Rahma seorang mahasiswa semester akhir, terjebak di dalam tubuh pemeran utama di dalam novel dengan ending yang tragis.
tapi nasib baik masih berbaik hati pada nya. wanita modern itu masuk ke tubuh seorang Lady bernama Clarisse Corleone itu sebelum semua malapetaka terjadi beberapa tahun kemudian.
dan itu memberikan Rahma kesempatan untuk mengubah kebodohan Lady Clarisse dan menghindari sumber kematian wanita itu yaitu seorang Grand Duke Alexander Maximilians. dengan cara berhenti menjadi budak cinta pria itu dan berhenti mengejar-ngejar alasan yang membuat wanita itu mati dua kali seperti di dalam novel nya.
tapi mampu kah Rahma mengubah takdir tragis yang di miliki oleh Lady Clarisse?
sequel dari cerita "Lady Clarisse" silahkan di nikmati dan mohon dukungan nya.
disclaimer: cerita ini hanyalah sebuah fantasi dari imajinasi random bawah sadar penulis jadi banyak kejadian di luar nalar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRANSMIGRASI IV
Saat ini hari begitu cerah namun tidak secerah perasaan ku. Sekarang aku duduk di sebuah gazebo taman di rumah milik Clarisse. Sudah dua hari aku masuk ke dalam novel ini. Dua hari yang lalu aku juga bertemu dengan kedua orang tua angkat Clarisse setelah kakak angkat Clarisse yang bernama Morgan Corleone datang menghampiri ku saat itu.
Keluarga yang di miliki oleh Lady Clarisse ternyata tidak jauh beda dengan keluarga ku di bumi. Hanya saja kurang satu yaitu seorang kakak cerewet yang menyayangi adik nya seperti kak Andita tidak ada di sini. Huh aku benar-benar sangat merindukan keluarga ku.
Saat bertemu dengan orang tua angkat pemeran utama ini, awalnya aku sangat canggung namun setelah itu aku bisa dengan cepat beradaptasi dengan mereka. Apalagi yang mereka tau aku sedang amnesia. Jadi mereka tidak terlalu curiga dan banyak tanya tentang perubahan sikap anak nya ini.
Sudah dua hari aku termenung di kamar dan tidak keluar sama sekali. Jadi aku bosan dan sekarang aku bersama Lula sedang duduk di sebuah gazebo yang memiliki taman yang sangat indah.
"Lula.. Bisa kah kau memberikan ku sedikit energi?" ucap ku dengan tatapan malas ke arah bunga-bunga yang sangat cantik di taman ini.
Aku benar-benar lelah dan juga malas. Ku kira berada di tempat ini adalah sebuah mimpi atau arwah ku yang gentayangan tapi ternyata tidak. Aku tetap berada di sini dan hari ini sudah memasuki hari ke tiga.
"apa anda mau cemilan nona?"
Aku langsung menoleh ke arah Lula saat gadis itu menawarkan aku cemilan. Entah kenapa semangat ku tumbuh saat mendengar kata cemilan dari mulut gadis itu.
"apa kah ada cemilan Lula? Apa di sini ada Chiki Chiki? Atau potato chips?? Aku mau jika ada!" ucap ku dengan mata berbinar dan bersemangat.
"maaf Nona.. apa itu Chiki? Dan potato? Saya belum pernah mendengar nama kue kering yang anda sebut kan".
Hufff!!! Sudah ku duga!! Di dunia ini mereka tidak tau apa itu cemilan yang penuh dengan micin. belum lagi ketika aku berada di sini makanan mereka terasa hambar.
"itu bukan kue kering Lula tapi semacam keripik dan di taburi dengan bumbu-bumbu ajaib yang sangat lezat!"
Mendengar penjelasan ku tentang cemilan yang berasal dari dunia ku. Gadis pelayan ini menatap ku dengan mata yang penasaran dan juga takut. Padahal sudah ku katakan sebelumnya pada Lula jika berhadapan dengan ku tidak perlu takut lagi. Aku mengatakan pada nya jika aku adalah Clarisse yang baru. Dan berjanji tidak akan membulinya atau bahkan menyuruh nya berbuat hal-hal dari rencana jahat Clarisse sebelum nya.
Hahaha bahkan aku tidak memiliki rencana jahat untuk pria bernama Alexander itu. Biarkan saja cerita ini berjalan tanpa ada nya pemeran utama wanita. Bahkan jika perlu cari saja pemeran utama wanita yang lain tidak usah aku.
Entah kenapa aku bisa gentayangan dan berakhir di tubuh ini. Lebih baik aku menjadi kuntilanak yang hanya haha hihi di atas pohon tanpa melakukan apapun. Dari pada berakhir di tubuh kosong ini.
Tunggu dulu!!
Jika aku menempati tubuh Clarisse terus di mana jiwa Clarisse yang sesungguhnya? Apa dia mengganti kan ku menjadi kuntilanak di dunia ku? jika iya ini benar-benar tidak adil!!
ARRGGHH!!!! Aku sangat kesal!!!.
"nona!!! Nona!! Jangan Jambak rambut anda seperti itu!!".
Aku tersadar dari amarah ku saat Lula memegangi kedua tangan ku yang sibuk mengacak-acak rambut milik ku sendiri.
"lepaskan aku Lula!! Aku baik-baik saja!! Aku hanya sedikit kesal!"
"apa anda kesal karena tidak ada cemilan bernama Chiki dan potato di sini?"
Mendengar pertanyaan polos dari pelayan pribadi Clarisse aku hanya menghela kan nafas kembali.
"yah Lula anggap saja seperti itu!"
"tapi Nona saya pernah mendengar jika di pusat kota ada cemilan jenis itu namun nama nya bukan Chiki dan potato. Makanan itu adalah kentang panggang yang di iris tipis-tipis. Banyak para lady dan juga bangsawan lain nya memakan makanan itu! Apa anda ingin mencicipi nya?"
Mendengar penuturan dari Lula aku tiba-tiba merasa bersemangat kembali. yeah maaf kan diri ku yang terlalu Moody.
Seperti nya pusat kota terdengar menarik untuk di jelajahi. Aku ingin melihat seperti apa tempat itu.
"baiklah Lula ayo kita segera ke sana!!".
"baik nona. Saya akan segera meminta paman Ramon menyiapkan kereta kuda".
Lula segera berlari meninggalkan kan ku sendiri di gazebo ini. Aku juga ikut bangkit dari duduk ku dan akan segera pergi menjelajah pusat kota di novel ini.
Tapi sebelum itu...
Mata ku tak sengaja melihat jari-jari tangan ku dan aku baru menyadari jika cincin yang sejak aku masuk ke tubuh ini motif dan bentuk nya sama seperti cincin yang di berikan mbak Zahra.
Aku kembali duduk dan memperhatikan jari manis ku yang di lingkari cincin dari mbak Zahra.
Aneh.
Kenapa cincin ini bisa di jari manis milik Clarisse? Bukan kah cincin ini ada di dunia ku. Apa ini hanya kebetulan sama atau ini memang cincin yang ku pakai sebelum kecelakaan.
Aku sangat penasaran tapi aku tidak ingin mencari tau nya. Bukan kah dunia ini dunia sihir. Jika aku sembarang maka kejadian nya akan sama seperti lady Clarisse yang terjebak di dunia Leabern. Huh!! Mengerikan aku tidak ingin itu terjadi.
Aku akan membiarkan hal ini tetap pada tempat nya. Ingat lah satu pepatah "rasa penasaran mu akan membunuh mu!" jadi biarkan saja.
Lebih baik aku pergi ke pusat kota dan mencari kesenangan di sana.
Beberapa menit kemudian setelah aku meminta ijin untuk pergi kepada kedua orang tua Clarisse. Akhirnya aku berada di dalam kereta kuda milik keluarga Clarisse.
Ini pertama kali nya aku naik kereta kuda. Dulu juga aku pernah naik delman tapi tidak seperti ini. Jalan di novel ini terlalu berbatu. dan membuat ku ingin muntah.
Tapi aku bertahan, aku tidak akan muntah apalagi di hadapan pria ini. aku harus terlihat lebih cantik dan segar.
Godaan wajah Abang angkat yang tampan membuat ku menahan gejolak perut yang ingin keluar.
"Cla?? Apa kau tidak apa-apa? Jika kau masih merasa sakit kita bisa pulang sekarang".
"TIDAK!! Maksud ku. Aku baik-baik saja kak. Tidak perlu khawatir".
Jika ada yang bertanya kenapa aku berada di dalam kereta kuda bersama si tampan Morgan jawabannya adalah ayah Clarisse meminta Morgan menjaga ku di pusat kota nanti dan juga Morgan akan berkunjung ke istana untuk mengambil dokumen dari kaisar.
Jadi mau tak mau aku akan bersama pria tampan ini seharian. Oh senang nya aku. Pemandangan yang sangat menyegarkan mata.
Aku akan menikmati keindahan wajah Morgan sebagai penenang kehidupan ku sekarang.
Tapi aku masih berharap menjadi kuntilanak!!
egois bget
ya udah cerita aja yg sebenarnya, siapa tau bs membantu menguak misteri ini