Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjelajahan Selesai
Ketika semua orang mulai pulih dari pertempuran sengit, Guo Ling memimpin kelompoknya untuk melanjutkan eksplorasi. Xu Yiran mengikuti dari belakang, tetap menjaga sikap rendah hati meskipun dialah yang sebenarnya mengalahkan roh jahat tadi.
Setelah menyusuri lorong yang semakin gelap dan sempit, mereka tiba di sebuah pintu besar yang terbuat dari batu hitam pekat. Ukirannya dihiasi dengan simbol-simbol kuno yang tampak seperti rune ritual, memancarkan aura aneh yang membuat beberapa anggota kelompok merasa tidak nyaman.
Guo Ling berhenti di depan pintu itu dan mengerutkan alis. "Pintu ini... tampaknya adalah pintu menuju ruangan inti reruntuhan ini. Lihat ukiran di sekitar pintu, ini jelas bukan pintu biasa."
Salah satu anggota kelompok, seorang pria berusia pertengahan 30-an bernama Fu Ren, yang merupakan seorang Ahli Spiritual bintang 8, maju untuk memeriksa pintu. "Tuan muda Guo, ini sepertinya disegel dengan rune kuno. Jika kita salah langkah, pintu ini bisa memicu jebakan atau sesuatu yang lebih berbahaya."
Xu Yiran, yang berdiri di belakang mereka, memperhatikan rune-rune itu dengan cermat. Dia tidak bersuara, tetapi dalam pikirannya, dia sudah mengenali pola rune tersebut. Ini adalah rune yang digunakan oleh kultivator sesat untuk melindungi tempat-tempat mereka yang paling rahasia. Meski dia belum yakin sepenuhnya, aura gelap yang memancar dari pintu itu sangat mirip dengan aura roh jahat sebelumnya.
"Aku akan coba membukanya," kata Guo Ling akhirnya, memberi isyarat kepada dua orang kepercayaannya untuk bersiap di sampingnya.
Dia menyalurkan energi spiritualnya ke dalam rune di pintu itu. Cahaya merah gelap mulai berpendar dari ukiran-ukiran di permukaan pintu. Semua orang mundur beberapa langkah, berjaga-jaga kalau-kalau sesuatu yang buruk terjadi.
Setelah beberapa saat, pintu besar itu mengeluarkan suara gemeretak yang memekakkan telinga sebelum terbuka perlahan, memperlihatkan ruangan gelap di baliknya. Saat mereka melangkah masuk, suasana dingin dan menyeramkan langsung menyelimuti mereka.
Di tengah ruangan itu, terdapat sebuah lingkaran rune besar yang terukir di lantai. Di dalam lingkaran itu, sebuah kerangka manusia tergeletak dengan posisi duduk bersila. Kerangka itu mengenakan jubah hitam yang sudah usang, dan di tangannya ada sebuah belati kecil yang terlihat aneh, dengan bilah berwarna merah seperti darah yang telah mengering selama berabad-abad.
"Ini... apa ini?" tanya seorang anggota kelompok dengan nada gemetar.
Guo Ling mendekat dengan hati-hati, mencoba memeriksa lingkaran rune tersebut tanpa melewatinya. "Ini jelas peninggalan dari kultivator sesat. Lihat, lingkaran runenya masih memancarkan aura gelap, meskipun orang ini sudah mati entah berapa lama."
Xu Yiran memperhatikan dari belakang, matanya menajam. Dia merasa ada sesuatu yang sangat tidak beres di ruangan ini. Aura gelap yang memenuhi ruangan itu hampir sama dengan yang dia rasakan dari roh jahat sebelumnya, hanya saja lebih pekat dan lebih dalam.
"Seseorang pasti melakukan ritual di sini," kata Fu Ren sambil menunjuk pada lingkaran rune. "Tapi untuk apa? Dan siapa orang ini?"
Saat Guo Ling hendak mendekati lingkaran rune lebih dekat, Xu Yiran tiba-tiba angkat bicara. "Berhenti."
Semua orang menoleh ke arahnya. Guo Ling mengerutkan alis. "Apa maksudmu?"
Xu Yiran menunjuk ke lingkaran itu. "Lingkaran rune ini masih aktif. Jika kau masuk ke dalamnya tanpa perlindungan, kau bisa memicu sesuatu yang berbahaya. Kita tidak tahu apakah ini jebakan atau bagian dari ritual yang belum selesai."
Guo Ling tampak ragu, tetapi dia menyadari bahwa Xu Yiran memiliki poin yang valid. "Kau tahu sesuatu tentang ini?"
Xu Yiran menggeleng samar. "Hanya sedikit. Tapi aura ini... aku pernah merasakan hal yang mirip sebelumnya. Kita harus berhati-hati."
Guo Ling mengangguk, memutuskan untuk tidak mengambil risiko. "Kita akan memeriksa sekitar ruangan ini dulu sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan."
Sementara yang lain menyisir ruangan, Xu Yiran mendekati kerangka itu secara diam-diam. Dalam hati, dia tahu bahwa belati di tangan kerangka itu bukanlah benda biasa. Aura gelap yang mengalir dari lingkaran rune sepertinya berasal dari belati tersebut.
Namun, dia memutuskan untuk menunggu dan tidak bertindak terburu-buru. Ada sesuatu yang tidak beres di ruangan ini, dan dia harus memastikan bahwa dia tidak memicu bahaya yang lebih besar.
"Tuan muda Guo, di sini ada kristal Yin!" seru salah satu anggota kelompok yang menemukan sebuah peti kecil di sudut ruangan.
Mata semua orang tertuju pada peti itu. Mereka membuka penutupnya, dan benar saja, di dalamnya terdapat beberapa kristal Yin berkilauan dengan energi spiritual murni. Kristal-kristal itu membuat beberapa anggota kelompok terperangah, tetapi juga memunculkan rasa iri dan keserakahan.
"Ini... ini adalah harta karun!" kata Fu Ren dengan mata berbinar. "Kita harus membawa ini kembali!"
Guo Ling mengangguk. "Kristal ini akan diserahkan pada keluarga Guo untuk dianalisis lebih lanjut. Setelah itu, kami akan mendistribusikan sebagian untuk kalian sesuai perjanjian awal."
Namun, beberapa anggota kelompok tampak tidak senang. Salah satu dari mereka, seorang pria bernama Luo Zhang, mendengus. "Kenapa semua harus diserahkan dulu pada keluarga Guo? Kami yang bertaruh nyawa di sini. Kami berhak mendapatkan bagian kami sekarang juga!"
Guo Ling menatap Luo Zhang dengan tajam. "Ingat perjanjian kita. Jika kau tidak setuju, kau bebas pergi. Tapi jangan harap mendapatkan bagian."
Ketegangan meningkat di antara mereka. Xu Yiran hanya berdiri di belakang, mengamati situasi dengan tenang. Dia tahu, keserakahan sering kali menjadi penyebab kehancuran kelompok seperti ini. Namun, dia juga tahu bahwa dia harus tetap menjaga perannya sebagai praktisi muda yang "lemah." Untuk saat ini.
Guo Ling menahan tatapan tajamnya pada Luo Zhang, suasana ruangan menjadi semakin tegang. Beberapa anggota kelompok mulai saling melirik, seolah mempertimbangkan apakah akan mendukung Luo Zhang atau tetap setia pada perjanjian awal dengan keluarga Guo. Xu Yiran berdiri di pojok, memperhatikan konflik itu dengan dingin tanpa bersuara.
“Baiklah!” akhirnya Luo Zhang mengalah, meski wajahnya tampak tidak puas. “Tapi aku akan mengingat ini, Tuan Muda Guo.”
“Silakan saja,” jawab Guo Ling singkat sebelum mengalihkan pandangannya pada kristal Yin. Dia memberi isyarat pada dua orang kepercayaannya untuk mengamankan peti kecil itu ke dalam kantong penyimpanan.
Xu Yiran menghela napas dalam hati. Konflik kecil ini adalah cerminan dari sifat manusia: keserakahan selalu menjadi akar dari kehancuran. Namun, dia tetap diam, tidak berniat menarik perhatian lebih dari yang sudah ada.
Guo Ling melirik kelompoknya. “Kita sudah mendapatkan apa yang kita cari. Tidak ada gunanya tinggal lebih lama di sini. Lingkaran rune itu terlalu berbahaya untuk disentuh sekarang. Kita akan kembali dan melaporkan semuanya kepada keluarga Guo.”
Semua orang mengangguk, meskipun beberapa di antaranya tampak enggan meninggalkan ruangan yang mungkin masih menyimpan rahasia atau harta lainnya.
Kelompok itu mulai bergerak meninggalkan ruangan, kembali menyusuri jalan tambang yang gelap dan sempit. Aura mencekam masih terasa, tetapi tanpa ancaman langsung, suasana sedikit lebih tenang. Xu Yiran tetap berada di belakang kelompok, memperhatikan setiap sudut dengan seksama. Meskipun dia tampak tenang, dia tetap waspada, berjaga-jaga kalau ada bahaya lain yang muncul.
Setelah berjalan beberapa puluh menit, mereka akhirnya keluar dari tambang tersebut dan kembali merasakan cahaya matahari. Udara segar menyambut mereka, menggantikan hawa dingin yang menyelimuti reruntuhan kuno itu.
Beberapa anggota kelompok langsung menghela napas lega. "Akhirnya selesai," kata salah satu dari mereka dengan nada lega.
Guo Ling memandang ke arah tambang, ekspresinya penuh dengan campuran kepuasan dan kekhawatiran. “Pekerjaan kita belum selesai. Kalian semua telah melakukan tugas kalian dengan baik, dan keluarga Guo akan memastikan kalian mendapatkan bagian yang layak.”
Xu Yiran tetap diam, hanya memberi anggukan kecil. Di dalam hati, dia memikirkan belati di tangan kerangka tadi dan lingkaran rune yang masih aktif. Dia yakin reruntuhan itu menyimpan sesuatu yang lebih dari sekadar kristal Yin. Tetapi untuk saat ini, dia memutuskan untuk menyimpan pengetahuannya sendiri.
Guo Ling kemudian memberi perintah pada kelompoknya untuk beristirahat sebelum perjalanan kembali ke kota dimulai. Xu Yiran memilih tempat yang agak terpisah dari yang lain, duduk di bawah pohon sambil memejamkan mata sejenak. Meskipun dia tidak menunjukkan apa-apa, pikirannya terus bekerja, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam tambang itu.
Reruntuhan kuno, roh jahat, ritual sesat, dan lingkaran rune misterius... semuanya terasa seperti bagian dari teka-teki yang jauh lebih besar. Dan Xu Yiran tahu, cepat atau lambat, dia akan kembali ke tempat itu, tetapi kali ini dengan persiapan lebih matang.