NovelToon NovelToon
KAMPUNG TERKUTUK

KAMPUNG TERKUTUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.

Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.

Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

"Kemana nih Kirana??" Tanya Azka.

"Ke surau dulu ambil motor ibu, lalu kita ke kampung sebelah, ini udah gak beres, gak bisa kita tanpa persiapan matang, "jelas Kirana.

Azka dan yang lain nya mengangguk paham.

Setiba nya di surau, Kirana mengambil motor ibunya dan membawa nya, sementara Nisa di dalam mobil bersama Azka dan Rizal. Kirana di depan memacu motor nya, sementara mobil Azka di belakang Kirana. Kirana dan Azka terus melaju kan kendaraan mereka, meninggal kan kampung itu, melewati pepohonan dan hutan hutan kecil di kiri kanan jalan. Setelah 30 menit berkendara tibalah mereka di gapura kampung Bunga Sari, kampung sebelum kampung nya Kirana, mereka masuk menuju ke dalam kampung, satu persatu rumah mulai kelihatan tampak normal, beberapa warga juga ada yang duduk di teras rumah tampak mengobrol dengan anggota keluarga mereka lain nya, Kirana tampak menepi di salah satu rumah penduduk, turun dari motor dan mulai menyapa warga situ,

"Assalamu'alaikum pak buk, disini rumah nya kepala desa di mana ya?" tanya Kirana sopan.

"Walaikum salam, owh bentar ya nak, Jon...! Joni!!! "jawab ibu ibu itu sembari memanggilnya anak lajang nya " iya buk ada apa? "sahut anak lelaki remaja keluar menghampiri ibunya.

"Antar dulu kakak ini ke rumah pak Rahmat " Seru ibu itu lagi.

"Adik ini siapa dan dari mana? Tanya bapak bapak yang duduk di dekat ibu ibu tadi.

"Saya Kirana pak, saya dari kampung Sukatani, ada perlu dengan pak kades " jawab Kirana sopan.

"Hah kampung Sukatani??? Itu kan kampung........ "kalimat bapak itu terhenti, karna tangan nya di senggol oleh ibu ibu disebelah nya tadi.

"Yasudah kamu ikuti saja anak ibuk, nanti dia akan antarkan ke rumah pak Rahmat," ucap Ibu itu.

Setelah mengucapkan Terima kasih dan berpamitan, Kirana menuju motor nya dan langsung melaju mengikuti motor Joni yang sudah jalan duluan. Begitu juga mobil nya Azka yang sedari tadi parkir menunggu Kirana di tepi jalan, Kirana dan Azka mengikuti motor Joni yang tampak belok ke sebuah rumah bercat putih dengan pohon mangga di depan halaman nya, rumah itu tampak besar namun desain nya sederhana.

"Assalamu'alaikum pak o pak, ini ada yang nyariin!!" panggil Joni yang langsung mengetuk pintu,

Tak lama keluar seorang pria berumur sekita 50 tahunan, ber tubuh tegap, memakai kaus berwarna biru cerah, dan celana panjang, pria itu tampak bersahaja,

"Walaikum salam, lah kamu Joni? Ada apa?" Tanya pak Rahmat.

"Ini pak ada yang nyari bapak," tunjuk Joni dengan jempol nya ke arah orang orang di belakang nya

Setelah berpamitan Joni pun pulang dan Kirana serta yang lain nya di persilahkan masuk ke dalam rumah pak Rahmat.

"Tuti...! Buat kan minum untuk tamu kita ini" panggil pak Rahmat, mungkin itu ART nya.

"lya Pak" sahut wanita setengah baya berbadan agak gemuk yang datang dari arah belakang lalu kembali lagi. Tak lama mbak tuti muncul membawa nampan berisi gelas gelas teh dan beberapa roti dan cemilan.

"Silahkan kan adik adik di cicipi teh dan rotinya, seadanya saja," ucap tuan rumah itu mempersilahkan tamu tamu nya

"Iya Pak" angguk mereka hampir bersamaan.

Mata pak Rahmat menelisik tamu tamu nya ini dengan seksama, mereka ber empat tampak berantakan, serta kelihatan lelah sekali.

"Adik adik ini siapa dan dari mana? Serta ada perlu apa kemari? Tanya pak Rahmat sopan.

1
Nganu Kae
lanjut dong kak author
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
Nganu Kae
bagus sih penulisanya nggak bikin bingung pembaca dan menggambarkan situasi yang terjadi
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!