NovelToon NovelToon
Cintaku Luar Biasa

Cintaku Luar Biasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: dtyas

Permintaan Rumi untuk mutasi ke daerah pelosok demi menepi karena ditinggal menikah dengan kekasihnya, dikabulkan. Mendapatkan tugas harus menemani Kaisar Sadhana salah satu petinggi dari kantor pusat. Mereka mendatangi tempat yang hanya boleh dikunjungi oleh pasangan halal, membuat Kaisar dan Rumi akhirnya harus menikah.

Kaisar yang ternyata manja, rewel dan selalu meributkan ini itu, sedangkan Rumi hatinya masih trauma untuk merajut tali percintaan. Bagaimana perjalanan kisah mereka.

“Drama di hidupmu sudah lewat, aku pastikan kamu akan dapatkan cinta luar biasa hanya dariku.” – Kaisar Sadhana.

Spin off : CINTA DIBAYAR TUNAI

===
follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CLB - Tidak Mungkin

“Tidak mungkin Kaisar. Kamu saja malah pilih aku, Rumi itu kalah cantik denganku. Palingan ya si OB itu suaminya Rumi.” Mela tergelak sendiri dengan praduganya.

Pikiran Ardi pun sama dengan Mela, tidak mungkin seorang Kaisar Sadhana menjadi suami Rumi. lagi pula bagaimana mereka bisa bertemu. Meski Rumi sekarang terlihat lebih cantik dan mungkin saja banyak pria yang menyukai, bahkan ia pun sempat teringat kembali saat mereka masih bersama.

“Aku benar ‘kan? Rumi kalah jauh dariku?”

“Iya,” jawab Ardi tidak ingin berdebat lagi meski dalam hati ia mengakui kalau Mela yang kalah jauh dari Rumi.

“Ibu dan Bapak mau datang, aku harap saat itu rencana resepsi pernikahan kita sudah jelas.” Mela beranjak pergi, tapi langkahnya tiba-tiba terhenti dan berbalik. “Awas kamu aneh-aneh dengan sekretaris kamu itu. Lain kali aku akan datang lagi, kita makan siang bersama. Semua bawahan dan rekan kerja kamu harus tahu kamu sudah beristri.”

Ardi lagi-lagi menarik nafas mendengar Mela mengoceh. Atmosfer ruangan terasa panas saat ada wanita itu. Bahkan keningnya berkeringat padahal pendingin udara masih bekerja secara normal. Menekan tombol interkom dan memanggil sekretarisnya.

“Iya, pak!”

“Brifing kita tunda satu jam lagi. Sampaikan ke yang lain,” titahnya lalu mengendurkan ikatan dasi. Kedatangan Mela membuat fokusnya menguar. Ia memijat tengkuk yang terasa berat lalu bersandar sambil memejamkan mata.

“Masalah sesungguhnya adalah kamu. Kalau saja aku tidak menikah denganmu, mungkin tidak akan seribet ini,” gumam Ardi lalu membuka matanya mencari tahu siapa Rai Sofyan. “Statusnya belum menikah, bisa jadi benar mereka baru saja menikah.”

“Rumi, se putus asa itukah dirimu,” ejek Ardi.

***

“Sayang.” Rumi terkejut dengan kehadiran Kaisar yang tiba-tiba memeluk dari belakang dan menempelkan dagu di bahunya.

“Geser dulu, nanti kena minyak.”

“Masak apa sih?” tanya Kaisar masih dengan posisinya lalu menciumi pipi sang istri yang langsung tergelak kegelian.

“Nasi goreng cumi.”

“Aku mau cumi, cuma Rumi,” bisik Kaisar menggigit gemas telinga gadis itu membuatnya memekik.

Ternyata ulahnya menjadi bumerang karena kembali tersiksa akibat tubuh yang tadinya menempel membuat sesuatu di bawah sana menggeliat.

“Sayang, kapan milikku boleh berkunjung?” tanya Kaisar sambil mengacak rambutnya frustasi, sudah duduk di salah satu kursi meja makan.

Rumi menuang nasi goreng ke dalam wadah dan meletakan di tengah meja.

“Kapan ya, kayaknya ….”

“Aish, jangan lama-lama. Dia terus menggeliat.” Kaisar berkata lirih dan Rumi terkekeh.

“Sabar,” ucapnya lalu mendekat dan membelai wajah sang suami.

“Shittt.”

“Mas,” tegur Rumi terkejut karena mendengar umpatan keluar dari mulut Kaisar.

“Maaf sayang, bukan buat kamu. Salahkan tanganmu buat dia bergejolak. Aku mandi dulu dan sepertinya akan lama. Sarapanku dibawa saja, Om Johan sudah menunggu.”

Kaisar melangkah pasti melewati lobby, tangan kirinya membawa paper bag berisi sarapannya. Kabar kalau dia sudah menikah sepertinya sudah ramai. Meski masih menjadi perhatian para perempuan, tidak ada yang terang-terangan mencari perhatian.

Sapaan dan anggukan kepala saat melihat atau berpapasan dengan Kaisar, hanya dibalas dengan dehaman. Menuju lift langkahnya sempat terhenti ketika Ardi dari arah basement menuju lift juga.

“Selamat pagi, pak,” sapa Ardi dan Kaisar hanya mengangguk lalu meninggalkannya menuju lift khusus pejabat perusahaan.

“Rasanya tidak mungkin, Rumi tidak mungkin menikah dengan pria itu,” gumam Ardi.

Tujuan Kaisar bukan lantai di mana divisinya berada, melainkan ruang kerja Johan. Sambil bersiul memasuki menghampiri Johan yang sudah fokus di depan laptop.

“Masih pagi udah serius aja,” ejek Kaisar sambil mengeluarkan kotak sarapannya.

Johan menoleh dan mengernyitkan dahi mendapati Kaisar makan di mejanya bahkan terlihat begitu menikmati. Sesekali mengangguk dan menunjukan ibu jarinya.

“Ck, pelit makan sendirian.”

“Nggak rela bagi-bagi, sebab dibuat dengan cinta.”

“Maksudnya Rumi yang buatkan?”

“Hm. Pasti iri ‘kan? Tante Mae nggak bisa masak,” ejek Kaisar lalu tergelak saat merapikan bekas makannya. Menuju kulkas dan mengambil air mineral dari sana.

“Istriku dulunya wanita karir, manalah dia bisa masak.”

“Rumi juga sebelumnya kerja, tapi biasa masak. Sepertinya melayani sepupu dan bibinya.” Kaisar kembali duduk di hadapan Johan.

“Apa kabar mamakmu?”

“Baik, saat resepsi dia akan datang. Lain waktu mamak janji ke Jakarta lagi dan tinggal lebih lama.”

“Lalu keluarga Rumi?” tanya Johan lagi.

“Gil4, depan aku bibinya berani menghina Rumi. Aku akan balas pedasnya mulut mereka, sampai terkejot.”

 

***

Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, kali ini Ardi tampak lebih percaya diri. Menjelaskan konsep dari timnya dengan bangga dan tampak menguasai. Kaisar hanya fokus pada layar proyektor, sesekali menyela penjelasan untuk bertanya.

“Waktu kalian satu minggu untuk segera launching konsep ini!” titah Kaisar dan Ardi mengangguk sambil berkata siap.

“Sebentar,” ucap Kaisar melihat ponselnya bergetar. “Harus aku jawab, ini penting,” ujarnya lagi.

Reni lalu menyibukan diri menatap layar tablet, Ardi kembali duduk di kursinya. Kedua orang itu mendengarkan Kaisar menjawab telepon.

“Iya sayang, aku sudah hubungi WO. Jangan lupa kirim daftar nama yang ingin kamu undang,” tutur Kaisar dengan lembut bahkan wajahnya tersenyum. “Ah iya, hubungi juga sepupumu dan suaminya. Kita belum menyapa mereka. Rela dan Mardi.” Kaisar terkekeh dan Ardi sempat melirik sekilas. “Oh salah, ya apalah nama mereka. Mana mungkin aku sebut si dengki dan si bod0h, meski sangat cocok.”

Kaisar kembali terkekeh. “Oke, aku hubungi nanti. Love you, sayang.” Ponsel kembali diletakan di atas meja. “Maaf, telpon dari nyonya tidak boleh diabaikan.”

“Jadi, tim kamu siap?”

“Siap, pak.”

“Oke, cukup untuk hari ini.” Kaisar beranjak diikuti oleh Reni. “Kirim nama petinggi dan manajer serta karyawan senior. Aku akan mengadakan pesta pernikahan,” seru Kaisar dan Reni menjawab siap.

Ardi mendengar rencana Kaisar lalu menghela nafasnya. “Apa dia … rasanya tidak mungkin.” 

\=\=\=\=

Lanjut bab berikutnya, Ardi kita bua kena serangan jantung .... 🤣🤣

1
Shee
astaga sakit perut q ngetawain mas kai🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yati Jenal
gibeng rumi jgn kalah laki gila gk jls
Yati Jenal
rumi kamu sekate" bilangin ci bos blm mandi
neja
bagus
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻 awalnya ceritanya sangat sedih, tokoh pria yg humoris dan setia dan ending yg happy😘 good thor semangat berkarya 💪🙏🏻
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
hahaha lucu banget ternyata ardi sm kaisar kall akur gini
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
nah gitu lho mel jd orang bener gini kan ga bikin yg baca emosi 😂
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
idih gatau malu, mohon maaf ya tp kasaran nya udah murahan ngerebut laki orang sampe hamil duluan sekarang mau sok modus ngerebut suami sodara, mending pulang deh mbak ke pangkuan Yang Maha Kuasa 😏
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
yaalah kok ada orang otak nya gini, ga ada isi nya banget, pantesan sih dia selalu ga bahagia isi hidupnya ngerampas punya orang terus 😌
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
heh jambu luwuk ngaca ya, ente juga semudah itu selingkuh sm hamilin perempuan lain 😏
TS
sepertinya penulisnya lupa,,kan awalnya KAI ngasih pengawal bayangan buat istrinya ini kemana sampai Rumi kerumah sakit KAI GK dikasih tau sama mata2 nya.
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
yaelah kocak lu aja kagak buka undangannya, makanya undangan itu dilihat nama pengantin nya paijo 😌
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
emang rasanya sakit banget kalo suami kita di hina atau di anggap sepele sama keluarga sendiri, rasanya keluarga sendiri jd kayak musuh 🥲
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
konsep nya emang gini ya bude nyombongin perintis di depan pewaris 😂
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
dih, pek o bude, cowok clamitan baru dikasih mela aja ngragas gt ngapain di kejar 🤪🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
1. Aneh banget menurutku karena lu ngasih tau informasi yang orang juga bodo amat, ga perduli mau nikah karena di jodohkan kek karena di jebak kek, ngapain lu cerita2 ke orang asing yg sekedar lalu
2. si paling manager deh mbak wkwk sebagai isteri bangga sih kalo punya suami manager tp buat ape di ucapin berulang2 seolah olah manager itu udah setingkat CEO, dipikir yg di ajak ngomong pegawai biasa dia bisa nyombong, masalahnya ga semua orang ga peduli dan bakal wow dengernya 😂
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
Rumi sabar banget sih, kalo aku udah risih di telp2 gitu aku blok kontak nya 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
mantu hasil rampasan ya gitu takut banget bakal di rebut sama orang lain wkwk
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
emang rumi temulawak banyak manfaatnya 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
halah halah baru juga jabatan general manager udah sok nyari yang layak mendampingi, akhlak lu noh di benerin dulu, biasa nya kalo ketinggian gini nanti ga jadi malahan 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!