NovelToon NovelToon
Perjalanan Misi

Perjalanan Misi

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: author.halu

Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.

Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SANROK VS DELION

"Hmm...mending sekarang gue pulang, terus nyebarin kabar kalau Tania meninggal di sekolah deh hehehe..." Monolog siswi itu yang mempunyai ide licik.

"Pasti ni sekolah bakal heboh sih...gue suka deh yang heboh heboh hahaha" monolog siswi itu lagi yang kegirangan.

"Nananana~~~~"siswi itu yang bersenandung bahagia.

Malamnya pun tiba, Dimana matahari yang begitu panas dan membuat terik kini di gantikan dengan bulan yang begitu indah. Walaupun bulan itu indah, tapi bulan itu tak seindah dengan seseorang yang kini sudah berpulang ke mahakuasa. Dan kini juga terdapat sekumpulan keluarga yang sedang berkumpul di salah satu Mansion yang begitu besar nan megah, namun tak sebesar milik pemeran utama kita.

"Tania... mengapa kamu meninggalkan mommy sayang hiks... Apa salah mommy, kenapa kamu pergi meninggalkan mommy secepat ini sayang hiks.." tangis Nyonya Sarah yang kini menggenggam foto putrinya yang telah tiada.

"Sayang...hikss..mommy tidak pernah memukulmu ataupun membentak mu...hiks...tapi kenapa kamu pergi meninggalkan mommy sayang...hikss..." Ucap Nyonya Sarah yang semakin menjadi-jadi. Ketika Nyonya Sarah sibuk menangisi Tania putrinya, lain lagi dengan Tuan Brama Stavin yang sedang sibuk meminum Alkohol yang begitu banyak hingga dirinya mabuk berat.

"Hahaha...apakah Tuhan sejahat itu hingga putri saya satu satunya di ambilnya? Apakah tidak ada putri lain selain putri ku?" Monolog Tuan Brama Stavin yang seperti orang Gilak.

"Apa kau tau Tuhan...putri ku Tania itu adalah putri ku satu satunya, hanya dia lah dambaan hatiku dan jiwaku, namun mengapa engkau mengambilnya Tuhan. Apakah kau mengambil putri ku hanya karna aku melakukan kejahatan? Tapi apakah aku salah mencari kebahagiaan Tuhan? Apakah aku pantas mendapat balasan seperti ini? Saya rasa anda berlebihan Tuhan, karna apa yang saya lakukan tidak begitu merugikan orang lain. Namu, mengapa engkau mengambil anak kuu!!!!" Triak Tuan Brama yang kini mulai menangis.

"Jika benar putri saya di bunuh!! Saya pastikan orang itu akan saya lenyap kan dan saya akan membalas dua kali lipat dari apa yang anda perbuat camkan ini!!!" Monolog Tuan Brama Stavin yang menyeka air matanya secara paksa. Ketika keluarga Stavin sedang berduka, lain lagi dengan keluarga Diandra yang sedang sibuk mengadakan pesta yang begitu meriah didalam mansion keluarga Diandra itu sendiri.

Bukan hanya itu saja, ternyata keluarga Diandra juga mengundang beberapa kolage bisnis yang bekerjasama kepada keluarga mereka sejak lama, ikut dalam pesta tersebut. Namun, tak ada satupun di antara kolage bisnis itu yang tau mengapa diri mereka di undang dalam pesta itu, dan tidak hanya itu juga, setiap kali mereka bertanya jawaban keluarga Diandra hanya menjawab mereka hanya perlu menikmati saja pestanya.

"Apa yang sebenarnya ingin Tuan vino lakukan? Mengapa sejak tadi kita bertanya mereka hany menjawab dengan kalimat yang sama. Saya curiga jika Tuan vino ingin meracuni kita" ucap salah satu kolage bisnis yang dimana dirinya juga salah satu pria yang di undang oleh Tuan Vino Diandra untuk mengikuti pesta itu. Kita sebut saja Tuan Gio.

"Jangan berkata seperti itu...saya tak mau jika perkataan mu mampu membuat tuan Vino sakit hati, karna saya yakin tuan vino tidak akan melakukan hal-hal yang bisa merugikan dirinya sendiri" ucap salah satu pria yang dimana dirinya juga salah satu tamu undangan yang kini mengikuti arahan Tuan vino untuk berpesta pora, namun dirinya tak ingin meminum minuman beralkohol, jadi dirinya hanya memenuhi undangan itu saja.

"Baiklah jika perkataan saya membuat diri kalian tidak nyaman, tapi saya bingung mengapa Tuan vino tak memberitahu kan tema acara apa ini, mengapa tuan vino seperti menyembunyikan sesuatu dari kita" ucap Tuan Gio lagi yang masih saja menaruh curiga kepada tuan vino yang sebagai tuan rumah.

"Anda tak perlu khawatir tuan Gio, saya hanya ingin merayakan kebahagian saya. Itu sebabnya mengapa saya mengundang kalian kemari, karna saya sedang berbahagia. Jadi buang jauh-jauh pikiran anda yang mengatakan bahwa saya akan melakukan kejahatan kepada anda dan yang lainnya. Dan tidak mungkin juga saya melakukan kejahatan kepada orang yang selalu mau menolong dan membantu saya ketika dalam kesulitan maupun dalam kesenangan, dan tidak mungkin juga saya mau merugikan diri saya sendiri. Jadi tolong buang lah jauh jauh pikiran anda barusan" ucap Tuan vino yang tiba-tiba saja muncul dan nimbrung diantara mereka dan sepertinya tuan vino sudah mendengar semua kalimat dan keraguan yang di ucapkan Tuan Gio kepadanya dan keluarganya.

"M-maaf tuan vino...saya tak bermaksud berkata seperti itu, maaf kan saya yang berucap tidak melihat situasi dan keadaan terlebih dahulu. Maafkan saya" ucap Tuan Gio yang kini menundukkan kepalanya karena menahan malu.

"Hahaha...santai saja Tuan Gio, saya yang sebenarnya meminta maaf karna tak memberitahu kan tema acara ini, jadi anda jangan merasa bersalah seperti itu. Jika saya pun di posisi anda, sudah saya pastikan bahwa saya pasti seperti anda yang selalu menaruh kewaspadaan. Karna zaman sekarang lagi marak maraknya orang yang kita percaya yang sudah kita anggap saudara saja bisa menusuk kita dari belakang, apalagi hanya sekedar teman kolage bisnis saja. Hahaha...jadi saya minta maaf Tuan Gio" ucap Tuan Vino yang meminta maaf.

"Tidak tuan...saya lah yang sebenarnya minta maaf. Jadi maafkan saya" ucap Tuan Gio.

"Baiklah baiklah...saya harap perdebatan kecil ini tidak di bawa ke hati dan lupakan saja apa yang sudah terjadi, lebih baik mari kita rayakan pesta ini" ucap Tuan Vino Diandra yang menaikan gelasnya seperti ingin mengajak bersulang.

Ketika Tuan Vino mengacungkan gelasnya...semua kolage bisnis yang ada di sana pun mengikuti pergerakan yang dilakukan oleh tuan vino. Setelah mereka bersulang mereka pun langsung meminum dan tertawa bersama, hingga pada akhirnya mereka menikmati pesta yang begitu meriah dan sangat memuaskan bagi mereka yang suka minum minuman beralkohol.

Ditempat lain kini terjadi peperangan besar antara GENG motor DELION dan GENG motor SANROK, yang dimana kini mereka sedang beradu kekuatan otot dan sepertinya mereka hampir imbang, karena yang berperang melawan anggota SANROK hanya lah anggota biasa DELION, namun selang beberapa menit ketika anggota DELION hampir saja di kalahkan oleh anggota SANROK, tiba-tiba saja muncul lah anggota inti DELION dan sang ketua yang sedang berjajar rapi memperhatikan peperangan itu terjadi.

"Hahaha...apakah ketua SANROK pecundang? Hingga anggota biasa DELION pun ikut di serang hingga babak belur. Apakah lo sepengecut itu, hingga tak berani langsung melawan gue? Gue rasa Lo ngga sepengecut itu sih hahaha" ucap Leon yang baru saja tiba dan melihat anggotanya hampir banyak yang sudah terkulai lemah dan sudah terdapat banyak luka luka lebam yang di akibatkan oleh geng SANROK.

"Kalau Lo ngomong di filter dulu ya!! Lo ngga usah merasa sok jagoan kalau ujung ujungnya Lo datang di akhir dan ngga bisa bantuin anak buah Lo hahaha...yang pecundang itu sebenarnya Lo dan Lo juga yang lemah buat gue" ucap Sandi Aditya yang sebagai ketua di dalam geng tersebut dan dia juga lah yang mengajak anggotanya untuk menyerang anggota DELION.

"Oh ya...kalau gue yang baru tiba di bilang lemah dan pecundang? Lalu sebutan apa yang pantas buat orang yang menyerang anggota geng motor lain tanpa adanya persetujuan dan lebih parahnya lagi, ketuanya langsung turun tangan menghajar anggota biasa geng motor lain? Sebutan apa yang pantas? Banci?" Sindir Leon kepada sandi.

"Hahahah....banci ngga tuh" ledek Dimas yang mengulang perkataan Leon.

"Maksud Lo apa ngatain gue banci?!! Lo dah merasa hebat? Kalau emang iya? Ayok kita by one, gue yakin kalau gue yang menang" ucap Sandi meremehkan lawan.

"Sorry sorry aja nih ya, gue ngga tega melawan banci" ucap Leon santai dan perkataannya berhasil membuat seluruh anggota DELION tertawa dan menghina sandi.

BERSAMBUNG.....

Hai guys.....

Maaf kalau banyak typonya ...

Karna Mimin manusia

Bukan nabi boy...

kalau suka jangan lupa like,komen, subscribe dan vote ya..

Biar Mimin semangat terus untuk nulis novelnya, karna Mimin juga butuh support dari kalian hihihi...

Makasih guys....love you banyak banyak untuk kalian🤍🤍🤍

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Jangan diam aja thor, para pembaca sudah gak sabar nih!
Amiichan206
Kekuatan kata yang luar biasa
Nơi đầy ánh nắng
Penulis memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan atmosfir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!