📣Mungkin kalian akan mengalami keram perut, bengek, diabetes, dan gangguan Bucin akun lainnya....
---Niat lari dari perjodohan, justru terjebak dalam Penthouse milik calon tunangan.
Queen masuk menjadi PRT tunangannya setelah lari dari rumah orangtuanya dengan alasan tak mau dijodohkan.
Sama-sama tak mengenal, Queen dan Dhyrga Miller tinggal di atap yang sama... Yok intip keseruan mereka yang bakal bikin kamu senyum-senyum sendiri.(Musim pertama)
---Raja tumbuh menjadi makhluk yang tampan, ia pandai meretas, lompat kelas, bahkan menduduki kursi Presdir di usia muda. Terlebih, ia memiliki tunangan super cantik bernama Kimmy Zoya.
Namun, hidup tak semulus wajah cantik kekasihnya, ia harus menghadapi bagaimana lika-likunya hubungan mereka.(Musim ke dua)
Yok, baca selengkapnya di sini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengaku
"Queen, Sayang." Jee Yeon melangkah beberapa kali lalu kemudian tangan Dhyrga menghalau dada bidangnya.
Jee Yeon mengerling kan tatapan tajam pada pria tinggi nan gagah mempesona itu. "Turunkan tangan mu." Lirihnya penuh tekanan.
Dhyrga tersenyum getir. "Queen ke sini bersama ku, dan akan pulang dengan ku."
"Siapa kamu hah?" Sentak Jee Yeon. Seketika urat di pipinya tertampil saat tatapan Dhyrga menghunus begitu menusuk.
"Dhyrga Miller, kamu ingat nama itu baik-baik, Dhyrga Miller nama yang Queen sebut barusan. Dhyrga Miller pengusaha kaya raya pilihan Daddy Raka Queen, aku Dhyrga Miller." Cetus Dhyrga.
Jee Yeon mengepal erat tangannya dengan masih menyertakan rahang yang keras, dua tahun bersama, takkan mungkin Jee Yeon melepaskan Queen begitu saja, meski saingannya presiden sekalipun.
"Pikir mu aku takut?"
"Dia lari dariku, tapi terjatuh pula padaku, sekarang jauhi dia atau kau hanya akan hancur oleh kekuatan yang berkobar di belakang kekasih mu. Itu hanya saran saja, sebelum melanjutkan langkah, selamatkan dulu karier mu, Jee Yeon."
Dhyrga menepuk pipi pemuda tampan itu sebelum kemudian ia pergi menyusul Queen yang telah masuk ke dalam mobil.
Jee Yeon termenung, niat hati ingin merayakan anniversary tapi kenyataannya sekarang Queen memutuskan hubungan cinta bersamanya.
Yah, tepat di dua tahun kisah mereka, kata putus dari Queen tercetus.
"Hiks." Suara isakan yang lamat-lamat terdengar membuat Jee Yeon menoleh pada Murni.
Apa ini? Barusan saja dia hampir mencium gadis lain. Kendati bukan kesalahannya yang tidak tahu apa-apa tetap saja Queen pasti sakit melihatnya.
Jee Yeon mengusap wajah getirnya dengan mata yang terpejam lemah. Kemudian mendekati Murni setelah cukup tenang dengan situasi ini.
"Di mana rumah mu?"
Murni menggeleng. "Aku bisa pulang sendiri."
"Tidak, aku yang membawa mu. Jadi biar aku yang mengantar mu." Sela Jee Yeon. "Maaf sudah lancang tadi. Maaf. Aku tidak tahu kalau ternyata kamu hanya orang yang mirip dengan kekasih ku." Katanya.
Sakit bagi Murni, tapi itu benar adanya. Murni tetaplah Murni bukan Queen Kirana Rain yang terkenal dan anak bangsawan.
"Aku antar kamu." Jee Yeon meraih tangan gadis itu untuk di bawa keluar. Tapi kemudian Murni menariknya.
"Biar aku ke toilet dulu." Pintanya. Murni menyeka buliran bening yang membasahi pipinya.
"Ok, aku tunggu di sini." Jee Yeon mengangguk dan Murni ngeluyur masuk ke dalam toilet.
Tak apa meski Murni ketakutan, setidaknya di saat begini Jee Yeon bertanggung jawab dan tidak menyalahkan dirinya.
Jee Yeon sadar, Queen dalang dari ini semua, Jee Yeon tahu, Murni bukanlah orang yang berani mengambil kehidupan seorang Queen.
Murni hanyalah korban dari kenakalan remaja 17 tahun 'seorang Nona muda'.
Jee Yeon hapal betul bahwasanya sang kekasih sangat arogan dan tidak mau peduli dengan posisi orang lain.
Itulah yang membuat Jee Yeon sering protes pada Queen, selebihnya Jee Yeon sangat menyayangi Queen bahkan teramat mencintai gadis itu.
...🎀🎀🎀...
Di luar sana, Dhyrga masuk ke dalam mobil, pria tampan itu duduk di jok kemudi, rupanya Queen sudah menghapus losion penggelap tubuh dan wajahnya dengan pembersih khusus yang dia bawa dalam tas kecilnya.
Dhyrga gagu. Hal paling mengejutkan telah menyentak kewarasan. Jadi rupanya dia tinggal bersama Queen selama lebih dari satu bulan ini.
"Maaf Tuan, maafkan Queen yang mengambil posisi Murni Tuan." Queen sesenggukan di joknya seolah begitu menyesalinya.
"Sejak kapan?" Akhirnya Dhyrga mulai melepaskan rasa penasaran yang mencekik keingintahuannya.
"Sudah dari awal." Jawab Queen.
Dhyrga memejamkan mata pelan berusaha setenang mungkin menyikapi kondisi ini.
Sejenak Dhyrga ingat kembali masa-masa Queen menyebutkan nama Murni, di dalam mimpi dan di telepon waktu itu.
Dhyrga ingat-ingat lagi saat Queen mengganti semua tampilan kamarnya menjadi warna pink. Bahkan Queen berani makan di tempat duduk yang sama dengan tuannya.
Kenapa tidak dia curigai sebelumnya? Murni asli takkan pernah berani melakukan hal itu.
"Kamu tahu ini penipuan Queen?" Dhyrga menoleh dan menusukkan tatapan tidak bersahabat.
Queen mengangguk. "Queen tahu, awalnya Queen cuma mau lari dari kehidupan melelahkan Queen, tapi lalu Queen nyaman hidup menjadi Murni. Queen tahu ini salah Queen. Bahkan Queen egois sama gadis polos kayak Murni." Isak nya mengakui.
Dhyrga geram hingga keras wajahnya seketika, tapi juga tidak tega melihat gelindingan air mata yang meluncur di pipi mulus gadis itu. "Kenapa kamu lari dari rumah besar orang tua mu?" Tanyanya lagi.
"Daddy menjodohkan Queen, dan itu sama sekali bukan keinginan Queen. Memang Queen mau menemuinya malam itu, tapi Dhyrga Miller bukan tipe idaman Queen. Semua pertukaran ini berawal dari situ. Murni yang Queen temui mau menukarkan kehidupannya dengan Queen setelah semalaman Queen bujuk, ini memang salah Queen."
"Lalu kamu sendiri yang marah pada gadis polos itu Queen?" Tukas Dhyrga.
"Maaf, tapi Queen cemburu." Queen terisak lagi dan lagi. Meski akhirnya memutuskan untuk berhenti berhubungan tapi rasa nyeri masih menggerogoti, ketika mengingat kembali bagaimana Jee Yeon menatap Murni.
"Jadi ini alasan mu tidak mau menerima cinta ku Queen? Karena kamu bukan Murni asli? Karena kamu sudah memiliki kekasih?"
Queen mengangguk. "Maaf tapi, Queen juga, ..." Gadis itu menatap seksama wajah tampan Dhyrga.
Sebenarnya apa alasan dia memutuskan hubungannya bersama Jee Yeon? Apakah karena Jee Yeon yang tidak pernah mau menerima sikap arogannya, ataukah hatinya telah beralih kepada pria tampan ini?
"Kita pulang." Tawar Dhyrga, keheningan di dalam sana terpecah kembali.
"Iya."
Dhyrga menekan tombol power, menyalakan mesin mobil lalu memutar setir dan membawa mobilnya keluar dari lapangan bioskop.
Persetan dengan filmnya, kisah cinta mereka bahkan lebih menegangkan dari kisah manapun.
Queen melepas softlens miliknya, menggerai rambut pirangnya, menghapus seluruh jejak air mata di pipinya.
Sejauh perjalanan Dhyrga hanya diam, entah lah, rasanya sulit untuk di katakan bagaimana kekecewaannya saat ini.
Queen masih mengusap setitik titik air yang keluar dari sudut netra nya, tapi jalan yang Dhyrga lalui bukan jalan menuju Penthouse milik Gaga.
Queen mengedarkan pandangan demi memastikan arah jalan yang Tuan muda tampan itu tuju.
"Gaga."
"Hmm?" Masih ada rasa aneh di hatinya hingga Dhyrga hanya mampu bergumam dingin.
"Kita mau kemana?" Queen menatap Dhyrga penuh pertanyaan.
"Aku antar kamu pulang ke rumah utama orang tua mu saja." Jawab Dhyrga.
Queen menggeleng. "Kenapa begitu? Queen nggak mau!" Dia tarik-tarik t-shirt ketat yang melekat di lengan kekar Dhyrga.
"Kenapa?" Dhyrga menoleh penasaran. Di tolak tanpa melihat wajah dan pribadinya lumayan membuat Dhyrga jengkel.
"Aku nggak mau di jodohin Ga." Lirih Queen menghiba.
"Apa alasannya?" Dhyrga sampai menepikan mobilnya demi menuntut jawaban dari gadis yang sudah sangat amat dia cintai.
"Pokoknya nggak suka." Geleng Queen.
"Lalu untuk apa bersama ku? Bukannya kamu juga tidak menyukai ku?"
Queen mengerut kening. "Kamu pikir kenapa aku melupakan anniversary ku sama Jee Yeon? Itu semua karena aku terlalu nyaman dengan mu, Gaga!" Ngakunya.
...Otweeee, kalo enggak nyangkut lagi di sistem...
jd menscrool tulun temulun ketulunan
gen rain tluuus gen milerr🤪
haiiiih skepo tu aqu