Nayla Kamil
18Tahun..
Tok.. tok.. tok..
"Permisi Tuan..bisa tolong berikan bunga ini untuk Tuan yang ada di belakang."
Reymon sanjaya
31 Tahun
"Dasar wanita aneh"bergumam sambil tersenyum tipis.
Siapa yang menyangka pertemuan yang tidak di sengaja itu menjadi awal mula Nayla terjebak dalam cinta yang aneh menurutnya.
perbedaan usia,tahta,harta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Rey menghela nafas berat, benarkah ini cinta pada pandangan pertama rasanya aneh tapi tidak mungkin dia bahkan bisa mendapatkan perempuan yang lebih cantik dan sexy pikirnya mungkin ini hanya ambisi sesaat.
"Sudahlah jangan berlebihan tidak mungkin aku jatuh cinta, cepat habiskan makan mu kakak akan antar kamu pulang". Rey meletakan tangannya menyilang di dada
Ck apa kakak benar tidak bisa jatuh cinta bisa gawat kalo sampai tua dia tidak punya istri.Mei menyeringai ada ide di benak nya sebuah misi yang harus dijalankan .
mereka melanjutkan makan setelah terhenti sesaat karna perhatian mereka yang teralihkan oleh penyayi cantik itu.
---------------
Nay yang baru turun dari panggung langsung menuju lokernya mengambil kotak makan dan menuju dapur, terdapat kursi tempat para pelayan Cafe istirahat.Karna rasa laparnya yang tak tertahankan langsung melahap bekal buatan sang ibu, Nayla tidak menyadari kalau ada orang yang mengendap di belakang nya.
"WOYY"
Uhuk.. uhuk..Nayla tersedak spontan orang di belakang nya memberikan minum yang di pegangnya.
"Dasar temen gak ada ahlak lo Vi orang lagi makan di kagetin" Nay mendengus,
Vina malah tertawa terbahak bahak.
"Sory genk.."Vina duduk di sebelah Nayla yang melanjutkan makan nya.
"Nay kapan ya hidup kita berubah... gini gini aja perasaan"Nay mengangkat sebelah alisnya,ada apa dengan temannya ini?.
"Mau berubah kaya apa sih Vin,berubah jadi pahlawan bertopeng..hahaha" Nay menirukan kedua tangan nya miring ke atas, sambil terkekeh.
"Bukan gitu mimin,"Vina mendengus.
"Terus gimana mumun,hidup kaya gini tuh masih mending,kita punya kerjaan, masih bisa makan meskipun pas pasan tapi kita harus banyak bersyukur masih banyak orang di luar sana yang lebih tidak beruntung dari pada kita".Nayla bicara sambil terus mengunyah makannya.
"Lo gak pengen apa hidup kita kaya anak pada umumnya ngemall sambil shoping, jalan jalan ngabisin duit?"
"Apanya yang ngabisin duit bisa aja duit kita,kita abisin hari ini tapi besok kita kelaparan"Nay tekekeh
"Apa aku berhenti kuliah aja ya...??"Vina tertunduk wajahnya sendu tersirat kesedihan.
"Kok ngomong gitu Vin? emang kenapa?"Nay langsung menghentikan acara makan nya,wajahnya mulai menunjukan kekawatiran terhadap teman di sebelahnya.
"Gak pa apa kok Nay cepet beresin makannya nanti Si Bos ngomel lagi" Vina bangkit berdiri dari duduknya.
"WOYY.. kebiasaan lo mumun kalo ngomong suka gak di beresin" Nay berteriak, dan masuk ke arah dapur untuk cuci tangan.
Kegiatan Nay sehari hari adalah sekolah, bekerja dan bekerja.Mungkin jika dia punya tenaga extra dia akan mengambil pekerjaan lebih banyak, namun kali ini ia harus meminta izin pada sang Bos untuk tidak masuk kerja satu minggu kedepan karna ingin berkonsentrasi dengan Ulangan semester di sekolahnya,beruntung sang Bos mengerti dan memberi izin karna pendidikan lebih penting ditambah status Nay teman dari keponakan nya membuatnya menganggap Nay seperti keponakan nya sendiri.
-----------------------
Sebuah mobil mewah melaju dengan kecepatan sedang,setelah mengantar sang adik kembali ke rumah besar, Rey pulang menuju apartemen mewah miliknya,memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk.Bram sang asisten sudah pulang terlebih dulu karna Rey ingin sendiri saat ini pikirnya setelah membersihkan diri ia akan pergi ke club malam untuk menyenangkan hatinya.
Rey kini berada di sebuah Club malam Rey dengan segala pesonanya kini telah berada si sebuah sofa dengan wanita cantik di sebelah kiri dan kanannya sambil meneguk minuman nya, kedua wanita itu terus menggoda dan menelusuri dada Rey.Namun tak juga membangkitkan gairah nya ada apa ini?? Rey masih terlihat tenang satu gerakan tangan nya mengisyaratkan agar kedua wanita itu menjauh.
Rey terlihat semakin frustasi, ada apa dengannya mengapa dia tak ada semangat untuk bercinta malam ini dalam dirinya? kenapa suara merdu penyanyi Cafe tadi terus terngiang di telinganya,senyumnya, matanya kenapa terus berputar putar,Rey mengusap wajahnya,beranjak dari Club tersebut mungkin pulang dan tidur saja lebih baik pikirnya.
Seorang gadis tengah mengumpat di tengah jalan motor yang di kendarainya tiba tiba mati.
"Mana udah malem malah mati emang kalo lagi apes tuh gak nanggung nanggung" Nay menendang motornya namun tak lama kemudian dia mengusap sayang motornya.
Tak jauh dari tempat Nay,Rey yang berniat untuk pulang tiba tiba menghentikan mobil nya dan memperhatikan tingkah konyol seorang gadis, bibirnya tertarik menjadi sebuah lengkungan bukan kah dia gadis yang dari tadi mengganggu pikirannya.
Rey memberhentikan mobil nya mendekati motor Nay, turun dari mobil menghamipiri sang gadis yang masih mengumpat,Nay mengerutkan dahi.
Aduh siapa ya jangan jangan orang jahat,orang mesum gimana ini..
Rey semakain mendekat.
Tunggu sepertinya pernah melihatnya... oh iya dia si tuan lampu merah,apa yang mau dia lakukan kenapa dia menuju kemari..
"Nona ada apa dengan motor mu,apa kau butuh bantuan?" Rey bertanya ekpresi wajahnya tak terbaca tak ada yang bisa melihat bahwa dia sedang menyembunyikan debaran jantung nya.
"Eehh itu.. anu motorku mati tuan"
Nay sedikit salah tingkah dalam hati berdoa semoga pria ini tidak mengingat kejadian tadi siang.
"Baiklah ikutlah dengan ku aku akan mengantarmu pulang"
"Ti..tidak tuan terimakasih tawaran nya saya tidak ingin merepotkan" ucap Nayla sambil tergagap,bagaimana mungkin dia mau bagaimana kalau pria itu orang jahat pikirnya,lagi pula bagaimana dengan motornya masa dia harus meninggalkan motornya di tengah jalan seperti ini.
"Baiklah jika anda tidak ingin di bantu tapi ini sudah malam nona apa anda tidak takut seorang perempuan seperti anda berada di tengah jalan yang hampir sepi ini?"Rey berbalik melangkah kan kaki menuju mobilnya.
"Tunggu.. tuan bisakah saya minta tolong? mungkin motor saya kehabisan bensin bisakah tolong belikkan aku bensin?"
Rey berbalik "Baiklah ayo.."
Namun Nay tak kunjung mengikuti Rey.
"Apa yang kau tunggu bukan kah kita akan membeli bensin?"Rey mengangkat sebelah alisnya merasa heran.
"Begini tuan jika kita pergi berdua bagaimana dengan motorku bagaimana jika ada yang mencurinya?"
"Jadi maksud mu aku harus membeli sendiri bensin untuk motor mu ini"
"Itu pun jika tuan tidak keberatan" Nay menunduk sebenarnya malu juga tapi mau bagaimana lagipula sepertinya kalau di lihat lihat pria ini bukan orang jahat.
Rey melihat tingkah gadis di depannya merasa gemas sungguh lucu tingkah gadis di depannya ini bahkan dia berani menyuruh seorang Rey untuk membeli bensin.
"Baiklah Aku akan meminta temanku kemari" Rey merogoh saku mengeluarkan ponsel nya mengetikan dan mengangkat di kiri telinga nya.
"Bram datanglah ke Jl xxxx bawakan aku bahan bakar untuk sebuah motor!"
mematikan ponselnya dan memasukan kembali ke saku.
Rey mendudukan dirinya di sebelah Nay yang duduk di pinggiran trotoar.
"Eeeh tuan anda bisa pulang,saya bisa menunggu teman anda membawa bensin untuk motor saya"
"Aku akan menunggu disini Aku tak mau memgambil resiko"
"Tidak apa apa tuan saya bisa sendiri lagi pula bagaimana kalo istri anda menunggu di rumah dan menjadi kawatir" ucap Nay.
"ISTRIII...."