Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
one night
Masih di club, gadis cantik dan seksi berjalan anggun menuju ruangan dimana Azka teler tadi. Senyum tipisnya terbit sejak tadi, tidak pernah menyangka akan ada hari dimana mereka bisa menjebak penerus Aditama group itu. Siapa yang tidak menginginkan Azka Aditama, satu satunya pria yang mewarisi kekayaan yang tidak akan pernah habis tujuh turunan. Selain kaya, dia adalah pria yang sangat tampan dari sekian banyak pria tampan di negara ini. rahang tegas, hidung mancung, putih, tinggi, berotot pokoknya kesempurnaan melengkapi hidupnya. Tidak pernah ada yang tahu jika ada satu hal yang melabeli sebagai sesuatu kekurangan dari pria itu. Memang benar adanya, jika tidak ada yang sempurna di bumi, nyatanya Alasan Azka tidak kunjung menikah selama ini adalah karena memang pusat intinya tidak pernah bangun.
itu dulu, lain ceritanya mulai malam ini, Azka sendiri tidak pernah menyangka bahwa apa yang dia harapkan selama ini berdiri tegak sekarang. Sudah seringkali pria itu menggunakan berbagai cara, dari membayar mahal para medis, ahli akupuntur, bahkan dia sempat pergi ke orang pintar hanya agar tongkat saktinya berdiri.
Alea Kaelovia, seorang artis cantik yang tengah naik daun, dia yang saat ini ber-status sebagai pacar seorang Azka Aditama merasa geram karena tidak kunjung di nikahi. jangankan menikah, Azka bahkan enggan saat setiap kali Alea mengajaknya tidur bareng. Bukan apa, namanya juga pacaran orang dewasa pasti tidak jauh jauh dari ranjang, tapi pria itu tidak pernah melakukan hal gila seperti yang dia mau. Terlalu kaku atau apa, alhasil malam ini puncaknya, Alea dan Dion bekerja sama demi keuntungan masing masing, jika Alea karena memang ingin di nikahi oleh Azka lain halnya dengan Dion yang mengincar harta kekayaan pria tersebut. Sebenarnya tujuan yang sama, tidak bisa di pungkiri bahwa Alea juga mengincar harta Azka.
Ceklekkkk
Dengan pelan dia membuka pintu ruangan privat itu, menengok ke dalam tapi tidak mendapati Azka yang kata Dion tadi sedang teler di sofa.
Dimana dia?
gumannya dalam hati sembari terus mencari. Mata cantiknya menelusuri setiap isi ruangan, dari kamar mandi hingga ke setiap sudut tapi tidak di temukan jejak Azka sedikitpun.
Sial!!
umpatnya lagi dan lagi, sudah berdandan seperti ini, apalagi Azka yang sudah dalam pengaruh obat seharusnya mereka malam ini melakukannya. Kalau Azka tidak bisa di paksa dalam keadaan sadar, maka kesempatan terbaik adalah saat dia hilang kendali.
dengan wajah kusut, Alea kembali ke kamar sebelumnya dimana Dion masih menunggunya disana.
Brakkkkk
suara pintu yang tertutup memekakan telinga, Dion yang masih fokus dengan ponselnya seketika menatap heran pada Alea.
"loh, kenapa balik?" tanya Dion keheranan, harusnya Alea sekarang sedang bermain dengan Azka kan? perasaan gadis itu baru pergi, emang secepat itu? Monolog Dion.
"kau menipuku bajingan!!" teriak Alea dengan wajah masamnya. Mendengar itu Dion mengerti kening, dia tidak tahu jika Azka sudah pulang ke apartemen.
"menipu bagaimana? Azka masih sadar? Obatnya tidak berpengaruh?" tanya Dion beruntut. Bukannya menjawab, Alea menghempaskan tubuhnya di samping Dion. Menghembus nafas berat, dia membuka semua pakaian yang dia kenakan.
"puaskan aku sekarang!" perintahnya tak bersemangat, angannya untuk mendesah di bawah Kungkungan Azka Aditama tak kesampaian.
Dion tidak banyak tanya, dia tersenyum tipis. Dengan senang hati dia menuruti perintah Alia,karena memang mereka sudah biasa melakukannya.
......................
Jika di club dua sejoli tengah bergulat, di apartemen Azka pun sama. Bedanya yang di Club si cewek yang menyerahkan dirinya bahkan meminta hal seperti itu, lain cerita dengan yang di apartemen.Salsa yang berada di bawah Kungkungan tubuh tegap Azka tak hentinya menangis.
Pergerakannya terkunci, dia tidak bisa melakukan apapun selain menangis. Setiap ciuman yang Azka berikan sama sekali tidak membangkitkan gairah gadis itu. walau begitu, Azka yang sudah di pengaruhi obat tidak serta Merta menghentikan aksinya. Dia bermain sendiri, sedikit kasar tapi dia menikmatinya. Untuk pertama kali Azka dapat merasakan hal lain yang tidak bisa dia jabarkan dengan kata kata.
"ssshhh" dengan cepat Salsa menutup mulutnya, dia tidak boleh mendesah, sekuat tenaga gadis cantik itu menutup rapat mulutnya.
"keluarkan sayang, aku ingin mendengarnya!!" ujar Azka yang masih di penuhi kabut gairah, Salsa menggeleng, mana mau dia menuruti perintah pria brengsek di atasnya.
Azka bermain, dia menjelajah setiap inci tubuh Salsa yang begitu seksi menurutnya. ciumannya perlahan turun, dari bibir, leher jenjang Salsa tidak luput dari jelajahnya. Makin ke bawah, hingga berhenti di depan bukit kembar yang memiliki ukuran cukup besar itu.
Azka berhenti sejenak, melepaskan peng-ait b-ra milik Salsa, membuangnya ke sembarang arah. Tangannya tidak tinggal diam, di r3m4snya dua gundukan besar itu.
"ouhhhhh akhhhh" lenguhan Salsa lolos begitu saja pada akhirnya, walau awalnya dia enggan tapi reaksi tubuhnya sekarang berubah. Pikiran dan hati salsa bertolak belakang, antara rasa nikmat dan penolakan kekuhnya .
Lidah Azka bermain disana, sementara tangannya yang lain menjelajah area bawah yang masih tertutup rapat oleh jeans yang Salsa kenakan.
Masih di posisi yang sama, Azka melepaskan jeans yang digunakan Salsa,hingga paha mulus gadis itu terpampang jelas. Azka meneguk ludahnya kasar, tangannya kembali bermain di area sana. Dengan sangat lihai, dua jarinya masuk, membuat gerakan perlahan dan berhasil membuat Salsa bergelinjang hebat.
"ouhhhh ahhhh ssshhhh" kedua jari Azka bergerak maju mundur disana, setelah terlihat basah, Azka membuka celananya, pertama kalinya dia melihat langsung alatnya yang sangat besar ketika sedang berdiri seperti ini. Azka tersenyum tipis, memposisikan alatnya itu di depan bagian inti Salsa.
Dua kali hentakan, Azka dapat menerobos mahkota yang bahkan selama ini sangat di jaga dengan baik oleh Salsa.sakit, sangat sakit! Bukan hanya bagian intinya tapi hati gadis itu lebih remuk. Tidak pernah terpikirkan bahwa niat baiknya untuk membantu pria itu malah berujung petaka seperti ini.
tidak hanya satu kali, Azka menggempurnya berkali kali hingga subuh. Tubuh Salsa sudah remuk redam, dia tidak punya tenaga lagi untuk sekedar berbicara, tidur begitu saja dalam keadaan polos.
Kau milikku!
Guman Azka di akhir permainannya, dia menjatuhkan tubuhnya di samping Salsa sembari merengkuh tubuh lelah gadis itu untuk masuk ke dalam pelukannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...