Setelah Mende berhasil merebut Prasetya dari istri nya yang bernama Fiona, wanita itu mengira hidup nya akan indah seperti impian nya.
Hidup bahagia dengan Prasetya yang pegawai kantoran dan tinggal dirumah megah dengan segala kemewahan yang dimiliki pria itu.
Namun dia lupa jika hukum tabur tuai itu ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Di sebuah klinik, Pras duduk di samping ranjang Mende dengan wajah penuh kekhawatiran.
Mende terbaring di sana tampak lemah dan lesu meski sebenarnya hati nya berbunga bunga, karena berhasil membuat Pras tetap berada di samping nya.
"Mende, kamu sudah baik kan? kalau gitu aku tak pulang dulu" Pras bangun dari duduk nya.
Tapi Mende segera menggeleng kan kepala nya.
"Engak mas, mas Jagan pergi dulu. aku masih butuh kamu disini" Jawab Mende dengan nada lemah.
Di dalam hati nya Mende tertawa puas.
"Kalau sampai dia pulang ke rumah istri nya itu, semua rencana ku bakal sia sia.aku sudah rela pura pura sakit gini demi dia gak pulang. aku tidak mau hubungan ku yang hampir 1 tahun ini berakhir begitu saja" batin Mende.
Prasetya menarik nafas panjang, di satu sisi ia tau mende butuh dirinya tapi disisi lain ia sudah berjanji dengan Fiona untuk mengakhiri hubungan terlarang itu.
"Gimana ini, aku sudah janji sama Fiona. Tapi aku juga tidak mungkin mengakhiri hubungan ku dengan Mende begitu saja, apa lagi sekarang Mende sedang sakit" gumam Pras, hati nya penuh kebimbangan.
"Mas, aku tau kamu ingin pulang, tapi aku gak mau sendirian di sini" ucap Mende dengan mata yang sudah mulai berair.
Pras menarik rambut nya dengan Frustasi.
"Baiklah Mende, tapi setelah infus habis dan dokter mengijinkan mu pulang. aku akan mengantarkan mu ke apartemen setelah itu aku harus pulang dulu"
Mende tersenyum tipis, dengan nada lembut penuh manipulasi ia berkata.
"Terima kasih sayang" ucap Mende.
Sementara itu Fiona tengah menemani Caraka, entah kenapa anak kecil itu belum juga tidur.
"Caraka, kalau Papa masih selingkuh kita pergi aja ya? kita tinggalin Ayah. Bunda gak akan maafin Ayah" kata Fiona sambil mengelus kepala Caraka.
"Tapi Bunda masih bingung harus pergi kemana, Bunda gak punya keluarga disini Nak. Opa dan Oma mu juga sudah gak ada" ucap Fiona merasa sedih jika ia mengingat 3 tahun yang lalu.
Kejadian dimana saat itu dirinya tengah Asik bulan madu dengan Respati, setelah satu minggu pernikahan mereka di gelar. sementara Ayah dan Ibunya dirumah hangus terbakar oleh kobaran api yang membakar rumah dan juga isinya.
Kejadian itu membuat Fiona kehilangan kedua orang tua nya dan juga tempat tinggal.
Namun saat itu Prasetya sudah berjanji akan membawa nya dan menjadikan nya ratu dirumah nya, bahkan siap mengantikan Ayah dan ibu nya. menjadi tempat berkeluh kesah, tempat bermanja, saling mengasihi dan menyayangi.
Namun semuanya janji hanyalah tingal janji.
"Tapi mama yakin kita pasti bisa hidup berdua, kamu cuma butuh mama kan nak" gumam Fiona, meski hatinya bergetar hebat memikirkan kemungkinan itu.
Drrt Drrt Drrt
Tiba tiba ponsel Fiona bergetar di atas nakas.
Dilihat nya nama yang tertera di layar ponsel adalah Nisa salah satu teman waktu masih kerja dulu.
Dengan cepat Fiona meraih ponsel nya dan langsung mengangkat nya.
"Hallo Nis"? Sapa Fiona dengan nada lemah.
"Fiona apa kamu lagi sakit"? Tanya Nisa di ujung telepon membuat Fiona mengernyitkan kening nya.
" Sakit? engak kok aku sehat. kok kamu tanya gitu"? Jawab Fiona bingung.
"Oh.. barusan aku lihat suami kamu di klinik. jalan sambil memapah wanita, aku kira itu kamu"
Jantung Fiona langsung berdetak kencang, perasaan nya langsung bercampur aduk.
"Apa kamu yakin itu pras"? tanya Fiona dengan nada bergetar.
" Iya aku yakin banget itu Pras suami mu, mereka keliatan mesra banget" jelas Nisa semakin membuat perasaan Fiona tidak karuan.
"Nisa,, apa kamu masih di sana? bisa minta tolong fotoin dan Videoin mereka, aku pengen lihat sendiri" pinta Fiona dengan nada suara yang sedikit di tekan biar tidak terlihat begitu panik.
"Ok, aku fotoin ya, tenang saja jangan panik dulu" ucap Nisa sebelum menutup telepon nya.
Setelah panggilan berakhir Fiona berusaha menenangkan diri.
Ting'!
Tak berapa lama suara notifikasi pesan di ponsel Fiona terdengar nyaring, membuat tangan nya gemetar saat meraih nya.
Dengan perasaan penuh campur aduk, ia membuka pesan dari Nisa yang berupa foto dan video.
Saat melihat foto pertama dunia Fiona seakan runtuh.
Di sana terlihat jelas pras sedang menggandeng wanita yang sama seperti yang pernah ia lihat waktu itu.
Mereka tampak begitu dekat dan mesra.
Di dalam video itu pras juga begitu lembut saat memperlakukan wanita itu.
Air mata Fiona mengalir tanpa bisa di bendung lagi.
"Jadi ini yang kamu bilang ingin mengakhiri hubungan mu dengan wanita itu mas"?
Tangis nya semakin pecah, tubuh nya gemetar hebat. Rasa sakit itu terlalu nyata, terlalu menghancurkan.
Dengan tubuh gemetar, Fiona hanya bisa menangis terisak menerima rasa sakit itu. dalam keheningan malam.
"Kemana Bunda harus melangkah sekarang nak? maafkan mama jika mama menjadi egois harus memisahkan kamu dari Ayah" ucap Fiona dalam hati.
Selain dirinya sendiri tidak ada yang memberi semangat untuk Fiona.
Membalut luka yang berulang kali tersayat, sungguh sakit tapi Fiona hanya bisa bersabar.
Singkat cerita Tengah malam Prasetya pulang.
Tidak biasanya pras masuk ke kamar Fiona, karena biasanya pria itu akan langsung masuk ke kamar tamu untuk tidur.
Fiona yang belum tertidur pun mendengar suara langkah kaki, Fiona pura pura tertidur saat pras masuk mendekat ke arah ranjang Fiona dan putra nya.
"Maafkan mas Fiona, mas bingung. dia tidak ingin mengakhiri hubungan" ucap Pras lirih mengelus rambut panjang Fiona.
Fiona yang hanya pura pura tidur pun masih bisa mendengar ucapan suami nya itu.
Dengan mata terpejam air mata Fiona mengalir, tanpa Pras tau.
"Pasti kamu sangat mencintai wanita itu kan mas" batin Fiona, hati nya begitu sakit.
Setelah mengatakan itu pras naik ke ranjang tidur di samping Fiona.
Pria ini sedikit mendekat, memeluk tubuh Fiona.
Entah kapan terakhir pria itu tidur di kamar utama itu, dan memeluk Fiona dengan lembut.
Setelah beberapa menit kemudian, terdengar dengkuran halus dari Pras.
Fiona membalikan badan nya, melihat Pras yang sudah terlelap di samping putra nya semakin membuat hati nya sesak.
"Sudah sangat lama kamu gak tidur di ranjang ini mas, terakhir kamu tidur disini, sehari setelah Caraka di lahirkan. sejak saat itu kamu sudah tidak mau lagi tidur disini, bahkan sampai saat ini kamu tidak pernah sekalipun mengendong atau pun mengajak bermain, kamu lebih sibuk dengan wanita itu" ucap Fiona dengan hati terisak.
Fiona yang lelah hanya bisa membaringkan tubuh nya. Tembok menjadi saksi seberapa banyak air mata yang keluar, sebab hati yang tersakiti.
m ibuy sdh ga punya apa²,,dan fitnah sukses sm kerjaany
.