Seorang gadis bernama Sheritta yang bekerja di sebuah toko pastrynya bersama dengan kedua orang temannya yaitu Ethelia dan Vienna yang juga membantunya untuk membuka toko itu sampai akhirnya sekarang dapat berjalan dengan beberapa karyawan lainnya.
Ia menyadari pria yang lebih tua darinya 2 tahun yang merupakan langganan toko pastrynya itu ternyata adalah orang yang sama yang dulu pernah menyelamatkannya dari sebuah musibah.
Pria itu bekerja di perusahaan kosmetik yang di mana terdapat suatu rahasia yang selalu ditutup oleh perusahaan kosmetik yaitu portal yang berada di sebuah ruangan diskusi dipercaya pada zaman dulu portal itu selalu terbuka lebar dan tidak pernah tertutup.
Apakah isi dari portal itu? Bagaimana bisa terdapat portal rahasia di sana? Dan apakah kehidupannya Sheritta berubah total setelah kejadian aneh ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 32 - BEAUTIFULLY
Pada hari Senin di tanggal 5 Desember 20xx, aku yang baru saja bangun tidur itu pun membuka kedua mataku lalu dengan perlahan membenarkan posisiku dan duduk di kasurku itu pun melihat ke arah jam dinding di kamarku yang berada di sebelah kanan kasur dan ternyata waktu telah menunjukkan pukul 6.20 pagi yang artinya matahari sudah terbit dan siap menyambut kami di pagi ini.
Dari jendela kamar yang berada tidak jauh dari kasurku itu tepatnya di sebelah kanan dan di bawah jam dindingku itu, aku dapat melihat pemandangan langit di luar dan merasakan paparan cahaya matahari yang hangat menyentuh seluruh kulitku dengan sedikit angin yang berembus karena jendelanya kubiarkan terbuka sedikit saat malam. Langit biru yang terlihat sedang menyapaku di pagi itu sesaat setelah aku baru saja bangun tidur dan berjalan mendekati jendela hanya untuk melihat ke luar.
Awan putih yang menghiasi sebagian dari langit itu seperti sedang memberikanku pesan bahwa hari ini akan menjadi hari yang sangat spesial untukku, namun sebenarnya menurutku setiap hari memang adalah hari yang spesial dan tidak ada yang tidak spesial karena kita dilahirkan untuk menikmati apa yang telah diberikan oleh Tuhan setiap harinya.
Setelah beberapa menit aku hanya menatap ke arah langit biru itu, tiba-tiba kakak perempuanku yang bernama Virissa itu membuka pintu kamarku dan berkata kepadaku hanya untuk sekedar menyuruhku makan sarapan.
“Rit, ayo makan sarapannya hari ini. Tadi aku bikin bakmi ayam, dicobain deh” kata kakakku itu dengan nada suara yang bersemangat sambil menatap ke arahku.
Aku pun menoleh ke arah kakakku itu dan menjawabnya kembali, “Iya oke ce”
Tak berapa lama tiba-tiba temanku yang bernama Ethelia meneleponku dan aku pun mengangkat ponselku lalu menjawab panggilan darinya itu.
“Halo”
“Halo rit, nanti aku sama Vienna datang ke rumah kamu jam 9 pagi ya. Setelah itu kita berangkat bareng ke ballroomnya, soalnya terakhir yang aku lihat rutenya lebih dekat kalau dari rumah kamu” jawab Ethelia dengan nada suara yang sangat ceria hari ini.
“Owalah oke deh” jawabku lalu menguap sebentar karena masih baru bangun tidur dan aku masih merasa mengantuk.
Lalu Ethelia pun tiba-tiba teringat sesuatu dan langsung memberitahuku hal itu, “Jangan lupa pake gaun ya hari ini, kita mau matching gaun”
Aku pun mengangguk saja lalu menjawabnya kembali, “Ohh oke lia, sampai jumpa nanti, bye bye”
“Bye bye” Ethelia pun menjawabku dan setelah itu ia pun langsung menutup panggilan teleponnya itu.
Warna suaranya sangat kuning yang artinya dia sangat senang berbicara denganku, mungkin juga karena moodnya sedang baik hari ini.
Setelah ia menutup panggilan teleponnya itu, aku pun langsung berjalan menuju kamar mandi untuk sikat gigi dan mandi pagi terlebih dahulu. Lalu setelah itu aku akan pergi makan sarapan di ruang makan bersama dekat dapur.
Hari ini aku dan kedua temanku itu sedang tidak bekerja terlebih dahulu tapi tenang saja karena hal ini sudah kami beritahukan kepada karyawan kami yang sedang bekerja hari ini di toko pastryku agar mereka tidak menanyakan terus kemana kami pergi.
Pada saat waktu di jam dinding telah menunjukkan jam 9 lewat 3 menit pagi hari, tepatnya setelah aku mandi dan makan sarapan serta melakukan semua pekerjaan rumah mulai dari membereskan kamar, menyapu dan mengepel. Di saat itu aku sedang menyantai saja dan menonton berita televisi di ruang tamu lalu tiba-tiba aku teringat kalau sebentar lagi temanku itu akan datang ke rumahku. Akhirnya aku pergi ke kamarku untuk mengganti pakaianku dan bersiap-siap untuk pergi ke ballroom nantinya.
Setelah kira-kira 15 menit aku berganti pakaian dan memakai make up juga riasan lainnya seperti riasan rambut, tiba-tiba Vienna mengirimkan pesan chat kepadaku yang berisi bahwa mereka telah sampai di depan rumahku.
Aku yang baru saja selesai memakai riasan wajah itu secara tidak sengaja melihat notifikasi pesan chat masuk ke dalam ponselku, setelah itu aku pun langsung menyadari jika pesan chat itu ternyata dari Vienna. Lalu aku langsung membuka pesan chat itu dan membalas pesan mereka sebentar bahwa aku sedang di dalam kamar dan segera membuka pintu untuk mereka.
Setelah aku mengirimkan pesan chat itu, aku pun bergegas pergi berjalan dengan cepat ke depan pintu masuk rumahku itu dan menyambut mereka masuk ke dalam.
Saat sudah di depan pintu masuk, aku melihat Vienna yang saat itu sedang mengenakan gaun merah muda dengan panjang selutut dan hiasan berlian di bagian perutnya yang elegan serta rambut coklat tuanya yang panjang bergelombang dan mengenakan sepatu hak sekitar 3 cm berkilau warna silver. Lalu Ethelia dengan gaun hijau mudanya selutut dengan rambut hitam pendeknya yang terurus rapi serta menggunakan anting menjuntai panjang berbentuk berlian serta menggunakan sepatu pantofel putih dan kaos kaki panjang berwarna cream. Mereka terlihat sangat cantik sekali ketika mengenakan gaun indah itu apalagi dengan riasan make up nya yang membuat mereka semakin cocok mengenakannya seperti seorang putri, aku pun sampai merasa terpana melihatnya.
Mereka pun menyapaku dengan bahagia sambil melambaikan tangannya kepadaku, lalu Ethelia tersenyum kepadaku dan berkata, “Halo rit”
Aku pun menyambut kembali mereka sambil memeluk mereka satu per satu, “Halo lia, halo Vienna”
Warna suara mereka kuning yang berarti mereka sangat ceria dan bahagia hari ini. Aku pun ikut tersenyum lebar melihat mereka.
Pakaian gaun mereka sangat cantik dan cocok untuk dipakai oleh mereka, aku pun menyambut mereka masuk dan menyuruh mereka untuk duduk terlebih dahulu di sebuah sofa coklat muda lembut yang ada di ruang tamu kami.
“Ritta, kamu cantik sekali hari ini hehe” kata Ethelia sambil tersenyum melihat ke arah wajahku lalu berlanjut ke gaunku seperti sedang mengagumiku.
Aku yang saat itu sedang mengenakan gaun biru langit dengan panjang selutut dan lengan panjang berwarna putih serta rambut hitam panjangnya yang sedikit bergelombang juga menggunakan kalung berwarna silver dengan bentuk bunga clover dan sepatu flat biru muda dengan corak bunga tiba-tiba merasa kagum dengan diriku sendiri dan tersenyum malu, lalu menoleh ke arahnya dan menjawabnya dengan senang.
“Ahh terima kasih, kalian mau minum tidak?” Tanyaku menawarkan mereka sebuah minuman.
Vienna pun menatap ke arahku lalu menjawab, “Boleh banget rit”
“Oke tunggu dulu ya sebentar” jawabku kepada mereka dengan tersenyum.
Lalu setelah itu, aku pun bergegas pergi berjalan ke arah dapur untuk mengambilkan mereka segelas air minum.
Setelah aku memberikan mereka sebuah gelas air minum, mereka pun langsung meminumnya dan mengucapkan terima kasih dengan bersamaan kepadaku.
Aku pun berjalan mendekati mereka dan duduk tepat di sebelahnya Vienna lalu berkata kepada mereka, “Kalian hari ini juga cantik sekali, oh iya pasti nanti ramai banget”
Ethelia pun menoleh ke arahku dan menjawab dengan ekspresi wajah yang senang, “Iya terima kasih, kapan lagi kita bisa berpesta begini kan?”
“Iya benar, akhirnya bisa jalan-jalan bareng ya kita dengan pakaian yang bagus ini” jawab Vienna sambil tersenyum dan melihat ke arah kami.
Warna suara mereka tosca yang bisa berarti mereka sangat sering memikirkan dan menunggu agar hal ini secepatnya terjadi karena merasa tidak sabar bertemu dengan kami bertiga untuk jalan-jalan bersama dengan pakaian yang sangat bagus ini.
Tak berapa lama setelah kami berbicara sebentar mengenai kehidupan kami, aku pun menoleh ke arah jam dinding di depanku dan melihat ternyata waktu di jam dinding telah menunjukkan pukul 9.36 pagi yang artinya adalah ini saatnya kami berangkat ke ballroom itu.
Aku memutuskan untuk berangkat bersama ke ballroom itu menggunakan mobilku yang terparkir rapi di garasi depan dekat halaman rumahku.
yuk mampir kenovel aku