Bunga Ditengah Badai

Cerita hanyalah karya fiktif belaka, tidak ada berkaitan dengan kisah nyata, sejarah maupun kejadian yang ada. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar belakangnya. Mohon maaf, itu hanyalah kebetulan saja. Sekian dan terima kasih. Enjoy for reading book!

Hari yang ditunggu akhirnya pun tiba, semua wanita bangsawan berlomba lomba mempersiapkan dirinya sebaik dan sesempurna mungkin agar menjadi pusat perhatian dipesta nanti. Tidak ketinggalan juga pada wanita yang bernama Nyxoria.

Gaun itu melekat sempurna pada setiap lekukan tubuh Nyxoria yang indah. Langsing dan ramping, tubuh ideal bagi setiap wanita, malam itu dia meminta Bi Dane untuk menyanggul rambutnya, lalu memberikan hiasan rambut yang berkilau.

Dia menggunakan topeng pasangan. Jauh dilubuk hati, Nyxoria merasa sedikit gelisah. Setelah mengirimkan surat pada Ethan, dia tidak mendapatkan balasan dari kekasihnya itu. Nyxoria berusaha tetap tenang.

'Mungkin dia ingin membuat kejutan untukku? Ethan selalu membuat kejutan indah, sengaja membuatku gelisah.. Lalu membuatku bahagia.' monolog Nyxoria, dia bersenandung sambil melihat bayangan dirinya didepan cermin. Sempurna dan Mempesona.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, pesta topeng akan segera dimulai. Nyxoria akhirnya pergi ke pesta dengan kereta kuda, dia bisa saja terlambat tiba dipesta itu, menunggu Ethan sama saja menunggu jam keterlambatannya.

Saat tiba disana, dia masih belum menemukan Ethan, sementara menunggu, sedikit waktu mungkin pria itu akan tiba sebentar lagi. 'Aku sedikit gelisah!'

Tak lama kemudian, orang yang dia tunggu akhirnya sampai. Senyuman terukir indah pada bibir merah itu, berjalan anggun mendekatinya. Dia sangat yakin pria itu ialah pasangannya, topeng pasangan!

Sett! Nyxoria menggandeng lengan pria itu tanpa basa basi, membawanya masuk ke dalam pesta bersama sama. Berbisik pelan dan mesra. "Kamu mau dihukum, hmm?" bisiknya.

Pria bertopeng itu menatapnya dengan tatapan heran, membiarkan wanita itu menggandengnya. Mereka tiba diaula gedung pesta. Suasana disana sungguh meriah, semua orang menggunakan topeng kebanggaannya.

"Bukankah pesta kali ini berbeda?" tanya Nyxoria. Dia masih menggandeng pria itu bersama. Pria itu masih diam menatapnya dengan heran.

"Berbeda?" gumam pria itu. Suaranya tidak terlalu jelas saat itu. Pria itu memandang Nyxoria dengan tatapan yang sama, namun tidak mempermasalahkannya, dia hanya merasa bingung karena wanita ini.

Pesta akhirnya dimulai. Mereka berdansa, bertukar pasangan dansa lalu kembali lagi bersama sama, tak ada yang berbeda, mereka menghabiskan waktunya dengan sebaik mungkin.

Saat acara berlangsung, seperti biasa Nyxoria bergaul dengan para wanita bangsawan. Mereka memuji akan kecantikan dan keanggunan Nyxoria malam itu, tidak hanya itu beberapa dari mereka menginginkan desain gaun yang sama seperti Nyxoria.

"Aku ingin desain gaun yang sama seperti itu, tapi kau harus menambahkan sesuatu agar tidak terlihat sama ya.." ucapnya, mereka bertukar cerita bahkan tertawa saat menggosipkan beberapa orang yang ada dipesta.

Dari semua cerita itu hanya satu yang membuatnya terdiam mematung. "A-apa yang barusan kau bilang?" tanya Nyxoria. Suaranya sedikit bergetar. Terkejut pada kenyataan yang begitu pahit untuknya telan.

"Ya, aku dengar Duke Ethan absen dari pesta topeng malam ini, dia sedang merawat ibunya yang sedang sakit." ucapnya lagi. Membuat Nyxoria tertekan, hati dan pikirannya berkecamuk.

"Benar juga, karena kau hadir dipesta ini, siapa partner yang kau bawa malam ini?" tanyanya, semua mata itu tertuju pada Nyxoria, dia sendiri juga bingung dengan siapa dia tadi? Mengapa dia tidak menolaknya?

Yang paling membuatnya bingung, Duke Ethan tidak mengabarinya tentang kabar ibunya yang jatuh sakit, dia merasa kesal. Berusaha menjawab sebaik mungkin agar tidak dicurigai. "Aku kesini untuk mewakilkan Duke Ethan." jawab Nyxoria menjaga sosialnya.

"Begitu ya, kau benar benar menjaga status sosialmu, kalau aku.. aku pasti akan pulang dan menemui calon mertuaku dan juga memarahi tunanganku karena terlambat mengabariku." ucap salah satu dari mereka.

"Tapi.. Setidaknya Nyxoria tetap hadir dengan partner rahasianya, apa dia sepupunya? atau seseorang yang istimewa.." tambahnya lagi. "Ayo kenalkan kami pada partner rahasiamu!" mereka bersorak.

"Itu.. Aku juga tidak tau kemana dia pergi, mungkin dia sedang mencari wanita yang bisa diajak berkencan?" Nyxoria berusaha tenang. Disaat bersamaan seorang pria misterius datang menghampiri mereka.

"Apa aku bisa membawa Lady ini bersamaku?" tanya pria misterius bertopeng, topeng pasangan! Semuanya mengangguk mempersilahkan pria itu membawanya.

"Ya ampun, suaranya benar benar seksi!" mereka mulai berbisik lagi. "Apa hubungan kalian?" tanyanya lagi, dia mencari tau tentang hubungan mereka.

Seketika Nyxoria memotong. "Sepupu!" jawabnya, dia berbalik lalu menarik tangan pria itu pergi. Semuanya mengeluh karena Nyxoria membawa pria itu pergi.

Tak jauh disana, ada seorang wanita yang menatapnya dengan tatapan menyidik. Wanita itu cukup mengenal Nyxoria, kemudian matanya beralih menatap ke arah pria bertopeng itu. 'Apa mereka pergi bersama sama?'

Sebelumnya dikeluarga Duke Ethan Maverick, Nyonya Amor tersenyum melihat Duke merawatnya setulus itu, dia tertidur dengan posisi duduk. Malam ini dia absen dari pesta topeng, semuanya sesuai rencana Nyonya Amor. Senyuman terukir manis dibibirnya, merasakan kesenangan itu sendirian.

Dengan harapan Nyxoria akan kesulitan dalam pesta itu, merencanakan semuanya demi menjatuhkan harga diri wanita yang telah bertunangan dengan anaknya, ia ingin wanita itu jatuh dalam keterpurukan.

Melawan dunia sosial tidaklah mudah seperti yang dia bayangkan, dunia itu membutuhkan keterampilan dan juga kemahiran dalam semua hal, Nyonya Amor tidak terlalu berharap Nyxoria akan datang. Namun sedikit banyak dia berharap Nyxoria sadar, bahwa tempatnya bukanlah dikalangan itu.

Baginya Nyxoria itu wanita yang sangat pintar serta memiliki jiwa yang besar. Hanya saja semua itu bisa menjadi penghalang masa depan anaknya, menikahi Nyxoria sama saja mencari masalah. Mereka hanya akan berhadapan dengan masalah yang tiada akhir sama sekali. Melawan arus deras yang terus menerpa mereka, itu akan membuat mereka lelah dan lemah.

Perlahan mereka akan tenggelam juga karena rasa lelah itu, lebih baik mereka terpisah sekarang. Karena hanya ada satu kesempatan untuk mereka berpegang pada ranting saat melawan arus itu. Menahan tangan orang lain hanya akan membuatnya semakin terbawa arus. Pilihannya hanya satu.. Melepaskannya.

Nyonya Amor sengaja menahan surat Nyxoria dan juga membuang topeng pasangan itu begitu saja. Topeng itu ditemukan oleh seorang pedagang lalu menjualnya lagi ke para bangsawan yang ingin berpesta malam ini, topeng yang dia temukan terlihat mahal dan mewah.

Salah satu dari pelanggannya membeli topeng itu dan memakainya. 'Bagaimana bisa seorang pedagang ini, menjual topeng sebagus ini? Apa ini topeng palsu?' monolog pria itu. "Aku akan membelinya, berikan satu topeng itu padaku." pintanya.

"Kau sangat baik dalam menilai sesuatu, ini topengnya kamu akan tampil dengan sempurna malam ini." ucap pedagang itu padanya.

Dia tersenyum lalu memakai topeng itu begitu saja, dia ingin membuat kejutan pada adik perempuannya, 'Ayo kita buat kejutan untuk adik kesayangan!' ucapnya di dalam hati. Melangkahkan kakinya menuju pesta.

.

.

.

Bersambung!