Lucas adalah seorang pemimpin dari aliansi pembunuh terbesar di kota Galaxy City. ia di juluki sebagai Fox Red. karna kemampun membunuhnya yang hebat. ia sudah membunuh ribuan orang dalam jangka waktu semalam saja. suatu ketika saat ia menjalankan sebuah misi ia pun mendapat sebuah kesialan ia tertembak oleh seorang polisi yang hampir membunuhnya. beruntung seorang wanita cantik menemukannya sehingga nyawanya terselamatkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viony Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB : 4 MENYUSUP KE RUMAH JENDRAL PERTAHANAN NEGARA
Lusiana pun berkata " Benarkah di adalah seorang pangeran dari kerajaan yang hilang itu." sambil memikirkannya.
Sementara itu Lucas sedang merencanakan sesuatu untuk membunuh jendral pertahanan negara itu.
Prakkk....
Suara jendela kaca pun pecah. sebuah surat ancaman mucul di kediaman sang jendral yang sombong itu.
Semua orang pun panik di buatnya.
Sang Jendral pun berkata " Suara apa itu...pengawal cepat kalian harus memeriksanya siapa yang berani menggertak kepada ku." sambil terlihat marah.
Seorang pengawal pun datang dan membawa sebuah batu yang sengaja di lempar ke dalam kediaman jendral yang mewah itu.
Penjaga itu pun berkata " Pak...saya menemukan ini di lokasi kejadian." sambil memberikan barang bukti itu kepada sang jendral.
Sementara Lucas dan kawan - kawan sedang bersembunyi di luar dan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang kediaman jendral kejam itu.
Sang Jendral pun berkata " sial...!!! lagi - lagi Red Fox beraninya dia mengancam ku dengan surat kematian ini. Cepat segera temukan dia aku ingin segera mendapatkannya." sambil terlihat marah.
Seluruh penjaga di kediaman itu pun mulai bergegas untuk mencari keberadaan Fox Red itu. komandan dari pengawal itu berkata " semuanya menyebar dan carilah orang itu ini adalah perintah jendral..."
Sesaat kemudian situasi di kediaman itu mulai lengah dan Lucas memulai rencana liciknya. Lucas pun berkata " Sudah waktunya. Semuanya menyebar dan kita akan memulai permainan ini. Bruno kau ikut aku menyusup ke dalam kediaman jendral itu sementara yang lainnya bertugas membunuh para penjaga ini. Kita akan memenangkan pertarungan ini dan jendral sombong itu akan menanggung nya."
Semuanya sudah bersiap di dalam posisi mereka masing - masing. Para Agen terlatih dari markas Harimau Merah pun mulai melancarkan aksinya.
Crattt....
Sebuah jarum perak berisi racun pun telah di tembakkan ke leher para pengawal itu melalui sebuah benda yang berbentuk seperti jam tangan namun sudah di modifikasi menjadi alat membunuh kalangan mata - mata elit.
Lucas lah yang merancang semua ini dan memberikannya kepada seluruh bawahannya.
dan dalam sekejap mata para penjaga itu sudah dibius dan jatuh tersungkur di tanah.
Lucas dan sahabat nya Bruno pun mulai menyusup masuk ke rumah jendral itu melalui pintu belakang.
Dan beberapa penjaga pun menghadang mereka Namun Lucas tidak kenal takut dengan gesit ia mengeluarkan senjata andalannya yaitu dua senapan api jarak jauh ia pun mulai beraksi dan membunuh mereka satu persatu tanpa ampun.
Dorrr....
Suara tembakan pun mulai terdengar hingga ke seluruh ruangan yang di jaga ketat itu. Lucas dan sahabatnya Bruno menetang maut untuk menegakan keadilan.
Mereka berdua pun terlihat kompak saat melawan para penjaga itu. Dan Lucas terlihat gagah saat ia tanpa takut menyerang mereka dengan dua senapan api yang ada di tangannya.
Semakin lama , semakin banyak pengawal tingkat tinggi yang menghadang mereka namun Lucas tetap berdiri dengan berani.
Sesekali ia berhenti untuk mengisi peluru senapannya dan melanjutkan aksinya yang memukau itu.
Seorang pengawal membawa besi pemukul untuk memukul kepalannya namun gagal ia pun segera melakukan gerakan memutar di udara untuk menghindari serangan itu.
Begitu juga dengan sahabatnya Bruno yang dengan gesit meyerang mereka dengan dua pedang kembar yang berada di tangannya.
20 penjaga pun kembali muncul untuk meyerang mereka dan Lucas pun segera menembak mereka satu persatu dengan senjatanya.
Dorrr....Dorrr... Suara tembakan terdengar di mana - mana dan akhirnya lucas pun mampu menerobos pertahanan mereka.
Ia pun berkata " Bruno cepat ikuti aku...kita akan mencari jendral busuk itu." sambil terus berlari di ruangan yang luas itu dan menyusuri lorong - lorong bangunan kokoh itu.
Dan Brukkkk....ia mendobrak salah satu pintu yang terkunci dengan kakinya dan berkata " Tuan Rasya sudah waktunya kau menebus ke salahan mu beberapa tahun yang lalu." sambil membidik kening sang jendral dengan senapan api nya.
Tuan Rasya pun berkata " Hm...ternyata kau adalah Red Fox itu Pangeran Lucas. Kau mirip seperti ayah mu Raja Justin Dominik yang bertarung sampai mati demi melindungi negrinya aku sangat terkesan kepada mu pangeran. Tapi biar bagaimana pun kau adalah keponakan ku. Kau pasti akan melepaskan ku bukan mengingat kau dan aku memiliki hubungan darah yang sangat kental."
Lucas pun berkata " Melepaskan mu....!!! Jangan harap. paman tidakkah kau ingat apa yang telah kau lakukan kepada keluarga ku. sembilan tahun yang lalu. Kau membunuh mereka untuk merebut kekuasaan tertinggi di negri ini. saat itu usia ku masih belia namun kau sudah menorehkan luka yang dalam di benak ku. kau membunuh keluarga ku tanpa ampun bahkan kau ingin membunuh ku yang masih sangat muda. Semenjak saat itu aku sudah tidak menganggap mu sebagai keluarga ku lagi. Dan ini lah saatnya aku membalaskan dendam mereka."
Sambil mendekatinya.
dan menembak kepalannya dari jarak dekat.
Dorrr....
Suara tembakan itu kembali terdengar dari arah kamar pribadi sang jendral. Istri dan anaknya pun menangis histeris menyaksikan suaminya di bunuh di depan matanya.
Kedua putri kecil mereka pun menangis dan berkata " ayah....jangan tinggalkan kami...ibu apa yang harus kita lakukan...?" sambil melihat ke arah sang ibu yang sedang melamun memikirkan nasip suaminya itu.
Nyonya Lidia pun berkata " jangan hawatir nak ada ibu di sini. kau harus mati lucas ya..." sambil mengambil sebuah besi panjang untuk melawan lucas. Namun Lucas tidak ingin bertarung dengannya karna dia adalah seorang wanita.
Lucas pantang untuk melawan wanita karna ia sangat menghargai seorang wanita tak perduli wanita itu baik atau pun buruk ia tetap tidak ingin melawannya.
Lucas pun mengambil besi itu dari tangannya dan berkata " Sudah cukup bibi Lidia...aku tidak ingin melawan mu. Aku hanya memberikan ganjaran yang setimpal saja bagi suami mu. Yang telah membunuh keluarga kerajaan Royal Galaxy. Dan aku berjanji akan mengambil kembali apa yang menjadi milik ku. Di masa yang akan datang."
Nyonya Lidia pun berkata " Kau Bajingan kecil beraninya kau membunuh suami ku aku akan melaporkannya kepihak kepolisian kota Galaxy ini." sambil mengancamnya.
Lucas pun berkata " Lakukan saja..."
Bruno pun berkata " Gawat polisi datang cepat kita harus pergi dari sini tuan ku." sambil terlihat panik.
Lucas pun berkata " Bruno mari kita pergi." namun saat mereka keluar dari sana polisi sudah mengepung rumah itu dan berkata " Angkat tangan mu anak muda kau sudah tertangkap."
Lucas pun berkata " Ck...dasar sampah beraninya kalian memerintah ku." sambil terlihat kesal.
Bruno pun berkata " Tuan pergi lah selamatkan diri mu biar aku yang melawan mereka." sambil menyuruhnya pegi dari tempat itu.
Namun Lucas tidak ingin meninggalkan rekannya itu sendirian ia berkata " kita akan melawan mereka bersama bruno." sambil bersiap untuk menentang mereka.
pertarungan sengit pun tidak bisa di hindari lagi.