan terkekeh pelan. “Mereka pikir kita sepasang suami istri,” ucapnya dengan gelengan kepala pelan.

“Mungkin suatu saat nanti itu benar-benar akan terjadi,” sahut Kendrick, melepaskan sweater yang dipakai dan melemparnya asal.

Kaos polos hitam pas membentuk tubuhnya yang kekar menjadi pemandangan indah tak terlewatkan. Saat Kendrick menarik sedikit lengan kaos yang dipakai, terlihat sebuah gambar sedikit menyembul di lengannya.

“Kamu memiliki tato di tubuhmu, Ken?” tanya Kirana spontan.

“Hm, udah lama. Di punggung dan lengan,” jawabnya.

Saat Kendrick masih di kamar mandi, dia melihat ponselnya. Beberapa pesan dari Wina dan Zidan menduduki urutan pertama.

Segera dibalas pesan-pesan tersebut dan mengatakan bahwa dia telah sampai dan akan langsung istirahat.

“Bersihkan dirimu dulu, Kirana.” Kendrick berbisik tepat di belakang tubuh, membuatnya yang sedang memegang ponsel terkejut dan menjatuhkannya.

“Oh, My God!” pekik Kirana, melihat bahwa layar ponselnya retak di beberapa bagian. Dia segera menoleh dan menatap pria itu tajam.

“Aku tak sengaja. Besok kuganti dengan yang baru.” Semudah itu dia mengatakannya.

Kirana mendengus pelan, bibirnya menggerutu tanpa mengeluarkan suara. Karena tak ingin berdebat, dia segera masuk ke kamar mandi dan membawa pakaian ganti.

...✿✿✿...

Kendrick memeluk Kirana erat, menempelkan tubuhnya pada wanita yang saat ini memunggunginya.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, mereka baru saja mengisi perut sebelum naik ke atas ranjang.

Kendrick menatap tak suka dengan jarak yang diberikan oleh wanita itu di tengah ranjang. Dia menendang guling tersebut hingga jatuh dan menarik wanita tersebut ke dalam pelukannya.

“Aku hanya ingin memelukmu. Tidak lebih,” ucapnya.

“Oke, good night, Ken.” Kirana memilih mengakhiri pembicaraan. Lagipula dia merasa nyaman di pelukan pria ini.

“Kau tak sedang benar-benar mengantuk. Kita bisa bicara lebih dulu.”

“Tak ada yang perlu dibicarakan. Kurasa kamu udah tahu semua tentangku, mungkin—bisa jadi semua yang kamu dapat bahkan lebih lengkap dari apa yang akan kukatakan.”

“Suamimu menikah lagi hanya karena ingin anak laki-laki?” tanya Kendrick, membuat Kirana mengangguk.

Pria itu terperangah. Masih saja ada hal semacam itu, masalah keturunan seharusnya tak menjadi masalah apa pun jenis kelaminnya asal merek sehat dan tak kurang apa pun.

“Dia benar-benar menikah?” Lagi, hanya anggukan kepala yang diberikan.

“Kau sudah memastikan bahwa pernikahan mereka resmi dan terdaftar?”

“Aku sudah mendatangi kantor catatan sipil dan memang benar, wanita itu sudah dinikahi oleh suamiku. Mereka menipuku, memanipulasi data-data untuk bisa meresmikan pernikahan tersebut.” Saat kata suamiku terlontar, Kendrick menajamkan tatapan matanya.

“Kenapa kamu tidak menuntutnya? Mereka bisa terjerat kasus.”

“Untuk apa? Semua udah nggak ada gunanya. Jika pun suamiku di penjara, dia tetap akan bisa keluar dengan jaminan.”

“Lalu kenapa kamu masih bertahan dan memilih tetap menjadi istrinya? Mencintainya?” Ada rasa tak suka ketika Kendrick mengatakan kalimat terakhirnya.

“Memutuskan mengakhiri semuanya nggak semudah itu, Ken. Ada hati anak-anak yang masih belum benar-benar mengerti tentang permasalahan kedua orang tuanya. Aku bisa saja memutuskan ini sendirian, tapi jika anakku bertanya tentang sosok ayahnya, apa yang akan kukatakan?”

Pertama kali mengetahui perbuatan Zidan, dia masih memiliki harapan bahwa pernikahan mereka bisa diselamatkan, tetapi saat pria itu terus menyakitinya rasa cinta yang dimiliki bagaikan vas bunga yang dilempar dan hancur. Begitulah hatinya, hancur dan perasaan itu tak mungkin lagi menjadi satu.

Kendrick terdiam mencerna ucapan tersebut.

“Ini bukan hanya soal aku masih mencintainya atau tidak. Cintaku memang dulu pernah ada, tapi seiring luka hati yang diberikan perasaan itu hilang berganti dengan duka nestapa berkepanjangan.” Tangan pria tersebut mengusap punggungnya dengan lembut, menyalurkan kekuatan tak kasat mata yang membuatnya tenang.

“Dan memilih mengorbankan batin dan mentalmu sendiri? Itu nggak bener! Kamu tersiksa dengan hubungan tersebut.”

“Aku rela terluka berkali-kali, tapi nggak akan rela jika anakku yang merasakannya.”

“Urus perceraian dan menikahlah denganku, Kirana!”

To Be Continue ....

1
Li Tho
Luar biasa
Bunda
izin baca Thor 🙏🏻
setiawati
Luar biasa
Santy
Cinta pertama ank ayahny
Dia akn tersakiti bla sang ayah ny mengabaikan
Anisa Sudarwanto
baca ceritanya tegang campur aduk thorrr tpi keren hbs dehhh
Rifa Endro
happy ending
Rifa Endro
semoga
Rifa Endro
Andrean
Rifa Endro
ada berita apa lagi sekarang. By the way Zidan kemana ya
Rifa Endro
salah paham itu
Rifa Endro
OMG !!! 🙊😳
Rifa Endro
bangkai yg disimpan serapat mungkin pasti akan tercium juga. see
Rifa Endro
nah kan ? emang lima pria bartard itu yg melakukannya . di tambah om hanin juga. serta mungkin tuan Rajendra. jadi tambah rasa penasaran ku
Rifa Endro
surprise ! kalau nggak Rajendra ya Kendrick
Rifa Endro
tu kan bener ? ada yg sembunyikan Ken.
Rifa Endro
who's that ?
Rifa Endro
apa om Hanin tahu Ken berada di mana ?
Deasy Dahlan
si pelakor.... luna...
Deasy Dahlan
siapa dia..?
Rifa Endro
11.12
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!