NovelToon NovelToon
AniGate: The Path To Another Version Of You

AniGate: The Path To Another Version Of You

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Fantasi / Sistem / Anime / Slice of Life
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: RE-jaavu

> "Rei Jaavu, apakah anda siap meninggalkan dunia ini dan pergi menuju negeri impian anda sekarang?"

"Jepang? Beneran aku bisa ke Jepang?"

> "Jepang? Ya, Jepang. Tentu saja."

Kata-kata itu muncul di layar laptop Rei, seperti tawaran menggiurkan yang nggak mungkin ia tolak. Sebuah sistem bernama "AniGate" menjanjikan hal yang selama ini cuma ada di dalam imajinasinya. Jepang klasik, negeri isekai, atau bahkan jadi tokoh kecil di dalam novel klasik yang selalu ia baca? Semua seperti mungkin. Ditambah lagi, ini adalah jalan agar Rei bisa mewujudkan impiannya selama ini: pergi kuliah ke Jepang.

Tapi begitu masuk, Rei segera sadar... ini bukan petualangan santai biasa. Bukan game, bukan sekadar sistem main-main. Di tiap dunia, dia bukan sekadar 'pengunjung'. Bahaya, musuh, bahkan rahasia tersembunyi menghadangnya di tiap sudut. Lebih dari itu, sistem AniGate seolah punya cara tersendiri untuk memaksa Rei menemukan "versi dirinya yang lain".

"Sistem ini... mempermainkan diriku!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RE-jaavu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Seburuk Itu: Bagian 8

Bagian 8: Ketegangan yang Meledak

Dua hari terakhir adalah mimpi buruk. Rapat demi rapat berlangsung tanpa hasil yang memuaskan. Aku mencoba menyatukan ide-ide dari semua anggota tim, tapi semakin aku berusaha, semakin kacau semuanya. 

Hari ini, kami berkumpul untuk latihan terakhir sebelum presentasi besar. Ketika aku tiba di ruang kelas yang dijadikan markas sementara, suasananya sudah panas. Renjiro dan Yuki saling beradu argumen, sementara Kenta duduk di sudut dengan wajah masam. 

“Cukup!” seruku, mencoba menarik perhatian mereka. “Kita harus fokus. Acara tinggal besok.” 

Renjiro melirikku dengan sinis. “Oh, fokus? Kau serius, Takumi? Kau bahkan tidak bisa memberikan arahan yang jelas.” 

Aku mengepalkan tangan, menahan diri untuk tidak membalas. “Kita sudah punya konsep. Kita hanya perlu menyelesaikan detailnya.” 

“Detail?” Yuki mendengus. “Kita bahkan belum sepakat siapa yang akan berbicara di bagian pembuka!” 

“Ini karena kepemimpinanmu yang payah,” kata Renjiro, nadanya penuh emosi. “Sejak awal, aku tahu kau tidak bisa mengurus ini.” 

...****************...

Aku mencoba menjelaskan ideku untuk pembukaan, berharap bisa menenangkan mereka. Tapi saat aku berbicara, sebuah fakta pahit tiba-tiba mencuat ke permukaan. 

“Takumi,” kata Yuki sambil menatap kertas di tangannya. “Apa ini?” 

Aku menatap kertas yang dipegangnya. Itu adalah salinan salah satu slide presentasi yang sudah kami buat. Tapi ada kesalahan besar. Salah satu tanggal sejarah penting tertulis dengan keliru. 

“Ini... ini pasti salah cetak,” jawabku terbata-bata. 

“Benarkah?” tanya Renjiro dengan nada sinis. “Atau kau hanya tidak peduli dengan detail?” 

“Tidak, aku...” Aku mencoba membela diri, tapi suaraku tenggelam di tengah suara mereka yang semakin keras. 

“Kau tidak bisa diandalkan, Takumi!” seru Renjiro. “Semua ini hanya buang-buang waktu!” 

“Renjiro, tunggu!” Haruka akhirnya angkat bicara, mencoba meredakan situasi. 

Tapi Renjiro tidak mau mendengar. “Aku sudah cukup. Kalau kau tidak bisa memperbaiki ini, lebih baik aku tidak ikut.” 

Dia berdiri dan berjalan keluar ruangan, meninggalkan keheningan yang menyakitkan. 

...****************...

Aku duduk di kursi dengan tubuh lemas, merasa seperti beban dunia jatuh di pundakku. Yuki dan Kenta memandangku dengan ekspresi kecewa, sementara Haruka tetap berdiri di sudut, matanya tajam. 

“Aku tahu kau kecewa,” katanya akhirnya, nada suaranya tegas tapi tidak kasar. “Tapi duduk di sana dan merasa kasihan pada diri sendiri tidak akan menyelesaikan apa pun.” 

Aku menatapnya dengan mata berkaca-kaca. “Aku sudah mencoba. Aku benar-benar mencoba. Tapi semuanya selalu salah.” 

Haruka mendekat, menatapku dari atas. “Kau pikir aku tidak pernah gagal? Kau pikir menjadi pemimpin itu mudah?” 

Aku terdiam, tidak tahu harus berkata apa. 

“Takumi,” katanya pelan, tapi penuh arti. “Gagal itu wajar. Yang tidak wajar adalah menyerah sebelum kau benar-benar mencoba.” 

...****************...

Malam itu, aku menghabiskan waktu di kamar, mencoba memperbaiki semua kesalahan di slide presentasi. Aku heran mengapa aku bisa salah di sini. Padahal aku sudah memastikan semuanya sempurna kemarin. Pengalamanku saat kuliah tentu tidak mungkin mengkhianati diriku di saat-saat seperti ini. Aku mendengus lesu sambil menatap layar. Beberapa saat kemudian, ponselku berdering. Haruka mengirim pesan singkat melalui grup chat, memberikan beberapa saran yang sangat membantu. 

Ketika aku akhirnya selesai, aku merasa sedikit lebih baik. Tapi bayangan wajah Renjiro yang penuh amarah terus menghantui pikiranku. 

“AniGate,” panggilku dalam hati. 

> “Ya, Rei?”

“Apakah aku benar-benar cocok untuk ini? Untuk menjadi pemimpin?” 

> “Kepemimpinan tidak datang secara alami bagi semua orang. Itu adalah keterampilan yang dipelajari melalui pengalaman.”

“Tapi aku terus membuat kesalahan.” 

> “Kesalahan adalah bagian dari pembelajaran. Kesuksesan sejati datang dari bagaimana Anda bangkit setelah jatuh.”

Aku menarik napas panjang, mencoba meyakinkan diriku bahwa AniGate benar. 

...****************...

Ketika aku tiba di sekolah keesokan paginya, suasana tim sudah jauh lebih baik. Yuki dan Kenta tampak bekerja sama untuk menyelesaikan persiapan terakhir, sementara Haruka berbicara dengan beberapa anggota tim dari kelas lain. 

Tapi Renjiro tidak ada di sana. 

“Apa dia tidak akan datang?” tanyaku pada Haruka. 

Dia mengangkat bahu. “Aku sudah mencoba menghubunginya, tapi dia tidak menjawab.” 

Aku merasa dadaku semakin berat. Jika Renjiro benar-benar tidak datang, itu berarti kami kehilangan salah satu pembicara utama. 

“Takumi-kun,” kata Haruka sambil menyentuh bahuku. “Kita bisa melakukannya tanpa dia. Percayalah.” 

Aku menatapnya, mencoba mencari keberanian dalam tatapannya. “Baik,” kataku akhirnya. “Mari kita lakukan.” 

1
Yurika23
berasa di jepang..Yukio...semangat
Yurika23
keren Thor...penulisannya rapih..enak dibaca dan dibayangin...kyknya othor sering baca novel penulis terkenal ya...yg inisal TL? bener gak Thor?..mantav...semangat trs
Yurika23: siyap bg. tetep semangat!!.. pejuang pena...ahhaaa...
Yurika23: eaalaaa....iya iya iya....
total 7 replies
Alsheiraz ⁹⁹HeartNet🔰π¹¹💃
karya bagus kk
aku mampir ya 😁
Rei Jaavu: makasih kak, semoga betah wkwkwk. ini full imajinasi setelah nonton anime 5 tahun. aku buat sistem jelajahi dunia anime wkwkwk
total 1 replies
Yuuichi
bagus, nanti kulanjutin
Rei Jaavu: makasih bro
total 1 replies
Yurika23
aku mampir ya kak..
Rei Jaavu: makasih kak
total 1 replies
.......
bagus
Cze Jeje
cerita yang unik dan terasa fresh. penulisannya bagus
Rei Jaavu: makasih bro
total 1 replies
Auli Resma
teruntuk author, semangat terus untuk berkarya.
Rei Jaavu
system Broo🤙
Rei Jaavu
/Sweat/
Lintang R
wah, kok gabisa lagi ya? "pemuatan gagal, silahkan coba lagi"
Rei Jaavu: maksudnya gimanaaa? 😶
total 1 replies
lisda
aaaaaa good luck semoga berhasil yaaaa membantunya.
lisda
😭😭😭 nangis gak sih. jadi siswa yang paling tidak keren
lisda
dari mahasiswa menjadi siswa SMA? ini perpindahan yang bagus sih mengulang masa sekolah. pasti bakal menjadi karakter yang jenius kah? 🧐🧐
lisda
wihhh, tantangan yang menarik gak sih
gina
ceritanya bagus semangat terus berkarya thorr
gina
selamat Yukio kamu berhasil. aaaa ganyangka
gina
apakah si Carrion aslinya manusia juga?? dan dia masuk ke cerita ini.
gina
apa sistemnnya rusak? ini bener bener 😭😭😭😭 serem
gina
wehhhh jadi ini siapa?? bukan manusia? lalu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!