NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Istri Miliarder

Mendadak Jadi Istri Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:73.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Moms TZ

Anaya tak pernah menyangka hidupnya sebagai seorang gadis yatim bisa berubah drastis dalam satu malam. Tanpa pilihan, ia harus menikah dengan pria yang bahkan tak pernah terlintas di pikirannya.

Akmal, CEO muda yang tampan dan bergelimang harta, harus menelan pahitnya pengkhianatan saat calon istrinya membatalkan pernikahan mereka secara sepihak.

Takdir mempertemukan keduanya dalam ikatan yang awalnya hampa, hingga perlahan benih cinta mulai tumbuh. Namun, ketika kebahagiaan baru saja menyapa, bayang-bayang masa lalu datang mengancam, membawa badai yang bisa meruntuhkan rumah tangga mereka.

Mampukah Anaya mempertahankan cintanya? Ataukah masa lalu akan menghancurkan segalanya?


Baca kisahnya hanya di "Mendadak Jadi Istri Miliarder"

Yuk ikuti kisah mereka...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04

°

°

°

Anaya sungguh tidak mempercayai apa yang dihadapinya saat ini. Kini dirinya telah resmi menjadi istri seorang Akmal Pratama, guru magangnya dulu saat masa putih abu-abu. Juga seorang founder perusahaan start up ternama. Anaya merasa dunianya jungkir balik dalam waktu beberapa jam. Membayangnya saja dia sudah merasa syok, atau apalah itu namanya.

Anaya memutar kepalanya ke belakang, menatap ke arah Adzana dengan pandangan penuh tanya, karena dia yakin sekali bahwa ini semua pasti ada campur tangan sahabatnya itu. Namun yang mendapatkan tatapan hanya mengangkat bahu dan balas menatapnya dengan memainkan bola matanya.

"Mempelai wanita silakan mendekat." Suara Pak Penghulu menyadarkan Anaya.

"Oh... Hehehe, maaf." Anaya tersenyum canggung seraya mengusap lehernya padahal sama sekali tidak gatal.

Anaya duduk di samping Akmal dengan dada bergemuruh. Malu, canggung, ah entah apalagi untuk men-diskripsi-kan perasaannya saat ini.

Kedua mempelai kemudian menandatangani buku nikah, dilanjutkan dengan penyematan cincin di jari manis masing-masing. Anaya mencium takzim punggung tangan suaminya, setelah itu Akmal memegang pucuk kepala Anaya, dan membacakan doa lalu ditiupkannya di atas ubun-ubun istrinya. Selanjutnya dengan gugup Akmal mengecup kening sang istri.

 Pak Penghulu kemudian memberikan petuah pernikahan untuk kedua mempelai, lalu melantunkan doa-doa agar pernikahan mereka senantiasa mendapatkan keberkahan.

Acara ijab kabul selesai lalu dilanjutkan sungkem kepada kedua orang tua masing-masing. Suasana keharuan tiba-tiba menyeruak begitu saja, tatkala Anaya sungkem pada ibunya. Gadis yang sekarang telah berubah statusnya menjadi seorang istri itu, menangis tergugu di pelukan sang ibu. Menghadirkan tatapan sendu bercampur bahagia dari mereka yang hadir menyaksikan moment tersebut.

Akmal untuk pertama kalinya mengusap lembut punggung seorang wanita selain ibunda dan adiknya. Tangan itu terasa bergetar menyentuh wanita yang telah dinikahinya beberapa saat lalu. Membiarkan sejenak sang istri larut dalam kehangatan pelukan ibunya.

Acara sungkem selesai, Akmal dan Anaya menerima ucapan selamat dari tamu yang hadir serta para kerabat dari keluarga masing-masing.

"Nayaaa.... selamat ya, akhirnya temanku udah soul out satu, tinggal satu lagi." Adzana bersama Ersa nyelonong masuk ke kamar yang ditempati oleh Anaya.

 Ibu dua anak ibu langsung memeluk sahabatnya. Tak mau ketinggalan Ersa pun bergabung, ketiganya tertawa bersama.

"Selamat ya, Nay. Semoga pernikahan kalian langgeng terus sampai kakek nenek," ucap Ersa tulus.

"Aamiin..." seru mereka bertiga.

"Nay, bagaimana perasaanmu setelah tahu, bahwa pengantin pria adalah Kak Akmal?" tanya Ersa kemudian.

Anaya menggeleng. "Aku tidak tahu harus ngomong apa, semua terjadi begitu tiba-tiba. Rasanya ini seperti mimpi tapi kenyataan dan bahkan aku masih merasa ini mimpi. Tapi entahlah, semoga semua berjalan dengan semestinya. Lillahi ta'ala saja," ucap Anaya.

"Tapi aku curiga ini pasti ulah kamu kan, Na?" sambungnya.

Adzana yang mendapatkan pertanyaan seperti itu, hanya mengangkat bahu seraya menyebikkan bibirnya.

"Semua yang terjadi tidak secara kebetulan, semua sudah diatur oleh Tuhan, jadi manusia hanya perantara." Adzana mengatakan argumennya.

"Apapun itu aku mengucapkan terimakasih, mungkin jodohku memang harus melalui perantara kamu, Na," ucap Anaya tulus

"Mungkin..." sahut Adzana cuek.

"Dan kamu tahu, Nay? Mas kawinmu senilai satu M...! Gila...!" pekik Ersa.

"Itu baru mobilnya, belum tanahnya," Adzana menimpali

"Masa sih?" ucap Anaya

"Duuuhh, punya temen kok lemot bin dodol begini sih! Kalau diuangkan nominalnya bisa satu M, Anaya sayaaanng?" geram Ersa.

"Oh iya ya. Eh, tapi kalau dijual kan nilainya makin berkurang," sahut Anaya.

"Memangnya mau kamu jual? Apa Kak Akmal sudah kekurangan uang, sampai kamu mau jual itu mobil? Dengar ya, Nay! Kak Akmal itu uangnya buanyak, sahamnya saja di mana-mana. Jadi kamu itu tidak perlu khawatir, pasti setelah ini kamu tidak boleh bekerja," tutur Adzana

Anaya menggeleng. "Entah kebaikan apa yang sudah aku lakukan, sehingga aku bisa seberuntung ini."

"Kamu tidak sadar? Kamu dari kuliah sudah bekerja, mencukupi kebutuhan ibu dan adik-adikmu, sampai kamu tidak memikirkan dirimu sendiri. Nah itu jawaban dari semua ketulusan dan keikhlasanmu selama ini, Nay!" terang Ersa.

"Entahlah, aku sendiri tidak pernah berharap seperti itu."

"Sudah...sudah...sudah...! Ini hari pernikahan kamu, tidak boleh ada sedih-sedih lagi, oke!" Adzana menengahi.

°

Acara resepsi berlangsung meriah, banyak tamu undangan yang datang dari berbagai kalangan. Tetangga, teman, kerabat, kolega bisnis, hingga pejabat pemerintahan hadir di sana. Ada yang lucu dari mempelai pengantin, tubuh Akmal yang tinggi menjulang, berbanding terbalik dengan Anaya yang mungil hingga tingginya hanya sebatas bahu suaminya.

Selama acara berlangsung keduanya sering kepergok curi-curi pandang dan tersenyum malu-malu berdua. Bahkan yang tak sengaja melihatnya pun ikut tersenyum melihat kelucuan mereka. Tak terkecuali Pak Deni dan Bunda Marini yang diam-diam memperhatikan tingkah anak dan menantunya.

"Ayah, lihat mereka! Sepertinya sangat cocok, semoga pernikahan mereka til jannah ya, Yah."

"Aamiin, Bun. Semoga doa dan harapan kita terkabul."

Jam enam sore acara resepsi selesai. Sengaja tidak sampai malam hari mengingat masalah yang baru saja dihadapi. Jadi malam ini mereka ingin beristirahat dengan tenang. Begitulah kira-kira, orang kaya mah bebas.

Pasangan pengantin berjalan berdampingan menuju kamarnya. Sesekali keduanya melemparkan senyuman masih dengan malu-malu meong. Hingga mereka sampai di kamar, keduanya tampak canggung juga kikuk. Anaya meski sedikit absurd dan bar-bar tapi dia tahu menempatkan diri. Di hadapan Akmal suaminya dia berubah menjadi seekor kucing yang manis.

"Maaf, Mas. Aku apa Mas Akmal yang mandi duluan?" tanya Anaya.

"Kamu saja, aku mau ke bawah dulu."

Anaya langsung masuk ke kamar mandi. Setelah melepas semua pakaiannya ia langsung membawa langkahnya ke bawah shower dan menyalakannya. Ia menikmati sensasi air hangat yang mengguyur tubuhnya, hingga beberapa menit kemudian ia menyudahi aktivitasnya.

Anaya keluar kamar mandi, hanya mengenakan handuk yang membelit tubuhnya sebatas dada dan di atas lulut, membuat Akmal yang saat itu baru saja masuk ke dalam kamar kembali, harus menelan salivanya dengan susah payah. Bagaimanapun dia adalah pria normal.

"Shiiittt..."

Anaya yang sedang membuka lemari untuk mengambil baju, langsung berteriak latah saat menyadari ada orang lain di dalam kamar.

"Aaaaagghhhh...... ayam-ayam-ayam...!" Tubuhnya secara reflek melesat masuk ke dalam lemari dan menarik pintunya dari dalam.

Akmal dibuat bengong untuk beberapa saat melihat kekonyolan istrinya. Ia menggelengkan kepala seraya mengulum senyumnya, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Di dalam lemari Anaya merutuki dirinya yang tiba-tiba latah. "Duuuh, Nay! Kamu itu tidak elit banget sih? Kenapa harus latah coba? Malu kan, jadinya?"

Mengetahui suaminya telah masuk ke kamar mandi, Anaya buru-buru keluar dan langsung memakai bajunya. Setelah itu menyiapkan baju ganti untuk sang suami. Tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya, Anaya memilih duduk di tepi tempat tidur dengan berselonjor kaki. Dia memainkan jemari tangannya untuk mengurangi rasa gugupnya.

Pintu kamar mandi terbuka mengalihkan pandangannya, dan seketika menutup matanya dengan kedua telapak tangannya lalu perlahan memalingkan muka sambil meringis malu. Akmal hanya tersenyum tipis melihat tingkah istrinya.

"Mas Akmal, aku sudah siapkan baju gantinya ini," beritahu Anaya.

Akmal mendekat lalu memakai bajunya begitu saja di dekat Anaya istrinya. "Terimakasih."

Anaya semakin menundukkan kepala, mati-matian menahan gejolak di dadanya, antara malu dan canggung, menjadi satu mengaduk perasaannya sekarang.

Akmal menepuk pundak Anaya, membuat wanita itu tersentak dan hampir mengeluarkan latahnya, namun Akmal sudah lebih dulu membungkam mulutnya dengan telapak tangan.

"Jangan teriak-teriak, apalagi sampai latah. Nanti dikira orang aku KDRT."

Anaya mengangguk dan menurut "Maaf."

"Heemmm... mau makan di luar apa di kamar saja?"

"Terserah Mas Akmal saja, aku ikut. Tapi sebelum itu ada yang ingin aku tanyakan."

"Ada apa?"

"Eeemm... Apakah kita akan menandatangani surat kontrak nikah? Bukankah biasanya kalau menikah mendadak seperti kita ini, pasti ujung-ujungnya ada perjanjian kontrak nikah seperti di novel-novel, dan menguntungkan pihak pertama."

Akmal langsung menoyor kening Anaya saking gemasnya pada istri polosnya itu. "Dengar ya, Anaya Putri bin alm Bapak Joko Santoso, kamu itu akan terikat kontrak denganku seumur hidupmu, paham!"

Akmal langsung meninggalkan kamar, tinggallah Anaya yang masih bengong me-loading ucapan suaminya.

°

°

°

°

°

1
Marya Dina
balas mal baless
Marya Dina
senjata makan tua
mau ngumpat khanza dosa gk sih🤭🤔
Nur Adam
lnjut
Nar Sih
terima nasib mu aja kanza ,lgian gk mungkin akmal suka sama kmu naya lebih semua nya di banding dgn mu
〈⎳ Moms TZ: hooh...
total 1 replies
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kontrol ucapanmu ya alfa. bini bosmu tuh
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
senengnya punya bos begini ya. sering²lah hamil Anaya, biar tiap tahun gaji karyawan naik🤭🤭🤭
〈⎳ Moms TZ: /CoolGuy//Speechless//Speechless//Speechless//Speechless/
total 1 replies
Kamiem sag
terbuat dari apaaaalah hati Hanza itu apa mungkin dari tanah sengketa yg dicampur dgn darah srigala gila??
〈⎳ Moms TZ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Kamiem sag
betul bu Atun laki- laki gak cuma Akmak yg lebih baik juga banyak tapi mungkin gak mau sama Khanza🤭
yustina arie
Luar biasa
ora
Jangan terpengaruh Akmal. Sia-sia seorang Khanza dikasihani. Yang ada tambah ngelunjak nanti ....
〈⎳ Moms TZ: lha iyo
total 1 replies
ora
Ikhlasin sih Khanza. Hidupmu nggak bakal jadi seperti ini🥲🤧
〈⎳ Moms TZ: heemmm
total 1 replies
ora
Kamu siapa sampai merasa nggak adil. Keluarganya Akmal aja nggak ada yang bersikap begitu karena Akmal nikah/Facepalm/
〈⎳ Moms TZ: betul...
total 1 replies
Marya Dina
udh akhmal usir saja.. jangan kasian2.
nanti jadi bumerang.
〈⎳ Moms TZ: betul...
total 1 replies
Nar Sih
moga khanza sgra pergi drin rmh anaya dan akmal ,biar ngk ada mslh
Nur Adam
lnjut
ora
Pakai cakep segala🤭
〈⎳ Moms TZ: ibu sering nonton acara lapor pak, /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
ora
Lah itu tahu. Tapi kenapa nggak bisa nerapin ke diri sendiri 😔
〈⎳ Moms TZ: begitulahhh
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
si kokom ini. jelas banget dr kebenciannya. hadeeeeh gk sadar² juga😏
〈⎳ Moms TZ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): si kikan 🤭
total 3 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
he eh, yg lain cuma ngontrak ya😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!