Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04. Terlambat
Pagi hari yang cerah dengan berawan biru,
Di dekat gerbang sekolah, Rezaldi sedang menghukum murid-murid yang berandalan karena telat datang ke sekolah.
Ada juga yang menggerutu dan saling bisik karena Rezaldi dinilai sangat arogan karena saking galaknya.
"Itu kenapa baju dikeluarkan? saya sering tegur ke kamu jauh-jauh hari, kalau kerapihan harus diterapkan di sekolah ini" Tegur Rezaldi ke Dimas.
"Bising banget lu kampret" Decak Dimas dengan raut wajah kusam.
"Sayang, please gue jangan dihukum ya" Della memelas dan mohon ampun, di ikuti ketiga teman nya.
"Saya gak mandang siapa lu siapa gue disini, kalau sudah berhubungan dengan ketertiban sekolah, maka saya tegas" Kata Rezaldi menatap tajam Della, membuatnya terdiam.
"Lepas barang-barang perhiasan selama di sekolah ini" Kata Rezaldi ketika netranya menatap ke arah leher Sindi.
Andara yang ikut kena hukum sendirian tanpa teman yang mendampingi, lekas cepat-cepat lepas gelang emas yang dia pasang di tangan nya.
"Dara!" Panggil Rezaldi.
Deg.
Andara memutar kepala malas dengan bola mata membelalak menatap ke arah Rezaldi.
"Ya?"
Rezaldi mendekati ke arah Andara tiba-tiba. mendekap kepala ke lehernya tanpa sebab, yang membuat pacarnya, Della— harus menahan sabarnya.
"Ma-mau apa?" Tanya Andara panik, Gelagat nya sudah kaya cacing kepanasan —saking berlebihan jadi salah tingkah.
Rezaldi memegang rambut dan mengangkat nya sedikit keatas.
"Ini rambut dalaman mu kenapa di warnain ungu? Mau jadi jamet?" Kata Rezaldi tajam.
"Lagi ngetren beb" Kata Andara dengan senyuman remeh— Menatap Della.
"Beb!?" Della membelalak menatap Della dengan tajam dari tatapannya.
"Besok hari di hitamkan, saya gak mau tau!" Pinta Rezaldi.
"Aldi" Sahut Pak Budi — Guru BK
Aldi melepas sentuhan rambut Della dan menatap ke guru itu. "Iya Pak?"
"Sisanya biar bapak urus, kamu masuk duluan ya, terima kasih bantuannya."
"Baik Pak." Jawab Aldi mengangguk.
Disana, Ada Venera yang sedang berjalan santai dari arah parkiran menuju gerbang sekolah dengan bersiul —mendengarkan lagu kesukaan dengan kedua telinga di sumpal earphone, baginya. Ke sekolah adalah formalitas tanpa takut dihukum ataupun di marahin.
Masuk dengan polos menghiraukan murid yang sedang dihukum oleh Pak Budi.
Langkah kakinya terhenti setelah di depan nya di hadang oleh Rezaldi yang tiba-tiba melepas earphone nya dari telinga.
Venera mendongak kepala setelah sekian lama berjalan nunduk. "Minggir" Kata Venera dengan pandangan sangat tajam, aura nya benar-benar sedang dingin seperti di kutub.
"Kenapa telat?" Tanya Rezaldi, pandangan nya tak kalah dinginnya.
"Lah? Suka-suka gue" Jawab Venera.
Aldi terus menatap, bahkan Venera sekarang membalas tatapan Aldi dengan kedua tangan bersilang di dadanya.
"Masuk!" Titah Rezaldi.
Venera berdecak lalu memasukan kembali earphone nya ke telinga, namun Aldi terus melepasnya.
Venera berdecak kembali, lalu melepas earphone dan membanting ke bawah. "Ambil tuh kalau lu mau" Bentak Venera dan melangkah menuju ke kerumunan siswa yang sedang dihukum. Venera mencatat nama dan tanda tangan di buku tebal daftar siswa yang bermasalah.
"Kamu..." Kata Pak Budi menoleh ke Venera.
"Saya sudah tanda tangan ya pak, saya gak ada waktu buat panas-panasan" Kata Venera tanpa dosa masuk ke dalam gerbang area sekolah.
"Anjir ni anak baru" Batin Della menatap.
"What the hell" Batin Andara tak kalah terkejut nya.
"Cepat untuk anak perempuan tanda tangan terus masuk ke dalam, untuk anak laki-laki sebelum masuk kalian push up dulu 50 kali" Titah Pak Budi.
"Sial" Gumam Aldi setelah mengambil earphone Era, lalu berlari mengejar Venera.
"VENERA!!" Pekik Rezaldi.
Venera berhenti melangkah, memicing mata melihat keberadaan Aldi yang terus menggandrungi nya.
"Bawel banget sih, sudah di kasih earphone juga" Protes Venera.
"Sayang!!" Sapa Della menghampiri, langsung memegang tangan Aldi. "Kenapa kamu gak hukum cewek itu?" Tunjuk Della.
"Hey" Sapa Venera untuk Della, Della menoleh ke arah Venera.
Venera meledek dengan menggigit bibir atas dengan mata Belo nya, setelahnya Venera acungkan jari tengah untuk Della dan melanjutkan langkah kakinya.
"What the fuck, seriusan itu cewek nantang lu Dell" Kata Natalia.
Sindi dan Tania gak ngomong, mereka fokus menutup bibir dengan kedua telapak tangan nya.
Della ingin menghampiri karena terpancing emosi, Dicegah oleh Rezaldi "Hey, kalau kamu ganggu murid lain —inget perjanjian kita... ini kesempatan terakhir kamu, kalau gak kita putus" Kata Rezaldi gak main-main.
"Tapi dia.." Kata Della— menatap punggung Venera yang sudah masuk kelas. "Lah? kok dia masuk kelas kamu.?" Tunjuk Della sedikit gemetar.
"Cepat kalian juga masuk kelas" Kata Aldi mengalihkan pembicaraan, lalu dia berjalan menuju kelas meninggalkan Della dan teman-teman nya yang lagi mematung.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"