NovelToon NovelToon
Menikah Di Atas Perjanjian

Menikah Di Atas Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Merpati_Manis

Diputuskan begitu saja oleh orang yang sudah menjalin kedekatan dengannya selama hampir tujuh tahun, membuat Winda mengambil sebuah keputusan tanpa berpikir panjang.
Dia meminta dinikahi oleh orang asing yang baru saja ditemui di atas sebuah perjanjian.
Akankah pernikahannya dengan lelaki itu terus berlanjut dan Winda dapat menemukan kebahagiaannya?
Ataukah, pernikahan tersebut akan selesai begitu saja, seiring berakhirnya perjanjian yang telah mereka berdua sepakati?

Ikuti kisahnya hanya di lapak kesayangan Anda ini.
Jangan lupa kasih dukungan untuk author, ya. Makasih 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nikahi Saya, Mas

Winda memang tak bisa menolak ketika diajak Bisma. Bukan diajak tepatnya, tapi diancam oleh laki-laki itu agar ikut dan memastikan jika Arsen tidak kenapa-kenapa. Oleh karena itu, Winda pun tak dapat menolak permintaan Arsen barusan yang ingin dia obati. Akhirnya, Winda hanya bisa menurut saja ketika Bisma membawanya pulang.

“Masuk!” Perintah Bisma dengan nada tegas dan aura yang terlihat sangat dingin seperti di awal pertemuan tadi.

Dengan memanyunkan bibirnya, Winda hanya bisa pasrah mengikuti langkah Bisma yang menggendong Arsen memasuki sebuah unit apartemen mewah. Dalam hati Winda bertanya-tanya, siapakah lelaki yang bernama Bisma itu? Apa benar dia dari kalangan artis atau pengusaha terkenal hingga tadi, Bisma sempat menuduhnya sengaja ingin mendekati?

“Bodo, ah! Mau artis, mau pengusaha, peduli amat! Amat Leon aja udah nggak peduli lagi sama aku dan dengan teganya dia buat aku patah hati,” gerutu Winda.

“Udah, ya! Saya nggak mau lagi dengar kamu mengatakan kalau sedang patah hati!” tegur Bisma seraya menghentikan langkah hingga membuat Winda yang berjalan di belakangnya menabrak punggung kokoh itu.

“Aw! Kalau mau berhenti, kasih kode, dong!” protes Winda seraya mengelus dahinya yang terasa sakit.

“Keras banget, tuh, punggung! Kayak punggung Onta aja!” lanjutnya masih ngedumel.

“Memangnya, kamu udah pernah nyium punggung Onta?” tanya Bisma setelah berbalik menatap Winda dengan mata memicing.

“Pernah! Nih, barusan!”

“Ck! Sembarangan aja ngatain orang Onta!” Bisma berdecak, melontarkan protesnya.

“Lagi-lagi, kamu jalan tapi mata kamu meleng ke mana-mana! Apa itu karena kamu sedang patah hati? Kasihan sekali kamu!” olok Bisma kemudian.

“Ayah, Bunda. Kenapa berantem?”

Suara menggemaskan Arsen, terpaksa menghentikan perdebatan mereka berdua yang sebenarnya masih akan berlanjut. Karena sejatinya, mulut Winda pun terasa gatal dan ingin membalas perkataan Bisma barusan.

“Maaf, Dik. Saya bukan Bun —”

“Ayah. Kenapa kita pulang ke tempat Bos Nick?”

Sanggahan yang hendak dilontarkan Winda terjeda karena Arsen kemudian bertanya pada ayahnya.

“Iya, Sayang. Bos Nick sedang ada urusan ke luar kota dan untuk sementara kita tinggal di sini.”

“Oh … jadi, dia hanya sopir. Kupikir dia seorang bos karena mobilnya keren. Dah gitu, tinggalnya juga di apartemen mewah,” batin Winda, menyimpulkan.

Setelah menjawab pertanyaan Arsen, Bisma melanjutkan langkah yang sempat terhenti menuju ruang dalam. Sementara Winda meski dengan hati kesal, tak bisa berbuat apa-apa selain kembali mengikuti langkah panjang lelaki itu.

Sejenak, kekesalan yang Winda rasakan terlupakan kala dia melihat interior di ruang keluarga yang terlihat sangat nyaman. Ruangan yang luas itu di desain dengan gaya klasik nan anggun dan mewah tentunya.

Winda jadi teringat dengan kafe miliknya. Sudah sangat lama dia menginginkan desain seperti itu. Tapi, kemarin-kemarin uangnya masih dialokasikan untuk Leon dan kedua mantan kekasihnya itu. Mengingat nama sang mantan, kekesalan kembali menguasai hati Winda.

“Kalau bukan karena parasit itu, saat ini kafeku pasti udah jadi kafe favorit anak-anak muda di Bandung!”

“Udah, Jangan menggerutu terus! Cepat, obati kaki Arsen!”

Seruan dari Bisma, membuat hati Winda semakin kesal saja. Dengan langkah malas, Winda mendekati Arsen yang sudah duduk dengan nyaman di sofa. Arsen tersenyum manis pada Winda hingga membuat gadis berhijab itu, kemudian ikut tersenyum dan melupakan kekesalannya pada Leon, juga pada Bisma.

“Namaku Arsen. Nama Bunda siapa?” tanya Arsen setelah memperkenalkan diri pada Winda yang kini sudah tak lagi berjarak dengannya.

“Hai, Arsen. Nama kamu cakep. Persis kayak orangnya," puji Winda sembari mencubit dengan gemas pipi Arsen.

"Terima kasih, Bunda. Arsen memang cakep, sama seperti Ayah," balas Arsen seraya menunjuk Bisma. "Lihatlah, Bunda. Kami mirip, bukan?"

Winda menghela napas setelah melirik Bisma yang duduk tepat di hadapannya. "Hem ... Ayah sama anak, sebelas dua belas. Sama-sama narsis," gumamnya.

"Saya dengar. Nggak usah ngedumel terus!" tegur Bisma, tanpa menatap Winda. Jemari lelaki itu tetap lincah mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.

"Ayah —" panggil Arsen pelan, membuat perhatian Bisma teralih pada bocah itu.

Arsen kemudian mengayunkan jari telunjuknya yang teracung ke kanan dan ke kiri berulang-ulang. "No-no-no," kata Arsen sembari menggelengkan kepala.

"Ayah masih ingat nasihat dari Bos Nick, 'kan? Buang jauh sikap dingin Ayah dan berkatalah lembut pada wanita jika Ayah tidak ingin menjadi jomlo selamanya."

Mendengar perkataan Arsen barusan, Winda terkikik geli sendiri. Bisa-bisanya orang dewasa seperti Bisma diajari cara bersikap pada wanita oleh anak sekecil Arsen. Malu-maluin, begitu pikir Winda.

"Oh ... jadi, masnya jomlo akut?" ledek Winda kemudian seraya menatap Bisma dengan senyuman mengejek. "Kasihan sekali, ya. Padahal, tadi ngakunya punya fans banyak."

Bisma hanya melirik sekilas pada Winda. Selanjutnya, dia tak lagi memedulikan gadis itu dan memilih fokus pada Arsen.

"Sayang. Lututnya jadi diobati, 'kan? Mau diobati di sini, apa di kamar?" tanya Bisma seraya beranjak. Lelaki itu sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Di sini saja, Ayah. Tapi Arsen maunya diobati sama Bunda, bukan Ayah," jawab Arsen sembari menatap Winda dengan tatapan memohon.

"Manggilnya Tante aja, ya, Sayang. Tante Winda,” pinta Winda yang merasa risih dipanggil Bunda oleh anak dari orang yang baru dia kenal.

“Kata Ayah —”

“Bukan dia yang mau kita temui di mall tadi, Sayang!” sahut Bisma, meluruskan dugaan Arsen.

“Tapi tadi Ayah bilang —”

“Arsen! Sudah, lupakan tentang Bunda!” kata Bisma dengan suara meninggi.

Tentu saja Bisma sangat marah karena tadi dia mengajak bocah itu ke mall, bukan untuk menemui Bunda seperti yang diminta Arsen. Bisma hanya bermaksud mengalihkan perhatian Arsen agar tidak terus menerus meminta Bunda Baru padanya.

Bukan tanpa alasan Arsen meminta bunda baru. Bocah kecil yang sudah terbiasa hidup berdua dengan Bisma itu minta bunda baru karena sebentar lagi di sekolahnya akan diadakan perayaan Hari Ibu dan semua siswa diharapkan hadir bersama ibunya.

"Maaf, Sayang. Ayah tidak bermaksud memarahi Arsen."

Menyadari kesalahannya, Bisma seketika berlutut, lalu memeluk bocah yang kini kedua netranya telah berkaca-kaca. Ini untuk pertama kalinya Bisma berbicara dengan nada tinggi seperti itu hingga membuat Arsen terkejut dan bersedih, secara bersamaan.

"Maafkan Ayah, ya, Sayang. Maaf ... tapi Ayah mohon, Arsen jangan bahas dulu tentang Bunda, ya," mohon Bisma pada Arsen yang matanya masih berair.

Menyaksikan drama Ayah dan anak yang mengharukan itu, Winda ikut menitikkan air mata. Namun, perhatian Winda segera teralihkan ketika ponselnya berdering.

"Ibu," gumamnya. Winda buru-buru menjauh untuk menerima panggilan telepon dari sang ibu.

"Tapi, Ayah ... Arsen mau punya Bunda," rengek Arsen yang tetap menginginkan Ibu.

Bisma menghela napas panjang. Sejujurnya, dia sudah merasa lelah merawat Arsen seorang diri selama empat tahun ini. Namun, untuk mencari Ibu buat Arsen tentu tak semudah membalikkan kedua telapak tangan, bukan?

Di luar sana, memang banyak gadis yang berusaha merebut perhatian Bisma karena ketampanannya. Namun, bukan gadis seperti itu yang Bisma cari. Dia mencari seseorang yang tulus, yang bisa menerima dia dan Arsen satu paket.

"Arsen pengin seperti teman-teman, Ayah. Mereka semua punya Bunda." Air mata bocah laki-laki itu kembali berjatuhan.

"Nikahi saya, Mas. Saya bersedia menjadi bundanya Arsen," pinta Winda tiba-tiba.

bersambung ...

1
Atik Marwati
mungkin Arsen anak dari sdaranya Bisma yang meninggal
CintaAfya
masih penasaran siapa mama Arsen yg sebenarnya.. apakah mama Arsen sudah meninggal atau masih hidup.. bnyk pertanyaan yg bermain di pikiran.. semoga terungkap segala masa lalu Bisma
Mulaini
Masih di buat penasaran sama author dan Bisma dan jangan-jangan mereka pada lagi kerja sama nih buat penasaran hehehe...
Hafifah Hafifah
yah g sabar deh nunggu lanjutannya
Hafifah Hafifah
jangan" mamanya arsen udah meninggal nih
Hafifah Hafifah
cie cie cie seneng nih ye lw sibisma g akan pernah kembali ama mantan
Hafifah Hafifah
padahal udah g sabar deh nunggu penjelasannya si bisma🙊🙊🙊
Murni Zain
Mbak Hind... please jangan buat sembuh s Lisa tu ya' ☺ aku takut dia jd ngerecokin Rt Bisma dn Winda. 🙏🙏🙏
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
eih penasaran ni thor gimana lanjut
Zaskia Natasya
lanjut kak diusahain up doubel dong/Good//Good/
Sonya Kapahang
Mudah²an Lisa ga ngerecokin hubungan Bisma sm Winda..
Zayyin Arini Riza
Mbak Hind.... jangan lama update nya ya.... penisirin nih sama si misterius mas Bisma.
Nar Sih
mulai terungkap msa lalu bisma ,seperti nya suami mu udah mulai ada rsa pada mu winda ,kak thorr masih penasaran dgn mama arsen nih...lanjut kakk👍
Yulafti Sandra
lanjut dong thor
Zayyin Arini Riza
Sedikit demi sedikit mulai terkuak jati diri Bisma...
Zaskia Natasya
lanjut kak semangatttt/Rose/
Naning Erwina
Makasih jg udh Up Kak Hind...
Semangat terus Kak.... qt selalu nungguin Bisma-Winda Up lg...❤🌹
Mulaini
Apa nona Lisa adiknya Bisma atau mantan ya dan benar Winda ikutan pusing nih kepala menebak² siapa Bisma dan nona Lisa sebenarnya hehehe...
Sonya Kapahang
Iiiiihhhhh... Mbak Hind.... Aku penasaraaaaannnnnnnn... 😖😖😖
Putri Chaniago
apa mungkin Lisa adiknya Bisma n Arsen anaknya anak hasil pelecehan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!