Dewa adalah seroang Tentara Bayaran yang sangat disegani oleh musuh-musuhnya didunia hitam, dia tergabung dalam pasukan ibils neraka bersama empat temannya.
setelah merasa pekerjaannya terlalu berbahaya dia kemudian memilih pensiun setelah terakhir kali mereka menyelamatkan seorang Dokter yang Cantik.
Setelah menajalani masa pensiunnya ternyata Dewa masih terlibat dengan berbagai masalah yang datang dari masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon black urang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mission complete
..."sabar dulu....kamu harus tenang dan dengarkan saya", kata martin sambil mendekati kursi untuk duduk di dalam kamar yang menjadi tempat sandera. "Oh ya .... Kamu sudah bebas dari penculik yang medekap kamu selama 2 minggu ini"....jelas Martin sambil duduk. Kami telah membebaskanmu semalam, kami terpaksa membawamu dalam keadaan pingsan karena kamu dibius oleh penculik itu'. Kamu bisa pulang kerumahmu hari ini, sekarang kami sedang menunggu orang yang menjemput kamu. Jadi kamu harus tenang dulu, kamu aman sekarang'., terang Martin.
'Bagaimana caranya supaya saya percaya kalau kalian bukan komplotan dari penjahat itu?', kalian menyekap saya dalam kamar ini, bagaimana saya bisa percaya kalau kalian bukan dari mereka?'...serang Berlian (sandera).
"Kalau kamu masih diculik kamu pasti di ikat sekarang, kamu tidak ada dalam kamar dan bebas bicara seperti ini"....sebuah suara mengagetkan mereka berdua dalam kamar tersebut. Dan yang masuk kamar adalah Dewa yang masuk sambil menenteng kresek hitam yang lumayan besar. "Dan ini pakaian bersih untuk kamu ganti, kamu sangat BAU sekali"....sambung Dewa dengan sinis.
'Apa katamu? Bau....heh...pria mesum jaga mulutmu...!'bentak sang sandera.
"Selain Bau ternyata kamu tidak tau terimakasih juga yah....sudah ayo kita keluar biarkan wanita tak tau balas budi ini sendiri...." Ajak Dewa kepada Martin.
..."tapi....." kalimat Martin terputus karena Dewa menariknya keluar.
"Dewa saya belum menjelaskan situasinya kepada wanita itu...." Kata Martin. 'Tidak perlu lagi, Dia sudah sadar sebelumnya dari tempat aman, dan wanita itu hanya pura-pura, Dia sudah tau kalau Dia aman'.....jawab Dewa.
Sementara itu didalam kamar, wanita yang mereka bicarakan menahan amarahnya karena di katai Bau oleh Dewa. 'Dasar Pria mesum....awas kamu....' katanya sambil menahan amarah. Kemudian Dia mendekati kresek hitam yang dibawa Dewa tadi. Dia membuka isinya lalu didalamnya ada Baju kaos putih, sweater coklat dan celana pendek Army.
Lalu ada pakaian dalam juga. 'Berengsekk....laki-laki mesum....' kemudain Dia keluar kamar lalu menuju ruang tamu dimana anggota mata elang berkumpul. "Dimana Pria me......" kalimatnya tidak bisa dilanjutkan karena dia melihat semua orang didepannya sedang pulas tertidur dikursi sambil duduk ditangan mereka masing-masing memegang pistol.
Sementara dia termenung sambil memandang mereka yang tidur dia dikagetkan oleh suara dari belakangnya. 'Mau kabur?'.....pintunya tidak ditutup, didepan sana ada jalur bus'.., itu suara Dewa yang sedang memegang sebuah mangkuk yang berisi sup panas.
"Apa maksudmu?...' kata wanita itu sambil menelan air liur karena melihat sup yang dipegang Dewa.
'Sudah mandi sana, kalau sudah mandi dimeja belakang ada sup panas kamu bisa makan sambil menunggu orang yang menjemputmu...' sambung Dewa.
'Heh...mau makan tidak?...' suara Dewa mengangetkan wanita itu.
"Saya punya nama kenapa kamu selalu bentak saya...?" Kata wanita itu sambil menahan air mata yang hampir keluar. "Kalau kamu tidak tulus untuk membantu jangan bentak-bentak saya..." Katanya sambil berlalu kekamar.
"Apaan sih itu laki-laki marah terus sama aku...?, kata wanita itu sambil mengambil pakaian dan handuk yang sudah dibeli Dewa lalu masuk kekamar mandi.
Sementara itu Dewa duduk dimeja makan sambil minum kopi dan mengisap rokok. Tidak lama HP yang ada diatas meja bergetar sebuah pesan masuk. Dewa terlihat mengerutkan kening setelah membaca pesan tersebut.
Tidak lama pintu kamar yang ditemapati wanita terbuka lalu keluarlah wanita itu yang sudah segar dan rambutnya masih basah. Kulitnya yang putih membuat Dewa terpana sesaat kemudian lalu mengalihkan pandangan pada HP yang dia pegang kemudian mengetik sesuatu lalu menyimpan kembali diatas meja.
"Duduklah lalu makan, setelah itu kamu boleh istirahat sebentar, orang yang menjemput kamu tidak bisa sampai kesini. Lokasi penjemputan kamu akan pindah di kota Vikong"...kata Dewa.
"Kata temanmu saya akan dijemput disini hari i ini....jangan bilang kamu mau menipu saya"....jawab wanita itu.
Dewa berdiri lalu meninggalkan wanita itu yang melototnya yang terus berlalu keruang tamu.
Kemudian Dewa membangunkan Zizau, mereka berdua pergi keluar rumah tanpa membangunkan rekan mereka yang masih tidur. "Mereka memindahkan lokasi penjemputan di Vitkong, kemungkinan orang dalang dari penculikan ini masih mengikuti mereka. Kita diminta untuk membereskan Dalang dan antek-anteknya. Untuk akomodasi dan lainnya itu urusan Martin, bangunkan Dia. Saya akan berangkat duluan ke Vitkong. Tetap ikuti jalur utama sampai di Vitkong. Saya akan bereskan halangan agar misi ini segera selesai..." Sambung Dewa.
"Kamu dan Adam duluan ke Vitkong, Dalang di balik ini sedikit sulit, usahakan tetap terhubung, jangan paksakan bila terlalu sulit, dan jangan lupa kado untuk Vifi".....kata Zizau sambil menepuk pundak Dewa.
Kemudian mereka berdua masuk dan membangunkan rekan mereka dan menjelaskan situasi misi. Dewa dan Adam lalu menyiapkan perlengkapan dan segera pergi menggunakan motor.
Sementara itu wanita yang mereka selamatkan baru selesai menyantap sarapan yang sudah disediakan Dewa. Dia menuju ruang tamu dimana disana hanya ada Zizau. "Kemana yang lain pak?"....tanya wanita itu. 'Dua rekan saya sudah duluan, yang dua lagi diluar menyiapkan kendaraan untuk keberangkatan kita nanti siang....'jawab Zizau. Kemudian Dia melanjutkan...oh iya....nama kamu siapa? Kalau tidak salah kamu seorang dokter yang sedang bertugas untuk misi sosial di Negara Kongu yah? Tanya Zizau.
"Saya Vanda...betul saya seorang dokter yang sedang dalam misi kemanusiaan di Kongu, ketika saya sedang menuju sebuah desa terpencil disana kami dicegat ditengah jalan oleh sekelompok orang tidak dikenal, teman-teman saya pukul dan ditempak dikaki mereka, saya dibawa pergi tapi sebelumnya saya dibius, lalu saya tidak ingat apa-apa setelah itu, ketika saya terbangun saya berada ditempat semalam...'jelas dokter itu.
"Baiklah sekarang kamu ada Negara Manggal, kamu akan diterbangkan dari sini menuju Palapa setelah kamu bertemu dengan orang yang menjemput kamu nanti, jelas Zizau.
"....Emmm boleh tau kalian Tentara dari Palapa kan? Kenapa bukan kalian yang mengantar saya kembali? Dan kalian di unit apa?...cecar Vanda.
"Maaf untuk pertanyaan kamu, saya tidak bisa jawab, intinya setelah ini kita tidak akan bertemu lagi..., dan ya kami Tau kalau kamu sudah sadarkan Diri dari tempat kami menyelamatkan kamu semalam. Dengan sangat hormat saya minta nanti ketika kamu sampai ditempatmu kamu rahasiakan apa yang kamu dengar semalam, dan maaf kalau kamu merasa tidak nyaman selama bersama kami. Kami hanya melakukan apa yang sudah menjadi bagian dari misi kami...." Jelas Zizau.
....."Oh ya kamu cocok sekali dengan pakaianmu itu....." sambung Zizau sambil tersenyum.
Sementara Vanda kelihatan mukanya merah karena kalimat terakhit dari Zizau tadi. Dia mau tanya orang mesum itu tapi dia teringat dengan yang dikatakan Zizau tadi.
(BERSAMBUNG)