NovelToon NovelToon
Hipertenlove

Hipertenlove

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:142.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Menyukai seseorang itu bukan hal baru untuk Bagas, boleh dibilang ia adalah seorang playernya hati wanita dengan background yang mumpuni untuk menaklukan setiap lawan jenis dan bermain hati. Namun kenyataan lantas menamparnya, ia justru jatuh hati pada seorang keturunan ningrat yang penuh dengan aturan yang mengikat hidupnya. Hubungan itu tak bisa lebih pelik lagi ketika ia tau mereka terikat oleh status adik dan kakak.

Bagaimana nasib kisah cinta Bagas? apakah harus kandas atau justru ia yang memiliki jiwa pejuang akan terus mengejar Sasmita?

Spin off Bukan Citra Rasmi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hipertenlove~ part 4

Tidak langsung mengarahkan motornya ke kampus, melainkan ia membelokan arah tujuan ke kawasan Dipatiukur demi menjemput Salsa dari kost-an.

Inilah perbedaan Bagas dan Alvaro, jika Alva akan langsung melakukan sesuatu tanpa banyak basa basi blekok dan tepat sasaran seperti Wira, lain hal dengan Bagas yang kebanyakan mampir sana sini macam pinokio, gombal sana sini biar pada nyangkut kaya filter sampah! Entah gen siapa yang mengalir dalam da rahnya, karena jelas tak mungkin gen sales pegadaian yang ikut nimbrung di dalam dirinya.

Gadis itu tersenyum mendengar suara mesin motor yang sangat ia hafal, Bagas....pemuda yang sudah menjadi kekasihnya selama 4 bulan itu datang menjemput untuk berangkat bersama ke kampus layaknya upin sama ipin, kemana-mana mesti barengan, berasa jadi putri diantar jemput cowok ganteng.

Senyum terurai dari pemuda tampan ini, bikin cewek klepek-klepek persis ikan tanpa air, sungguh campuran pesona Wira dan Ganis yang tak terbantahkan, bahkan pesona yang sampe ke ampas-ampasnya.

Ia melepas helm dan mengacak rambut yang masih basah karena merasa lepek tertekan helm.

Bagas turun dari motor dan duduk melantai begitu saja di teras kost-an, tepat di depan Salsa yang masih mengusapkan lotion di kaki, harum bengkoang dan bunga, "pasti baru bangun da. Rambutnya basah gitu, semalem pulang jam berapa?" tembaknya menunjuk rambut Bagas dengan dagunya yang terdapat belahan.

"Neng betul! Permen buat neng geulis!" selorohnya menyerahkan sebiji permen mint berperisa cherry bertuliskan i miss you kembalian rokok sebagai reward atas jawaban benar Salsa, "kok tua?!"

Salsa tertawa kecil, "ya tau atuh! Aku kan pacar kamu," jawabnya jumawa nan mantap.

"Semalem pulang jam setengah 3," jawab Bagas membenarkan sambil terkekeh.

"Mau ngopi dulu atau sarapan, ngga? Aku beli naskun barusan di depan..." tanya Salsa menunjuk luar pagar, Bagas menggeleng, "Belinya lebih dari satu? Banyak amat...." tanya Bagas basa-basi diangguki Salsa, "sengaja, buat kamu, takut kamu belum sarapan."

"Ngga usah, udah telat. Kasih aja buat yang lain. Aku udah sarapan tadi di rumah." Jawaban Bagas membuatnya melengkungkan bibir kecewa, sengaja beli buat kekasih tersayang namun ujungnya ia harus bersedekah ria pada penjaga kost'an. Namun tak apa, ia mengerti.

Salsa mengangguk paham dan beranjak membawa serta botol lotion, ibun Ganis tak akan pernah membiarkan Bagas kelaparan dan sarapan di luaran, "ngambil tas dulu sebentar..." ijinnya.

Sesekali ia berpapasan dengan teman satu kost-an yang tersenyum usil seolah memujinya karena memiliki pacar ganteng nan asyik, sepertinya ia adalah gadis paling beruntung di dunia bisa menjadi kekasih Bagas saat ini, Bagas keren menurut versinya. Ia tak akan pernah rela melepaskan lelaki se sempurna Bagas, No! Never!

"Pulangnya kalo ngga keburu, kamu balik sendiri atau bareng Irna aja ya," ucapan Bagas itu membuat alisnya mengernyit pagi-pagi.

"Mau kemana emangnya? Latihan band atau ke Vulcan?" tanya Salsa menebak alasan yang sering Bagas pakai jika ia harus pergi seraya memakai helm di kepala bersiap naik ke jok belakang.

"Jemput Sasi," jawabnya dan Salsa beroh ria singkat, ia tau siapa Sasi, adik ipar dari kakak Bagas, bocah SMA itu memang asuhan Bagas. Dan tak sedikit pun Salsa menaruh rasa cemburu pada bocah yang notabenenya adalah adik.

"Biasanya dijemput sama mamangnya, atau apihnya..." ujar Salsa melingkarkan tangan di pinggang Bagas, membiarkan hidungnya menyesap wangi maskulin Bagas yang membius.

Biar dikata dunia milik berdua yang lain cukup jadi penonton keromantisan mereka saja di jalanan sambil ngences.

"Biasanya dititip aku," ralat Bagas. Salsa tertawa, "iya ya...ngintilin aa nya..." lirih Salsa, "si Sasi ngga punya pacar gitu, masa kelas 2 SMA belum tau pacaran, aku aja kelas 1 udah suka cowok..." dan obrolan ini menjadi topik pembicaraan mereka selama perjalanan, tentang Sasi.

Bagas menggeleng, "belum boleh. Masih kecil! Lagian mainan dia mah bukan kaya kamu, hape, tik tok atau parfum sama bedak." Ujar Bagas membuat Salsa mendorong bahunya pelan tak terima.

"Engga ih," sewot Salsa, namun sejurus kemudian ia setuju, "eh tapi iya ketang, kelas 2 smp aku udah kenal make up, ya biar keliatan cantik lah!" seru Salsa menggidikan bahu antusias, suaranya beradu dengan bisingnya jalanan dan angin.

Kan...kan...karena Salsa memulai, jadinya pikiran Bagas mikirin si bocil! Betul kata Salsa, apakah bocah itu tak memiliki cinta monyet? Ah! Wilang, pemuda bodyguard itu, bocah lain yang nyebelin menurut Bagas.

Motor melaju menuju arah Setiabudhi, terus melesat menyusuri jalanan teduh diantara rimbun pepohonan besar yang menguarkan kesejukan serta hawa dingin.

"Udah telat," Bagas melirik jam di tangannya, "aku langsung aja ya..." ia menyentuh dan menggenggam tangan lembut Salsa, membuat gadis itu merasa terbuai manja oleh sikap manis Bagas, argghh! Ia ingin waktu terhenti saat ini juga! Segitu aja udah berasa jadi calon penghuni surga!

"Iya. Kamu langsung masuk aja. Aku juga mau masuk, nanti kalo beres wa aja, ngantin bareng?" tawar Salsa.

Bagas mengangguk, "kalo sempet ya yank..." ia bahkan merapikan dan membawa anak rambut Salsa ke belakang telinga gadis itu, yang seketika meleleh ingin pingsan karena perlakuan Bagas. Dipanggil 'yank' sama pacar ganteng tuh rasanya kaya dapet panggilan surga dari para malaikat. Prettt!

Salsa mengangguk dan refleks menarik tangan Bagas untuk kemudian ia kecup, "bye. Bakal kangen kamu." bibirnya itu sengaja di manyun-manyunkan biar keliatan lucu, sampai bisa diikat pake karet nasi uduk.

Bagas hanya mendengus menyunggingkan senyumnya, "miss you too." Lelaki keren dengan rambut yang kembali ia acak-acak agar kering sempurna itu berlalu dengan berjalan cepat meninggalkan parkiran ke arah fakultas teknik berada.

Ia menghampiri teman-temannya sebelum benar-benar menaruh tas di kelas, masih ada waktu sebelum dosen benar-benar memulai pembelajaran.

"Anak teknik mesin ngajak futsal euy! Di Saparua, sabtu peuting...jam 7 kumaha?" (sabtu malam, jam 7 gimana?)

"Gaskeun, Gas?" ajak Yuta meliriknya yang baru saja menyimak.

"Naon?" alisnya bertaut dengan bola mata membulat kebingungan. (apa)

"Futsal, anak mesin, tanding---tanding..." jelas Putra sepotong-sepotong karena mulutnya yang mengunyah roti.

"Sabtu?" Bagas memastikan seraya memutar bola matanya mengingat-ingat jadwalnya, apakah padat atau tidak.

"Ah, ngajak si Bagas mah banyak mikir. Loba teuing kabogoh (banyak banget pacarnya), banyak yang mesti diapelin!" tawa Galang. Bagas hanya terkekeh tanpa suara dengan tangan yang masuk ke dalam saku jaket, sementara Fauzi mendorongnya, "manggung nggak?"

Kepalanya menggeleng demi menjawab pertanyaan Fauzi, "boleh lah. Masukin list nama gue aja, urang bantaii..." Angguk Bagas mantap, lagipula apel malam minggu cuma buat lelaki bucin doang! Apel itu ngga mesti malam minggu juga, Salsa pasti akan mengerti, atau ia yang akan ikut Bagas futsal?

"Gas," Fauzi berjalan bersampingan saat mereka akan memasuki kelas.

"Hm?"

"Si Septi gimana...." Fauzi buka suara, seakan tak ingin membahas itu, raut wajah Bagas sedikit masam, "dia datang ke rumah nemuin ibun sambil mewek." Dan meledaklah tawa Fauzi meskipun ujungnya ia tahan dengan kepalan tangan, "bucin." Uzi sudah tau watak dan siapa Bagas, maka sudah tak aneh lagi jika ia sering terseret oleh teman mahasiswi korban harapan palsu dari Bagas.

.

.

.

.

.

.

1
Calista
itu mkn waktu brp hr ya klu ad angkot jurusan cibaduyut ke korea.
Yuliasih Dila
Keren bangett...luarbiasa
jumirah slavina
wwoooiii Sasiii....
Kamu kemanaaaa....
ko' gak nongolllll.....
Ney Maniez
menangg ge gak dikasih reward sasi,, yg ada dihukum/Grimace//Grimace//Grimace//Grimace/
Ney Maniez
congratulations sasiiii..
tp kasian jugaa ya
jumirah slavina
Sasi & Bagus kena hukum Amih ya Thor jd lama gak nongol
Syifa Komala Fathir
selalu bagus karya karya nya
Dyah Ayu
ini klo Sasi udh sampe di batas kesabarannya pasti lebih parah dari Asmi..
🌽Mrs.Yudi 𝐙⃝🦜🍇
kisah sasi, ga kalah dinamisnya sama kisah kakaknya....
semangat mbksin bikin sasi vs amih membara yah! 😉
🌽Mrs.Yudi 𝐙⃝🦜🍇
dan...aku sampe disini mbk sinta....

beugh, sasi masih sma udah terjal aja jalan hidupnya, masih dengan amih yang sama ternyata....
🌽Mrs.Yudi 𝐙⃝🦜🍇: haii 🤗😘😍
🌼 Incess Hatari 🌼: ibuuu😘😘😘
total 2 replies
Mika Saja
oh.....dl aa candra kabur sm teh katresnan to,,,,ayo si ada temannya yg pembangkan bisa dicontoh lah aa candra🤭🤭🤭
Mika Saja
amih mah keras sekeras batu,,semoga nti bisa berubah,gengsi aja ditinggin
isni afif
lanjut teh sin.....
Yuni Widiyarti
kok kuat banget ya jadi sasi.aku miris banget sama dia.disaat yg lain bangga akan pencapaiannya dia hrs makin tertekan dengan prestasinya
Vike Kusumaningrum 💜
Semangat membangkang Sasi, teruslah berbuat sampai Amih menyesali tindakannya, orang seperti Amih mah yang ini dituruti, terus nuntut , emang begitu. anak kalau biasa dikasari, biasa dihukum dia akan kebal dan akan mengulanginya. amih jadi kebiasaan menekan anak, kalau Asmi hampir stress mungkin sasi nanti gila. baru Amih akan sadar, atau mungkin sudah di titik lelah, Sasi bundir trus dikuatkan Bagas, baru Amih benar2 sadar. aaah kasihan kan a' sm nasib adek²annya. sehat selalu kak Sin 🤲🤲 kmna wae euy ? lama 😭😭
Bunda AL: ka sin..kmn aja ko blm update lagi.. pdhl q ngguin kelanjutan cerita ny..sehat dan tetap semangat buat ka sin..aamiin🤲🤲
total 1 replies
Yuni Widiyarti
gimana sis si orang berbuatnya berani masak tanggung jawabnya takut.anggap aja latihan minta restu buat nikahan Ning sasi sama aabagas kelak...semangat
MPit Mpit MPit
astaga si amih ituh ihh bener bener akuh mah mau banget ngagetok..
isni afif
lanjut...teh sin....
Fadilah
si Amih mah kayaknya orang tua egois ih, gk d jadikan pelajaran dulu"nya malah makin jadi kayaknya
Marliyanipratama
heeh nya eceu mah t ngarti te ningal k tukang ka jadian asmi kumha cenah pek danguken saran ti besan tuh ibun conto na ngebebasin anak nya tpi masih bisa di kontrol, sadar mih sadar ulah ampe amih nyesel... apa mau neng bawa amih k tujuh curug beh sirah amih te ulah batu" teuing... kudu kitu nya si amih teh di ruat atawa di ruqiah...
Vike Kusumaningrum 💜: hahahha, bener.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!