Kevin yang awalnya playboy dan tidak percaya dengan cinta, dan selalu mempermainkan wanita. Hal itu terjadi Karena keluarganya yang hancur. Namun kini kepercayaan itu kembali muncul ketika ada satu wanita yang membuatnya jatuh cinta dengan wanita yang berbeda.
"sejak kapan Lo ada disitu?" Tanya Aura kasar pada sosok paling menyebalkan di depannya itu.
Kevin pun tersenyum miring. "Santai dong! Gue kan cuma nanya! Lo jadi cewek bodoh banget bikin gue tertarik aja." Balas Kevin
Simak terus kisah kelanjutannya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Aura gaya baru
"apa yang Lo lakukan itu udah di luar batas Riyan."
"Plisss maafin aku Ra... Aku tau aku salah. Tapi aku lakukan semua ini demi kamu." Ujar Riyan dengan mengatupkan kedua tangannya.
Aura yang memang telah kecewa terlalu dalam, ia tetap kekeuh tak mau lagi berbaikan dengan mantannya.
"Oke gue udah maafin Lo. Tapi bukan berarti gue mau balikan sama Lo. Kita sudah mantan sekarang." Ucapnya Agar Riyan saat ini cepat pergi dari hadapannya.
Bersama dengan Riyan membuatnya kembali sakit dan ingin menangis. Dan tentu saja Aura tak mau kelihatan lemah di depan Riyan.
Riyan pun tersenyum, meskipun ia tak sampai dengan tujuannya untuk tetap berhubungan dengan Aura. Tapi ia sudah lega Aura mau memaafkannya. Ia tau kondisi Aura saat ini masih emosi, dan setelah semuanya baik-baik saja Riyan akan mengejarnya lagi.
"Iya ra... Makasih ya... Meskipun kamu nggak mau balikan sama aku. Tapi aku akan memperbaiki diri dan berjuang mendapatkan kamu lagi."
"Yaudah Lo pulang sana! Udah malam!" Ujar Aura ingin Riyan cepat balik, Aura ingin segera pergi ke kamarnya.
Riyan pun bernafas lega sekarang, setidaknya dirinya tak begitu di benci oleh Aura. Dan masih punya harapan untuk mengejar Aura. Itulah pemikiran Riyan, sangat Percaya diri.
Riyan pun tersenyum dan keluar dari mobil Aura. "Thanks ya Ra." Ujarnya dengan senyuman.
Sedangkan Aura sendiri harus turun dari mobilnya karena harus membuka gerbang. Satpam yang bekerja di rumahnya itu kini sedang mengambil cuti.
Kemudian ia memarkirkan mobilnya di halaman rumah. Dan beranjak menuju ke kamarnya. Sesampainya di kamar Aura meletakkan bungkusan makanan yang tadi ia beli ke atas meja belajar dan membuang tasnya ke sembarang arah. Lalu dirinya merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi tengkurap. Ia memejamkan matanya sejenak.
Saat memejamkan matanya ia teringat bagaimana Riyan menyakitinya. Bohong kalau tadi Aura mengatakan kalau dia sudah memaafkan Riyan.
Tak semudah itu bagi Aura. Namun Aura sendiri terus berusaha untuk bangkit dan bisa melepaskan Riyan hingga benar-benar move on.
"Semangat Aura! Lo pasti bisa!" Ucapnya sembari menggenggam kedua tangannya.
Disaat yang bersamaan
Di Minggu ini geng Kevin tengah bermain billiard di sebuah cafe. Kini Kevin dengan sibuk dengan bermain dengan Reyhan.
Sedangkan Arya tengah menikmati kopinya sembari ber-chatting dengan seseorang yang ia gantung itu, alias hubungan hts.
Dan David sedang sibuk menscrol sosmednya.
"Rey... Apa nama Ig nya Aura?" Sorak David memanggil Reyhan yang tengah sibuk bermain billiard itu.
"Aura.Natahlalia." Jawab Reyhan tanpa menoleh
"Busett... Nih cewek emang kagak ada galaunya ya....? Nih storynya habis shopping ke mall." Ujar David kagum setelah melihat story terbaru Aura.
Sangat berbanding balik dengan cewek-cewek biasanya yang mengurung diri di kamar karena galau habis putus dengan sang pacar. Namun tidak dengan Aura, justru Aura senang-senang.
Reyhan Tersenyum. "Gausah terkagum-kagum, dia nggak bakalan suka sama Lo!" Sahut Reyhan meledek David.
David memang tidak memfollow sosmed Aura karena Aura saat itu punya pacar dan termasuk susah juga di dapatkan. Jadi.. ya untuk apa mengejar seseorang yang tidak menyukainya?
Namun bagi David sekarang beda, mungkin Aura sudah putus dengan Riyan. Jadi... Bisalah dia punya kesempatan itu.
"Anjing Lo! Coba aja lagi. Vin... Meskipun Lo mau ngejar tuh cewek gue boleh juga kan... Ngejar dia?" Ujar David melirik Kevin.
"Ini Taruhan yang menarik! Gue lawan Lo!" Sahut Kevin. Malah semangat adu Playboy dengan temannya itu.
****
Keesokannya harinya. Di hari Senin pagi. Aura sudah siap dengan tampilan barunya. rambut yang awalnya panjang sampai sikunya, kini menjadi sedikit lebih pendek.
Ia pun memakai parfum yang baru, tentu saja parfum ke kemarin ia beli. Ia tersenyum manis pagi ini. Ia sudah mempersiapkan diri nya untuk jauh lebih fresh daripada biasanya.
Aura pun beranjak menuju ke mobilnya dan mengendarai mobilnya menuju ke sekolahnya. Sesampainya di sekolah Aura langsung keluar dari mobilnya. Saat pertama kali keluar Aura di sambut oleh udara pagi yang sedikit dingin itu.
Aura tersenyum, Udara yang dingin itu membuatnya segar. Dan di saat itu juga banyak orang-orang yang membicarakan tentang Aura.
Anjir... Aura gaya baru coy....
Aura emang secantik itu sih...
Ada apa ini? Aura jadi kayak gini? Dia emang cantik dari dulu tapi yang dulu yang brandalan. Sekarang lebih feminim...
Gue nggak suka Aura sih, centil, sok cantik...
Meskipun gue nggak suka Aura tapi cantiknya dia nggak bisa di tampik coy...
Percuma cantik tapi kalau nakal kayak gitu buat apa....
Iya gue heran sama Riyan, dia kan anak baik-baik kok mau ya sama Aura?
Begitulah bisik-bisik para orang-orang yang ada di sekolah itu. Namun Aura tak mempedulikan mereka.
Menjadi pusat perhatian sudah biasa baginya. Dia wanita yang cantik dan mempunyai bodygoals tentu saja banyak yang menyukainya. Tapi juga ada yang membencinya. Namun Aura tak peduli.
Dia juga bisa mengerti bahwa tidak semua orang menyukainya. Apalagi dia sendiri juga sering masuk ruang BK.
Saat ia berjalan di koridor menuju ke kelasnya tiba-tiba seseorang dengan suara cempreng merangkul pundaknya.
"Ra.... " Teriak Reina langsung merangkul pundak sahabatnya itu.
"Wah... Gilak Lo makin bersinar aja Cok!" Seru Reina terkagum-kagum dengan penampilan baru Aura. "Ekhem!" Reina berdehem, tentu saja ia ingin menagih hadiahnya kemarin. "Lo bilang Lo mau kasih gue hadiah?"
Aura tersenyum! Lalu ia mengambil tasnya yang ia sandang itu. Ia pun merogohnya lalu menyodorkan jepitan Rambut berwarna biru muda itu pada Reina.
"What? Lucu banget Cok? Oke thank you." Ujarnya langsung memakai jepitan rambut itu di rambutnya. Lalu ia mengaca pada kaca jendela kelas-kelas itu sembari berjalan menuju kelasnya.
Tak lama dari itu mereka telah sampai di kelas IPS 1. Aura duduk duluan dan di susul Reina yang juga duduk di sampingnya.
"Kita ikut upacara nggak Ra?" Tanya Reina sembari mengaca di ponselnya itu.
"Nggak mau gue! Udah dandan begini ntar panas-panasan. Nggak ah. Gue mau ngerjain pr aja!" Ujarnya mengeluarkan buku dari ranselnya itu.
"Lo belum ngerjain pr?" Tanya Reina
"Belum! Gue kemarin nggak mood!"
"Yaudah Lo kerjain aja. Nanti kalau udah upacara kita ngumpet dimana ya enaknya?"
"Nggak perlu repot-repot kali Rein.... Kita main petak umpet aja sama anak OSIS wkwkwk!"
"Maksud Lo?"
"Ya nanti kalau udah bel upacara kita keluar kelas dan nyari tempat dimana OSIS itu nggak berada. Kalau nyari di kelas ya kita lari ke kantin. Kalau tuh OSIS nyari ya kita pindah lagi. Petak umpet sampai tuh anak osis nggak nyariin lagi baru kita kembali ke kelas."
Reina pun tersenyum. "Setuju. Kita buat gampang aja!"