NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman

Brak…brak

Mirza murka. Mengobrak-abrik kamar yang ia tempati. Beberapa barang berharga pun hancur berkeping-keping membuat Erkan bergidik ngeri. Sprei dan bantal teronggok di lantai hingga tempat itu seperti kapal pecah. 

"Za, tenang dulu." Aslan menghampiri Mirza yang masih diselimuti kemarahan. Mencoba meredamkan emosi sang sahabat yang semakin menggebu. 

"Bagaimana aku bisa tenang, kak Nita membawa Haira dan Kemal. Dia marah padaku." Memekik hingga urat lehernya terlihat menonjol. Suaranya menggantung di udara. Menggema memenuhi seluruh ruangan. 

"Aku yakin ada yang mengadu pada mereka."

Mirza berkacak pinggang. Melirik Erkan dan Aslan bergantian. Menatap curiga pada mereka yang paling dekat dengannya.

"Kamu menuduhku?" tanya Aslan kemudian. Ia bisa membaca ekspresi wajah Mirza yang nampak mencurigainya. 

"Orang yang tahu tentang semua ini hanya Kalian dan pelayan di rumah, lalu siapa lagi yang mengadu?" Mirza menekankan. Dadanya terasa meletup, ia tak bisa membendung semuanya sebelum terbongkar siapa dalangnya. 

Aslan menggeleng, begitu juga dengan Erkan yang melakukan hal yang sama. 

"Maaf, Tuan. Saya tidak tahu apa-apa tentang ini, bahkan saya tadi juga kaget saat Tuan Deniz bilang sudah di bandara."

Erkan menundukkan kepalanya. Ia tak berani menatap wajah Mirza yang pias. 

"Sama, aku juga kaget waktu Erkan bilang kak Deniz datang dan mencari kamu," imbuh Aslan. 

Mirza melempar jaket yang ada di sofa itu ke sembarang arah. Menghempaskan tubuhnya lalu memejamkan mata untuk mengurai kekesalannya. 

Lalu siapa yang bilang. Itulah saat ini menjadi misteri yang belum terungkap. 

Ponsel Mirza berdering. Pria itu bergegas menyambar nya. Menatap layar benda pipih di tangannya lalu tersenyum. 

Akhirnya kamu menghubungi ku. 

"Kalian keluar!" titah Mirza merapikan rambutnya sebelum menerima panggilan dari istrinya. 

Wajah cantik dengan senyuman manis menyapa di balik layar. 

"Hai sayang," Suara Haira terdengar lembut. 

"Kenapa lama sekali, sekarang katakan. Kak Nita membawamu dan Kemal ke mana?" tanya Mirza membenarkan posisi duduknya. 

Haira menunjukkan jalan yang tadi ia lewati, lumayan jauh dari hotel tempatnya menginap. Sedangkan Mirza langsung mencatatnya. 

"Tapi jangan ke sini sekarang, tadi aku dengar kak Nita melarang penjaga untuk menerima tamu, termasuk kamu."

Bener bener ya, kakak laknat. 

"Baiklah, aku akan ke sana nanti malam. Tunggu aku!" 

"Jaga diri baik-baik." Hati Mirza merasa terenyuh mendengar ucapan itu dari bibir Haira. 

Wanita yang selama ini ia lukai bertubi-tubi tak hanya memperhatikan Kemal, namun juga dirinya yang belum pernah melakukan kewajiban sebagai seorang suami. 

Setelah puas berbicara dengan Haira. Mirza memanggil Erkan dan juga Aslan. 

"Ada apa, Tuan?" Erkan berdiri di samping Mirza. 

Aslan sudah malas menerima amukan Mirza dan memilih berbaring di kasur tanpa sprei. 

"Haira bilang padaku, kalau waktu itu Lunara sengaja bunuh diri. Apa menurut kamu ini wajar?"

Erkan meresapi setiap kata yang meluncur dari bibir Mirza. Ia pun merasa ada yang janggal dengan ungkapan Mirza. 

"Tidak mungkin kan, Haira bohong padaku?"

"Nona Haira itu baik, Tuan. Tidak mungkin dia berbohong pada, Anda. Saya yakin apa yang diucapkan itu benar."

"Pasti ada sesuatu di balik semua ini," sahut Aslan dari arah ranjang. "Mungkin saja dia punya masalah yang serius, atau jangan-jangan __" 

Aslan menghentikan ucapannya, lalu duduk di tepi ranjang. Menatap Mirza dengan tatapan intens. 

"Apa?" tanya Mirza menyelidik. 

"Dia banyak hutang." 

Seketika itu juga Mirza melempar bantal sofa tepat di wajah Aslan yang berbicara asal. 

Aslan hanya bergelak tawa. 

Di sisi lain

Kemal berlarian bebas  di ruangan yang sangat luas. Kini dirinya  tak hanya bisa hidup mewah, namun juga mendapatkan teman yang benar-benar baik. 

"Ayo kak, kejar aku!"

Dia adalah anak Nita yang bernama Hasan dan Fajar. Mereka berumur sepuluh dan delapan tahun. Nita sengaja membohongi Mirza bahwa mereka tak ikut, padahal kedua anak nya dan sang suami sudah berada di rumah pribadinya. Rumah yang dibeli tiga tahun lalu itu hanya untuk sekedar singgah jika mereka ada pekerjaan. 

Bruk

Tiba-tiba Kemal menabrak sesuatu yang ada di depannya. 

"Adik, larinya pelan-pelan," sapa suara seorang gadis dengan lembut. 

"Nama kamu siapa?" tanya gadis itu mengulurkan tangannya ke arah Kemal. 

"Kemal," jawab Kemal menggosok-gosok dahinya yang terasa nyeri. 

"Kemal, kenalkan ini namanya kak Tsamara, dan ini kak Havva."

Deniz menunjuk kedua anaknya bergantian. 

"Hai Kemal." Mereka pun melambaikan tangannya ke arah Kemal yang nampak malu-malu.

Havva, gadis yang berumur dua belas tahun itu nampak cantik, wajahnya mirip daddynya, sedangkan Havva yg berumur sembilan tahun itu mirip mommy nya. 

Kemal berdiri, matanya mengelilingi ruangan yang semakin ramai. Tatapannya berhenti pada Deniz yang ada di  depannya. 

"Om, Daddy mana?" tanya Kemal penuh harap. 

"Daddy bekerja, Sayang. Besok juga ke sini." Nita yang menjawab, lalu menggandeng tangan mungil Kemal  dan membawa nya ke meja makan. 

"Kemal mau makan apa?" tanya Nita sambil mengambil nasi. 

"Ayam goreng, Tante. Aku gak mau tempe."

Hati Deniz tersayat mendengar ucapan sang keponakan. Dirinya hidup serba mewah, namun harus menerima kenyataan jika sang keponakan hidup dalam keterbatasan karena ulah adiknya sendiri. 

Haira hanya diam, masih canggung berada di tengah keluarga Mirza yang belum sepenuhnya ia kenal. 

"Makan yang banyak, Ra. Badan kamu kurus," cetus Aynur, yang tak lain adalah istri deniz. 

Haira mengangguk dan mulai melahap makanannya. Otaknya berkelana memikirkan Mirza yang jauh di sana. 

Usai makan, Nita  yang baru saja  keluar dari dapur memanggil Haira yang sudah berada di depan kamar. 

"Kakak ingin bicara dengan kamu sebentar," ucap Nita. 

Haira mengikuti langkah Nita ke arah teras samping. Mereka duduk saling berhadapan terhalang meja. Suasana rumah kembali sepi karena Deniz mengajak anak-anak jalan. 

"Kakak benar-benar gak tahu kalau Mirza sudah jahat padamu, Ra."

"Gak papa, Kak. Aku yang salah, aku yang sudah menabrak calon istri Mirza. Wajar saja dia marah padaku," ucap Haira penuh penyesalan. Meskipun tak sepenuhnya bersalah, tetap saja ia menyesal sudah membuat seseorang kehilangan nyawa. 

"Tapi Mirza juga salah, Ra. Tidak seharusnya dia memperlakukanmu dengan buruk. Dia itu sangat kejam dan kakak nggak suka." 

Ternyata kak Nita sangat baik. 

Disaat keduanya berbincang, dering ponsel dari saku Haira membuyarkan keduanya. 

"Pasti Mirza, sini! Biar kakak yang angkat." Terpaksa Haira memberikan benda pipihnya pada kakak iparnya. 

"Halo, Sayang," sapa Mirza dengan lembut. 

"Sayang kepalamu peyang. Ingat ya, Za. Selama dalam masa hukuman, kamu tidak boleh bertemu dengan Haira, titik."

Seketika itu juga Mirza membanting ponselnya hingga tak berbentuk. 

"Kenapa harus ular cobra sih yang angkat, memangnya Haira ke mana?" 

Mirza menjambak rambutnya, frustasi. 

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Lusi Sabila
aku malah gak doyan seblak Mirza 🤣
Rieka Mawon
Luar biasa
Siti solikah
mantap erkan
Jessica
Luar biasa
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐥𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐭𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐠 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐭𝐝𝐤 𝐬𝐥𝐡 𝐩𝐡𝐦

𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐭𝐝 𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐢𝐫𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐢𝐬


𝐤𝐥𝐨 𝐬𝐦𝟐 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐤𝐧𝐩 𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐭𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐬 𝐩𝐧𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐥𝐞

𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐦𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐞 𝐲𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐧𝐠 𝐠𝐢𝐭𝐮
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐂𝐂𝐓𝐕 𝐣𝐠 𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐢 𝐌𝐢𝐫𝐳𝐚 𝐢𝐧𝐢
Khusnul Khotimah
jg goblok jadi laki
Lilis Suryani
Luar biasa
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚏𝚞𝚑𝚑𝚑 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚍𝚎𝚑.. 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚒 😃
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚊𝚓𝚊 𝚍𝚎𝚑 𝙷𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚞𝚜
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚗𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚕𝚘 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚊𝚖𝚒 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚍𝚒 𝚜𝚒𝚝𝚞
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Haira kenapa 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚜𝚒𝚑 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊
Khanza Safira
cocok Momy kok kan meskipun dari kampung haira udh jadi istri orang kaya jadi cocok banget
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚒𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝙷𝚘𝚎𝚔𝚔𝚔 😄😄😄 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚍𝚊𝚑𝚑 𝚝𝚞𝚑𝚑 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 😃😃😃😃😃
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚊𝚒𝚑𝚑 𝚍𝚊𝚑 7 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚊𝚓𝚊 😄😄😄😄 ...
𝚑𝚎𝚕𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚗𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚞𝚗𝚝𝚢 𝚊𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊 🤣🤣
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚟𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛... 𝚔𝚗𝚙 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚢 𝚖𝚘 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔 𝚔𝚊𝚑
𝐝𝐞𝐰𝐢: 𝐛𝐞𝐭𝐮𝐥 𝐤𝐚𝐤.... 𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠

𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐢𝐬𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐮𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐮𝐡, 𝐭𝐩 𝐤𝐥𝐨 𝐤𝐚𝐲𝐚 🤣🤣🤣🤣𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚
annethewie: mungkin adik blm pernah mengalami beratnya hidup sampai bertanya kenapa pinjam rentenir...adik tahu saudara atau tetangga juga teman itu bisa lebih jahat dari siapapun dan memandang kita begitu hina kalau tidak punya uang...entah kenapa manusia kdg lebih jahat dr binatang...yg aneh negara ini mayo muslim yg diajarannya harusnya membuat tidak mungkin org bisa demikian miskin tapi inilah dunia inilah Konoha inilah dunia...
total 2 replies
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚋𝚐𝚝 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕.... 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚙𝚙 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚕𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒... 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!