Celestial Emperor

"Sumur ini memiliki dinding yang kasar, tidak berlumut sama sekali..."

Qin Shan saat ini mencoba memasuki sumur dengan berpijak di dinding sumur yang memiliki permukaan kasar. Dia menyadari sumur ini tidak dibuat dengan batu maupun material biasanya.

"Semakin ke dalam semakin aku ingin tahu apa yang ada di sana!" sudah sekitar lima puluh meter Qin Shan masuk ke dalam sumur. Keadaan sudah mulai gelap dari kedalaman ini.

Pada kedalaman tujuh puluh lima meter, aura membunuh mulai semakin pekat di dalam sana. Ini membuat Qin Shan merasa kesulitan untuk mengontrol tubuhnya karena aura membunuh itu.

Wajah Qin Shan berubah pucat dan tubuhnya mulai gemetar. "Aku sudah hampir mencapai batasku!" Qin Shan kemudian berhenti di ketinggian sembilan puluh meter, dia mengaktifkan mata malam miliknya dan meningkatkan penglihatannya dalam kegelapan.

Pada saat ini juga Qin Shan mencoba untuk menyerap aura membunuh di gua itu, menurutnya aura ini akan berguna di masa mendatang jika diperlukan.

Sekitar tiga jam kemudian, Qin Shan mulai mengeluarkan keringat dingin yang membuatnya terlihat seperti mandi. Pakaiannya sudah basah dan wajahnya terlihat pucat tanpa adanya darah sama sekali.

"Ugh!" Qin Shan menggertakkan giginya, pada akhirnya dia segera menyudahi penyerapan aura membunuh itu. Dia merasa tubuhnya akan segera meledak jika melakukan itu lebih lama lagi.

"Mungkin aku dapat turun lebih dalam lagi kali ini..."

Benar saja, berkat aura membunuh yang dia serap, dia bisa dengan mudah membiasakan diri dengan aura membunuh yang mencekam tersebut.

Saat Qin Shan telah menapak di tanah, tak terbayang sebelumnya kali ini suasana gua menjadi sangat dingin.

"Kali ini apa yang terjadi...?" walau sedikit susah untuk berjalan dengan bebas, Qin Shan tetap memaksakan dirinya maju ke depan sekitar beberapa puluh meter.

Dengan mata malam miliknya dia terkejut ketika melihat apa yang ada di depannya. Sebuah kerangka manusia dengan jubah berwarna ungu yang sudah sangat tua, itu juga hanya tersisa bagian atasnya saja.

"Ini... Kerangka ini yang memancarkan Aura Membunuh!" Qin Shan sempat mundur beberapa langkah karena kaget. Dia melihat kerangka manusia itu sedang duduk dalam posisi lotus. Di tangan kanannya terdapat sebuah token giok yang berlambang harimau dan naga. Sedangkan di tangan kirinya terdapat sebuah buku yang memiliki huruf kuno.

Qin Shan menangkupkan kedua tangannya dan membungkuk memberi hormat pada kerangka manusia di depannya.

"Maaf mengganggumu, senior..."

Qin Shan kemudian mendekati kerangka itu, dia pertama mengambil sebuah buku di tangan kiri kerangka tersebut.

"Kitab Penyegel Kehidupan...?" Qin Shan tentunya mengetahui tulisan di buku kuno itu. Dia memang sudah hidup terlalu lama dari zaman kuno hingga zaman modern ini.

"Dengan sebuah kitab aku menentang langit, dengan sebuah giok penyegelan aku membawa malapetaka bagi kehidupan. Aku seorang Immortal penguasa sebagian daratan ini, jika kau telah menemukanku di manapun itu, pastinya aku sudah mati, aku hanya bisa mengatakan... Jadilah pewaris dari Kitab dan Giok ini," Qin Shan membaca kata-kata yang ada di halaman pertama buku tersebut. "Sebelum aku mati, aku menjalani kesengsaraan surgawi, aku tidak bisa lepas dari jeratan hukum Dao Surga. Karena aku telah memangsa kehidupan yang tiada jumlahnya, inilah yang terjadi. Aku berharap bahwa penerusku bukanlah orang yang haus akan kekuatan, karena itu dapat menjerumuskanmu sendiri ke dalam kegelapan tanpa batas. Kitab ini adalah Ilmu Terkutuk dari iblis yang dilaknat surga..."

Qin Shan tak henti-hentinya berdecak kagum, tubuhnya gemetar ketika memegang buku tersebut.

"Teknik Iblis Surgawi? Jika benar begitu, ini adalah teknik yang benar-benar terlarang!"

Qin Shan kemudian melirik kepingan giok di tangan kanan kerangka itu. Saat dia mencoba mengambilnya, tiba-tiba muncul sebuah bintik kecil cahaya yang kemudian memasuki kepalanya. Qin Shan segera tertunduk dan tidak sadarkan diri.

Beberapa saat kemudian Qin Shan mendapat kembali kesadarannya, dia terengah-engah saat membuka mata.

"Pengalaman hidup yang mengerikan! Dia adalah Immortal Chui yang menggunakan teknik iblis untuk mendapat kekuatan dahsyat! Memperkosa 1000 wanita tercantik, lalu menyerap energi kehidupan dari jutaan orang, ini sangat mengerikan!"

Qin Shan hampir gila karena ingatan yang tiba-tiba muncul di kepalanya itu, meskipun ingatan tersebut tudak detail, namun sudah cukup untuk membuatnya ketakutan.

Qin Shan kemudian segera mengambil Kitab dan Giok tersebut lalu melesat kembali ke atas.

Di dekat sumur yang sebelumnya Qin Shan masuki, Ye Duan duduk santai di bawah pohon sambil menatap langit yang luas. Dia terlihat sedikit cemas, dia kemudian mengambil tombaknya lalu mencoba berburu binatang liar untuk dimakan.

"Saudara Qin sudah masuk sekitar empat jam, kuharap dia baik-baik saja..." Ye Duan pergi ke arah di mana terdapat sebuah pohon besar di tempat itu. Dia memanjat pohon tersebut untuk mengetahui lokasi mana yang paling pas untuk berburu.

"Hmm? Apa yang mereka lakukan?" saat Ye Duan memerhatikan tempat yang berjarak sekitar dua kilometer dari posisinya berada, dia mengerutkan kening.

"Dua orang wanita yang dikejar sekelompok pria? Itu sungguh aneh... Sepertinya aku harus mencari tahu apa yang terjadi?" Ye Duan kemudian turun dari pohon dan segera menuju tempat di mana dia melihat terdapat orang-orang yang mencurigakan.

Ling Yue dan Bei Mu tak berhenti untuk berlari ketika mereka dikejar oleh empat orang yang sebelumnya menyelamatkan mereka.

"Kalian tidak akan bisa kabur!" Hu Jie tertawa lantang sambil mengejar Ling Yue dan Bei Mu. Dia tidak menggunakan panahnya untuk menghentikan mereka berdua, itu karena dia tidak ingin menggores sedikitpun kulit mulus dua wanita di depannya.

"Kau bajing*n! Apa kau tidak takut dengan tetua yang saat ini sedang mengawasi ujian kita?!"

"Ha? Apa maksudmu? Para tetua klan hanya bertugas mengawasi, mereka tidak akan ikut campur dalam masalah ini!"

Ling Yue dan Bei Mu terus berlari sedangkan Hu Jie sudah siap melepaskan anak panahnya dan membidik kaki Bei Mu.

Slas!

Anak panah itu melesat dan mengarah ke kaki Bei Mu, saat itu terjadi dengan cepat tiba-tiba anak panah Hu Jie terbelah menjadi dua saat sebuah tombak menabraknya dengan kecepatan yang tak kalah luar biasa.

"Hei... Bukankah tidak pantas bagi seorang lelaki melukai perempuan?"

...