Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.
Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Uang pemasukan menipis
Gadis yang baru saja masuk ke dalam gudang kini mendekati Caca dan memeriksa keadaan Caca dan ternyata Caca hanya pingsan, namun tiba-tiba saja...
"Ca bangun...dah selesai dramanya!" Ucap gadis cantik tersebut, yang ternyata tau jika Caca hanya berpura-pura pingsan dan dirinya hanya seolah-olah tidak mengetahui bahwa Caca pura pura pingsan.
Caca pun membuka matanya sebelah memastikan apakah benar yang dikatakan oleh gadis yang kini sudah berada di dekatnya.
"Oh dah pergi...gue kira belum" ucap Caca yang langsung duduk dari baringnya.
"Gue capek ngeliat Lo" ucap gadis cantik itu.
"Capek kenapa...kan Lo cuma gue suruh untuk memperhatikan doang, trus kok Lo yang capek?" Ucap Caca yang sangat santai seperti tak terjadi apa apa.
"Gimana ngga capek ngeliat kelakuan Lo yang di luar dugaan...bisa bisanya Lo mukul diri Lo sendiri pake balok kayu, emang sakit jiwa kayaknya Lo!" Ucap gadis tersebut yang geleng geleng kepala melihat tingkah laku Caca yang tak bisa ia pikirkan.
"Hehehe...habisnya gue capek, lama banget, makanya lakuin itu, biar sat set sat set" ucap Caca yang cengengesan.
"Sat set sat set apaan Yang ada Lo luka bjirr...liat nih darah di kening Lo hampir memenuhi muka Lo sebelah anjir" ucap gadis tersebut.
"Kalau gue ngga ngelakuin itu...apa tu ratu bully bisa cepat cepat mengakhiri pembullyannya? Engga kan? Itu lah kenapa gue ngelakuin itu, karna gue tau orang tu ngga akan berhenti sebelum melihat targetnya pingsan, makanya gue lakuin itu. Ya walaupun gue yang rugi sih, tapi gapapa!" Ucap Caca dengan jelas agar gadis yang berada di dekatnya itu paham dengan maksudnya.
"Tapi ngga gini juga ca, kan Lo bisa berpura-pura pingsan, kenapa coba Lo sampai kayak gini" ucap gadis tersebut yang tetap saja tak terima alasan Caca yang menurutnya itu sangat tak masuk akal.
"Yayaya... terserah aja dah, gue males berdebat. Mending sekarang Lo bantuin gue untuk ke UKS" pinta Caca pada gadis itu, karna dirinya sudah jijik melihat badannya yang sudah kotor hanya karna dua sejoli yang tak punya empati sama sekali.
"Ngga!! Gue males bantuin Lo" tolak gadis tersebut.
"Ya udah sih gue bangkit sendiri, kok ribet. Lagian gue masih punya kaki yang harus di gunain kok" ucap Caca yang tak mempermasalahkan hal itu.
"Bukan gitu anjir...gue punya ide" ucap gadis tersebut yang tiba-tiba saja.
"Ide apa?" Tanya Caca yang menaikan alis sebelahnya.
"Sini sini, gue bisikin. Tapi Lo harus siap ya" ucap gadis tersebut.
"Iya" jawab Caca. Akhirnya gadis tersebut pun langsung membisikkan ide apa yang ia miliki, agar rencana mereka lancar. Di tempat lain tepatnya di salah satu rumah sakit terbesar di negara itu, kini terdapat beberapa remaja yang sedang berkumpul disalah satu ruangan yang berada di rumah sakit itu.
"Apa yang harus kita lakukan bos, kita sudah mendapatkan kerugian besar ini. Kita juga ngga uang lagi untuk berobat, karna semua dah di pakai buat operasi anggota anggota kita yang terluka parah" ucap Calvin yang selaku bendahara di geng motor DELION tersebut.
"Berarti uang pemasukan kita selama ini ngga ada lagi?" Tanya Leon sang ketua.
"Ngga ada lagi bos! Makanya itu saya laporin ke bos. Ini aja ada yang belum kebayar sebagian bos" ucap Calvin memberitahu.
"Emang apa lagi yang belum di bayar cal?" Tanya Dimas yang ikut nimbrung.
"Obat obatannya, kan ngga mungkin kita ke rumah sakit ngga Nebus obatnya, yakali mending ngga usah kerumah sakit sekalian kalau gitu" ucap Calvin. Yang memutar bola matanya malas.
"Lah iya juga ya...trus kalau ngga ada uang mau kayak gimana bayarnya? Ya kali pake daun, emang si pemilik rumah sakitnya mau apa!!" Ucap Dimas yang menanggapi perkataan Calvin.
"Bisa diam ngga kalian, gue lagi mikir ini, jadi jangan berisik. Atau kalian yang gue suruh buat cari dananya!" Ucap Leon yang memijat pangkal hidungnya. Tiba-tiba saja dirinya merasa pusing ketika pembiayaan obat obatan di bahas.
"Hustt...dengerin tu diam!" Ucap Dimas.
"Lo juga diam!!" Bentak Leon pada Dimas.
"Ya elah bos, jangan galak galak Napa, kan gue cuma mau bantu Lo doang,ada ngga boleh sih" ucap Dimas yang menampilkan raut wajah memelas.
"Mau gue robek tu mulut, hah!" Ancam Leon. Orang yang diancam pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan langsung menutup mulutnya rapat-rapat.
"Apa diantara kalian ada yang punya uang simpanan?" Tanya Leon yang tiba-tiba saja berbicara setelah beberapa menit diam.
"Gue punya sih bos, tapi Lo tau sendirikan kalau rekening gue Sekarang ada di tangan bokap gue, jadi ya gitu, ngga bakal bisa diambil" ucap Dimas.
"Yang lain gimana?" Tanya Leon lagi.
"Emang untuk apa bos?" Bukannya menjawab, Calvin malah bertanya balik.
"Gue mau minjem buat Nebus no obat obat kita, biar kita semua cepat pulih dan bisa balik ke rumah masing-masing" jawab Leon.
"Kenapa Lo ngga minjem ke bokap Lo aja le, siapa tau bokap Lo mau ngasih pinjam Lo duit" ucap Gavin yang sedari tadi hanya diam dan kini Gavin pun angkat suara.
"Setakut itu Lo, uang Lo gue pinjem? Kan gue dah bilang uang itu bakal gue ganti, tapi ngga secepat apa yang Lo pikirin. Gue juga sadar kali kalau gue dah banyak minjem ke Lo semua, tapi kan gue minjem bukan untuk diri sendiri melainkan untuk kita semua. Trus salah gue dimana?" Ucap Leon panjang lebar yang melihat Gavin seperti tak senang ketika mendengar kata-kata minjam dari ucapan Leon.
"Kalau Lo sadar, harusnya Lo ngga perlu ngomong lagi dong, kan orang tua Lo banyak uangnya, jadi minta ke bokap Lo aja. Dari pada minta ke kita." Ucap Gavin lagi yang sudah sangat mengerti dengan tingkah laku Leon.
"Kalau Lo ngga senang bilang aja Vin, gue tau kok kalau Lo ngga mau ngasih gue minjem duit Lo, karna masalah kemarin. Jadi kalau Lo ngga mau ya udah, masih banyak anak-anak lain yang mau ngasih pinjam" ucap Leon yang sedikit kesal dengan ucapan Gavin.
"Kalau saran gue nih bos...mending Lo minta bantu ke orang yang pernah ngasih kita misi. Siapa tau dia mau bantu, kan kita masih kerjasama sama tu orang, jadi apa salahnya kalau kita minta bantu" ucap Calvin yang melerai perdebatan antara ketua dan wakil ketua DELION itu.
"Gue ngga yakin kalau dia mau ngasih pinjam, soalnya Lo tau sendiri kita selalu gagal dalam menjalankan misi, apalagi semenjak si cupu itu datang ke HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M" ucap Leon yang tiba-tiba saja mengepalkan tangannya ketika dirinya mengingat seorang gadis, siapa lagi kalau bukan Caca yang Leon anggap gadis cupu, namun mampu membuat Leon emosi.
"Iya juga sih bos, tapi gue heran dah sama tu si cupu! Kayaknya kita ngga pernah deh cari masalah ke dia, tapi kok dia kayak seakan akan merasa terganggu karna kita. padahalkan kita aja baru jumpa sama si cupu itu semenjak dia pindah sekolah ke HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M" ucap Calvin.
"Itulah gue juga kurang tau...dah deh mending gue minta bantu ke bokap gue aja, dari pada kita berdebat dan berujung pertengkaran yang bisa membuat geng kita hancur seketika!" Ucap Leon. Pada akhirnya leon pun menghubungi daddynya untuk meminta uang.
BERSAMBUNG.....
Hai guys.....
Maaf kalau banyak typonya ...
Karna Mimin manusia
Bukan nabi boy...
kalau suka jangan lupa like,komen, subscribe dan vote ya..
Biar Mimin semangat terus untuk menulis novelnya, karna Mimin juga butuh support dari kalian hihihi...
Makasih guys....love you banyak banyak untuk kalian🤍🤍🤍